2.8.2 Manajemen Bahan Pengemas
Pengadaan, penanganan dan pengawasan bahan pengemas primer dan bahan pengemas cetak, serta bahan cetak lain hendaklah diberi perhatian yang
sama seperti terhadap bahan awal BPOM, 2006. Perhatian khusus hendaklah diberikan kepada bahan cetak. Bahan cetak
tersebut hendaklah disimpan dengan kondisi keamanan yang memadai dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Label lepas dan bahan cetak lepas lain
hendaklah disimpan dan diangkut dalam wadah tertutup untuk menghindarkan campur baur. Bahan pengemas hendaklah diserahkan kepada orang yang berhak
sesuai prosedur tertulis yang disetujui BPOM, 2006. Tiap penerimaan atau tiap bets bahan pengemas primer hendaklah diberi
nomor yang spesifik atau penandaan yang menunjukkan identitasnya BPOM, 2006.
Bahan pengemas primer, bahan pengemas cetak atau bahan cetak lain yang tidak berlaku lagi hendaklah dimusnahkan dan pemusnahannya dicatat BPOM,
2006. Untuk menghindari campur baur, hanya satu jenis bahan pengemas cetak
atau bahan cetak tertentu saja yang diperbolehkan diletakkan di tempat kodifikasi pada saat yang sama. Hendaklah ada sekat pemisah yang memadai antar tempat
kodifikasi tersebut BPOM, 2006. Bahan yang akan dimusnahkan hendaklah ditempatkan di area terpisah,
diberi label ‘ditolak’ dan dikeluarkan dari sistem persediaan. Tindakan ini untuk menghindari kesalahan dalam pengambilan bahan pengemas BPOM, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Sistem persediaan dapat dibuat secara manual atau elektronik yang mencakup antara lain:
1. Nomor kode dan nama bahan atau produk. 2. Tanggal penerimaan dan pengeluaran atau penyerahan.
3. Jumlah penerimaan atau penyerahan dan sisa persediaan. 4. Nomor betslot.
5. Nama pemasok. 6. Tanggal kadaluarsa atau uji ulang.
7. Status bahan karantina, diluluskan atau ditolak BPOM, 2009.
2.9 Administrasi Gudang
Administrasi gudang diperlukan untuk mempermudah pengawasan dan pengendalian perbekalan farmasi yang meliputi:
1. Buku Induk.
2. Kartu Stok.
3. Buku Harian Penerimaan Barang. 4. Buku Harian Pengeluaran Barang.
5. Surat Bukti Barang Masuk SBBM. 6. Surat Bukti Barang Keluar SBBK Badan Nasional Penanggulangan
Bencana, 2009.
2.10 Mekanisme Pergudangan
Mekanisme pergudangan meliputi proses sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara