Jurnal Penelitian dan Pengembangan TELEKOMUNIKASI, Desember 2009, Vol. 14, No. 2
dimana
′−1
adalah fungsi invers dari derivatif fungsi utilitas , yang merupakan kontrol kongesti.
Source rate dan traffic rate dipengaruhi oleh
,
, yang merupakan nilai link dan nilai user. Nilai-nilai tersebut dapat dihitung melalui
persamaan
,
� + 1 =
,
� − ��
, ,
+
19 � + 1 = � − � � 20
dimana � = ��0.2 �, 0.001
, sedangkan �
, ,
, � ditentukan dari persamaan
�
, ,
= �
∗
, − �
∗
, 21
� = �
∗
,
�
− �
∗
,
��
−
∗
22 Nilai optimum dari gabungan kontrol kongesti,
traffic rate , dan konsumsi daya ditentukan dengan
persamaan berikut. � , = max
≽0 ,
�
∗
, −
2 �
∗
,
, ��
23 Untuk lebih jelasnya, langkah optimisasi
tersebut seperti Gambar 3 dengan penambahan kontrol kongesti.
4. Hasil Simulasi
Dalam simulasi ditentukan beberapa nilai parameter diantaranya nilai user adalah 1, nilai
transmisi adalah 0.5, koefisien dinding 8 dB, standar deviasi dari shadowing 3 dB,
1
= bervariasi,
2
= 1,
k
= 10
6
, � = 0.05, � = ��0.2 �, 0.001 ,
, = 0 mW, dan
��
, = 50 mW maka
hasil yang diperoleh dibagi menjadi 5 sub bahasan. Sub bahasan pertama dan kedua adalah hasil dari
langkah pertama. Sedangkan tiga sub bahasan terakhir adalah hasil dari langkah kedua.
4.1. Traffic Rate dan Konsumsi Daya Sumber 1 Dengan sistem model pada Gambar 2,
diperoleh traffic rate setiap user yang dilakukan iterasi sebanyak 80 kali seperti yang ditunjukkan
pada Tabel 1. Tabel 1 didapat dari Gambar 4.
Tabel 1. Traffic Rate Sumber 1
User 1R1
2R1 3R2
4R2 5R3
6R3 Traffic rate
bpsHz 16,34
17,36 16,86
16,64 16,42
16,48 Relay Terbaik
Gambar 4. Traffic Rate Sumber 1
Dari analisis Gambar 4 tersebut terlihat bahwa traffic rate
dari user mencapai konvergen pada rerata iterasi ke-10. Nilai traffic rate terbesar
diperoleh user 2 ruang 1 yaitu 17,36 bpsHz, sekaligus sebagai relay terbaik.
Sedangkan konsumsi daya dari sumber 1 dengan source rate 4 bpsHz dapat dilihat pada
Tabel 2. Dari analisis terlihat bahwa konsumsi daya terkecil adalah user 4 ruang 2, sehingga user 4 ruang
2 dipilih sebagai relay terbaik. Selanjutnya diplot konsumsi daya total dari sumber 1 dengan kenaikan
source rate S1. Hasilnya diperoleh seperti pada
Gambar 5.
Tabel 2. Konsumsi Daya Sumber 1
User 1R1
2R1 3R2
4R2 5R3
6R3 Konsumsi
Daya mW 0,41
2,21 0,15
0,02 0,31
0,76 Relay Terbaik
Gambar 5. Perbandingan Daya Total dan Source Rate
Sumber 1
4.2. Traffic Rate Dan Konsumsi Daya Sumber 2 Dengan sistem model pada Gambar 2,
diperoleh traffic rate setiap user yang dilakukan iterasi sebanyak 80 kali seperti yang ditunjukkan
pada Tabel 3. Tabel 3 didapat dari Gambar 6. Dari analisis Gambar 6 tersebut terlihat bahwa traffic rate
dari user mencapai konvergen pada rerata iterasi ke- 10. Nilai traffic rate terbesar diperoleh user 2 ruang
1 yaitu 17,57 bpsHz, sekaligus sebagai relay terbaik.
Sedangkan konsumsi daya dari sumber 2 dengan source rate 4 bpsHz dapat dilihat pada
Tabel 4. Dari analisis terlihat bahwa konsumsi daya terkecil adalah user 1 ruang 1, sehingga user 1 ruang
1 dipilih sebagai relay terbaik. Selanjutnya diplot konsumsi daya total dari
sumber 1 dengan kenaikan source rate S1. Hasilnya diperoleh seperti pada Gambar 7.
Dari analisis Gambar 5 dan 7 terlihat bahwa konsumsi daya transmisi langsung lebih besar
dibandingkan transmisi kooperatif untuk kedua sumber. Dan kenaikan source rate mengakibatkan
kenaikan konsumsi daya, dimana kenaikannya secara linier.
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
10 20
30 40
50 60
70
Iterasi
Tr af
fic R
at e
b ps
H z
Traffic Rate Sumber 1 TRS1 User1
TRS1 User2 TRS1 User3
TRS1 User4 TRS1 User5
TRS1 User6
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
5 10
15 20
25 30
35
Source Rate S1 bpsHz D
a y
a To
ta l
m W
Perbandingan Daya Total dan Source Rate S1 Non Kooperatif
Kooperatif
Optimisasi Lintas Lapisan Pada Sistem Komunikasi Kooperatif Di Dalam Gedung [Nyoman Gunantara]
Tabel 3. Traffic Rate Sumber 2
User 1R1
2R1 3R2
4R2 5R3
6R3 Traffic rate
bpsHz 16,69
17,57 17,40
17,46 17,39
16,6 7
Relay Terbaik
Tabel 4. Konsumsi Daya Sumber 2
User 1R1
2R1 3R2
4R2 5R3
6R3 Konsumsi
Daya mW 0,18
0,40 11,63
1,60 0,45
9,21 Relay Terbaik
Tabel 5. Traffic Rate Sumber 1
User 1R1
2R1 3R2
4R2 5R3
6R3 Traffic rate
bpsHz 2,67
3,98 2,83
3,25 2,69
2,67 Relay Terbaik
Tabel 6. Konsumsi Daya Sumber 1
User 1R1
2R1 3R2
4R2 5R3
6R3 Konsumsi
Daya mW 0,37
10,04 1,26
2,34 0,09
0,45 Relay Terbaik
Gambar 6. Traffic Rate Sumber 2
Gambar 7. Perbandingan Daya Total dan Source Rate
Sumber 2 Gambar 8. Traffic Rate Sumber 1
Gambar 9. Perbandingan Daya Total Sumber 1 dan
�
�
. 4.3. Kontrol Kongesti, Traffic Rate, dan Konsu-
msi Daya Sumber 1
Dengan sistem model pada Gambar 2, diperoleh traffic rate setiap user yang dilakukan
iterasi sebanyak 80 kali Tabel 5. Tabel 5 didapat dari Gambar 8. Gambar 8 menunjukkan traffic rate
mencapai konvergen rata-rata pada iterasi ke-10 dan user
yang memiliki traffic rate paling besar adalah user
2 ruang 1. Ini artinya bahwa user 2 ruang 1 untuk traffic rate adalah relay yang paling baik.
Konsumsi daya dari sumber 1 dengan
1
= 20 dapat dilihat pada Tabel 6. Dari analisis Tabel 6,
konsumsi daya terkecil adalah user 5 ruang 3, sehingga user 5 ruang 3 dipilih sebagai relay terbaik.
Untuk transmisi langsung, dari sumber 1 ke tujuan maka traffic rate adalah 2,83 bpsHz dan konsumsi
daya sebesar 0,72 mW. Sedangkan untuk konsumsi daya total terhadap
1
yang merupakan parameter kontrol dari trade- off
diperoleh konsumsi daya total untuk komunikasi non kooperatif dan kooperatif yang dapat dilihat
pada Gambar 9. Dari Gambar 9 terlihat bahwa
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
10 20
30 40
50 60
70
Iterasi
Tr a
ff ic
R a
te b
p s
H z
Traffic Rate Sumber 2 TRS2 User1
TRS2 User2 TRS2 User3
TRS2 User4 TRS2 User5
TRS2 User6
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
5 10
15 20
25 30
35
Source Rate S2 bpsHz
D a
y a
To ta
l m
W
Perbandingan Daya Total dan Source Rate S2 Non Kooperatif
Kooperatif
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
Iterasi Tr
a fi
k R
a te
b p
s H
z Trafik Rate Sumber 1
TRS1 User1 TRS1 User2
TRS1 User3 TRS1 User4
TRS1 User5 TRS1 User6
20 40
60 80
100 120
140 160
180 200
1 2
3 4
5 6
7 8
9
1 D
a y
a To
ta l
m W
Perbandingan Daya Total Sumber 1 dan
1
Non Kooperatif Kooperatif