Jumlah Akar dan Panjang Akar

46 1,917 2,000 2,000 1,750 1,60 1,65 1,70 1,75 1,80 1,85 1,90 1,95 2,00 B a n y a k n y a T u n a s b u a h B0 B1 B2 B3 Perlakuan Gambar 6. Histogram Banyak Tunas akibat Perlakuan Konsentrasi IBA Keterangan : B0 : 0 ppm B1 : 50 ppm B2 : 100 ppm B3 : 150 ppm

B. Jumlah Akar dan Panjang Akar

Hasil sidik ragam Lampiran 4 dan 5 menunjukkan bahwa macam media tanam berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah akar dan berpengaruh nyata terhadap panjang akar. Perlakuan konsentrasi IBA berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah akar dan panjang akar. Tidak terjadi interaksi antara macam media tanam dan konsentrasi IBA terhadap jumlah akar dan panjang akar. Hasil rata-rata persentase jumlah akar dan panjang akar akibat perlakuan macam media tanam Tabel 9 dan konsentrasi IBA Tabel 10. 47 Tabel 9. Rata-rata Jumlah Akar, dan Panjang Akar akibat Perlakuan Macam Media Tanam Perlakuan Jumlah Akar Panjang Akar Macam Media Tanam M1 M2 M3 M4 3,333 3,250 3,333 2,750 50,333 a 32,833 b 38,667 b 48,667 a Keterangan : Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5. Keterangan : M1 : Tanah + Sekam Padi + Pupuk Kandang Sapi M2 : Tanah + Sekam Padi + Pupuk Kandang Kambing M3 : Tanah + Sekam Padi + Pupuk Kandang Ayam M4 : Tanah + Sekam Padi + Enceng Gondok Tabel 10. Rata-rata Jumlah Akar, dan Panjang Akar akibat Perlakuan Konsentrasi IBA Perlakuan Jumlah Akar Panjang Akar Konsentrasi IBA B0 0 ppm B1 50 ppm B2 100 ppm B3 150 ppm 3,000 3,167 3,500 3,000 35,083 47,000 48,583 39,8333 B.1. Jumlah Akar Pada Tabel 9 menunjukkan bahwa perlakuan macam media tanam berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah akar. Perlakuan M3 dan M1 dapat menghasilkan jumlah akar paling banyak yaitu 3,333 dan terendah pada M4 tanah + sekam padi + enceng gondok yaitu 2,750. 48 3,333 3,250 3,333 2,750 1 1 2 2 3 3 4 J u m la h A k a r b u a h M1 M2 M3 M4 Pe rlakuan Gambar 7. Histogram Jumlah Akar akibat Perlakuan Macam Media Tanam. Keterangan : M1 : Tanah + Sekam Padi + Pupuk Kandang Sapi M2 : Tanah + Sekam Padi + Pupuk Kandang Kambing M3 : Tanah + Sekam Padi + Pupuk Kandang Ayam M4 : Tanah + Sekam Padi + Enceng Gondok Perbedaan pengaruh macam media tanam diduga berkaitan dengan adanya perbedaan kandungan hara mungkin juga mikroba pada masing-masing pupuk, yang berakibat pada perbedaan intensitas perbaikan kesuburan kimia di lingkungan perakaran stek. Pujiyanto et al. 1992 melaporkan bahwa kotoran ayam mempunyai kandungan hara N dan P lebih tinggi daripada kotoran sapi. Hal ini didukung dengan pernyataan Suwignyo et al; 1998 perakaran yang banyak mampu menembus lapisan tanah yang lebih dalam, akan memberikan peluang bagi tanaman untuk menyerap unsur hara lebih banyak. 49 Perlakuan konsentrasi IBA berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah akar. Hasil tertinggi pada perlakuan B2 100 ppm yaitu 3,5; dan terendah pada tanpa perlakuan B0, B3 yaitu 3. 3,000 3,167 3,500 3,000 3 3 3 3 3 3 3 3 4 J u m la h A k a r b u a h B0 B1 B2 B3 Pe rlakuan Gambar 8. Histogram Jumlah Akar Akibat Perlakuan Konsentrasi IBA Keterangan : B0 : 0 ppm B1 : 50 ppm B2 : 100 ppm B3 : 150 ppm Salah satu upaya untuk meningkatkan jumlah akar yang tumbuh dapat menggunakan zat pengatur tumbuh IBA yang merangsang keluarnya akar. Menurut Rochiman dan Haryadi 1973, IBA lebih unggul dalam memacu aktivitas perakaran. Hal ini disebabkan kandungan kimia IBA lebih stabil, daya kerjanya lebih lama serta memberikan kemungkinan lebih berhasilnya dalam pembentukan akar. 50 B.2. Panjang Akar Pada Tabel 9 menunjukkan bahwa perlakuan macam media tanam berpengaruh nyata terhadap panjang akar. Perlakuan konsentrasi IBA berpengaruh tidak nyata terhadap panjang akar. Perlakuan M1 tanah + sekam padi + pupuk kandang sapi menghasilkan panjang akar lebih tinggi yaitu 50,333 cm, dan terendah pada perlakuan M2 tanah + sekam padi + pupuk kandang kambing yaitu 32,833 cm. Hal ini diduga berhubungan selama penelitian berlangsung curah hujan kecil sekali, temperatur relatif tinggi, sehingga kemungkinan tanaman kekurangan air, maka sesuai dengan fungsi akar adalah menyerap air serta unsur hara dalam tanah untuk melangsungkan pertumbuhannya, tanaman terpanjang akarnya untuk mendapatkan air, kelembaban yang terdapat dalam tanah. 50,333 32,833 38,667 48,667 10 20 30 40 50 60 P a n ja n g A k a r c m M1 M2 M3 M4 Pe rlakuan Gambar 9. Histogram Panjang Akar akibat Perlakuan Macam Media Tanam. Keterangan : M1 : Tanah + Sekam Padi + Pupuk Kandang Sapi M2 : Tanah + Sekam Padi + Pupuk Kandang Kambing M3 : Tanah + Sekam Padi + Pupuk Kandang Ayam M4 : Tanah + Sekam Padi + Enceng Gondok 51 Menurut Chang 1972 mengemukan bahwa perakaran merupakan hasil interaksi antara faktor generatif tanaman dan lingkungan. Bila tanaman tumbuh pada tanah yang kekurangan air, maka hal ini akan mempengaruhi kemampuannya menyerap unsur hara, juga beradaptasi terhadap kekeringan dengan memperdalam perakaran. Perlakuan konsentrasi IBA B2 100 ppm menghasilkan panjang akar tertinggi yaitu 48,583 cm dan terendah B0 tanpa perlakuan yaitu 35,083 cm. 35,083 47,000 48,583 39,833 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 P a n ja n g A k a r c m B0 B1 B2 B3 Pe rlakuan Gambar 10. Histogram Panjang Akar akibat Perlakuan Konsentrasi IBA. Keterangan : B0 : 0 ppm B1 : 50 ppm B2 : 100 ppm B3 : 150 ppm Pemberian zat pengatur tumbuh pada dasarnya untuk mempercepat proses fisiologi yang memungkinkan tersedianya bahan-bahan pembentuk akar, diantaranya co-faktor dan karbohidrat Pendey dan 52 Pathak, 1978. Auksin sangat dibutuhkan untuk pembentukan akar adventif pada stek sehingga pemberian auksin seperti IBA Indole Butiric Acid sangat membantu keberhasilan pertumbuhan stek.

C. Jumlah Daun, Luas Daun, dan Kadar Khlorofil