Jenis Penelitian Teknik Penelitian

BAB IV WUJUD-WUJUD UNSUR INTRINSIK DAN SISTEM TANDA

ROMAN UN ÉTÉ DE CENDRES KARYA ABDELKADER DJEMAÏ

A. Wujud Alur, Penokohan, Latar, dan Tema dalam Roman Un Été de

Cendres Karya Abdelkader Djemaï Setelah dilakukan pembacaan secara berulang-ulang seluruh isi roman, maka hal selanjutnya yang dilaksanakan adalah pencatatan kata dan frasa atau kalimat sesuai dengan apa yang telah dirumuskan di bab sebelumnya. Hasil pengkajian dalam penelitian ini yakni: 1 wujud analisis unsur intrinsik berupa alur, penokohan, latar, dan tema; 2 keterkaitan unsur intrinsik yakni alur, penokohan, latar, dan tema, dan 3 analisis semotik berupa ikon, indeks, dan simbol pada roman Un Été de Cendres karya Abdelkader Djemaï. Berikut ni adalah pembahasan mengenai alur, penokohan, dan tema:

1. Alur

Alur dapat ditentukan dengan membuat sekuen atau satuan cerita terlebih dahulu. Setelah itu dilakukan penentuan fungsi utama sehingga terlihat hubungan sebab-akibat dan kronologis cerita dalam roman ini. Di dalam roman ini terdapat 83 sekuen terlampir dan 19 fungsi utama FU. Adapun fungsi utama tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pernikahan seorang Pegawai Negeri bawahan di sebuah perusahaan statistika yaitu Benbrik dengan seorang wanita cantik bernama Meriem. 32 2. Kemandulan dan penyakit kanker rahim yang diderita oleh Meriem. 3. Kehidupan keluarga Benbrik dan Meriem yang malang dan tidak bahagia karena penderitaan yang dialami Meriem. 4. Pengobatan dan usaha yang dilakukan agar Meriem dapat mengandung dan sembuh dari sakitnya. 5. Kegagalan yang mereka alami setelah melakukan berbagai cara tersebut. 6. Penderitaan yang disebabkan karena penyakit tersebut menjadikan Meriem sangat frustasi dan tidak semangat untuk menjalani kehidupan. 7. Kepasrahan dan keputusasaan Meriem membuatnya ia sudah tidak berusaha dan tidak melakukan apa-apa lagi. 8. Kematian Meriem. 9. Keterpurukan Benbrik setelah Meriem tiada. 10. Pekerjaan kantor Benbrik yang terbengkalai karena ia tidak memiliki semangat dalam bekerja. 11. Ketidaksenangan rekan-rekan Benbrik terhadap dirinya karena berbagai alasan. 12. Keantusiasan Benbrik dalam bekerja setelah sekian lama mengalami keterpurukan dan menyadari kehidupannya yang berantakan. 13. Kesuksesan yang sudah berada di depan mata Benbrik dan hampir saja ia peroleh dalam pekerjaan pendataannya berkat ketekunan dan kerja kerasnya. 14. Rintangan dan halangan pekerjaan yang Benbrik alami ketika ia akan mencapai kesuksesan, yakni pemfitnahan rekan-rekan yang tidak menyukainya, alhasil ia gagal lagi. 15. Dukungan yang diberikan oleh rekan-rekan kerja yang selalu mendukung Benbrik, yaitu Benmihoub dan Abdurrahmane. 16. Pembuktian Benbrik terhadap rekan dan atasannya bahwa ia adalah pekerja yang baik dan bekerja sesuai aturan yang ada di kantornya. 17. Pembersihan nama baik yang Benbrik lakukan secara perlahan dan hati-hati. 18. Kegigihan dan usaha Benbrik dalam meningkatkan dan mengembangkan karir di kantornya. 19. Ingatan Benbrik ketika ia masih menjadi pegawai bawahan dan ketika ia masih bersama Meriem. Alur dalam roman Un Été de Cendres karya Abdelkader Djemaï dapat dikempokkan dalam tahap-tahap penyituasian sebagai berikut: