Simbol le symbole Analisis Semiotik Dalam Karya Sastra

berupa alur, penokohan, latar, tema, dan kajian semiotik yaitu ikon, indeks, dan simbol. 2. Analisis Data Analisis berhubungan dengan proses identifikasi dan penampilan pola yang penting secara signifikan dan memberikan keterangan yang memuaskan Zuchdi, 1993: 36. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengupas habis unsur intrinsik berupa alur, penokohan, latar, tema, dan kajian semiotik yaitu ikon, indeks, dan simbol. 3. Inferensi Inferensi merupakan bagian utama dalam analisis konten karena di dalam analisis konten mengandung pesan-pesan dan komunikasi yang simbolik terhadap unsur yang diteliti Zuchdi, 1993: 2. Dalam melakukan analisis konten inferensial, peneliti harus sensitif terhadap konteks yang diteliti. Hal ini ditunjukkan oleh Zuchdi dalam bukunya Panduan Penelitian Analisis Konten, 1993: 53: 1 dalam menganalisis data berusaha tidak mengurangi makna simbolnya; 2 menggunakan kontrak anatis yang menggambarkan konteks data. Kontrak anatis data yaitu gambaran secara operasional tentang pengetahuan peneliti mengenai data dan konteks yang saling berkaitan. Peneliti juga perlu memahami sumber-sumber data secara mendalam mengenai keterkaitan konteks data yang ditelitinya. Dalam penelitian ini inferensi dilakukan dengan cara memahami keseluruhan teks dalam roman Un Été de Cendres karya Abddelkader Djemaï secara mendalam. Pemahaman bisa didapati melalui pembacaan teks secara berulang-ulang dan dilakukan penerjemahan teks secara keseluruhan.

D. Validitas dan Reliabilitas Data

Hasil penelitian dikatakan valid apabila didukung oleh fakta yang secara empiris benar, akurat, dan konsisten dengan teori yang telah mapan Zuchdi, 1993: 73. Validitas yang digunakan pada penelitian ini menggunakan validitas semantis karena validitas semantis mencakup analisis sebuah makna secara simbolik tanpa mengurangi satu makna tertentu. Oleh karena itu penelitian ini dapat diuji kevaliditasannya. Prosedur yang reliabel harus menghasilkan temuan yang sama dari fenomena yang sama karena reliabilitas meyakinkan bahwa hasil-hasil analisis menunjukkan sesuatu yang nyata. Maka penelitian ini menggunakan uji reliabilitas intra-rater sebab pengambilan dan pengumpulan dilakukan dengan cara pembacaan roman Un Été de Cendres karya Abdelkader Djemaï dilakukan lebih dari satu kali bahkan sampai berulang-ulang. Hal ini bertujuan agar pemahaman dapat mencapai intrepretasi yang teliti dan akurat. Selain itu penelitian ini juga menggunakan expert-jugement kepada seorang ahli sastra sekaligus dosen pembimbing yaitu Dra. Alice Armini, M.Hum agar mencapai keabsahan yang mutlak.

BAB IV WUJUD-WUJUD UNSUR INTRINSIK DAN SISTEM TANDA

ROMAN UN ÉTÉ DE CENDRES KARYA ABDELKADER DJEMAÏ

A. Wujud Alur, Penokohan, Latar, dan Tema dalam Roman Un Été de

Cendres Karya Abdelkader Djemaï Setelah dilakukan pembacaan secara berulang-ulang seluruh isi roman, maka hal selanjutnya yang dilaksanakan adalah pencatatan kata dan frasa atau kalimat sesuai dengan apa yang telah dirumuskan di bab sebelumnya. Hasil pengkajian dalam penelitian ini yakni: 1 wujud analisis unsur intrinsik berupa alur, penokohan, latar, dan tema; 2 keterkaitan unsur intrinsik yakni alur, penokohan, latar, dan tema, dan 3 analisis semotik berupa ikon, indeks, dan simbol pada roman Un Été de Cendres karya Abdelkader Djemaï. Berikut ni adalah pembahasan mengenai alur, penokohan, dan tema:

1. Alur

Alur dapat ditentukan dengan membuat sekuen atau satuan cerita terlebih dahulu. Setelah itu dilakukan penentuan fungsi utama sehingga terlihat hubungan sebab-akibat dan kronologis cerita dalam roman ini. Di dalam roman ini terdapat 83 sekuen terlampir dan 19 fungsi utama FU. Adapun fungsi utama tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pernikahan seorang Pegawai Negeri bawahan di sebuah perusahaan statistika yaitu Benbrik dengan seorang wanita cantik bernama Meriem. 32