Penokohan Analisis Struktural Roman
dalamnya. Selain itu latar tempat juga harus sesuai dengan keadaan suatu kisah pada zaman itu agar kesesuaian cerita dengan setting-nya satu nada.
Latar dalam sebuah cerita fiksi tidak terbatas pada penunjukan lokasi-lokasi tertentu, atau sesuatu yang bersifat fisik saja, melainkan juga
yang berwujud tata cara, adat istiadat, kepercayaan, dan nilai-nilai yang berlaku di tempat yang bersangkutan Nurgiyantoro, 2013: 306. Jadi latar
tempat juga bersifat abstrak dan tidak terbatas oleh indra penglihatan manusia. Hal ini berkaitan pula dengan keadaan-keadaan di berbagai
tempat yang masih kental dengan kekhasan dan keunikan adat istiadat di tempat itu sendiri.
b. Latar Waktu
Latar waktu berhubungan dengan kapan suatu peristiwa dalam karya sastra itu terjadi. Le récit historique accroche un lecteur par
dépaysement temporel qu’il apporte, le passé miysterieux dont il annonce l’évocation Peyroutet, 2001: 6. Maksudnya adalah sebuah cerita
bergantung pada perubahan waktu yang dibawa, misalnya waktu yang misterius ketika mengingat sebuah kenangan tertentu. Oleh karena itu
setiap waktu dalam sebuah cerita mengandung memori penting yang selalu diingat dan terkait dengan suatu kejadian tertentu.
Latar waktu jelas tidak dapat dilihat, namun bekas-bekas kehadirannya dapat dilihat pada tempat-tempat tertentu berdasarkan waktu
kesejahteraannya karena secara umum latar tempat bersifat fisik Nurgiyantoro, 2013: 304. Jadi sebuah latar tempat dan waktu sangat
berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu dengan lain mengingat penentuan waktu sebuah cerita sangat bergantung pada keadaan tempat
pada masa itu. c.
Latar sosial Latar sosial berkaitan erat dengan keadaan sosial para tokoh
terutama kehidupan tokoh utama dalam cerita. Il y a du social dans le texte, et en même temps, le texte et lui-même partie intégranre de la vie
sociale et culturelle Schmitt et Viala, 1982: 169. Pada kutipan tersebut menjelaskan bahwa adanya unsur sosial ketika terjadi suatu kejadian dan
menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial dan budaya suatu keadaan masyarakat pada karya fiksi tersebut. Hal ini disebabkan karena
setiap karya sastra pasti akan menceritakan keadaan sosial, budaya, bahkan politiknya agar cerita yang dimaksutkan penulis akan
tersampaikan kepada para pembaca. Latar sosial tidak hanya berisi tentang keadaan sosial saja namun
juga berkaitan erat status sosial para tokoh di dalam karya sastra. Selain itu latar sosial juga berperan untuk menentukan apakah sebuah latar,
khususnya dengan latar tempat yang menjadi khas, tipikal, dan fungsional, atau sebaliknya, yaitu bersifat netral Nurgiyantoro, 2013:
322. Oleh karena itu, suatu cerita pada tempat tertentu sangat berkaitan pula dengan kehidupan sosial dan budaya suatu masyarakat pada waktu
tertentu pula.