Tahap Analisis Hasil Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pengembangan ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang memiliki 5 tahap yaitu Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation. . Tahap-tahap pengembangan tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Tahap Analisis

Tahap analisis pada pengembangan ini meliputi analisis kebutuhan, analisis karakteritik siswa dan analisis kurikulum. Adapun penjelasan setiap tahap analisis sebagai berikut: a. Analisis Kebutuhan Kegiatan pembelajaran membutuhkan media untuk memudahkan guru dalam menyampaiakan materi, salah satu media yang dapat digunakan adalah LKS. LKS yang digunakan berupa ringkasan materi dan latihan soal. Penyajian materi yang disajikan tidak mengarahkan siswa untuk memahami konsep dari materi melainkan menghafalkan rumus. Hal ini tidak sesuai dengan karakter siswa SMA yang termasuk dalam tahap berpikir formal, dimana siswa sudah mampu untuk mengabstraksi suatu benda, menalar secara logis dan menarik kesimpulan dari informasi yang diterima. Oleh karena itu, diperlukan LKS yang dapat membantu siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan. LKS yang dapat mengkonstruksi pemahman siswa adalah LKS ynag berisi langkah- langkah serta berisi latihan soal untuk mengevaluasi pemahaman siswa yang didapatkan. Langkah-langkah dalam LKS tersebut akan membantu siswa mengklasifikasikan informasi yang didapatkan sehingga akan membentuk sebuah konsep baru. Selain itu juga dibutuhkan LKS yang sesuai dengan karakteristik siswa yaitu yang membantu mengembangkan kemampuan berfikir siswa yang berada pada tahap formal. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka diperlukan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik siswa SMA. Pendekatan yang dapat digunakan adalah inquiry, dimana terdapat beberapa tahap yang dapat membantu siswa untuk memahami materi yang diajarkan. b. Analisis Kurikulum Kurikulum 2013 revisi 2014 menggunakan saintifik dalam proses pembelajaran yang memuat 5M yaitu mengamati, menanya, mencari informasi, mencoba dan mengkomunikasikan. Hal ini tidak berbeda dengan pendekatan inquiry yang memuat langkah merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, membuktikan hipotesis dan menyimpulkan. Pendekatan inquiry dan saintifik pada dasarnya memiliki kesamaan dalam langkah- langkahnya, langkah mengamati dalam saintifik sama dengan langkah merumuskan masalah dalam pendekatan inquiry, langkah menanya sama dengan langkah mengajukan hipotesis, langkah mencari informasi sama dengan langkah mengumpulkan data, langkah mengkomunikasikan sama dengan langkah menyimpulkan. Materi matematika peminatan kelas XI IPA menurut kurikulum 2013 revisi 2014 terdiri dari 20 KD yang harus dicapai oleh siswa selama pembelajaran semester genap. Materi turunan fungsi trigonometri pada matematika peminatan kelas XI IPA terdapat 4 KD yang dianalisis mengacu pada kurikulum 2013 revisi 2014. Penerapan KD serta penjabaran indikator pencapaian kompetensi materi sebagai berikut: Tabel 7. Hasil Analisis Kompetensi Dasar Materi Turunan Fungsi Trigonometri kelas XI IPA Kompetensi Dasar Indikator 3.10 Mendeskripsikan konsep turunan fungsi trigonometri untuk menurunkan sifat- sifatnya serta menggunakannya dalam memecahkan masalah 1. Menentukan turunan fungsi sinus, cosinus dan tangen menggunakan grafik laju perubahan dan turunan tangen menggunakan turunan pembagian dua fungsi 2. Menentukan turunan fungsi cosecan, secan dan cotangen menggunakan turunan pembagian dua fungsi 3. Menggunakan aturan rantai unutuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan fungsi trigonometri. 3.11 Menganalisis konsep dan sifat turunan fungsi trigonometri dan menerapkannya untuk menentukan titik stasioner titik maximum, titik minimum dan titik belok. 1. Menentukan garis singgung kurva menggunakan turunan fungsi trigonometri. 2. Menentukan interval naik fungsi trigonometri. 3. Menentukan interval turun fungsi trigonometri. Kompetensi Dasar Indikator 4.9 Merencanakan dan melaksanakan strategi yang efektif dan menyajikan model matematika dalam memecahkan masalah nyata tentang fungsi trigonometri. 1. Menentukan titik maksimum suatu fungsi trigonometri. 2. Menentukan titik balik minimum suatu fungsi trigonometri. 3. Menentukan titik belok suatu fungsi trigonometri. 4.10 Menyajiikan dan memecahkan masalah nyata yang berkaitan dengan turunan fungsi trigonometri 1. Menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari menggunakan turunan fungsi sinus. 2. Menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari menggunakan turunan fungsi cosinus. 3. Menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari menggunakan turunan fungsi secan. Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat keluasan materi dari masing-masing KD pada materi turunan fungsi trigonometri. KD 3.10 memuat materi tentang turunan fungsi sinus, turunan fungsi cosinus, turunan fungsi tangen, turunan fungsi cosecan, turunan fungsi secan, turunan fungsi cotangen, aturan rantai pada turunan fungsi trigonometri. KD 3.11 memuat materi mencari gradien garis menggunakan turunan fungsi trigonometri, mencari garis singgung menggunakan turunan fungsi trigonometri, menentukan interval naik dan interval turun suatu kurva. KD 4.9 memuat materi titik balik maksimum, titik balik minimum dan titik belok suatu kurva. KD 4.10 memuat materi menerapkan turunan fungsi sinus, turunan fungsi cosinus dan turunan fungsi secan dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Materi turunan fungsi trigonometri disajikan pada waktu kegiatan belajar mengajar semester genap. Minggu efektif pada semester genap sebanyak 18 minggu, dimana materi turunan fungsi trigonometri disajikan selama 4 minggu. Berdasarkan silabus matematika peminatan untuk kelas X alokasi waktunya sebanyak 3 JP setiap minggu dengan sekali pertemuan 3 JP yaitu 3 × 45 menit sedangkan untuk kelas XI dan kelas XII alokasi waktunya sebanyak 4 JP setiap minggu yang dibagi menjadi 2 JP yaitu 2 × 45 menit setiap pertemuannya. Oleh karena itu RPP dan alokasi waktu LKS dibuat dengan desain 2 × 45 menit, dimana setiap pertemuan terdapat 1 sampai 3 indikator yang harus dicapai. Rencana pelaksanaan pembelajaran RPP diperlukan agar mempermudah menggunakan LKS dalam pembelajaran. Berdasarkan Permendikbud no. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses dijelaskan tentang komponen-komponen dalam RPP serta rincian prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam menyusun RPP. Komponen RPP terdiri atas: a identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan diisi dengan nama sekolah b identitas mata pelajaran atau temasubtema diisi dengan nama mata pelajaran c kelassemester diisi dengan tingkat dan dengan kata satu atau dua yang relevan dengan huruf d materi pokok diisi dengan tema aspek jenis teks sesuai istilah yang dipakai pada mata pelajaran yang bersangkutan e alokasi waktu diisi dengan jumlah pertemuan dan jumlah jam pelajaran dengan memperhatikan jumlah jam per minggu dan penjadwalan; jumlah JP termasuk untuk alokasi ulangan yang terintegrasi dalam proses pembelajaran f tujuan pembelajaran diisi dengan rumusan tujuan pembelajaran yang relevan dengan indikator pencapaian kompetensi, dimana dikelompokkan menjadi tujuan pertemuan 1,2, dst. menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan g kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi kompetensi dasar diisi dengan 1 atau lebih KD sesuai dengan karakteristik mapel dari masing-masing KI yang merupakan serangkaian sikap spiritual dan sosial; dan pengetahuan dan keterampilan, KD tersebut pada dasarnya dapat disalin dari silabus h materi pembelajaran diisi sub-tema topik sebagaimana disarankan pada silabus untuk masing-masing pertemuan. Materi dapat ditambah apabila materi yang terdapat pada silabus kurang memadai berdasarkan kebutuhan siswa i metode pembelajaran diisi dengan metode yang disarankan untuk diterapkan yaitu metode saintifik yang diperkaya dengan Inquiry Learning , Pendekatan Berbasis Masalah dan Pendekatan Berbasis Proyek j media pembelajaran diisi dengan spesifikasi media pembelajaran seperti videofilm, rekaman audio, model, chart, gambar, dsb k sumber belajar diisi dengan spesifikasi sumber belajar seperti buku siswa, majalah koran, situs internet, lingkungan sekitar, narasumber, dsb l langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; dan penilaian hasil pembelajaran. c. Analisis Karakteristik Siswa Analisis karakter siswa dapat diketahui dengan cara mengkaji teori karakteristik siswa pada umumnya, wawancara dengan guru yang mengajar dan hasil pengamatan dari observasi. Secara teori siwa SMA kelas XI telah memasuki tahap berpikir formal. Tahap berpikir formal siswa sudah mampu untuk mengabstraksi suatu benda, menalar secara logis dan menarik kesimpulan dari informasi yang diterima. Terdapat beberapa macam pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran untuk anak yang berada pada tahap formal. Salah satu pendekatan tersebut adalah Inquiry. Pendekatan inquiry merupakan penanaman dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah Kelas XI IPA 2 terdiri dari 33 siswa. Setelah melakukan pengamatan didapatkan hasil bahwa siswa kelas XI IPA 2 termasuk dalam siswa yang aktif saat pembelajaran dikelas. Hal ini terlihat saat pembelajaran berlangsung siswa selalu berebut untuk mengerjakan soal yang diperintahkan oleh guru, berani bertanya saat ada materi yang belum dipahami. Keterlibatan siswa sangat penting dalam inquiry, karena inquiry merupakan suatu rangkaian kegiatan yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan yang dimiliki siswa Anam, 2016:11. oleh karena itu, pendekatan inquiry cocok untuk diterapkan untuk siswa yang aktif. Berdasarkan beberapa karakteristik siswa tersebut maka dibutuhkan bahan ajar yaitu berupa Lembar Kegiatan Siswa LKS yang sesuai dengan karakteristik siswa SMA untuk membantu memahami materi yang disajikan. Oleh karena itu peneliti mengembangkan LKS dengan pendekatan inquiry pada materi turunan fungsi trigonometri.

2. Tahap