25
2.2. Hasil Penelitian
2.2.1. Hasil Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif menyajikan informasi mengenai karakteristik variabel-variabel penelitian yaitu jumlah amatan, nilai minimum, nilai
maksimum, nilai mean, dan standar deviasi. Untuk mengukur nilai sentral dari distribusi data dapat dilakukan dengan pengukuran rata-rata mean sedangkan
standar deviasi merupakan perbedaan nilai data yang diteliti dengan nilai rata- ratanya. Hasil statistik deskriptif dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Hasil Statistik Deskriptif Variabel Treatment
N Min.
Max. Mean
Std. Deviasi
A 8
20 60
18,85 20,09
B 7
30 80
61,42 15,73
C 6
40 80
61,67 13,29
D 6
50 80
65,00 12,25
Sumber: Data diolah peneliti, 2015
2.2.2. Hasil Uji Homogenitas Varian
Uji homogenitas varian digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Pengujian ini dilakukan sebagai
prasyarat dalam analisis independent sample t test dan ANOVA. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian ANOVA adalah bahwa varian dari populasi
adalah sama. Hasil uji homogenitas pada setiap kelompok uji hipótesis adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5. Hasil Uji Homogenitas Varian Keterangan
Levene Statistic Sig.
Hipotesis 1 1,567
0,233 Hipotesis 2
2,843 0,118
Hipotesis 3 3,061
0,106 Sumber: Data diolah peneliti, 2015
Dari Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa tingkat signifikansi masing- masing kelompok data adalah 0,233; 0,118; dan 0,106. Oleh karena tingkat
26 signifikansi tersebut semuanya lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
ketiga kelompok data penelitian ini mempunyai varian yang sama. Angka Levene Statistic menunjukkan semakin kecil nilainya maka semakin besar
homogenitasnya.
2.2.3. Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis diuji dengan menggunakan metode ANOVA analysis of variance untuk mengetahui signifikansi perbedaan rata-
rata μ antara kelompok sampel yang satu dengan yang lain. Tabel 4.6 memberikan
rangkuman hasil uji masing-masing hipotesis.
Tabel 4.6. Hasil Uji Hipotesis Keterangan Variance
df Mean
Square F
Sig.
Hipotesis 1 Between
groups 1
1520,119 4,974
0,044 Within
groups 13
305,632 04Hipotesis
2 Between
groups 1
1429,167 5,088
0,044 Within
groups 12
280,903 Hipotesis 3
Between groups
1 1933,929
7,168 0,020
Within groups
13 269,792
Sumber: Data diolah peneliti, 2015
1 Uji Hipotesis 1
Hipotesis 1 diuji untuk mengetahui adanya perbedaan rata-rata signifikan antar kondisi tanpa manipulasi A dengan kondisi dengan
nilai budaya lokal Catur Purusha Artha B. Hasil pengujian hipotesis
1 menunjukkan p-value sebesar 0,044 0,05 sehingga H
1
diterima. Nilai ini mengindikasikan bahwa pengawas LPD yang mengimplementasikan
Pararem yang mengandung Catur Purusa Artha dapat mengelola risiko LPD dengan lebih baik dibandingkan dengan pengawas LPD yang tidak
memiliki Pararem yang mengandung nilai Catur Purusa Artha. 2
Uji Hipotesis 2
27 Hipotesis 2 diuji untuk mengetahui adanya perbedaan rata-rata
signifikan antar kondisi tanpa manipulasi A dengan kondisi dengan nilai budaya lokal Tri Hita Karana C.
Hasil uji hipotesis kedua mendapatkan p-value sebesar 0,044 0,05 sehingga H
2
diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa pengawas LPD yang mengimplementasikan
Pararem yang mengandung Tri Hita Karana dapat mengelola risiko LPD dengan lebih baik dibandingkan dengan pengawas LPD yang tidak
memiliki Pararem yang mengandung nilai Tri Hita Karana. 3
Uji Hipotesis 3
Hipotesis 3 diuji untuk mengetahui adanya perbedaan rata-rata signifikan antar kondisi tanpa manipulasi A dengan kondisi dengan
nilai budaya lokal Catur Purusha Artha dan Tri Hita Karana D. Hasil
uji hipotesis ketiga menunjukkan p-value sebesar 0,020 0,05 sehingga H
3
diterima. Hal ini memberikan arti bahwa pengawas LPD yang mengimplementasikan Pararem yang mengandung Catur Purusa
Artha dan Tri Hita Karana dapat mengelola risiko LPD dengan lebih baik dibandingkan dengan pengawas LPD yang tidak memiliki Pararem
yang mengandung nilai Catur Purusa Artha dan Tri Hita Karana.
2.2.4. Pembahasan Hasil Penelitian