Sistem pengawasan internal Perbankan deposito

SISTEM PERBANKAN &
LEMBAGA KEUANGAN BUKAN
BANK
Klasifikasi dan Bentuk Lembaga Keuangan
Sistem Perbankan Indonesia
Lembaga Keuangan Bukan Bank
Surat Surat Berharga
Jasa Perbankan dan Lalu Lintas Pembayaran

KLASIFIKASI DAN BENTUK
LEMBAGA KEUANGAN
• DEFINISI LEMBAGA KEUANGAN = adalah
semua BADAN yang melalui kegiatannya
dibidang keuangan MENARIK DANA dari
masyarakat dan MENYALURKAN –nya ke
masyarakat
• LEMBAGA KEUANGAN DIBAGI MENJADI 2
(DUA) KELOMPOK :
– BANK
– LKBB = LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK


BANK
• DASAR HUKUM :
– UU No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan
– UU No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia

• DEFINISI BANK : ( UU No.10 Tahun 1998 )
• Badan usaha yang kegiatannya menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk
kredit guna meningkatkan taraf hidup masyarakat
• Pengumpul dana dari SSU dan penyalur kredit
kepada DSU

• SSU = surplus spending unit
• DSU = defisit spending unit

AZAS, FUNGSI dan TUJUAN
• AZAZ PERBANKAN = UU No.10/1998 Pasal (2)
– Perbankan Indonesia dalam melaksanakan
kegiatan usahanya berazaskan demokrasi

ekonomi dengan menggunakan prinsip
“prudential banking” =/ kehati-hatian bank

• FUNGSI PERBANKAN = UU No.10/1998 Pasal (3)
– Perbankan Indonesia sebagai penghimpun
dan penyalur dana masyarakat

..
• TUJUAN PERBANKAN = UU No.10/1998 Pasal (4)
– Perbankan Indonesia bertujuan menunjang
pelaksanaan pembangunan nasional dalam
rangka meningkatkan pemerataan,
pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional
ke arah peningkatan rakyat banyak

USAHA POKOK BANK
UU No.10 / 1998 Pasal (5)
• DENOMINATION DIVISIBILITY
– Artinya bank menghimpun dana dari SSU
yang masing-masing nilainya relatif kecil,

tetapi secara keseluruhan jumlahnya akan
sangat besar. Dengan demikian bank dapat
memenuhi permintaan DSU yang
membutuhkan dana tersebut dalam bentuk
kredit

..
• LIQUIDITY TRANSFORMATION
– Artinya SSU pada bank umumnya bersifat
likuid. Untuk menjaga likuiditas-nya maka
bank harus menjaga perimbangan GWM dan
JUB yang levelnya ditetapkan oleh BI.

• GWM = Giro Wajib Minimum
• JUB = Jumlah Uang Beredar

..
• RISK DIVERSIFICATION :
– Artinya bank dalam menyalurkan kredit
kepada banyak pihak / debitur dan sektor

sektor ekonomi, sehingga tingkat NPL yang
dihadapi bank juga bermacam-macam
tingkatannya dengan cara menyebarkan
kredit.

• NPL = Non Performing Loan

PENGGOLONGAN BANK
UU. No.10 Tahun 1998
• BERDASARKAN JENISNYA :
– Bank Umum
– Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

• BERDASARKAN KEPEMILIKANNYA :
– Bank milik pemerintah
– Bank milik pemerintah daerah
– Bank milik swasta nasional
– Bank milik koperasi
– Bank asing / campuran


..
• BERDASARKAN BENTUK HUKUM :





Bank Perusahaan Daerah
Bank Persero
Bank Perseroan Terbatas
Bank Koperasi

• BERDASARKAN KEGIATAN USAHA :
– Bank Devisa
– Bank Bukan Devisa

• BERDASARKAN PEMBAYARAN JASA :
– Bank berdasarkan pembayaran bunga
– Bank berdasarkan pembayaran bagi hasil keuntungan


SISTEM PERBANKAN INDONESIA BERDASARKAN
UU No. 10 / 1998
OTORITAS
MONETER

SISTEM
PERBANKAN

BANK INDONESIA

BANK UMUM

PERBANKAN

BPR

SISTEM MONETER

TUGAS BANK INDONESIA
• Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter

– Operasi pasar terbuka dipasar uang
– Penetapan tingkat diskonto
– Penetapan cadangan wajib minimum ATMR ( aktiva
tertimbang menurut resiko )
– Pengaturan kredit
• Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
– Pengaturan dan penyelenggaraan kliring
– Mengeluarkan dan mengedarkan uang
• Mengatur dan mengawasi Bank

LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK
( LKBB )
• DEFINISI LKBB =
– Badan yang melakukan kegiatan dibidang keuangan yang
secara langsung atau tidak langsung menghimpun serta
memberikan pinjaman jangka menengah.

• LKBB merupakan badan hukum yang yang

didirikan oleh WNI serta dapat melakukan

kerjasama dengan pihak asing dan dapat
juga sebagai badan hukum asing dalam
bentuk perwakilan dari lembaga keuangan
yang berkedudukan diluar negeri

JENIS USAHA LKBB
• Menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan
kertas / surat berharga
• Memberikan kredit jangka menengah kepada
perusahaan ataupun swasta
• Menyertakan modal yang bersifat sementara
dalam proyek sampai saham-sahamnya dapat
diperjualbelikan dipasar modal
• Sebagai perantara bagi perusahaan diIndonesia
dan Badan Hukum Pemerintah untuk
mendapatkan sumber permodalan berupa
pinjaman dan penyertaan baik dari dalam
maupun luar negeri

..

• Sebagai perantara untuk mengadakan joint
venture dan mendapatkan tenaga ahli serta
penasehat yang menyangkut keahlian investasi
keuangan
• Melakukan usaha-usaha lain dibidang keuangan
dengan mendapat persetujuan dari menteri
keuangan
• Menerbitkan sertifikat deposito
• Anjak piutang
• Sewa guna usaha ( LEASING )

..
• Kartu kredit
• Pembiayaan konsumen
• Perantara dalam penerbitan dan perdagangan
surat berharga sebagai :

–Underwriter (penjamin efek)
–Stock broker (pialang)
–Agen penjual surat berharga


USAHA YANG DILARANG BAGI LKBB :
1. MENERIMA SIMPANAN DALAM BENTUK

TABUNGAN, DEPOSITO DAN
GIRO
2. MENGINVESTASIKAN DANA YANG
DIHIMPUN DARI INDONESIA KE LUAR
NEGERI ( DILARANG BERBISNIS DALAM
BENTUK CAPITAL

FLIGHT )

SURAT BERHARGA
• COMMERCIAL PAPER (CP)
– Adalah surat pengakuan hutang tanpa
jaminan asset. Penjualan surat berharga ini
kepada publik tidak memerlukan ijin khusus
Bapepam dan tidak memerlukan Prospektus.
CP merupakan instrumen pasar uang untuk

pinjaman jangka pendek maksimum 270 hari

..
• PROMES
– Dibuat dalam bentuk surat janji akan membayar ( to
promises )

• WESEL
– Adalah perintah tertulis dari drawer kepada drawee
untuk membayar sejumlah uang kepada payee

• L/C atau draft L/C
– Adalah surat perintah dari ekportir kepada importiruntuk
melakukan pembayaran dengan sejumlah uang kepada
pemegang wesel jika persyaratan nya sudah dipenuhi

..
• BANK GARANSI (GUARANTEE BANK)
– Adalah sertifikat jaminan yang diberikan suatu bank
kepada pemilik proyek atas nama kontraktor.
Jaminan dalam bentuk warkat yang diberikan oleh
bank yang mengakibatkan kewajiban membayar
terhadap pihak yang menerima jaminan apabila
pihak yang dijamin wanprestasi

– Saat ini Bank Garansi semakin penting karena
sering terjadi suatu proyek yang telah
disepakati tetapi tidk diselesaikan dengan baik
oleh kontraktornya, bahkan proyek
ditinggalkan begitu saja oleh kontraktornya
– Untuk menghindari resiko tersebut pemilik
proyek minta bank garansi dari kontraktor.

Kegunaan Bank Garansi
• Tender Bond, Bid Bond = adalah bank garansi
yang diperlukan kontraktor / leveransir untuk
dapat mengikuti tender
• Bank Garansi Uang Muka = menjamin atas
permintaan uang muka oleh rekanannya dalam
rangka kerjasama pelaksanaan kontrak kerja.
• Bank Garansi untuk penangguhan pembayaran
bea cukai
• Bank Garansi untuk pembangunan proyek
• Bank Garansi untuk penyerahan barang-barang
oleh leveransir kepada departemen

Pelaku Bank Garansi
• BANK = adalah penjamin dengan menerbitkan
dan membayar Sertifikat Bank Garansi atas
nama kontraktor (leveransir)
• NASABAH = adalah pemborong yang dijamin
dan minta Sertifikat Bank Garansi kepada bank
• PEMILIK PROYEK = adalah pihak yang
menerima jaminan dan pemegang sertifikat bank
garansi serta yang dapat mencairkannya, jika
pemborong / leveransir wanprestasi.

Jenis Bank Garansi






BID BOND = sejumlah tender
PAYMENT BOND = sejumlah tertentu disepakati
PERFORMANCE BOND = sejumlah selesainya pekerjaan
ADVANCE PAYMENT BOND = sebesar uang muka
MAINTENANCE BOND = untuk keperluan pemeliharaan
– Pengambilalihan kewajiban membayar oleh pihak
penjamin (guarantor) atas permintaan peserta tender
(principal) kepada pihak penyelenggara tender
(beneficiary) dimana penjamin mengambil alih kewajiban
untuk membayar kepada penyelenggara tender sampai
sejumlah tertentu, jika peserta tender tidak memenuhi
kewajibannya sebagai pemenang tender.

PROSES BANK GARANSI

G

BANK
PENJAMIN
1

2

3 9

6

10

7

4

PRINCIPAL

P

5
8

BENEFICIARY

B

Keterangan Alur Proses Bank Garansi
1)
2)
3)
4)
5)

P memberi agunan bank garansi kepada G
P membayar provisi bank garansi kepada G
G memberikan sertifikat bank garansi kepada P
P memberikan sertifikat bank garansi kepada B
B memberikan pekerjaan kepada P untuk dikerjakan
JIKA TERJADI KASUS MAKA :
6) B mencairkan sertifikat bank garansi kepada G , jika P
wanprestasi atau pekerjaan tidak dikerjakan dengan baik
sesuai perjanjian
7) G membayar sertifikat bank garansi kepada B
TAPI KALAU SEMUANYA BERJALAN LANCAR MAKA :
8) B mengembalikan sertifikat bank garansi kepada P jika
pekerjaan telah selesai dikerjakan sesuai dengan perjanjian
9) P mengembalikan sertifikat bank garansi kepada G karena
pekerjaan telah selesai dikerjakan sesuai dengan perjanjian
10) G mengembalikan agunan bank garansi kepada P

Keuntungan Bank Garansi


BAGI BENEFICIARY :
– Penyusunan budget lebih mudah dan pasti karena penyediaan
barang telah dikontrak leveransir
– Pelaksanaan pekerjaan lebih terjamin karena penjaminnya ada 2
pihak
– Persediaan teknis barang-barang relatif sedikit, kerusakan kecil
dan pergudangan juga kecil, persediaan barang cukup dengan
persediaan ekonomis saja.



BAGI GUARANTOR (BANK) :







Sumber pendapatan bagi bank dari provisi
Sumber dana bagi bank, jika agunan bank garansi uang tunai
Memperluas kegiatan operasional bank
Menyalurkan kredit tanpa dananya sendiri

BAGI PRINCIPAL :
– Dapat mengikuti tender pekerjaan / proyek
– Ada kepastian pekerjaan atau penjualan barang barang

..
• LETTER OF CREDIT ( L/C )
– Adalah kredit berdokumen yang diberikan opening
bank atas transaksi (importir) yang agunannya berupa
dokumen-dokumen ( commercial invoice, bill of lading,
insurance document, certificate document ) atas
transaksi tersebut
– Perdagangan luar negeri (ekspor impor) memerlukan
Letter of Credit (L/C) untuk memenuhi ketentuan
Uniform Custom and Practice For Documentary (UCP)
– Dengan L/C berarti ada pihak ketiga (opening bank)
yang akan menjamin lancarnya transaksi.

Agunan L/C
• Commercial Invoice Document
– Adalah faktur penjualan atau daftar mengenai barangbarang yang menunjukkan harga, kuantitas, kualitas,
ongkos angkut yang dikirimkannya kepada
pembelinya melalui opening bank

• Bill Of Lading ( B/L )
– B/L adalah dokumen pemberitahuan dari pengirim
barang bahwa barang akan diangkut ketujuan tertentu
dan alamat tertentu, termasuk syarat-syarat
penyerahan barang.
– B/L untuk perdagangan dalam negeri disebut
KONOSEMEN

..
• INSURANCE DOCUMENT
– Dokumen persetujuan yang didalamnya pihak
penanggung berjanji akan mengganti
kerugian sehubungan dengan kerusakan,
kerugian ataupun kehilangan laba yang
diharapkan yang dialami pihak tertanggung
disebabkan kejadian tertentu.

• CERTIFICATE DOCUMENT
– Adalah dokumen pelengkap untuk kelancaran
perdagangan seperti packing list, weight list

FUNGSI L/C
• Memenuhi ketentuan Uniform Custom and
Practice Documentary dalam
perdagangan luar negeri
• Merupakan jaminan bank penerbit
terhadap importir dan eksportir
• Dasar bagi eksportir untuk mengirim
barang dan menerbitkan draft-nya
• Sebagai dasar untuk klaim jika transaksi
tidak beres

JENIS – JENIS L/C
• MENURUT PENERBITNYA
– Merchant L/C = diterbitkan oleh importir atas nama eksportir
tanpa pihak ke-3
– Banker L/C = diterbitkan dan dijamin oleh issuing bank atas
permintaan importir untuk dan atas nama eksportir.
• MENURUT BENTUKNYA
– Revocable L/C = L/C dapat dirubah/dibatal kan sewaktu
waktu oleh importir tanpa persetujuan eksportir, tapi sebelum
diaksep opening bank
– Irrevocable L/C = L/C tidak dapat dirobah tanpa persetujuan
pihak pihak terkait
– Irrevocable and Confirmed L/C = tidak dapat dirobah tanpa
persetujuan semua pihak dan dijamin penuh oleh opening bank

• MENURUT SYARAT PEMBUKAAN

..

– Documentary L/C = penarikan / pembayaran draftnya dokumen2 L/C
harus dilampirkan
– Open (Clean) L/C = dokumen tidak perlu dilampirkan, cukup
melampirkan tanda terima seperti kuitansi.

• MENURUT CARA PEMBAYARAN
– Sight L/C = pembayaran oleh paying bank dilakukan pada saat draft
ditunjukkan oleh eksportir dan disertai dokumen lain sesuai syarat L/C
– Usance (Term) L/C = pembayaran oleh paying bank setelah jatuh
tempo tergantung perjanjiannya

• MENURUT HAK BENEFICIARY
– Transferable L/C = master L/C yang dapat dipindahtangankan
sebagian atau seluruhnya oleh ekportir lainnya dengan persetujuan
importir dan syarat2 L/C dipenuhinya.
– Non Transferable L/C = L/C yang tidak dapat dialihkan oleh eksportir
pertama kepada eksportir kedua

..
• MENURUT PERJANJIANNYA
– Restricted (Straight) L/C = hanya dapat dinegosiasikan
oleh bank yang disebutkan secara khusus dalam L/C
tersebut
– General L/C = dapat dinegosiasikan oleh setiap bank
• MENURUT JENIS L/C KHUSUS
– Aflopend L/C = hanya dapat dipakai untuk sekali
transaksi saja selama masa berlakunya
– Revolving L/C = dapat dipakai beberapa kali transaksi
dengan periode tertentu selama masa berlakunya
– Back to Back L/C = dibuka oleh bank atas permintaan
eksportir perantara dengan menjaminkan master L/C nya
dan dibuka atas nama eksportir kedua
– Red Clause L/C = pembayarannya sebagian atau
seluruhnya telah diterima lebih dulu oleh eksportir
sebelum dokumen dan barangnya dikirimkan

..
– Green Clause L/C = pembayaran sebagian atau
seluruhnya dapat lebih dulu diterima setelah dokumen
sementara diserahkan kepada bank
– Negociering L/C = dinegosiasikan oleh advising
bank. Biasanya cabang dari opening bank
– Confirmed Negociering L/C = dapat dikonfirmkan
oleh issuing bank dan advising bank bersama-sama.
– Unconfirmed Negociering L/C = boleh di-negocier
kan oleh bank mana saja.
– Standby L/C = khusus digunakan untuk menjamin
suatu transaksi dimana L/C tersebut baru dapat
dicairkan jika transaksi tersebut tidak dipenuhi

MEKANISME PEMBUKAAN LETTER OF CREDIT ( L/C )
L/C
IMPORTIR
ATAU
PEMBELI
Negara
Importir

Negara
Beneficiary

Wesel / draft
Pembayaran wesel/draft

OPENING BANK
ATAU
ISSUING BANK

Wesel / draft

Sales –
contract
Dokumen
Pengiriman dll
BENEFICIARY
ATAU
EKSPORTIR
ATAU PENJUAL

L/C
L/C
Wesel / draft
Penerimaan pembayaran

Pembayaran wesel
draft

ADVISING BANK
NEGOTIATING BANK
ACCEPTANCE BANK
CONFIRMING BANK
PAYING BANK
Adalah
BANK DEVISA
Dinegara eksportir

JASA PERBANKAN
• BANK UMUM :
– Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentu simpanan
berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan
dan/atau bentuk lain persamaannya.
– Memberikan kredit
– Menerbitkan surat pengakuan hutang
– Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun
untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya :







Surat wesel, termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank
Surat pengakuan hutang
Surat jaminan pemerintah
SBI
Obligasi
Instrumen surat berharga lainnya

..

• Memindahkan uang, baik untuk kepentingan
sendiri maupun kepentingan nasabah
• Menempatkan dana pada, meminjam dana dari,
atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik
dengan surat, sarana telekomunikasi, maupun
dengan wesel unjuk, cek atau sarana lain
• Menerima pembayaran dari tagihan atas surat
berharga dan melakukan perhitungan dengan
atau antar pihak ketiga
• Menyediakan save deposit box
• Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan
pihak lain berdasarkan suatu kontrak (custodian
ship)

..
• Melakukan penempatan dana dari nasabah
kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat
berharga yang tidak tercatat dibursa efek.
• Membeli melalui pelelangan agunan, baik semua
maupun sebagian dalam hal debitur tidak
memenuhi kewajiban kepada bank
• Melakukan kegiatan anjak piutang , usaha kartu
kredit
• Menyediakan pembiayaan bagi nasabah
berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan
pemerintah
• Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh
bank sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan perundangan yang ada

..
• BANK PERKREDITAN RAKYAT :
– Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentu
simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat
deposito, tabungan dan/atau bentuk lain
persamaannya.
– Memberikan kredit
– Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan
prinsip bagi hasil sesuai ketentuan pemerintah
– Menempatkan dana dalam bentuk SBI, deposito
berjangka, sertifikat deposito dan atau tabungan pada
bank lain

..
• BANK DEVISA :
– Melayani lalu lintas pembayaran dalam
dan luar negeri
– Melayani pembukaan dan pembayaran
L/C
– Melakukan jual beli valuta asing
– Mengirim dan menerima transfer dan
inkaso valas
– Membuka atau membayar Traveller
Cheque
– Menerima tabungan valas



LALU LINTAS
PEMBAYARAN
LALU LINTAS PEMBAYARAN ( LLP )

merupakan pendorong peningkatan
transaksi komersial dan finansial dalam
negeri maupun luar negeri
• DEFINISI LLP :
– Pembayaran yang dilakukan secara tidak
langsung oleh pembayar kepada penerima alat
pembayarannya uang giral dengan melalui
media jasa perbankan ( kliring, transfer dan
inkaso )

• LLP mencakup LLPDN ( dalam negeri ) dan
LLPLN ( luar negeri )

PELAKU LLPDNLN
• PEMBAYAR
– Adalah seseorang /perusahaan yang bertindak
sebagai pembeli (importir) dari transaksi perdagangan
• BANK UMUM
– REMITTING BANK = bank yang mengirim uang (transfer)
– PAYING BANK = bank yang membayar kan uang kepada
payee
– REIMBURSING BANK = bank yang atas permintaan
Remitten menyediakan dana bagi bank pembayar, supaya
bank pembayarbersedia melakukan pembayaran
• PENERIMA
– Adalah seseorang / perusahaan yang bertindak
sebagai penjual (eksportir)dari transaksi penjualan

PELAKSANAAN LLPDNLN

• PENCAIRAN TUNAI
• PEMINDAHBUKUAN
• KLIRING
• TRANSFER
• INKASO

..

• PENCAIRAN TUNAI
• Dalam hal ini penerima pembayaran
dengan cek, bilyet giro, wesel, draft L/C
atau promes nota secara langsung
mencairkan kepada bank pembayar.
• Cara pencairannya dengan
menyerahkan surat berharga diatas
kepada bank pembayar untuk ditukar
dengan uang kartal

..

• PEMINDAHBUKUAN
• Dapat dilakukan jika pembayar dan
penerima sama-sama mempunyai
rekening pada bank yang sama.
• Dilakukan dengan menyetorkan uang
giral yang dianggap sebagai setoran
tunai pada hari itu juga.

..

• KLIRING
– Arti kliring (to clear)= pelunasan utang piutang
sesama bank anggota kliring yang dikordinasikan
oleh Bank Sentral (BI)

• Definisi = kliring adalah proses perhitungan ,
pelunasan dan pertukaran warkat-warkat
kliring antar bank anggota yang dikordinasi BI
– Kliring akan mempermudah penyelesaian inkaso
dan transfer
– Kliring akan mempermudah perhitungan,
pertukaran warkat dan pelunasan utang piutang
antar bank pesertanya

..
• Warkat Kliring = adalah permintaan
nasabah bank untuk penagihan
piutangnya berupa uang giral atau
pembayaran kewajibannya melalui
LLP dalam suatu lembaga kliring.
• Warkat Kliring dikelompokkan menjadi
– Warkat Debit Kliring (incoming & outgoing)
– Warkat Kredit Kliring (incoming & outgoing)

..
• TRANSFER
– Transfer atau Remittance merupakan LLP antar
kota atau antar negara. Transfer antar negara
hanya dapat dilakukan oleh bank devisa.

• Transfer dapar dilakukan antar bank yang
sama ataupun berbeda.
• Pencairan transfer dapat dilakukan dengan :
– Pencairan tunai
– Pencairan dengan cara memasukkan kedalam
rekening koran atau buku penerimanya

..

• INKASO
– Inkaso / collection merupakan LLPDNLN untuk
menagih piutang surat-surat berharga antar kota
atau antar negara yaitu clean collection atau
documentary collection.

• Clean collection adalah cek,bilyet
giro,traveller cheque dll
• Documentary collection adalah L/C
– Supaya cepat prosesnya, sebaiknya inkaso
dilakukan melalui bank yang sama

..
• Warkat yang dapat di INKASO ke LN :







Bank draft = wesel bank
Limited cheque = cek terbatas
Company cheque = cek perusahaan
Personal cheque = cek perorangan
Cashier cheque = cek kasir
International money order = permintaan dana
internasional
– Travellers cheque = cek perjalanan/wisata
– Warkat berharga valas lainnya yang belum / tidak
dapat segera ditunaikan pada bank, melainkan harus
di-INKASO-kan dana nya terlebih dulu dari Bank
Tertarik ( drawee bank )

KESIMPULAN
• KLIRING adalah perintah penagihan
atau pembayaran (LLPDNLN) yang
dilakukan dalam satu kota (satu
lembaga kliring) , sedangkan
TRANSFER dan INKASO adalah
perintah pembayaran atu penagihan
yang dilakukan antar kota atau antar
negara.