20 digunakan untuk mendukung pengujian terhadap hipotesis 2, dan eksperimen
ketga digunakan untuk mendukung hipotesis 3. Manipulasi terhadap variabel independen secara sederhana dilakukan dengan memberikan muatan budaya
yang berbeda pada variabel independen untuk melihat dampak dari ketiadaan maupun keberadaan muatan budaya baik Catur Purusa Artha danatau Tri Hita
Karana terhadap variabel dependen yaitu penilaian risiko LPD. Manipulasi ini diharapkan dapat membuktikan tingkat pengaruh kausal.
Eksperimen memiliki desain factorial between subject 2x2, dengan variabel independen: pengawasan LPD dengan Pararem tanpa implementasi
Catur Purusa Artha dan Tri Hita Karana dan pengawasan LPD dengan Pararem yang mengimplementasi Catur Purusa Artha dan Tri Hita Karana, dengan
variabel dependen berupa penilaian risiko LPD. Kombinasi dari between subjects experimental treatments perlakuan eksperimental antar subyek akan
menghasilkan 4 kelompok subyek seperti pada Tabel 3.
Tabel 3 Desain Eksperimen
2x2 Factorial Between Subject Pararem Tanpa
Implementasi Catur Purusa Artha
Pararem Dengan Implementasi Catur
Purusa Artha
Pararem Tanpa Implementasi Tri
Hita Karana A
B
Pararem Dengan Implementasi Tri
Hita Karana C
D
1.4. Subyek Eksperimen
Subyek eksperimen dalam penelitian ini merupakan pengawas LPD di Provinsi Bali yang dalam lingkungan kerjanya tentu menghadapi adanya risiko
yang mungkin terjadi. Adapun subyek atau partisipan dalam penelitian adalah 40 orang ketua LPD yang dipilih secara random dan diberikan penugasan
secara random. Dalam desain eksperimen lebih mementingkan validitas internal dibandingkan dengan validitas eksternal.
21
1.5. Variabel Penelitian dan Kondisi Eksperimen
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian adalah bersifat katagorikal yaitu 1 Kondisi tanpa pararem, 2 implementasi Pararem dengan
Tri Hita Karana, 3 implementasi Pararem Catur Purusa Artha dan 4 kombinasi keduanya. . Variabel dependennya adalah variabel kontinous yaitu
penilaian risiko LPD.
1.6. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pengawas LPD di Provinsi Bali. Sampel dipilih dengan metode penarikan sampel kuota dipilih 40 orang Ketua
LPD dari seluruh kabupaten dan dipilih secara random untuk penugasan setiap sel. Jumlah LPD yang ada di Provinsi Bali tahun 2011 adalah 1.418 buah
tersebar di 9 Kabupatenkota. Dalam desain eksperimen lebih mementingkan validitas internal dibandingkan dengan validitas eksternal
1.7. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk angka antara lain
penjelasan tentang gambaran umum LPD dari sampel terpilih dan penerapan pengelolaan risiko berkelanjutan pada sampel terpilih sedangkan data
kuantitatif adalah data angka-angka seperti misalnya laporan keuangan LPD berupa laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas dan laporan perubahan
ekuitas ataupun data-data kuantitatif eksternal yang berasal dari Pembina LPD BPD Bali dan Pemerintah Daerah. Data kuantitatif akan mendukung
justifikasi data kualitatif. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini ini adalah :
1. Data Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Dalam hal ini data diperoleh secara langsung dari pengawas LPD yang dilakukan melalui metoda eksperimen
lapngan atau eksperimen tempat LPD itu berlokasi. . 2.
Data Sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan sumber data kepada pengumpul data, misalnya lewat dokumen, dan
laporan keuangan, data statistik dan sebagainya. Data tersebut diperoleh dari LPD yang bersangkutan dan Pembina LPD.
22
1.8. Metoda pengumpulan data