108
VHOLVLKVHEHVDU+DDWDXGDULOXDVWDQDP3HQLQJNDWDQLQWHQVL¿NDVLXVDKDWDQLSDGLPHODOXL pemilihan varietas, penanganan irigasi, pengendalian hamapenyakit, dan teknik budidaya yang lebih
baik tentu akan dapat meningkatkan luas panen.
3.2.3. Skenario Peningkatan Produksi
Tingkat produksi padi beras ditentukan oleh luas areal panen dan tingkat produktivitasnya. Persediaan beras berdasarkan tingkat produksi dan permintaan beras sesuai kebutuhan masyarakat
dapat dihitung dan diproyeksikan dengan menggunakan asumsi dasar tertentu. Asumsi dasar yang dipergunakan dalam penyusunan skenario peningkatan produksi beras di Provinsi Bali yaitu data sepuluh
WDKXQWHUDNKLU\DQJPHOLSXWLUDWDUDWDOXDVSDQHQVHEHVDUKDWLQJNDWSURGXNWLYLWDV SDGLVHEHVDUWRQKDGHQJDQSHUWXPEXKDQSURGXNWLYLWDVQLODLNRQYHUVLSDGLNHEHUDV
ODMXSHUWXPEXKDQSHQGXGXNUDWDUDWDWLQJNDWNRQVXPVLEHUDVVHEHVDUNJNDSLWDWDKXQ permintaan beras untuk industri dan upacara adat sebesar 23,5 dari permintaan rumah tangga, dan
kebutuhan untuk stok sebesar 10,.
Berdasarkan asumsi tersebut, maka tingkat produksi dan kebutuhan beras di Provinsi Bali dapat diproyeksikan hingga Tahun 2025 seperti terlihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Produksi dan kebutuhan beras di Provinsi Bali berdasarkan kondisi saat ini Periode
Produksi beras ton Kebutuhan beras ton
Rasio 2012
2015 531.107
653.270 2020
0.85 2025
551.638 738.653
0.82
Berdasarkan kondisi saat ini Tahun 2012, produksi beras tidak mampu memenuhi kebutuhan PDV\DUDNDW GLPDQD SURGXNVL EHUDV KDQ\D PHQFDSDL WRQ VHGDQJNDQ NHEXWXKDQQ\D VHEHVDU
WRQ .RQGLVL WHUVHEXW WHUXV EHUODQMXW KLQJJD 7DKXQ GHQJDQ UDWLR SURGXNVL supply dan kebutuhan demand beras semakin rendah. Dengan demikian, mau tidak mau untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat Bali akan beras, pemerintah harus mendatangkan beras dari luar Bali. Hal
109
tersebut memberikan petunjuk bahwa Provinsi Bali belum mampu berswasembada beras secara absolut, sehingga sebagian kebutuhan beras masih harus didatangkan dari luar Bali.
Guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan beras dapat dilakukan dengan meningkatkan produktivitas usahatani padi, sehingga seluruh kebutuhan beras dapat dipenuhi sendiri swasembada
absolut, atau bila tidak memungkinkan, dalam keadaan tertentu sebagian kebutuhan beras dapat didatangkan dari luar provinsi swasembada on trend. Ada beberapa skenario yang ditawarkan
berdasarkan swasembada absolut dan swasembada on trend, seperti terlihat pada tabel-tabel berikut.
Swasembada Absolut
Apabila kebijakan swasembada absolut yang ditetapkan oleh pemerintah yakni dengan memenuhi seluruh kebutuhan beras dengan produksi sendiri, maka skenario yang tampaknya paling mendekati
adalah Skenario III, yaitu dengan menaikkan luas tanam, luas panen, dan produktivitas masing-masing 15. Dengan skenario ini kebutuhan beras dapat dipenuhi hingga Tahun 2025 dan bahkan pada periode
WDKXQWDKXQVHEHOXPQ\DSURGXNVLEHUOHELK6NHQDULRVHOHQJNDSQ\DGDSDWGLOLKDWSDGD7DEHO7DEHO 3.5, dan Tabel 3.6.
7DEHO6NHQDULR, Luas Tanam, Luas Panen, dan Produktivitas Dinaikkan 5
Periode Produksi beras
ton Kebutuhan beras
ton Rasio
2012 578.877
2015 585.501
653.270 2020
0.85 2025
738.653 0.82
Skenario I, dengan meningkatkan luas tanam, luas panen, dan produktivitas masing-masing 5, tingkat produksi belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan beras, atau dengan kata lain Bali belum
PDPSXVZDVHPEDGDEHUDVDEVROXW3DGD7DKXQNHEXWXKDQEHUDVGDSDWGLSHQXKLKDQ\DSDGD Tahun 2020 dan 2025 kemampuan untuk memenuhi kebutuhan beras hanya 85 dan 82 saja.