105
3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Prospek
3.1.1. Proyeksi permintaan
Asumsi yang digunakan untuk menghitung proyeksi permintaan beras disajikan pada Tabel 3.1. Dengan perhitungan laju pertumbuhan penduduk Bali sebesar 2.15 per tahun, jumlah penduduk Bali
SDGDWDKXQGLSHUNLUDNDQEHUMXPODKMLZDHUGDVDUNDQGDWDGDULDODL3HQHOLWLDQGDQ Pengembangan Pertanian dengan elastisitas pendapatan dan harga yang kurang dari satu, konsumsi
beras perkapita akan turun. Hal ini terbukti adanya penurunan konsumsi beras perkapita di Bali dari 116 NJSDGDWDKXQPHQMDGLNJSDGDWDKXQVHKLQJJDGLSHUNLUDNDQPHQMDGLNJSDGD
tahun 2025. Namun, karena laju pertumbuhan penduduk lebih tinggi dari laju penurunan konsumsi maka jumlah permintaan pangan tetap meningkat. Mengacu pada data dari Balai Penelitian dan Pengembangan
Pertanian Anon, 2005 jika permintaan industri dan keperluan upacara adat diperhitungkan sebesar 23,5 dari permintaan rumah tangga dan permintaan lainnya stok sebesar 10, maka kebutuhan beras
di Bali pada tahun 2025 diperkirakan 738,6 ribu ton atau meningkat 20,1 dari permintaan pada tahun 2012 Tabel 3.2.
Tabel 3.1. Asumsi yang digunakan untuk proyeksi permintaan beras Parameter
Kota Desa
1. Pertumbuhan penduduk th
1
2,15 2,15
2. Pertumbuhan
a. Pendapatan b. Harga
5,0 5,0
3,5 5,0
3. Permintaan antara dari konsumsi RT
2
23,5 23,5
Permintaan lainnya al. stok,
2
10 10
5. Konversi GKG-beras
63 63
Keterangan:
1
www.balipost.go.id. Kepala BKKBN
2
6XU\DQDGDQ+HUPDQWRGDODPQRQ
106
Tabel 3.2. Permintaan beras Provinsi Bali dalam periode 2012 - 2025
Jenis Kebutuhan Tahun
2012 2015
2020 2025
Konsumsi Industri dan upacara adat 23,5
122.871 130.026
Stok 10 52.285
55.330 Total kebutuhan berasribu ton
konversi beras ke GKG 653,270
1.037 1.108
738,653 1.172
Skenario swasembada 100 Peningkatan produksi ribu ton GKG
61 71
65 Peningkatan produksi
6,85 5,82
6NHQDULRVZDVHPEDGD Peningkatan produksi ribu ton GKG
67,5 61,3
Peningkatan produksi 6,85
5,82 Dengan skenario swasembada absolut kecukupan 100 yang digunakan, pada tahun 2012
SURGXNVLEHUDVVHEHVDUWRQVHGDQJNDQNHEXWXKDQEHUDVVHEHVDUWRQPDNDDOLPDVLK SHUOX PHQGDWDQJNDQ EHUDV GDUL OXDU -DZD7LPXU VHMXPODK WRQ -LND VNHQDULR VZDVHPEDGD
absolut diterapkan, maka untuk memenuhi kebutuhan beras pada tahun, 2015, 2020, dan 2025 diperlukan SHQLQJNDWDQSURGXNVLSDGL.EHUWXUXWWXUXWVHEHVDUULEXWRQULEXWRQGDQ
ULEXWRQGDULSURGXNVLVHEHOXPQ\D-LNDVNHQDULRVZDVHPEDGDon trendNHFXNXSDQ yang digunakan, yaitu mentoleransi impor beras sebesar 5 maka untuk memenuhi kebutuhan beras
pada tahun, 2015, 2020, dan 2025 diperlukan peningkatan produksi padi GKG berturut-turut sebesar ULEXWRQULEXWRQGDQULEXWRQ.HGHSDQSHUPLQWDDQEHUDV
tidak hanya menyangkut aspek kuantitas, tetapi juga kualitas, nilai gizi, aspek sosial budaya di masing- masing daerah, dan perkembangan teknologi agroindustri.
3.1.2. Kebutuhan Peningkatan Produksi
Upaya peningkatan produksi padi seyogianya lebih diarahkan kepada peningkatan produktivitas sumberdaya lahan dengan memanfaatkan inovasi teknologi. Perluasan areal sebaiknya tidak dilakukan
pada daerah-daerah yang direncanakan menjadi obyek wisata mengingat opportunity cost-nya sangat tinggi dan daya dukung lahan makin menurun. Data setelah tahun 2002 menunjukkan produksi beras per
WDKXQPHQXUXQVHFDUDÀXNWXDVLZDODXSXQDGDSHQLQJNDWDQSURGXNWLYLWDVQDPXQUDWDUDWDSHQLQJNDWDQ produktivitas lebih kecil dibanding pertambahan penduduk. Penyebab turunnya produksi beras antara
lain adalah: a terbatasnya terobosan teknologi baru dalam meningkatkan daya hasil varietas setelah JHQHUDVL,5GDQLVDGDQHESHQFLXWDQODKDQVXEXUGDQPHQXUXQQ\DWLQJNDWNHVXEXUDQWDQDKNXDOLWDV
DLUGDQSUDVDUDQDLULJDVLFSHQXUXQDQKDUJDULLOSDGL\DQJGLVHUWDLROHKSHQLQJNDWDQELD\DSURGXNVLG WLQJJLQ\DWLQJNDWNHKLODQJDQKDVLOSDVFDSDQHQHVHUDQJDQKDPDSHQ\DNLWGDQIIUHNXHQVLDQRPDOL
iklim yang makin meningkat.