jangka panjang, 8 cenderung melihat peristiwa dalam konteks sosial, 8 berpikir lebih kompleks dan atas dasar pola analitis.
Individualistik
Ciri-ciri tingkatan individualistik menurut Asrori, 2007:133-140 adalah 1 peningkatan kesadaran individualitas, 2 kesadaran akan konflik emosional antara
kemandirian dengan ketergantungan, 3 menjadi lebih toleran terhadap diri sendiri dan orang lain, 4 mengenal eksistensi perbedaan individual, 5 mampu bersikap
toleran terhadap pertentangan dalam kehidupan, 6 membedakan kehidupan internal dengan kehidupan luar dirinya, 7 mengenal kompleksitas diri, 8 peduli
akan perkembangan dan masalah-masalah sosial.
Mandiri Ciri-ciri tingkatan mandiri menurut Asrori 2007:133-141 adalah 1 memiliki
pandangan hidup sebagai suatu keseluruhan, 2 cenderung bersikap realistik dan objektif terhadap diri sendiri maupun orang lain, 3 peduli terhadap faham-faham
abstrak, seperti keadilan sosial, 4 mampu mengintegrasikan nilai-nilai yang bertentangan 5 toleran terhadap ambiguitas, 6 peduli akan pemenuhan diri self-
fulfilment, 7 ada keberanian untuk menyelesaikan konflik internal, 8 respek terhadap kemandirian orang lain 9 sadar akan adanya saling ketergantungan
dengan orang lain, 10 mampu mengekspresikan perasaan dengan penuh keyakinan dan keceriaan.
2.3 Kemandirian dan cakupannya dengan peserta didik
Kemandirian merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting bagi individu. Individu dalam menjalani kehidupan tidak akan lepas dari cobaan dan
tantangan. Brewer 2010:1 mengatakan bahwa individu yang memiliki kemandirian yang tinggi relatif mampu menghadapi segala permasalahan, karena individu yang
mandiri tidak tergantung pada orang lain, selalu berusaha menghadapi dan memecahkan masalahnya.Kemandirian berasal dari kata mandiri yang berarti berdiri sendiri.Dari
makna ini, mandiri mempunyai pengertian tidak tergantung pada orang lain, serta melakukan aktivitas, inisiatif, dan kreatifitasnya sendiri.Sikap kemandirian sebagai
suatu keadaan personalitik yang bercirikan adanya kecenderungan determinasi diri dalam kerangka dukungan sosial atau inner person with inner activities.Definisi ini
mempunyai pengertian bahwa sikap kemandirian seseorang merupakan kepribadian
10
yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan dalam dimensi sosial.Secara singkat definisi ini mempunyai pengertian bahwa individu mandiri adalah individu yang
mampu menentukan diri, arah dan tindakannya dalam kerangka hubungan sosial.Seperti halnya salah satu teori psikologi mengenai masalah kemandirian, yaitu Secara
psikologis manusia digerakkan oleh sejumlah kebutuhan yang berlainan, yaitu kebutuhan untuk mandiri dan kebutuhan untuk bergantung. Kebutuhan mandiri meliputi
semua tindakan yang diambil untuk berpikir secara bebas, merasa bebas mengerjakan sesuatu tanpa memikirkan orang lain. Menurut dalam Sahama, 2010:1 bahwa
seseorang yang mandiri adalah seseorang yang mampu mengekspresikan dirinya secara bebas tanpa adanya kontrol dari luar. Kemandirian adalah mampu mengatur diri sendiri
sesuai dengan hak dan kewajibannya, mampu menentukan nasibnya sendiri, tidak tergantung orang lain sampai batas kemampuannya, mampu bertanggung jawab atas
keputusan, tindakan, dan perasaannya sendiri serta mampu membuang pola perilaku yang mengingkari kenyataan.
Berdasarkan berbagai pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa kemandirian adalah suatu sikap pada diri seseorang yang ditunjukkan dengan
kemampuannya dalam menentukan diri, arah dan tindakannya dalam kerangka hubungan sosial, bebas dan original tanpa adanya pengaruh dari luar, mampu
mengambil inisiatif, mengatasi hambatan, tidak tergantung pada orang lain sehingga ia dapat mengaktualisasikan dirinya serta merealisasikan harapan-harapannya.
2.4 Tahapan Kemandirian Pada Peserta Didik