Proses Pembuatan Jenang Krasikan

commit to user telah dikenal sejak ratusan tahun lalu dan dikenal diseluruh kepulauan nusantara. Pada umur 9 bulan buah mencapai ukuran maksimal dengan berat 3-4 kg berisi cairan 0,3-0,4 liter. Buah mencapai masak benar pada umur 12-13 bulan tetapi beratnya turun menjadi 1,5 – 2,5 kg Djoehana, 1984. Bunga betina yang telah dibuahi akan berkembang menjadi buah. Tingkat pertumbuhan buah maksimum dalam berat maupun volume nampak pada bulan ketiga. Berat buah maksimum pada bulan ketujuh, sedangkan volume maksimum dicapai pada bulan kedelapan. Pada bulan ketujuh saat berat buah maksimum tercapai berat sabut 62, tempurung 7 dan daging buah 1. Pada saat dipetik umur 12 bulan berat sabut adalah 26,5 menurut berat basah. Apabila menurut berat kering maka sabut 41,7, tempurung 28,4 dan daging buah 29,7 Sulardiyono, 1992. Dari seluruh kelapa yang diproduksi di Indonesia, dapat diproduksi 1,8 juta ton kopra ekuivalen. Disamping kopra, kelapa dapat dibuat disicated coconut, yaitu jenis produksi makanan yang dibuat dari butir- butir kelapa kering dengan kadar air 2,5. Kelapa parut segar kini sudah dengan mudah dapat dibeli ditempat-tempat penjual kelapa dipasar tradisional dengan harga sekitar Rp. 800-Rp. 1000 Bogor per butir Winarno, 2004.

C. Proses Pembuatan Jenang Krasikan

Jajanan Krasikan sangat populer di Indonesia sebagai Jajanan Tradisional. Jajanan ini banyak dijumpai di toko-toko kue, di pasar, dan pusat jajanan oleh-oleh. Cara pembuatan jenang krasikan yaitu : 1. Rendam beras ketan bersama air kapur sirih selama 1 jam, kemudian cuci dan tiriskan. 2. Sangrai dalam wajan sampai warnanya kecoklatan, kemudian angkat. 3. Tumbuk ketan yang masih panas sampai setengah halus. Sangrai kelapa sampai warnanya kecoklatan, kemudian tumbuk sampai halus dan berminyak. commit to user 4. Masak gula jawa bersama santan sampai mendidih. Saring dan masak lagi diatas api. Setelah mendidih masukkan ketan dan kelapa yang sudah ditumbuk. 5. Aduk sampai rata dan kering angkat. 6. Tuang adonan ke dalam piringloyang 17 ½ x 17 ½ x 3 cm, ratakan sambil di tekan – tekan supaya padat. 7. Sesudah dingin potong – potong 3 x 5 cm. untuk 15 potong. Anonim b , 2012. D. Pengendalian Mutu Pengendalian mutu proses pada dasarnya adalah analisa dan mengenai penyebab keragaman produk dan kemudian melakukan tindakakn koreksi atau perbaikan terhadap proses produksi agar dicapai produk yang bermutu baik dan seragam. Pengendalian proses dapat digunakan untuk beberapa tujuan. Prinsip pengendalian proses dapat diterapkan pada pekerjaan pengadaan bahan, dalam rangka pengendalian mutu bahan mentah industri agar diperoleh bahan mentah yang bermutu dan seragam Soewarno, 1990 Pengendalian mutu merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjamin bahwa proses yang terjadi akan menghasilkan produk sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Proses ini mencangkup penerimaan bahan baku, persiapan bahan baku, persiapan alat, proses pengolahan hingga produk akhir bukan hanya proses produksi saja, sehingga produk akhir yang dihasilkan akan terjamin kualitasnya Muhandri dan Darwin, 2008. Kualitas produk menurut pandangan produsen adalah memproduksi produk yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Produk yang berkualitas akan memberikan kepuasan bagi konsumen dan menghindari banyaknya keluhan para pelanggan setelah menggunakan produk yang dibelinya. Agar produk yang dihasilkan tersebut mempunyai kualitas sesuai dengan harapan konsumen maka perusahaan harus melakukan pengendalian tehadap kualitas dan menghindari banyaknya produk yang cacat ikut terjual ke pasar. Untuk commit to user melakukan pengendalian kualitas produk agar kerusakan produk yang dihasilkan bisa dikurangi maka perusahaan harus berusaha melakukan perbaikan secara terus menerus Dwiwinarno, 2011.

E. Hazard Analysis And Critical Control Point HACCP