Karakteristik Anak Deskripsi Teori

42 tentang pembelajaran baik yang sudah disampaikan maupun yang belum disampaikan guru di kelas. Hal ini memungkinkan pembelajaran tidak langsung tetapi siswa memperoleh pengetahuan dengan media internet. Dari uraian tentang media di atas, dapat diketahui bahwa pengelompokkan media sangat bervariasi menurut pengelompokkan tertentu. Jadi sampai saat ini belum ada kesepakatan dari para ahli untuk mengelompokkan jenis-jenis media. Dalam penelitian ini menggunakan pengelompokkan jenis media menurut Sukiman 2012: 85-225, jenis-jenis media tersebut antara lain media berbasis visual, media berbasis audio, media audio visual, dan media berbasis komputer.

7. Karakteristik Anak

Dalam situs http:www.docstoc.com dijelaskan bahwa ada beberapa karakteristik sikap maupun sifat seseorang pada tingkatan umur atau usia dalam pembagian kurikulum sekolah sepak bola, di antaranya sebagai berikut: a. Usia 6-10 Tahun Pemain di kelompok ini termasuk usia bermain, siswa pertama kali mengenal sepak bola secara formal. Untuk itu, tujuan program di usia ini difokuskan pada: 1 menanamkan kecintaan pada sepak bola, 2 menanmkan kemampuan gerak dasar atletik melalui latihan koordinasi intensif, dan 3 mengenalkan aturan dasar permainan sepak bola. 43 Tahap ini umumnya ada pada anak-anak sekolah dasar Ruseffendi, 2006. Operasi konkrit adalah dimana anak dapat memahami operasi logis dengan bantuan benda-benda konkrit. Pada tahap ini, anak mulai mengembangkan kemampuan untuk mempertahankan konservasi, kemampuan mengelompokkan secara memadai, melakukan pengurutan, dan menangani konsep angka. Selama tahap ini, proses pemikiran anak mengarah pada kejadian nyata yang dapat diamati, anak belum mampu melakukan problem yang bersifat abstrak. b. Usia 11-12 Tahun Disebut sebagai kelompok usia belajar. Di masa ini pemain paling mudah menyerap teknik-teknik sepakbola. Untuk itu, tujuan program di usia ini difokuskan pada: 1 menanamkan semua kemampuan teknik sepak bola dan kemahiran untuk menggunakannya pada situasi dan waktu yang tepat, 2 membesut kemampuan pemain dalam situasi 1 vs 1, baik bertahan maupun menyerang, dan 3 memberikan wawasan taktik kombinasi 1-2 pemain, 4 mengasah kemampuan koordinasi dan kecepatan. Anak dapat menangani situasi hipotesis, dan proses berpikir mereka semakin logis dan tidak lagi tergantung pada hal-hal yang langsung dan nyata. Kemajuan pada tahap ini adalah anak tidak perlu berpikir dengan pertolongan benda atau kejadian konkret karena pada tahap ini anak sudah mampu berpikir abstrak. 44 c. Usia 13-14 Tahun Disebut sebagai kelompok usia kritis. Di masa ini pemain sulit belajar teknik sepakbola baru. Proses pubertas yang dialami di usia ini difokuskan pada: 1 memelihara kemampuan koordinasi, kecepatan, dan mengasah kemampuan daya tahan, dan kekuatan, 2 memberikan wawasan taktik unit sepak bola, baik dalam bertahan maupun menyerang, dan 3 mulai mengenalkan posisi spesifikasi untuk tiap pemain.

B. Penelitian yang Relevan

Manfaat dari penelitian yang relevan yaitu sebagai acuan agar penelitian yang sedang dilakukan menjadi lebih jelas. Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Toto Isharyanto 2003 yang berjudul “Pemanfaatan Media Pembelajaran Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMA Bertaraf Internasional SBI se-DIY. Responden dalam