Profil Keluarga Dampingan Permasalahan Keluarga

1 BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN Dalam bab ini akan disampaikan mengenai profil dari keluarga dampingan, termasuk didalamnya membahas mengenai perekonomian keluarga bapak Misran yang meliputi pendapatan dan pengeluarannya.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Identitas dari keluarga Bapak Misran dan juga istri serta 3 orang anak dan 1 cucu sebagai objek keluarga dampingan akan ditampilkan dalam tabel 1.1 dibawah ini. No. Nama Status Umur Tahun Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1. Misran Menikah 55 Tamat SD Nelayan Kepala Keluarga 2. Hindun Menikah 53 Tidak tamat SD Buruh Pabrik Istri 3. Hildayati Janda 32 Tamat SD Buruh Pabrik Anak 4. Amelia Janda 21 Tamat SD Tidak Bekerja Anak 5. Nisa Ulfia Belum Menikah 12 SD Pelajar Anak 6. Nazila Nur Rahma Belum Menikah 8 SD Pelajar Cucu Bapak Misran tinggal di Jalan Rajawali, Desa Tegalbadeng Barat. Keluarga dari bapak Misran merupakan keluarga yang tergolong dalam keluarga miskin. Hal ini dapat terlihat dari jenis lantai yang terdapat dirumah tersebut merupakan lantai yang merupakan tanahsemen. Dinding Rumah bapak Misran terbuat dari Bambu yang berkualitas rendah. Jamban yang digunakan oleh keluarga bapak Misran merupakan jamban milik bersama dengan beberapa tetangga sekitar Rumah tersebut. Sumber listrikpenerangan di Rumah bapak Misran bersumber dari listrik tanpa meteran. Atap yang terdapat dirumah tersebut berbahan genteng yang memiliki kualitas rendah. Bapak Misran merupakan kepala keluarga yang memiliki seorang istri, 8 orang anak dan 7 cucu. Didalam rumahnya, bapak Misran tinggal bersama istrinya dan 3 orang anaknya serta satu cucunya. Putri dari Bapak Misran yang tinggal dalam satu atap bersama dengan beliau, yaitu Hildayati dan Amelia merupakan janda yang masih 2 menumpang dengan bapak Misran. Hildayati yang berprofesi sama dengan sang ibu, sebagai buruh pabrik memiliki 1 orang anak dari pernikahannya terdahulu. Anak

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi dari keluarga dampingan merupakan salah satu indikator dari standar tingkat kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Pengukuran tingkat kesejahteraan ini memiliki tujuan untuk melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dampingan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Dalam bagian ini akan dibahas beberapa indikator utama terkait sirkulasi dana dari keluarga dampingan. Termasuk didalamnya adalah pendapatan keluarga sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil dari penggunaan dana yang diperoleh oleh keluarga yang bersangkutan, dalam hal ini bapak Misran.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Bapak Misran terasuk dalam keluarga miskin yang bertempat tinggal di Banjar Tengah, Desa Tegalbadeng Barat, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Dengan berbekal pengetahuan setingkat SD, bapak Misran memilih bekerja sebagai nelayan yang pekerjaan ini sendiri tidak memiliki kepastian gaji, hal ini disebabkan pengaruh angin yang mempengaruhi jumlah ikan yang dapat ditangkap olehnya. Penghasilan yang diterima oleh bapak Misran setiap menangkap ikan berkisar antara Rp 15.000 sampai dengan Rp 100.000 per hari. Selain bapak Misran, ibu Hindun selaku istri membantunya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan menjadi buruh pekerja di PT. Bali Maya. Ibu Hindun dibantu oleh anak pertamanya dalam bekerja. Namun penghasilan mereka yang sebesar Rp 60.000 per hari Ditambah dengan penghasilan bapak Misran masih belum cukup untuk menghidupi mereka sehari-hari. Terutama apabila sedang tidak musim ikan. Mereka terpaksa berhutang ke tetangga sekitar demi memenuhi kebutuhan.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari, bapak Misran sudah pasti haru mengatur sedemikian rupa pengeluarannya. Terutama apabila penghasilan yang didapat olehnya dan istrinya dirasa kurang. Beberapa pengeluaran yang dapat dihimpun antara lain adalah pengeluaran untuk kebutuhan konsumsi harian, kesehatan, dan sosial yang dapat dijabarkan sebagai berikut: 3

A. Pengeluaran Konsumsi Harian

Untuk pengeluaran sehari-hari dalam hal konsumsi, keluarga bapak Misran menghabiskan biaya yang berkisar antara 15.000 sampai dengan 25.000. Sedangkan untuk listrik dan air, bapak Misran dibantu dalam hal pembayaran oleh anak-anaknya yang juga ikut menumpang dengan listrik dan airnya.

B. Pengeluaran Kesehatan

Untuk masalah kesehatan, keluarga bapak Misran sudah terlindungi oleh Jaminan Kesehatan Bali Mandara JKBM. Namun untuk beberapa penyakit, bapak Misran dan keluarga lebih memilih untuk pergi ke pengobatan tradisional dan dipatok biaya paling kecil Rp 5.000.

C. Pengeluaran Sosial

Pengeluaran bapak Misran dan keluarga dalam hal social tidak menentu, hal ini disesuaikan dengan acara tersebut dan kemampuan untuk membayar.

D. Lain-lain

Anak dan cucu bapak Misran telah terlindungi oleh BSM Bantuan Siswa Miskin. Dengan BSM, mereka mendapatkan tunjangan biaya pendidikan sebesar Rp 225.000 per semester, atau setara dengan Rp 450.000 per tahun. 4 BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH Pada bab ini, akan dijabarkan mengenai permasalahan yang dianggap sebagai permasalahan yang paling utama dan perlu diprioritaskan untuk dibuatkan carikan solusi melalui program- program yang tepat.

2.1 Permasalahan Keluarga

Dalam mengidentifikasi suatu masalah, butuh suatu pendekatan langsung terhadap objek, dimana dalam hal ini adalah keluarga dampingan. Pendekatan tersebut dilakukan dengan cara wawancara dan pengamatan langsung observasi ke lokasi Rumah keluarga dampingan. Berdasarkan hasil pengamatan dan pendataan yang telah dilakukan pada kunjungan awal ke Keluarga bapak Misran, didapatkan beberapa masalah. Masalah tersebut adalah pendidikan pasangan bapak Misran dan ibu Hindun yang hanya sebatas Sekolah Dasar SD menjadikan mereka hanya dapat bekerja sebagai nelayan dan buruh pabrik di PT. Bali Maya. Pekerjaan yang mereka lakukan bukanlah pekerjaan tetap, sehingga penghasilan yang mereka dapatkan tidak menentu, terutama apabila ikan yang didapatkan sebagai nelayan sedikit. Hal tersebut berdampak pada pengeluaran keluarga bapak Misran, mulai dari pengeluaran sehari-hari, pengeluaran untuk biaya pendidikan anak dan cucunya, serta pengeluaran lain-lainnya. Selain itu, bapak Misran juga menderita penyakit rematik. Penyakit ini dapat disebabkan beberapa faktor, mulai dari usia bapak Misran yang sudah tua hingga sikap tubuh yang salah selama kerja.

2.2 Masalah Prioritas

Dokumen yang terkait

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal badeng barat - Kecamatan Negara - Kabupaten Jegal badeng barat.

0 0 17

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal badeng barat - Kecamatan Negara - Kabupaten Jegal badeng barat.

0 0 16

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal badeng barat - Kecamatan Negara - Kabupaten Jegal badeng barat.

0 0 20

Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal badeng barat - Kecamatan Negara - Kabupaten Jegal badeng barat.

0 2 49

Laporan Proposal Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal badeng barat - Kecamatan Negara - Kabupaten Jegal badeng barat.

0 8 31

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal badeng barat - Kecamatan Negara - Kabupaten Jegal badeng barat.

0 0 17

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal badeng barat - Kecamatan Negara - Kabupaten Jegal badeng barat.

0 0 14

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal badeng barat - Kecamatan Negara - Kabupaten Jegal badeng barat.

0 0 18

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal badeng barat - Kecamatan Negara - Kabupaten Jegal badeng barat.

0 0 15

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal badeng barat - Kecamatan Negara - Kabupaten Jegal badeng barat.

0 1 17