16
Bukan berarti usaha individualisasi tidak dapat ditetapkan sama sekali, karena dengan pembentukan kelompok-kelompok yang
setara kemampuannya adalah upaya yang lebih baik dari latihan yang akan dilakukan. Kita harus ingat bahwa latihan adalah merupakan
masalah individu bagi setiap atlet. Karena setiap atlet memang akan memberikan reaksi yang berbeda dari program yang ia terima, baik
secara fisiologis maupun secara psikologis. 5 Prinsip variasi latihan
Melaksanakan suatu program latihan yang benar biasanya akan banyak menuntut waktu dan kerja keras dari para atlet. Volume dan
intensitas latihan akan terus menerus meningkat dalam mengulang setiap bentuk latihan yang sering dirasakan begitu berat oleh atlet, berat
secara fisik maupun secara psikologis. Menurut Bompa, 1999: 37 “In addition to improving training response, variety has a positif effect on
the psychological well being of atletes.”Selain meningkatkan respon dalam latihan, variasi memiliki berbagai efek positif pada aspek
psikologis dari atlet. Menurut Rusli Lutan 2000: 26 seorang pelatih harus kreatif
dalam menyajikan program latihanya, pelatih harus pandai-pandai dan menerapkan variasi-variasi dalam latihanya. Berdasarkan pernyataan ini
dapat kita ambil kesimpulan bahwa kebosanan dalam latihan akan sangat merugikan terhadap kemajuan prestasi, baik untuk olahraga
17
individu maupun untuk mencegah kemungkinan timbulnya kebosanan dalam latihan.
Setiap periode latihan dimana latihan akan dirasakan atau diberikan semakin berat, maka variasi latihan harus betul-betul dikemas
secara baik oleh pelatih agar atletnya tetap ceria dan semangat dalam menjalankan program latihan yang kita berikan.
6 Prinsip model dalam proses latihan Menurut Rusli Lutan 2000: 27 suatu metode dituntut mandiri
sehingga dapat membatasi beberapa variabilitas kepentingan yang sekunder, dan juga reliabel, artinya sedikit memiliki kesamaan dan
konsistensi dengan yang ada sebelumnya.Melalui model latihan pelatih berusaha untuk mengarahkan dan mengorganisir pengajaran latihanya
sesuai dengan pertandingan. Menurut Rusli Lutan 2000: 27 Untuk mencapai kepentingan tersebut, sebuah model harus berkaitan dengan
yang berbau latihan dengan sifat-sifat pertandingannya. 7 Prinsip overload atau penambahan beban latihan
Pelatihan merupakan proses kombinasi yang tepat antara pemberian beban kerja dan masa istirahat untuk pemulihan. Beberapa
beban kerja itu berupa tugas-tugas latihan yang berfungsi sebagai stress dan membangkitkan daya adaptasi fungsi psiko-biologis. Menurut Rusli
Lutan 2000: 30 menyatakan bahwa prinsip overload atau pembebanan yang selalu meningkat secara bertahap akan menghasilkan
18
overkompensasi dalam kemampuan biologis dan keadaan itu merupakan prasarat untuk meningkatkan prestasi
Penelitian ini menggunakan prinsip variasi latihan, prinsip variasi latihan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk latihan
permainan yang di variasi kaitannya dengan latihan teknik dasar passing bawah karena prinsip variasi untuk menghindarkan anak dari kejenuhan
pada saat latihan, menurut Sukadiyanto 2005:19 bila anak jenuh menyebabkan anak enggan dan resah dalam latihan merupakan kelelahan
secara psikologis.
c. Beban Latihan
Menurut Djoko Pekik Irianto 2002 : 51 beban diartikan sebagai rangsang motorik yang dapat diatur oleh olahragawan maupun pelatih
guna meningkatkan prestasi. Berdasarkan pendapat tersebut, agar latihan mampu memaksimalkan potensi atlet maka progam latihan diberi takaran
dan disini fungsi pelatih adalah seorang yang memberikan takaran latihan yang sesuai dengan kemampuan atlet. Terkait dengan beban latihan, M.
Furqon H. 1995 : 15-16 berpendapat bahwa :
1 Volume menyatakan tingkat kuantitas. Besarnya latihan dinyatakan dalam: jumlah ulangan, jumlah seri atau set, jarak
yang ditempuh. 2 Intensitas dicirikan dengan kualitas penampilan. Ini menunjukkan
derajat kerja per unit waktu. Intensitas ditunjukkan dengan: beban yang diangkat dalam satu usaha, langkah dari latihan pelan-
pelan, cepat, lancar, eksplosif, optimal. 3 Densitas kepadatan menunjukkan hubungan antara beban dan
pemulihan. 4 Durasi menandakan waktu berlangsungnya suatu sesi latihan.
Durasi tersebut juga dapat menunjukkan jumlah latihan per jam, per hari, per minggu.
19
5 Frekuensi berarti jumlah sesi latihan dalam suatu periode tertentu hari, minggu, bulan.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan latihan yang teratur dan tersetruktur serta berkelanjutan dapat
meningkatkan prestasi siswa.
d. Tujuan Latihan
Menurut Harsono 2005: 41, tujuan utama pelatihan olahraga prestasi adalah meningkatkan keterampilan atau prestasi semaksimal
mungkin. Lebih lanjut menurut Harsono 2005: 41-42 untuk mencapai tujuan tersebut ada empat aspek yang harus dilatih secara seksama, yaitu :
1 Latihan fisik : bertujuan untuk meningkatkan kondisi fisik, yaitu faktor yang amat penting bagi peserta didik atau atlet dalam
mengikuti sesi latihan maupun dalam pertandingan. Beberapa unsur fisik lain perlu dikembangkan antara lain adalah kekuatan,
daya tahan, kelentukan, kelincahan dan kecepatan.
2 Latihan teknik : bertujuan untuk meningkatkan penguasaan keterampilan atau kemampuan gerak dalam suatu cabang
olahraga khususnya sepakbola misalnya teknik menggiring, menendang, mengoper dan menyundul.
3 Latihan taktik : bertujuan untuk mengembangkan dan menumbuhkan daya tafsir pada peserta didik ketika melaksanakan
kegiatan olahragayang bersangkutan. 4 Latihan mental : merupakan pelengkap dari ketiga aspek tersebut
di atas dan sangat penting untuk diberikan kepada peserta didik agar prestasi dicapai secara maksimal. Latihan mental adalah
latihan emosional peserta didik, seperti semangat bertanding, sikap pantang menyerah, keseimbangan emosi terutama dalam
situasi stres, fair play, percaya diri, bertanggung jawab, kejujuran, kerja sama, dll.
Progam latihan yang disusun pelatih pasti memiliki tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan dalam progam latihan harus direncanakan
dan dilaksanakan dengan baik. Progam latihan yang disusun pelatih harus
20
memenuhi 4 aspek yaitu : latihan fisik, latihan teknik, latihan taktik dan latihan mental. Selain itu juga prinsip-prinsip latihan harus diperhatikan.
3. Hakekat Bolavoli
a. Pengertian Bolavoli
Permainan bolavoli diciptakan oleh William G. Morgan pada tahun 1895, ia adalah seorang Pembina pendidikan jasmani pada Young
Men Christian Association YMCA di kota Holyoke, Massachusetts, AmerikaSerikat.
Permainan bolavoli di samping dapat meningkatkan pengetahuan siswa juga dapat menambah keterampilan. Permainan
bolavoli sendiri merupakan jenis permainan di atas lapangan persegi empat yang lebarnya 900 cm dan panjangnya 1800 cm, dibatasi oleh
garis-garis besar 5 cm, ditengah-tengahnya dipasang jaring yang lebarnya 900 cm, terbentang kuat dan mendaki sampai pada ketinggian 243 cm
dari bawah khusus putra dan anak putri kurang lebih 224. Menurut Suharno 1982: 1 permaianan bolavoli adalah cabang
olahraga beregu yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 6 orang pemain dan di setiap lapangan dipisahkan oleh net.
Pantulan bola yang dimainkan boleh menggunakan seluruh anggota badan.
Bolavoli adalah olahraga yang dapat dimainkan oleh anak-anak dan orang dewasa baik wanita maupun pria. Permainan bolavoli pada
dasarnya berpegang pada dua prinsip ialah teknik dan psikis. Prinsip teknis dimaksudkan pemain mempasing bola dengan bagian badan
21
pinggang keatas, hilir mudik di udara lewat diatas net agar dapat menjatuhkan bola di dalam lapangan lawan secepatnya untuk mencari
kemenangan secara sportif. Prinsip psikis adalah bermain dengan senang dan kerjasama dengan baik Suharno, 1982: 1-2.
Menurut beberapa pendapat di atas dapat diberikan pengertian secara umum tentang permainan bolavoli adalah cabang olahraga beregu
yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 6 orang pemain di atas lapangan persegi empat yang lebarnya 900 cm dan
panjangnya 1800 cm dan di setiap lapangan dipisahkan oleh net, bola yang dimainkan boleh menggunakan seluruh anggota badan pinggang ke
atas dengan cara passing melewati atas net agar dapat menjatuhkan bola di dalam lapangan lawan secepatnya untuk mencari kemenangan secara
sportif. Permainan bolavoli terdapat bermacam-macam tehnik. Menurut
Nuril Ahmadi 2007: 20, teknik yang harus di kuasai dalam permainan bolavoli yaitu terdiri atas service, passing bawah, passing atas, block, dan
smash. 1 Service
Menurut Nuril Ahmadi 2007: 20, servis adalah pukulan pertama yang dilakukan dari garis belakang akhir lapangan permainan
melampui net ke daerah lawan. Pukulan servis dilakukan pada permulaan dan setiap terjadinya kesalahan. Karena pukulan servis