11
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aktivitas bermain Soetjiningsih, 1995: 21:
1 Ekstra energi Untuk bermain diperlukan ekstra energi. Bemain memerlukan
energi yang cukup, sehingga anak memerlukan nutrisi yang memadai. Anak yang sehat memerlukan aktivitas bermain yang
bervariasi, baik bermain aktif maupun bermain pasif, untuk menghindari rasa bosan atau jenih.
2 Waktu Anak harus mempunyai cukup waktu untuk bermain sehingga
stimulus yang diberikan dapat optimal. Selain itu, anak akan mempunyai kesempatan yang cukup untuk mengenal alat-alat
permainannya.
3 Alat permainan Untuk bermain diperlukan alat permainan yang sesuai dengan
umur dan perkembangann anak. Orang tua hendaknya memperhatikan hal ini, sehingga alat permainan yang diberikan
dapat berfungsi dengan benar. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa alat permainan tersebut harus aman dan mempunyai unsur
edukatif bagi anak.
4 Ruangan untuk bermain Ruangan tidak usah terlalu lebar dan tidak perlu ruangan khusus
untuk bermain. Anak bisa bermain di ruang tamu, halaman, bahkan di ruang tidurnya.
5 Pengetahuan cara bermain Anak belajar bermain melalui mencoba-coba sendiri, meniru
teman-temannya atau diberitahu caranya oleh orang tuanya . cara yang terakhir adalah yang terbaik, karena anak tidak terbatas
pengetahuannya dalam menggunakan alat permainannya dan anak-anak akan mendapat keuntungan lebih banyak.
6 Teman bermain Anak harus merasa yakin bahwa ia mempunyai teman bermain
kalau ia memerlukan, apakah itu saudaranya, orang tuannya atau temannya. Karena kalau anak bermain sendiri, maka akan
kehilangan kesempatan belajar dari teman-temannya. Sebaliknya kalau terlalu banyak bermain dengan anak lain, maka dapat
mengakibatkan anak tidak mempunyai kesempatan yang cukup untuk menghibur diri sendiri dan menemukan kebutuhannya
sendiri. Bila kegiatan bermain dilakukan bersama orang tuanya, maka hubungan orang tua dengan anak menjadi akrab, dan
ibuayah akan segera mengetahui setiap kelainan yang terjadi pada anak mereka secara dini.
12
2. Hakekat Latihan
a. Pengetian Latihan
Menurut Harsono 1998:101 training sebagai proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulangulang,
dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaanya. Definisi latihan olahraga adalah suatu proses yang direncanakan yang
mengembangkan penampilan olahraga yang komplek dengan memakai isi latihan, tindakan-tindakan organisasional yang sesuai dengan maksud dan
tujuan. Maksudnya latihan adalah suatu proses atau dinyatakan dengan kata lain provide waktu yang berlangsung selama beberapa tahun, sampai
atlet tersebut mencapai standar penampilan yang tinggi. Menurut Suharno yang dikutip oleh Djoko Pekik 2002:11 latihan
merupakan suatu proses mempersiapkan organisme atlet secara sistematis untuk mencapai mutu prestasi maksimal dengan diberi beban fisik dan
mental yang teratur, terarah, meningkat, dan berulangulang. Lebih lanjut Djoko Pekik 2002: 11-12 yang dimaksud sistematis merupakan proses
latihan yang dilaksanakan secara teratur, terencana, menggunakan pola dan sistem tertentu, metodis, berkesinambungan dari yang sederhana ke
yang kompleks, dari yang mudah ke yang sukar dan seterusnya. Berulang dimaksudkan adalah setiap gerak harus dilatih secara bertahap dan
dikerjakan secara berkali-kali sehingga gerak menjadi efisien. Penyempurnaan merupakan kemampuan dari apa yang telah dimiliki oleh
atlet ke tingkat yang lebih baik, pendekatan ilmiah merupakan proses
13
latihan yang menggunakan metode yang benar-benar dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya secara ilmiah bukan faktor kebetulan maupun
kesengajaan, dan prinsip pendidikan yang membawa anak kepada tingkat kemandirian dan kedewasaannya.
b. Prinsip Latihan
Menurut M. Furqon H. 1995 : 4 prinsip latihan adalah garis pedoman suatu latihan teroganisir dengan baik yang harus digunakan.
Prinsip-prinsip latihan memiliki peranan penting terhadap aspek fisiologis psikologis olahragawan. Prinsip-prinsip latihan akan mendukung upaya
dalam meningkatkan kualitas latihan. Prinsip ini menyediakan suatu landasan konstruksi dari program-program latihan untuk meningkatkan
kemampuan teknik passing bawah dalam bolavoli. Pelaksanaan proses latihan tersebut salah satu hal yang harus dipegang secara teguh oleh
seorang pelatih yaitu pengetahuan tentang prinsip-prinsip latihan. Menurut Bompa dalam Rusli Lutan 2000: 17 menyatakan tujuh prinsip latihan
yaitu: 1 Prinsip aktif dan kesungguhan berlatih
Sudah menjadi tugas seorang pelatih untuk membantu menggali dan meningkatkan segala potensi yang dimiliki oleh atletnya
baik secara individu maupun kelompok.Disatu sisi seorang pelatih dituntut untuk tekun serta bersungguh-sungguh serta terus-menerus
dalam menjalankan program latihan terhadap atletnya.