LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA PROSES PRODUKSI TV MAGAZINE TEENLICIOUS DI GLOBAL TV JAKARTA ( TINJAUAN DARI PRODUCTION ASSISTANT )

(1)

commit to user

i

LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA

PROSES PRODUKSI TV MAGAZINE TEENLICIOUS DI GLOBAL TV JAKARTA

( TINJAUAN DARI PRODUCTION ASSISTANT )

Oleh :

Nama : DYAH ARISONA NIM. D1408020

PENYIARAN

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh sebutan Ahli Madya bidang komunikasi Terapan

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii


(3)

commit to user

iii


(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

 Ora Et Labora

“Belajar dan Berdoa”

 Never Say Never

“Jangan pernah katakantidak” ( Justin Beiber )

 All Iz Well

“Semuanya akan baik- baik saja” ( 3 idiots )


(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini penulis persembahkan untuk :

1. Allah SWT, atas segala limpahan Rahmat serta Hidayahnya sehingga penulis mampu menyelesaikan ini sesuai rencana, Alhamdulillah. 2. Ibu Ida Palupi selaku ibunda tercinta, atas doa yang tak kunjung

hentinya. Love You Mom.

3. Bapak Triyono selaku ayahanda, atas dukungan semangat dan moril dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, terimakasih.

4. Triyani Dian Marlupi, SH. dan Adi Dibyo Wibowo calon S.Psi, terimakasih kakak- kakakku buat dukungan yang tiada habisnya. 5. Sahabat- sahabat tercinta yang selalu membuat suasana menjadi cair

dan dapat membuat tersenyum apapun keadaanya. Terimaksih STMJ (kakak pertama, kakak kedua, kakak ketiga) , D’vyos (Novi, Yovita, Dinda, Sasa). Sayang kalian.

6. Orang penting yang sudah masuk dalam hidup penulis, terimakasih buat pelajaran hidupnya.

7. Seluruh penduduk Broadcast 2008, Canda tawa, lelucon, dan banyolan kalian sungguh sangat berarti. Pantai menjadi tempat favorit kita WE LOVE YOU (!)


(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah melimpahkan Rahmat-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik. Laporan Tugas Akhir ini disusun dengan

judul “PROSES PRODUKSI TV MAGAZINE TEENLICIOUS DI GLOBAL

TV JAKARTA (TINJAUAN DARI PRODUCTION ASSISTANT)”.

Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan program D3 Penyiaran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tanpa bantuan dari berbagai pihak, tentunya laporan ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Drs. Pawito, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. A. Eko Setyanto, M.Si , selaku Ketua Jurusan Diploma III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Aryanto Budi S. M.Si , selaku Dosen pembimbing sekaligus Dosen Akademik penulis yang terus mengarahkan penulis selama masa perkuliahan dan dengan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.

4. Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D. selaku Dosen penguji yang telah memberikan arahan dalam menyempurnakan Laporan Tugas Akhir ini.

5. Bagian Department HRD GLOBAL TV yang sudah menerima penulis untuk magang.


(7)

commit to user

vii

6. Mas Elang, selaku Assistant Producer yang telah menjadi penanggung jawab serta membantu penulis dalam proses magang di GLOBAL TV. 7. Kang Edy dan Mas Amin, selaku Produser yang pernah bekerjasama dan

telah memberikan pengalaman yang indah.

8. Abah, Mas Galih, Mas Fian, Mbak Mida, Mas Budy, Nanda yang telah menjadi pembimbing penulis selama di Global TV, memberikan ilmu – ilmunya dan atas kerjasama yang menyenangkan selama ini.

9. Seluruh kakak – kakak crew di lantai 8 yang telah membantu penulis selama magang di GLOBAL TV

10.Teman- teman senasip selama magang di Global TV, TransTV, Pixel Effect, terimakasih buat hari- hari yang menyenangkan selama di perantauan.

11.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu, yang telah membantu dan menemani penulis selama menyusun Tugas Akhir ini. Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk lebih sempurnanya Laporan Tugas Akhir ini di waktu sekarang maupun yang akan datang.

Semoga Laporan Tugas Akhir dapat memberikan manfaat bagi para pembaca pada umumnya dan penulis khususnya.

Surakarta, 16 Juni 2011 Penlis,


(8)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Persetujuan ... ii

Halaman Pengesahan ... iii

Halaman Motto ... iv

Halaman Persembahan ... v

Kata Pengantar ... vi

Daftar Isi ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Tujuan Kuliah Kerja Media ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Produksi Acara Televisi ... 7

1. Materi Produksi ……… ………. 7

2. Sarana Produksi ………. 8

3. Biaya Produksi ………... 8

4. Organisasi Pelaksanaan Produksi ………... 9

5. Tahap Pelaksanaan Produksi ……….. 10


(9)

commit to user

ix

C. Program Magazine ... 15

BAB III DISKRIPSI UMUM PERUSAHAAN ... 19

A. Data Umum Global TV ... 19

B. Sejarah Singkat Global TV ... 20

C. Visi dan Misi Global TV ... 22

D. Alamat Global TV ... 23

E. Logo Global TV ... 26

F. Jangkauan Siaran ... 27

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA ... 28

A. Kegiatan Kuliah Kerja Media ... 28

B. Kesulitan Selama Magang dan Cara Menanggulanginya ... 36

C. Focus of Interest ... 41

1. Pra Produksi ... 42

2. Produksi ... 43

3. Pasca Produksi ... 44

BAB V PENUTUP ... 45

A. Kesimpulan ... 45

B. Kritik dan Saran... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 50


(10)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1 BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Televisi merupakan sebagian dari kebudayaan audio visual yang membawa pengaruh bagi kehidupan manusia baik berupa sikap maupun kepribadian masyarakat. Hal ini disebabkan karena jangkauan siaran televisi sudah menjangkau ke berbagai wilayah, bahkan wilayah terpencil pun sudah mengenal adanya siaran televisi. Kultur yang dibawa oleh televisi dengan sendirinya mulai bertumbuh di masyarakat, entah itu bersifat positif maupun negatif. Apalagi sebetulnya yang esensial dari kultur ini pada hakikatnya sudah dikenal sejak lama, sebelum kebudayaan tulis atau cetak menggesernya. Unsur esensial dari kebudayaan televisi berupa penggunaan bahasa verbal dan visual, sekaligus dalam rangka menyampaikan sesuatu seperti pesan, informasi, pengajaran, ilmu, dan hiburan.( Wibowo, 2007: 17 )

Di dalam tubuh masyarakat Indonesia sekarang ini membutuhkan informasi- informasi yang serba cepat, jelas, dan juga membutuhkan hiburan segar yang mampu mengatasi segala kejenuhan. Oleh karena itu, banyak bermunculan stasiun televisi dan berusaha memenuhi segala kebutuhan informasi maupun hiburan.


(11)

commit to user

Seiring dengan perkembangan jaman dan rasa keingintahuan manusia akan informasi, menyebabkan semakin banyak media masa yang berlomba- lomba untuk menyajikan informasi- informasi yang lengkap dan menarik kepada khalayaknya. Persaingan tajam itupun, membuat media penyiaran televisi harus sangat kreatif mengolah sebuah informasi agar terlihat lebih menarik dan terlihat berbeda dengan tayangan- tayangan serupa yang sudah ada. Untuk mendapatkan suatu tayangan yang mempunyai nilai lebih dari tayangan yang lain, tentunya tidak lepas dari adanya suatu kerjasama tim dan sumber daya manusia yang berkualitas. Selain itu, peralatan yang mendukung, sarana transportasi yang memadahi dan juga budgetting atau anggaran biaya yang cukup termasuk faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu tayangan kategori berkualitas dan juga sesuai kebutuhan informasi masyarakat. Suatu tayangan dikatakan bagus dan berkualitas jika tayangan tersebut mencakup standart pertelevisian yaitu mengandung sisi pendidikan, hiburan, dan informasi. Untuk mendapatkan itu semua, maka dibutuhkan kerja keras.

Tahapan Produksi terdiri dari tiga bagian di televisi, yaitu

a. Pra-produksi (ide, perencanaan dan persiapan) b. Produksi (pelaksanaan)

c. Pasca-produksi (penyelesaian dan penanyangan)

Ketiganya melibatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki keahlian di bidangnya masing- masing, misalnya Produser, Asisten Produser, Asisten Produksi, Kreatif, Kameramen, dan lain


(12)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

sebagainya. Asisten Produksi adalah salah satu crew di bawah kepemimpinan seorang Produser. Asisten Produksi mempunyai tanggung jawab atas segala hal yang terjadi di lapangan maupun kantor selama proses produksi berlangsung. Dari struktural perusahaan, apabila tidak ada Asisten Produksi maka akan pincang. Yang artinya, semua beban akan jatuh kepada Produser. Dan pikiran Produser yang terpecah- pecah atau tidak fokus pada saat Produksi akan berpengaruh pada hasil Produksi yang tidak maksimal. Jadi, semua struktural mempunyai tanggung jawab sesuai dengan job description- nya masing- masing.

Biasanya Asisten produksi bekerja di ruang kontrol, membantu produser, membantu pengarah acara dalam mencatat naskah pada saat produksi berlangsung. Demikian pula Asisten Produksi bertanggung jawab atas pendistribusian naskah kepada crew lainnya serta menyiapkan semua property yang dibutuhkan. Sering pula Asisten Produksi melaksanakan tugas sebagai pengarah lapangan, serta mengatur telepromter yang akan digunakan talent.

Oleh karena itu, penulis menganggap bahwa Asisten Produksi memiliki peran yang penting saat proses Produksi. Selain itu, pada saat melaksanakan Kuliah Kerja Media di PT. Global Informasi Bermutu (GLOBAL TV) pada tanggal 01 Februari hingga 8 April 2011, penulis berkesempatan untuk membantu kerja Asisten Produksi di program Teenlicious. Maka penulis memilih judul


(13)

commit to user

“Proses Produksi TV Magazine Teenlicious di Global TV Jakarta (Tinjauan dari Production Assistant)”

Teenlicious berawal dari majalah remaja yang dikemas dengan konsep bahasa Inggris dengan segmentasi pasaran A-B (Menengah keatas). Program ini di buat untuk menselaraskan antara media cetak dan media elektroniknya. Versi media cetaknya adalah majalah High End Teen, sedangkan teenlicious dibawah naungan majalah tersebut. Teenlicious di buat karena melihat kesempatan dari program remaja yang semakin berkurang sekarang ini. Awal mula terbentuk nama Teenlicious karena secara harafiah remaja suka segala sesuatu yang lezat. Kemudian memadukan antara remaja (umur belasan) dengan kelezatan maka jadilah Teenlicious.

Dengan durasi 30 menit dan proses shooting dilakukan secara taping menggunakan multicam ditempat outdoor, tayang setiap seminggu sekali yaitu hari minggu jam 13.00 WIB. Acara ini dipandu oleh tiga host yaitu Boy William, Felicia sebagai host utama dan seorang guest host. Para host adalah finalis dari Start teen. Start teen adalah ajang pemilihan bakat yang di selenggarakan oleh majalah High End Teen setiap tahunnya.

Tiap episode akan menampilkan empat topik bahasan yang

dikolaborasikan dengan majalah High End Teen yang terbit setiap bulan. Empat tema tersebut adalah


(14)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

1. Up 2 date, yang berisi bahasan tentang trend terbaru.

2. Entertainment, berisi bahasan tentang musik dan film terbaru. Memungkinkan untuk menayangkan cuplikan video clip.

3. Watzup, berisi liputan mengenai event- event terbaru yang menjadi topik pembicaraan di kalangan anak muda.

4. Profil, pemirsa diajak untuk mengenal seorang tokoh atau idola yang dianggap dapat menjadi inspirasi bagi anak muda.

Dengan adanya program ini, diharapkan generasi muda akan terinspirasi dan menambah pengetahuan dari setiap tayangannya, baik itu kretifitas, prestasi maupun suatu komunitas positif.

B. TUJUAN KULIAH KERJA MEDIA

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis selama melaksanakan Kuliah Kerja Media di stasiun televisi swasta Global TV Jakarta, diantaranya yaitu :

Secara Khusus :

1. Untuk memenuhi syarat menyelesaikan studi Diploma III Komunikasi Terapan dalam memperoleh gelar Ahli Madya (A, Md) dibidang penyiaran.


(15)

commit to user

2. Penulis dapat menerapkan apa yang sudah di pelajari dalam bangku kuliah pada dunia kerja sebenarnya dan juga mengetahui seberapa jauh kemampuan penulis untuk melakukannya.

3. Persiapan penulis untuk menuju dunia kerja yang berkaitan dengan ilmu penyiaran yang di pelajari penulis selama ini.

Secara umum :

1. Mengetahui lebih banyak tentang peran dan tugas seorang Asisten Produksi dalam proses produksi program Teenlicious di stasiun televisi swasta Global TV.

2. Mengetahui secara langsung proses produksi suatu program acara di stasiun televisi swasta Global TV.

3. Menambah ilmu dan pengetahuan penulis dari kegiatan yang dilakukan penulis selama melaksanakan Kuliah Kerja Media.

4. Mendapat kesempatan untuk menjalin hubungan kerja sama dengan instansi dan orang- orang yang sudah berpengalaman di bidangnya.


(16)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PRODUKSI ACARA TELEVISI

Dalam merencanakan suatu produksi acara televisi, seseorang akan dihadapkan pada lima hal yang penting, yaitu materi produksi, sarana produksi, biaya produksi, organisasi pelaksana produksi, dan tahapan pelaksana produksi. Dimana kelima hal tersebut saling berkaitan dan tidak dapat di bolak- balik susunannya. Karena merupakan kesatuan yang utuh. Apabila di bolak- balik, maka program acara yang diinginkan tidak dapat terwujud. Penjabaran mengenai hal- hal tersebut adalah sebagai berikut :

1. Materi Produksi

Materi produksi dapat berupa apa saja yang ada di sekitar kita, bahkan apa yang menjadi imajinasi kita dapat diolah menjadi produksi yang bermutu. Setelah materi produksi di dapat, maka selanjutnya diadakan suatu riset agar menjadikannya sebuah program yang utuh. Dari hasil riset, timbul ide atau gagasan yang kemudian diubah menjadi tema atau konsep program. Kemudian terciptalah sebuah naskah sesuai dengan apa yang di inginkan untuk menjalankan produksi program acara.


(17)

commit to user 2. Sarana Produksi

Sarana Produksi adalah sarana yang menjadi penunjang terwujudnya ide menjadi konkret, yaitu hasil produksi. (Wibowo, 2007: 25)

Biasanya sarana produksi berupa perlatan- peralatan yang dibutuhkan untuk produksi, misalnya kamera, mikrofon, lampu, sarana transportasi, dan alat pendukung produksi yang lainnya. Lokasi pengambilan gambar menjadi salah satunya.

3. Biaya Produksi

Biaya produksi sangat diperlukan untuk kelancaran suatu produksi. Dalam merencanakan suatu biaya produksi tidaklah mudah. Harus sesuai dengan kebutuhan saat proses produksi berlangsung, bahkan itupun harus mendapatkan dukungan dari suatu pusat produksi atau stasiun televisi. Oleh karena itu, perencanaan biaya produksi dapat didasarkan pada dua kemungkinan :

a. Financial Oriented

Perencanaan produksi yang didasarkan pada kemungkinan keuangan yang ada. Artinya, perencanaan produksi mengacu pada ketersediaan keuangan yang sudah disediakan. Berarti adanya pengendalian untuk beberapa tuntutan produksi yang berlebihan. b. Quality Oriented

Perencanaan biaya produksi yang didasarkan atas tuntutan kualitas hasil produksi yang maksimal. Dalam hal ini, tidak ada masalah


(18)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

keuangan. Yang terpenting dalam produksi ini adalah kualitas yang bagus, sehingga mendatangkan keuntungan yang besar secara menyeluruh, baik itu dalam segi nama maupun keuntungan secara finansial. Atau produksi yang diharapkan mempunyai nilai dan berguna bagi masyarakat.

(Wibowo, 2007: 29)

4. Organisasi Pelaksanaan Produksi

Pendirian sebuah stasiun televisi tidak lepas dengan adanya susunan organisasi yang akan menjadi roda berputarnya kinerja stasiun televisi. Suatu poduksi program televisi melibatkan banyak orang, misalnya: artis, crew, dan para pendukung terlaksananya proses produksi agar lancar. Supaya pelaksanaan shooting dapat berjalan lancar, produser harus memikirkan juga penyusunan organisasi pelaksana produksi yang serapi- rapinya (Wibowo, 2007: 35).

Dalam struktur organisasi TV, nama- nama seperti Eksekutif Produser, Produser, Reporter, Kameramen, Asisten Produksi, dan Editor sudah tidak asing lagi. Kinerja mereka satu sama lain tidak berdiri sendiri- sendiri, namun saling berkesinambungan.

Menjalankan stasiun televisi dibagi dalam dua kategori umum, yaitu manajemen dan pelaksana produksi :


(19)

commit to user

Tugas manajemen mengalir berurutan mulai dari pimpinan tertinggi seperti Direktur Eksekutif TV sampai manajer bertanggung jawab mengawasi pemeliharaan gedung.

Pelaksana Operasional ialah mereka yang merupakan bagian dari stasiun TV yang terlibat dalam kerja penyiaran secara tidak langsung, yaitu para teknisi, para perancang dan staf produksi yang membuat materi acara untuk stasiun TV itu. (Riswandi, 2009: 65- 66)

Stasiun televisi membutuhkan sumber daya manusia yang cukup banyak dan berkualitas begitu pula dalam struktur organisasi redaksi pemberitaan yang semuanya bekerja sebagai suatu tim yang solid. Pada kenyataanya memang dibutuhkan banyak orang untuk menayangkan suatu program acara televisi. Fungsi setiap orang itu seperi mata rantai atau bagian dari mata rantai yang panjang dan tak terpisahkan. Mereka saling bekerjasama demi suksesnya suatu program acara. (Morissan, 2008 : 42)

5. Tahap Pelaksanaan Produksi

Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang biasa dikenal dengan Standard Operation Procedure (SOP), yaitu Pra-produksi, produksi, pasca-produksi.

a. Pra-produksi

Tahap ini sangat penting, karena pada tahap ini konsep yang ada benar- benar dibuat semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil


(20)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

yang memuaskan pada saat produksi nanti. Tahap ini di bagi menjadi tiga, yaitu :

1) Penemuan Ide : Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, kemudian membuat riset dan

menuliskan naskah atau meminta team creatif

mengembangkan gagasan yang sudah ada untuk menjadi naskah, breakdown, serta rundown acara yang akan menjadi patokan dalam melanjutkan produksi acara siaran. . 2) Perencanaan : Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu

kerja (time schedule),

penyempurnaan naskah yang sudah dibuat, pemilihan artis yang akan digunakan, survei lokasi sesuai dengan konsep dan crew yang dibutuhkan. Selain estimasi biaya produksi, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati- hati dan teliti.

3) Persiapan : Tahap ini bisa dibilang tahapan final atau tahap terakhir dalam pra-produksi, karena semua kebutuhan saat produksi harus dipersiapkan dengan matang pada tahapan ini, diantaranya seperti: pemberesan semua kontrak dengan pihak- pihak tertentu yang dibutuhkan, surat perizinan lokasi untuk pengambilan gambar, rundown, breakdown, koordinasi seluruh crew yang akan terlibat dalam produksi


(21)

commit to user

dengan melakukan crew call, persiapan property, wardrobe, dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Kunci keberhasilan produksi program televisi sangat ditentukan oleh kematangan tahap perencanaan dan persiapan itu. Karena semua yang dibutuhkan saat produksi berlangsung terletak pada tahapan tersebut.

b. Produksi

Setelah semua persiapan selesai, maka tahap selanjutnya adalah tahap produksi. Dimana pada tahap ini, Produser bekerjasama dengan seluruh crew dan artis untuk melaksanakan konsep yang sudah direncanakan. Biasanya produser dibantu oleh PA (Production Assistant) untuk melancarkan konsep yang ada. Di dalam jalannya proses produksi juga memperhitungkan efisiensi pekerjaan serta untuk mempermudah tahapan berikutnya, yakni dengan mencatat time code pada saat pengambilan adegan. Kode waktu (time code) adalah nomor pada pita. Nomor itu berputar ketika kamera dihidupkan dan terekam dalam gambar dengan bentuk angka. Catatan kode waktu ini nanti akan berguna dalam proses editing. Biasanya gambar hasil shooting dilihat kembali pada akhir shooting hari itu juga untuk melihat apakah hasil pengambilan gambar sungguh baik. Apabila tidak maka adegan itu perlu diulang pengambilan gambarnya. Sesudah semua adegan di dalam naskah selesai diambil maka hasil gambar akan dilihat


(22)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

kembali dan diambil gambar yang benar- benar bagus kemudian dibuat catatannya (logging) untuk kemudian masuk dalam tahap selanjutnya yaitu proses post production atau editing.

c. Pasca produksi

Tahap ini adalah tahapan akhir dalam sebuah produksi. Pasca-produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing off line, editing on line, dan mixing. Setelah shooting selesai, PA membuat logging, yaitu mencatat kembali semua hasil shooting berdasarkan catatan shooting dan gambar, biasanya disebut dengan istilah time code. Time code mencatat setiap shot pada pengambilan gambar. Catatan itulah yang menjadi pedoman editor untuk melakukan editing. Selain time code, pada saat editing juga di sertakan rundown dan juga breakdown.

B. ASISTEN PRODUKSI

Asisten Produksi sering disebut dengan Production Assistant (PA), tidak sama dengan Asisten Produser. Asisten Produksi memiliki tugas yang lebih luas dibandingkan dengan Asisten Produser. Hubungan kerjanya dengan berbagai divisi dan departemen dalam sebuah proses produksi menjadi tanggung jawabnya.

Dalam sebuah website yang sudah disalin kedalam Bahasa Indonesia berisi mengenai Asisten Produksi mendiskripsikan seorang Asisten Produksi sebagai berikut:


(23)

commit to user

Seorang Asisten Produksi umumnya dikenal sebagai PA (Production Assistant) adalah seseorang yang membantu dalam pembuatan film, acara televisi atau video. Sebuah produksi tidak benar dapat berfungsi tanpa PA karena mereka adalah jembatan yang menghubungkan setiap pekerjaan, baik di set dan di kantor produksi. Dalam suatu produksi, selalu adanya beberapa orang yang bertugas dibidangnya masing- masing dan ini merupakan suatu rantai yang tidak bisa dipisahkan. Dan mereka bekerja dalam suatu tim yang dituntut harus mempunyai intensitas kerjasama yang kompak dan sling melengkapi. Asisten produksi akan melakukan semua tugas- tugas kecil yang membuat pekerjaan orang lain lebih mudah. Mereka dapat membantu direksi, produser, asisten direktur dan karyawan kantor. Dalam proses melakukan tugasnya dengan baik, mereka akan mengalami dan mempelajari banyak segi produksi film dan TV. Karena seorang PA dituntut harus bisa melakukan dan belajar dari semua tugas perorangan dalam produksi. Posisi PA merupakan aset yang penting dalam membantu satu set agar berjalan lancar. (http://www.tvtix.com/prodaction-assistant/definition.html/19 Mei 2011)

Tugas seorang Asisten Produksi secara garis besar adalah sebagai seseorang yang bertugas membantu di dalam pelaksanaan proses produksi. Asisten Produksi sebagai penghubung atau mediator bagi reporter, editor, dubber, dan crew siaran. Asisten Produksi lah yang bertanggung jawab agar kegiatan produksi baik yang ditayangkan secara langsung maupun


(24)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

tidak langsung dapat berjalan dengan lancar. Asisten Produksi memiliki tanggung jawab untuk tayangnya sebuah program acara dengan tepat waktu. Oleh karena itu, menjadi seorang Asisten Produksi harus mudah bergaul dengan crew- crew yang dapat menghambat jalannya program acara, teliti terhadap hal- hal detail di dalam persiapan, telaten, dan bisa membawa diri.

C. PROGRAM MAGAZINE

Program magazine dikenal di Indonesia sebagai program majalah udara. Seperti majalah cetak, program magazine memiliki jangka waktu terbit, mingguan, bulanan, tergantung sejauh mana Produser dapat memproduksinya. Dalam setiap episodenya, program ini terdapat rubrik- rubrik yang tiap rubrik mempunyai suatu bahasan khusus.

Program magazine hampir mirip dengan program feature. Perbedaanya, apabila program feature satu pokok permasalahan disoroti dari berbagai aspek yang mendalam dan disajikan lewat berbagai format. Sementara itu, program magazine bukan hanya menyoroti satu pokok permasalahan, melainkan beberapa pokok bahasan yang membahas satu bidang kehidupan, seperti wanita, film, pendidikan, dan musik yang ditampilkan dalam rubrik- rubrik tetap dan disajikan lewat format. (Wibowo, 2007: 196)


(25)

commit to user

Konsep dari tv magazine / majalah udara merupakan adopsi dari majalah cetak, oleh karena itu prinsip- prinsipnya pun hampir sama dengan majalah cetak. Prinsip- prinsip itu adalah :

1. Pilihan sifat informasinya

Ada ciri yang amat menonjol dan sekaligus menjadi pembeda utama dengan majalah cetak. Dalam perkataan lain, jenis informasi pada majalah udara seluruhnya bersifat faktual bukan aktual seperti news.

2. Tujuan pembuatan program

Dikenal adanya majalah udara pendidikan, majalah udara budaya dan hiburan, majalah udara kesehatan, atau majalah udara berita, dan informasi/ majalah udara buletin berita. Yang artinya, majalah udara harus mempunyai spesifikasi jenis siarannya.

3. Target audience-nya

Majalah udara juga harus mempunyai pengelompokkan audience yang sesuai dengan format siarannya. Ada majalah udara untuk umum (semua kelompok usia), majalah udara khusus untuk anak- anak, majalah udara untuk remaja, orang muda, orang dewasa, majalah udara wanita, dan lain sebagainya. ( Riswandi, 2009: 39-40 )


(26)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Menurut M.Sofyan Purwokusumo, ada 4 jenis majalah udara : 1. Majalah Berita (News Magazine)

Program ini berisikan laporan tentang peristiwa- peristiwa aktual yang mempunyai nilai berita dan ditujukan pada pendengar umum.

2. Majalah Masalah (Subject Magazine)

Materi informasi yang disajikan dalam majalah udara jenis ini bersifat tunggal, misalnya khusus mengenai kesehatan, politik, ekonomi, musik, film, dan lain sebagainya. Sasaran umum jenis majalah ini bisa umum bisa khusus.

3. Majalah Pendengar Khusus (Special Audience Magazine)

Titik pijak majalah udara jenis ini adalah target audience-nya, yaitu misalnya kelompok anak- anak, remaja, orangtua, dan lain sebagainya. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan adalah pendekatannya yang berbeda sesuai dengan target audience-nya.

4. Majalah Variasi (Variety Magazine)

Program ini menyajikan berbagai materi dengan berbagai kepentingan. Sasarannya adalah pendengar umum dan tujuan utamanya adalah menghibur.

Rubrik news dalam magazine tetap menuntut aktualitas materi berita. Meskipun begitu, jangka waktu aktualitas tidak secepat straight news yang setiap waktu dan jam perlu terus dipantau dan diperbaharui. Dalam tayangan selama 30 menit, sebuah program magazine biasanya memiliki empat sampai enam rubrik. Seyogianya jangka waktu 30


(27)

commit to user

menit jangan diisi kurang dari empat rubrik sebab durasi setiap rubrik akan terlalu panjang. Apabila setiap rubrik terlalu panjang maka sajian program terasa lamban dan sangat membosankan. Sebaliknya, apabila jangka 30 menit diisi labih dari enam rubrik maka setiap rubrik terlalu pendek sehingga terkesan tergesa- gesa dan berat. Audience akan bingung dalam mengikuti tiap rubriknya karena pengulasan yang tidak menyeluruh, sehingga salah satu dari tujuan magazine yaitu memberikan informasi akan gagal tersampaikan dalam masyarakat. Program magazine harus cepat dan bervariasi, tetapi tetap jelas dan mudah ditangkap. (Wibowo, 2007: 199)

Di Dalam majalah udara, gambar merupakan faktor terpenting dalam memberikan informasi dan daya tarik tersendiri. Kekurangan gambar berarti program dapat membosankan. Apalagi dengan stock shot yang di ulang- ulang dalam tiap scene-nya sangat berbahaya, karena dapat menurunkan daya tarik audience untuk menontonnya.

Banyak kemungkinan yang dapat dibuat dengan program magazine. Magazine dan feature merupakan dua format program yang sangat kaya dan sungguh bercorak audio visual, yaitu cepat, bervariasi, kaya, mendalam, dan menarik. Oleh karena itu, program tersebut sebenarnya menarik minat banyak penonton sekaligus bermanfaat karena kaya akan informasi. Namun, memproduksi program semacam ini dengan hasil maksimal cukup mahal dan tidak gampang.


(28)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19 BAB III

DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN

A. DATA UMUM GLOBAL TV

Nama Perusahaan : PT. Global Informasi Bermutu

Nama Usaha : Global TV

Alamat : Gedung Ariobimo Sentral lantai 12

Jl. HR. Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5

Kuningan – Jakarta Selatan

12950

Telephone : (021) 5292 1515

Fax : (021) 5292 1771

Website : www.globaltv.co.id

Jenis Indusrti / Jasa : Pertelevisian

Target Audience : ALL 5 – 39 th ABC


(29)

commit to user B. SEJARAH SINGKAT GLOBAL TV

PT. Global Informasi Bermutu (GLOBAL TV) merupakan salah satu anak perusahaan PT. Media Nusantara Citra (MNC) yang bergerak dibidang penyiaran dan didirikan pada tanggal 22 Maret 1999 serta mendapatkan Ijin Prinsip Pendirian Lembaga Penyiaran Televisi Swasta No: 801/MP/PM/1999 yang di keluarkan oleh Menteri Penerangan RI, pada tanggal 25 Oktober 1999.

Awal Global TV melakukan siarannya yaitu pada tahun 2002 dengan menyajikan program MTV (Music Television) selama 24 jam yang segmentasinya lebih difokuskan kepada anak muda atau remaja. Dari mulai berdiri, Global TV sudah memiliki 6 stasiun relay yang terletak di Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta. Dan Global TV juga telah mendapat alokasi frekuensi pada 7 kota di Indonesia yaitu untuk wilayah Denpasar, Samarinda, Palembang, Pontianak, Makassar, Manado, dan Banjarmasin.

Tahun ke-4 tepatnya pada tahun 2003, Global TV mendapatkan tambahan alokasi frekuensi kembali untuk 5 kota yaitu Pekanbaru, Padang, Jambi, dan Jayapura. Dua tahun kemudian tepatnya pada tahun 2005 Global TV memperluas target market dari anak muda ke target pasar remaja dan keluarga muda kelas ABC dengan rentang umur 15 – 34 tahun.


(30)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Selain itu, Global TV melakukan perubahan format siaran menjadi 12 jam untuk program MTV dan 12 jam pada program Global TV.

Di tahun 2006 Global TV kembali melakukan gebrakan dengan mengubah jam siaran menjadi 8 jam konten Nickelodeon, 8 jam konten MTV, dan 8 jam konten GTV serta memperluas target market mereka ke anak – anak,remaja, dan keluarga muda kelas ABC yang berumur 5- 34 tahun. Tak puas dengan 18 stasiun relay, Global TV kembali menambah 3 stasiun relay yaitu di kota Malang, Kediri, dan Madiun. Global TV memperluas pasar siarannya dengan menambah acara bagi anak-anak dengan 8 jam siaran untuk konten Nickelodeon, 8 jam untuk konten MTV dan 8 jam lagi untuk konten Global TV. Target market Global TV melebar menjadi anak-anak, remaja, dan keluarga muda, kelas ABC, dari usia 5-34 tahun.

Pada tahun yang sama yaitu tahun 2006, Up-grade TX untuk wilayah Denpasar telah diselesaikan. Namun Global TV melakukan perencanaan untuk menambah 9 stasiun relay di pulau Jawa, Bali, dan Riau melingkupi wilayah Purwokerto, Tegal, Cirebon, Sukabumi, Garut, Sumedang, Jember, Mataram, dan Batam. Melalui 21 stasiun relay akan mencakup 127 juta penonton.

Global TV pada tahun 2007 mampu merealisasikan 9 stasiun relay di pulau Jawa, Bali, dan Riau melingkupi wilayah Purwokerto, Tegal, Cirebon, Sukabumi, Garut, Sumedang, Jember, Mataram, dan Batam. Di tahun yang sama Global TV melakukan Up-grade TX untuk wilayah


(31)

commit to user

Jakarta, Surabaya, Banjarmasin, dan Manado serta memperlebar target market ke ALL AB 5 – 39 ABC. Kini dari 29 stasiun relay telah mencakup lebih dari 153,2 juta penonton di Indonesia.

C. VISI DAN MISI GLOBAL TV

1. Visi Global TV :

Sebagai televisi yang menjadi sumber inspirasi, informasi, dan berbagai hiburan bagi keluarga muda dan pemirsa berjiwa muda yang mengerti serta memahami keinginan dan kebutuhan pemirsa yang sekaligus menjadi media paling efektif bagi agencies dan pemasang iklan.

2. Misi Global TV :

Sebagai salah satu media untuk menyalurkan energi, dinamika dan proses kreatif keluarga muda dan yang berjiwa muda dengan memadukan tatanan perkembangan informasi dan hiburan yang berlandaskan etika dan budaya bangsa Indonesia melalui tayangan program yang mencakup kebutuhan informasi, pendidikan dan hiburan yang sesuai dengan generasi keluarga muda dinamik sebagai segmen utama pemirsa.


(32)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

D. ALAMAT GLOBAL TV

Pada stasiun penyiaran Global TV memang belum memiliki gedung pribadi,maka seluruh pekerjaan dan pengoperasian dilakukan pada tiga tempat dan lokasi yang berbeda yaitu:

1. Gedung Ariobimo Sentral (Head Office)

Jl.H.R Rasuna Said Blok X-2,Kav. 5 Jakarta 12950

Phone : (021) 5292 1115

Fax : (021) 5292 1771

Pada gedung Ariobimo Sentral terdapat 12 lantai dan P1 sebagai lantai paling atas gedung ini. Global TV memanfaatkan beberapa lantai dari gedung ini, diantaranya lantai 6, 8, 12 dan P1. Dimana pembagian keempat lantai ini memiliki fungsi sebagai berikut :

a. Lantai 6 : Pada lantai ini sering disebut dengan MarComm (Marketing Communication)

b. Lantai 8 : Lantai ini digunakan untuk departemen produksi, departemen pascaproduksi, dan departemen IT broadcast. Departemen produksi terbagi dalam dua manager produksi yang berbeda, yang berisikan Manajer Deparemen Produksi, Global Creative Solution, Produser Eksekutif, Produser, Assistant Produser, Tim Kreatif, Assistant Produksi (PA), Talent Artis, dan tata artistik. Ruang departement pascaproduksi berisikan ruang Editing, Audio Post, Master Control Room, dan Graphics.


(33)

commit to user

c. Lantai 12 : Pada lantai ini terdapat ruang HRD (Human

Resource Departement), General Service, dan Research and

Development.

d. Lantai P1 : P1 (Penthouse 1) adalah lantai yang digunakan untuk divisi Promo, Sales, Acounting, Corporate Secretary, Budgetting, Programing, dan ruang untuk para Direktur.

2. Komplek RCTI

Jl.Raya Perjuangan, Kebun Jeruk,Jakarta

telephone : (021) 5360601

Fax : (021) 5360602

Gedung ini merupakan tempat pemancar dan tempat on air untuk semua program acara yang diproduksi oleh Global TV. Tempat ini berisikan ruangan studio (khusus MTV dan sepak bola), karyawan khusus on air presentation dan technical berada serta ruangan peralatan pendukung shooting / produksi.


(34)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

3. Studio AD

Jl.TB. Simatupang no.3 Ragunan, Jakarta Selatan

Studio yang berada di daerah Ragunan ini, terbagi menjadi beberapa bagian. Bangunan ini memiliki dua studio, yakni studio A yang terletak di bagian depan yang digunakan untuk program – program acara Global TV yang berskala lebih kecil seperti Formula 1, Akhirnya Aku Tahu, dan dan Petronas Asian Road Race 2011, sedangkan studio B digunakan untuk acara Global TV yang lebih besar seperti Main Kata dan Kabaret Show. Disamping itu studio ini juga dilengkapi ruangan untuk property dan juga ruangan khusus wardrobe serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti ruang tunggu, make up artis dan ruang ganti artis.

Selain itu pada studio ini juga terdapat ruangan untuk manajemen khusus crew studio mulai dari Cameraman, Lightingman, Audioman sampai juru rekam serta ruangan penyimpanan peralatan shooting / produksi.


(35)

commit to user E. LOGO GLOBAL TV

Gambar 3.1 Logo Pertama Gambar 3.2 Logo Kedua

Gambar 3. 3 Logo Global TV Sekarang

Logo Global TV sendiri telah mengalami beberapa kali perubahan, dan pada perubahan logo yang baru ini merupakan penyempurnaan dari logo-logo sebelumnya. Logo baru tersebut dibuat lebih elegan, simple, inovatif, serta mewakili jiwa muda yang dinamis dan mandiri, serta


(36)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

diharapkan akan tercapai perubahan kedepan yang lebih baik dan fokus. Logo Global TV yang baru ini tayang perdana pada tanggal 01 Juli 2008.

Bentuk bola tiga dimensi ini selain melambangkan “bola dunia”

juga melambangkan “fleksibilitas” Global TV sebagai stasiun televisi

nasional yang mampu memberikan beragam sajian spesial, terlengkap untuk setiap anggota keluarga Indonesia.

F. JANGKAUAN SIARAN

Jakarta 51 UHF Palembang 36 UHF Jambi 36UHF

Bandung 46 UHF Bali 47 UHF Jayapura TBA

Medan 31 UHF Manado 28 UHF

Semarang 37 UHF Pontianak 33 UHF

Surabaya 50 UHF Banjarmasin 28 UHF

Yogyakarta 36 UHF Samarinda 41 UHF

Makasar 43 UHF Padang 37 UHF

Pekanbaru 36 UHF Bdr Lampung 38 UHF


(37)

commit to user 28 BAB IV

PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

A. KEGIATAN KULIAH KERJA MEDIA

Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media ( KKM ) penulis mendapatkan kesempatan untuk menjalani magang pada salah satu stasiun televisi nasional yaitu PT. Global Informasi Bermutu ( Global TV ) yang beralamat di Gedung Ariobimo Sentral, Kuningan. Penulis menjalani magang selama 2 bulan, terhitung mulai tanggal 1 Februari 2011 hingga 1 April 2011. Selama menjalani magang, penulis bergabung dalam divisi produksi untuk membantu Production Assistant ( PA ) dalam program Teenlicious.

Teenlicious berawal dari majalah remaja yang dikemas dengan konsep bahasa Inggris dengan segmentasi pasaran A-B (Menengah keatas). Program ini dibuat untuk menselaraskan antara media cetak dan media elektroniknya. Versi media cetaknya adalah majalah High End Teen, sedangkan teenlicious dibawah naungan majalah tersebut. Teenlicious di buat karena melihat kesempatan dari program remaja yang semakin berkurang sekarang ini. Dengan durasi 30 menit dan proses shooting dilakukan secara taping menggunakan multicam ditempat outdoor, tayang setiap seminggu sekali yaitu hari minggu jam 13.00 WIB. Acara ini dipandu oleh tiga host yaitu Boy


(38)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

William, Felicia sebagai host utama dan seorang guest host. Para host adalah finalis dari Start teen. Start teen adalah ajang pemilihan bakat yang di selenggarakan oleh majalah High End Teen setiap tahunnya. Tiap episode akan menampilkan topik bahasan yang dikolaborasikan dengan majalah High End Teen yang terbit setiap bulan.

Berikut bebrapa rangkaian kegiatan magang yang telah dilaksanakan penulis :

1. Minggu Pertama, Tanggal 1 Februari 2011 s/d tanggal 4 Februari 2011 Hari pertama magang, penulis melakukan perkenalan dengan seluruh karyawan dalam devisi produksi serta ditunjukkan ruangan- ruangan yang ada di lantai 8 . Pada kesempatan ini penulis beradaptasi dengan lingkungan dan orang- orang baru. Kemudian penulis melihat proses editing dan mengamati peralatan yang di gunakan dalam proses editing, mulai dari softwere hingga hardwere-nya. Penulis berkesempatan mendampingi Produser saat me-review hasil editing yang akan ditayangkan. Dan pada akhir minggu pertama, penulis dan teman- teman lain ikut membantu simulasi program acara baru, kemudian keesokan harinya membantu produksi acara kuis baru tersebut sebagai peserta.


(39)

commit to user

2. Minggu Kedua, Tanggal 7 Februari 2011 s/d tanggal 11 Februari 2011 Minggu kedua belum banyak yang dapat penulis kerjakan. Dalam ruangan Post Audio, penulis mengamati cara kerja audioman dan alat yang dipakai. Dalam ruangan Editing penulis melihat peng-capture-an video dan editing tahap awal. Penulis membantu mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk produksi acara komedi Global TV, yaitu Kabaret Show (saat pra produksi). Kemudian saat produksi, penulis ikut mendampingi saat reading pemain. Penulis diberi tanggungjawab untuk check property yang akan digunakan saat produksi dan pada saat produksi berlangsung penulis berada di dalam studio untuk mempersiapkan property yang akan digunakan pada adegan berikutnya. Penulis juga bertugas memanggil pemain / mempersiapkan pemain untuk adegan berikutnya yang melibatkan pemain tersebut.

3. Minggu Ketiga, Tanggal 14 Februari 2011 s/d tanggal 18 Februari 2011 Pada minggu ketiga, adalah minggu pasca produksi. Karena produksi yang sudah dilakukan pada minggu sebelumnya akan di perbaiki (edit) dan akan ditayangkan pada minggu ini juga. Penulis membantu mengkoreksi gambar yang bocor saat proses editing berlangsung. Dan disaat waktu lenggang, penulis berada di ruang audio untuk melihat proses kerja audioman. Penulis juga diberi tugas untuk meminta confirm artis via


(40)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

phone mengenai kesediaan untuk mengijinkan pengadaan shooting di rumahnya yang akan digunakan pada acara baru. Setelah itu, penulis membantu browsing rumah unik di internet untuk acara baru tersebut.

4. Minggu Keempat, Tanggal 21 Februari 2011 s/d tanggal 25 Februari 2011 Karena proses produksi dilakukan dua minggu sekali, maka pada minggu keempat ini masih dalam proses pasca produksi yaitu pengeditan. Penulis mendapatkan tugas untuk acara yang lainnya yaitu browsing rumah unik sebanyak- banyaknya yang bisa menjadi referensi tempat produksi selanjutnya. Selain rumah unik, kriteria yang harus dicari untuk produksi yaitu rumah yang mempunyai ciri khas tersendiri, entah itu dalam hal property ataupun bentuk bangunanya yang unik.

5. Minggu Kelima, Tanggal 28 Februari 2011 s/d tanggal 4 Maret 2011 Pada minggu kelima adalah minggu produksi dan pasca produksi. Tetapi karena jumlah anak magang banyak dan tempat terbatas daya tampungnya, maka dibagi 2 kelompok yaitu 3 orang ikut produksi dan 3 orang lagi berada di kantor, untuk selanjutnya akan di rolling. Dan penulis mendapatkan bagian berada di kantor. Penulis mendapatkan tugas crew call yaitu menghubungi crew- crew yang terlibat produksi keesokan


(41)

commit to user

harinya agar tidak lupa dan memberi informasi masalah waktu serta tempat berkumpul. Kemudian membantu Asisten Produksi dalam memillih gambar hasil produksi yang bagus untuk dikirimkan kepada editor. Dan mendampingi editor di ruang editing siap siaga jika sewaktu- waktu editor membutuhkan bantuan.

6. Minggu keenam, Tanggal 7 Maret 2011 s/d tanggal 11 Maret 2011

Minggu keenam adalah masuk dalam minggu pra produksi dan produksi dimana penulis mendapat tugas membuat data shooting program acara Tok Tok Tok Hai Hai yang meliputi : No, Eps, Shot Tgl, Lokasi, Rumah. Kemudian data tersebut dikirim ke email Produser dan Asisten Produser. Penulis juga mendapat tugas membuat data list barang dan crew list yang akan digunakan untuk shooting keluar kota. Setelah itu penulis melakukan crew call, menghubungi crew- crew yang akan bertugas keesokan harinya. Karena produksi dilakukan diluar kota, dan mengingat terbatasnya biaya serta akomodasi, maka yang diperbolehkan untuk ikut adalah anak magang laki- laki. Dan tugas penulis di kantor adalah mendownload lagu, gambar, video untuk keperluan editing yang kemudian dikirim ke ruang editor melalui FileZilla. Penulis juga diajarkan cara merubah format video dari mp3 ke .mov Di ruang MCR ( master contol room ) untuk dapat di edit. Mixing audio yang sudah selesai pengeditannya dari editor ke post


(42)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

audio. Kemudian penulis diminta untuk menjadi audience dalam sebuah acara talkshow yang melibatkan presenter, narasumber dan interaksi dengan penonton dalam format taping dan Live.

7. Minggu ketujuh, Tanggal 14 Maret 2011 s/d tanggal 18 Maret 2011

Pada minggu ketujuh adalah minggu produksi (shooting host) program Teenlicious. Saat shooting host penulis mendapatkan tugas mengamati adegan mana yang bagus dan adegan mana yang dibuang, dengan tujuan memudahkan dalam mencatat adegan ( Time Code ) yang dilakukan lewat VTR ( Video Tape Recorder ) melalui ruang MCR dengan perantara kaset MiniDv. Karena dalam proses produksi Teenlicious pencatatan adegan / TC tidak dilakukan secara langsung, dikarenakan untuk mempersingkat waktu produksi. Setelah itu, penulis ikut dalam liputan teenlicious, yaitu meliput penayangan perdana sebuah film dan mengekspose suatu perkumpulan magician. Dalam liputan itu, tugas penulis ikut memilihkan angle yang tepat untuk pengambilan gambar, memasangkan clip on kepada reporter, memilihkan wardrobe yang cocok untuk reporter. Saat teenlicious dalam tahap pasca produksi, penulis mendampingi editor, memberikan kaset miniDv dan rundown TC kepada editor. Mentransfer data dari FileZilla ke Avid (Ruang Editing). Setelah proses pasca produksi


(43)

commit to user

teenlicious selesai, penulis diminta untuk ikut mensurvey lokasi yang akan digunakan untuk shooting Tamu Gokil.

8. Minggu kedelapan. Tanggal 21 Maret 2011 s/d Tanggal 25 Maret 2011 Minggu kedelapan adalah minggu yang santai, karena tugas penulis tidak terlalu banyak. Penulis hanya ikut liputan teenlicious yaitu pembuatan video clip group band kotak, dan mengekspose acara teater dalam rangka dies natalis teater koma. Kemudian di kantor penulis mendownload video lucu untuk program baru, mendampingi editor dalam proses editing dan menarik kaset atau biasa dikenal dengan capture.

9. Minggu kesembilan, Tanggal 28 Maret 2011 s/d Tanggal 1 April 2011 Minggu kesembilan ini penulis mendapatkan kepercayaan untuk take VO ( voice over ) program acara baru dan mengeksplor sendiri kata- kata yang digunakan. Kemudian mendownload video yang akan digunakan untuk dubbing tersebut. Pada minggu ini, penulis mendapatkan dua kali shooting, yaitu shooting host Teenlicious dan shooting Tamu Gokil. Sebelum shooting penulis memperbanyak rundown dan breakdown untuk persiapan shooting hari berikutnya. Crew call crew- crew yang bertugas keesokan harinya. Saat shooting host Teenlicious, penulis mendapatkan


(44)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

tugas mempersiapkan property, mencatat adegan mana yang bagus dan mana yang dibuang dengan tujuan memudahkan dalam mencatat adegan ( Time Code ) yang dilakukan lewat VTR yang ada diruang MCR dengan perantara kaset MiniDv, dan penulis menjadi figuran dalam pengambilan gambar. Saat shooting Tamu Gokil yang berlokasi di Ancol penulis mendapat tugas mencatat Time Code langsung, penulis juga diberi tanggung jawab untuk menyimpan kaset hasil shooting dari kameramen dan memberi kaset kosong kepada kameramen.

10.Minggu Kesepuluh, Tanggal 4 April 2011 s/d Tanggal 8 April 2011 Pada minggu ini adalah minggu terakhir penulis melaksanakan magang. Maka penulis ingin mengetahui keseluruhan dari tugas seorang Asisten Produksi yang belum penulis ketahui sebelumnya. Awal minggu penulis mengikuti liputan Teenlicious lagi, kali ini liputan tentang kesuksesan pemilik Kaskus dan Mengekspose suatu perkumpulan yaitu pecinta kamera lubang jarum. Pada liputan kali ini, tugas penulis tidak jauh berbeda dengan tugas- tugas penulis sebelumnya. Setelah itu, di kantor penulis menyerahkan miniDv kepada editor untuk di tarik atau di capture. Saat proses editing penulis selalu standby diruang editing menemani editor untuk sewaktu- waktu editor membutuhkan bantuan. Editor meminta penulis untuk mencarikan sebuah lagu atau soundtrack dari


(45)

commit to user

internet untuk kemudian data tersebut di transfer dari FileZilla ke ruang editing. Setelah proses editing selesai penulis benar- benar mengerti akan tugas Asisten Produksi sebenarnya dalam mengirim hasil editing untuk ditayangkan. Prosesnya yaitu, dimulai dari selesainya proses editing, kemudian di preview oleh Produser, setelah produser menyetujui hasil editing maka tahap selanjutnya adalah mixing audio yang bisa dilakukan dengan bantuan audioman di ruang audio-post atau untuk meyakinkan kalau hasil editing tidak akan pecah suaranya editor bisa melakukan sendiri mixing audio ( ada editor yang kurang puas dengan hasil mixing di audio-post karena hasil suara kadang- kadang pecah ). Setelah itu hasil editing yang sudah fix di transfer ke ruang MCR untuk di print (di buat copy-nya untuk arsip). Dan hasil editing yang sudah di print itu dikirim ke studio RCTI untuk ditayangkan melalui kabel bawah tanah dengan menggunakan kode- kode khusus sesuai nama program acaranya.

B. KESULITAN ATAU KENDALA SALAMA MAGANG DAN CARA MENANGGULANGINYA

1. Minggu pertama,

Kesulitan yang dihadapi penulis pada minggu pertama adalah adaptasi dengan lingkungan baru dan ditempat baru itu tidak mudah, karena semakin banyak perbedaan karakter yang penulis temui. Penulis tidak


(46)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

bisa mengikuti cara editor dalam melakukan pengeditan karena terlalu cepat dan masih awam dengan alat yang dipakai. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, penulis Selalu menyapa karyawan bila bertemu dan berkenalan secara langsung apabila ada yang baru dijumpai. Penulis juga aktif bertanya dengan editor tetapi membatasi diri agar editor tidak merasa terganggu

2. Minggu Kedua,

Kesulitan pada minggu kedua, karena kecepatan editor dalam mengedit gambar, penulis masih belum bisa mengikuti editor dalam proses pengeditan. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis selalu mengamati gerakan tangan dan di monitor saat editor bekerja. Kamudian Penulis juga harus menjaga mood talent/ artis/ pemain saat proses produksi tidak tepat waktu. Untuk menjaganya, penulis mencoba melakukan yang terbaik buat mereka dan membuat mereka senyaman mungkin saat diruang make up atau ruang tunggu. Waktu pertama kali bertemu dengan banyak artis, penulis mempunyai rasa minder/ tidak percaya diri karena tidak terbiasa tetapi penulis mencoba membangun rasa percaya diri penulis saat berhadapan dengan mereka dan penulis mencoba untuk santai. Karena ini pertama kali penulis mengikuti produksi, maka penulis belum terbiasa ( masih bingung )


(47)

commit to user

melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh PA ( Production Assistant ), tetapi penulis mencoba aktif bertanya saat mengalami kesulitan, kemudian mengikuti PA atau crew lain yang membutuhkan bantuan saat mereka sedang melakukan tugas.

3. Minggu ketiga

Pada minggu ketiga, saat membantu editor dalam mengkoreksi gambar, penulis belum terlalu mahir dalam mengkoreksi gambar, tetapi penulis berusaha sebisa mungkin atau seteliti mungkin dalam melihat hasil akhir dari pengeditan video tersebut. Dan saat diminta bantuan untuk browsing terkadang penulis tidak menemukan apa yang diinginkan, tetapi penulis berusaha mencari semaksimal mungkin dengan merubah kata- kata kunci dalam pencarian.

4. Minggu Keempat

Pada minggu keempat, kesulitan penulis hanya terletak pada saat browsing rumah unik di internet, karena penulis tidak banyak mengetahui website yang menginformasikan tentang rumah unik di Indonesia, rata- rata website ataupun blog menginformasikan tentang penjualan property rumah. Sehingga penulis mencoba- coba website


(48)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

baru, dan bertanya dengan teman ataupun rekan yang mengetahu tentang website terkait.

5. Minggu Kelima

Minggu kelima ini, karena baru pertama melakukan crew call, maka kesulitan penulis terletak pada saat crew call. Terkadang tidak semua crew yang di telepon ramah, dan penulis tetap ramah dan sopan dalam berkomunikasi dengan mereka. Ada juga nomor telepon crew yang tidak aktif, tidak diangkat dan ada juga yang tidak ada nomor teleponnya pada daftar crew. Penulis bertanya pada rekan yang berbeda program tentang nomor telepon dari crew yang sulit dihubungi tersebut. Pada saat membantu PA dalam memilih gambar yang akan digunakan untuk pengeditan, penulis belum mengetahui dengan jelas standart hasil gambar yang bagus menurut PA dan editor untuk dikirim ke editor. Kemudian penulis selalu bertanya kepada PA kenapa gambar tidak sesuai.

6. Minggu Keenam

Pada minggu ini banyak hal baru yang penulis dapatkan, maka kesulitan untuk minggu ini pun juga lumayan banyak. Diantaranya,


(49)

commit to user

Karena baru pertama menggunakan FileZilla, jadi belum mengerti caranya dan penulis hanya bisa mengamati cara penggunaan FileZilla. Karena tidak selalu ikut setiap ada shooting, jadi belum paham urutan tempat syuting, lokasinya, dan tanggal syuting, dan belum bisa mengira- ngira barang- barang apa saja yang akan dibawa shooting dan berapa crew yang dibutuhkan untuk shooting keluar kota untuk itu penulis bertanya kepada yang lebih mengetahui ( dalam hal ini penulis bertanya kepada Produser dan Asisten Produser ). Penulis juga belum mengetahui cara merubah format video ke .mov dan penulis hanya bisa mengamati cara merubah format video tersebut, karena tidak sembarang orang boleh menggunakan komputer yang ada di ruang MCR.

7. Minggu Ketujuh

Pada minggu ini karena baru pertama shooting host dan liputan jadi belum paham apa yang harus dikerjakan sehingga saat shooting host dan liputan, penulis mengamati kerja PA dan bertanya apa yang bisa penulis bantu, apapun pekerjaanya selama penulis bisa maka akan penulis kerjakan dengan sungguh- sungguh. Penulis juga belum bisa mengoperasikan VTR sehingga dalam mengopersikan VTR masih dalam batas mengamati dan bertanya.


(50)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

8. Minggu Kedelapan

Pada minggu ini penulis mempunyai kesulitan dalam cara tarik kaset / biasa dikenal dengan capture, penulis sebatas mengetahui narik kaset sama artinya dengan capture dan ruangan yang digunakan untuk capture pun berbeda.

9. Minggu Kesembilan

Minggu kesembilan adalah minggu- minggu terakhir penulis malaksanakan magang, maka banyak pengalaman baru dan beberapa kesulitan yang penulis dapatkan. Yang pertama sulitnya menjadi seorang VO ( voice over ) dan belum bisa masuk kedalam karakter yang akan di dubbing, penulis berkali- kali latihan dan mencoba mendalami karakter yang diberikan. Karena untuk pertama kalinya shooting tamu gokil jadi belum tau apa saja yang harus dikerjakaan saat shooting di outdoor secara berpindah- pindah, tatapi penulis tidak mau berdiam diri, penulis mencoba mengkerjakan apapun yang sekiranya bisa dikerjakan.


(51)

commit to user 10.Minggu Kesepuluh

Minggu ini adalah benar- benar minggu terakhir penulis melaksanakan magang. Kesulitan yang penulis temui pada minggu ini terletak pada proses print kaset hingga pengiriman hasil editing yang sudah jadi untuk di tayangkan. Penulis belum mengetahui proses terakhir dalam pengeditan tersebut karena biasanya dilakukan pada dini hari. Dan karena hari terakhir magang maka penulis mengikuti proses tersebut hingga benar- benar selesai dan bisa untuk ditayangkan.

C. FOCUS OF INTEREST

Selama dua bulan menjalani magang di stasiun penyiaran Global TV, sedikit banyak penulis telah mendaptkan gambaran tentang dunia kerja dibidang penyiaran, khususnya mengenai peran dan tugas seorang Production Assistant ( PA ) dalam produksi program Teenlicious di Global TV.

Asisten produksi mempunyai peran penting dalam proses produksi suatu program siaran di televisi. Berikut beberapa peran dan tugas yang dikerjakan oleh Asisten Produksi dalam produksi program Teenlicious di Global TV, diantaranya


(52)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

1. Pra Produksi

Pada saat persiapan produksi, Asisten Produksi mendapat tugas mengumpulkan bahan- bahan yang akan di tayangkan untuk episode berikutnya, misalnya mencari informasi mengenai suatu acara yang menarik dan sedang di perbincangkan banyak orang, suatu perkumpulan anak muda yang mempunyai nilai positive, konser yang menyedot perhatian khalayak ramai, tentang prestasi seseorang yang patut di contoh dan di banggakan. Kemudian setelah mendapatkan materi yang diinginkan, maka asisten produksi berangkat untuk mengadakan liputan atau pengambilan gambar dengan ditemani oleh seorang kameramen dan

seorang reporter untuk mewakili penonton dalam menjawab

keingintauanya. Setelah hasil liputan di edit dan siap tayang, maka tahap selanjutnya adalah shooting host. Untuk mempersiapkan shooting host maka tahap awal mempersiapkan segala keperluan, seperti request kendaraan yang akan digunakan untuk membawa alat dan crew menuju lokasi shooting (biasanya café yang menarik), man power yang dibutuhkan pada saat shooting berlangsung, equipment (seperti kamera, mix, kabel, tripod, tv, alat pelengkap lainnya, dll). Untuk alur yang pertama asisten produksi meminta form-nya kepada produksi service, kemudian form di isi sesuai dengan kebutuhan. Setelah form terisi dengan benar, maka form dimintakan tandatangan kepada produser acara yang bersangkutan dan tandatangan manager. Tidak hanya menggunakan form,


(53)

commit to user

tetapi request juga dilakukan dengan soft file, yaitu mengirim email kepada produser dan manager. Sebelum perijinan dan request selesai, maka langkah yang digunakan pertama kali adalah mencari tempat dan memesan tempat yang akan di gunakan untuk shooting, Koordinasi ke

creative mengenai kesiapan rundown dan breakdown yang akan

digunakan untuk patokan pada saat shooting berlangsung. Apabila crew sedikit, asisten produksi bisa mempunyai peran untuk memegang budget/ keuangan untuk mencukupi kebutuhan pada saat shooting berlangsung.

2. Produksi

Sebelum produksi berlangsung, asisten produksi mempunyai tugas koordinasi ke semua crew sudah fix apa belum. Bertemu dengan pemilik tempat yang akan digunakan untuk shooting, sekedar memastikan bahwa shooting akan benar- benar di laksanakan di tempat tersebut sesuai dengan perjanjian sebelumnya. Menentukan angle yang cocok atau penempatan pengambilan gambar yang sesuai atau yang enak dilihat ( misal : tidak backlight, background tidak terlalu sepi dan juga tidak terlalu ramai ). Memesan makanan dan minuman untuk disajikan di meja host. Asisten produksi juga bertanya kepada pihak wardrobe mengenai baju dan make up yang digunakan oleh host, sponsor darimana untuk kemudian akan di masukan dalam tamplate. Pada saat shooting berlangsung dan memesan makanan dan minuman untuk crew. Kemudian saat produksi berlangsung


(54)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

tugas asisten produksi adalah mencatat adegan / Time Code / TC, apabila produser ataupun asisten produser berhalangan maka PA lah yang mengatur jalannya shooting.

3. Pasca Produksi

Selanjutnya tugas asisten produksi selama pasca produksi adalah menunggui editing, memberitau ke editor masalah time code, memberitau mana gambar bagus mana gambar yang rusak, Menyiapkan kebutuhan yang dibutuhkan editor, logo buat di tamplate, backsound, lagu- lagu tertentu, dan sebagainya. Memberitahu editor mengenai informasi apa yang akan di tambahkan pada tamplate (misal : dance competition ). Asisten produksi biasanya melihat ulang hasil gambar yang sudah di edit sebelum di preview oleh produser. Setelah itu asisten produksi membantu editor dalam mentransfer hasil editing yang sudah fix ke ruang MCR untuk di print (fungsi: untuk backup yang sudah on air episode berapa), Dan asisten produksi memantau kerja editor sampai selesai hingga hasil editing yang sudah di print itu dikirim ke studio RCTI untuk ditayangkan melalui kabel bawah tanah dengan menggunakan kode- kode khusus sesuai nama program acaranya. Setelah itu maka hasil editng bisa ditayangkan.

Sumber : Wawancara dengan Mas Budi Asyanto selaku Asisten Produksi Teenlicious dan juga Mas Rury selaku Asisten Produksi di Global TV


(55)

commit to user 46

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kegiatan Kuliah Kerja Media ( KKM ) menjadi salah satu sarana yang sangat efektif bagi mahasiswa dalam mengenal dunia kerja dibidang penyiaran. Melalui kuliah kerja media diharapkan mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapat selama berada dibangku kuliah dan juga mengetahui seberapa jauh kemampuan mahasiswa dalam melakukan tugas- tugas yang diberikan oleh instansi terkait selama proses kuliah kerja media berlangsung. Bagi instansi penyiaran setidaknya mampu memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggali ilmu pengetahuan dan pengalaman tentang dunia penyiaran agar setelah menjalani magang mahasiswa memiliki kompetensi dibidang tertentu yang menjadi minatnya. Dan akan menjadi modal awal bagi mahasiswa untuk menuju dunia kerja yang sebenarnya dibidang penyiaran.

Keberhasilan suatu program acara siaran tidak lepas dari peran orang- orang yang terlibat dibelakang layar. Tim kerja orang- orang yang berada di belakang layar tersebut sangat totalitas dalam menyiapkan hingga menyajikan suatu program siaran kepada masyarakat. Salah satu peran yang memiliki


(56)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

posisi penting dalam keberhasilan proses produksi suatu acara yaitu adanya peran seorang Production Assistant atau Asisten Produksi.

Seperti pada penjelasan di bab sebelumnya bahwa tugas asisten produksi hampir mendominasi seluruh proses produksi siaran, mulai dari pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Dalam tahapan produksi tersebut asisten produksi selalu mempunyai andil yang penting di dalamnya dan sangat berpengaruh dalam berlangsungnya proses produksi.

Dari penjabaran diatas, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan tentang peran dan tugas seorang Production Assistant, diantaranya :

1. Production Assistant mempunyai andil besar dalam proses

produksi, mulai dari pra produksi, produksi, hingga pasca produksi.

2. Production Assistant dapat menjadi penggerak dari awal hingga akhir berjalannya suatu proses produksi

3. Production Assistant selalu melakukan koordinasi kepada produser dan kreatif sebelum proses produksi berlangsung hingga proses produksi berakhir.

4. Seorang Production Assistant tidak hanya memegang satu program acara saja, namun menaungi beberapa jenis program acara siaran.


(57)

commit to user

5. Production Assistant mempunyai tanggung jawab mengurus segala

macam perijinan yang berkaitan dengan pelaksanaan produksi.

6. Production Assistant bertanggung jawab dalam kelengkapan

seluruh property yang akan digunakan beserta kesiapan crew yang dibutuhkan.

7. Production Assistant akan mempunyai banyak pekerjaan saat persiapan produksi yaitu pada proses pra produksi

8. Production Assistant biasa menangani masalah Time Code saat produksi berlangsung.

9. Production Assistant harus bisa melakukan semua dan harus tau semua tentang produksi.

10.Production Assistant harus mudah bergaul dengan crew- crew, teliti terhadap hal- hal detail di dalam persiapan, telaten, dan bisa membawa diri.

11.Production Assistant mempunyai tanggung jawab untuk menjamin

suatu program siaran akan tayang / on air tepat waktu.

12.Production Assistant juga mempunyai tanggung jawab

mengumpulkan materi yang akan di edit secara tepat waktu, tidak terlambat.

13.Apabila Produser dan Asisten Produser berhalangan hadir saat produksi berlangsung, maka Production Assistant mempunyai wewenang untuk mengatur jalannya produksi.


(58)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

14.Saat produksi berlangsung dan jumlah crew yang terlibat tidak terlalu banyak, maka production assistant mempunyai peran untuk memegang budget / keuangan.

B. KRITIK DAN SARAN

Adapun kritik dan saran yang ingin penullis sampaikan kepada Instansi Pendidikan maupun Instansi Penyiaran adalah :

1. Saran untuk Instansi Pendidikan :

a. Memberikan kemudahan kepada mahasiswa dalam

peminjaman alat yang diinapkan saat tugas sedang berlangsung, tentunya dengan persetujuan pihak tertentu. b. Menambahkan jumlah alat seperti kamera apabila semua

mahasiswa sedang mendapatkan tugas tidak saling menunggu sehingga menghemat waktu saat tugas sedang deadline.

c. Memperbaiki alat- alat produksi yang rusak, sehingga tidak menggangu mahasiswa dalam mengerjakan tugas.


(59)

commit to user

2. Saran untuk Instansi Penyiaran Global TV :

a. Diharapkan Global TV mempunyai studio dan kantor yang dipusatkan di satu gedung saja sehingga untuk memudahkan dalam proses produksi.

b. Diharapkan Global TV juga mementingkan kesejahteraan SDM nya, tidak hanya dituntut untuk bekerja keras saja. c. Diharapkan tugas Production Assistant maksimal hanya

memegang 2 program acara saja, agar kerja production assistant maksimal dan mendapatkan hasil yang memuskan juga.

d. Dalam menyiarkan program acara baru, diharapkan Global TV lebih matang dalam menyiapkan konsep dan SDM nya, sehingga tidak terkesan terburu- buru dalam memproduksi acara baru karena dampaknya sudah bisa terlihat seperti : judul dan konsep acara tiba- tiba berubah padahal sudah beberapa episode ditayangkan.

e. Tetap mempertahankan hubungan baik antara atasan dan karyawan, serta selalu menciptakan suasana kekeluargaan agar terciptanya kenyamanan dalam bekerja.

f. Untuk divisi HRD Global TV, diharapkan kecepatan dalam pembuatan surat- surat yang berhubungan dengan magang ( surat diterima dan selesai magang ).


(60)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

DAFTAR PUSTAKA

Morisson M.A, 2008. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup

Riswandi, 2009. Dasar- Dasar Penyiaran. Yogyakarta: Graha Ilmu

Wibowo, Fred, 2007. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus


(1)

commit to user 46

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kegiatan Kuliah Kerja Media ( KKM ) menjadi salah satu sarana yang sangat efektif bagi mahasiswa dalam mengenal dunia kerja dibidang penyiaran. Melalui kuliah kerja media diharapkan mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapat selama berada dibangku kuliah dan juga mengetahui seberapa jauh kemampuan mahasiswa dalam melakukan tugas- tugas yang diberikan oleh instansi terkait selama proses kuliah kerja media berlangsung. Bagi instansi penyiaran setidaknya mampu memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggali ilmu pengetahuan dan pengalaman tentang dunia penyiaran agar setelah menjalani magang mahasiswa memiliki kompetensi dibidang tertentu yang menjadi minatnya. Dan akan menjadi modal awal bagi mahasiswa untuk menuju dunia kerja yang sebenarnya dibidang penyiaran.

Keberhasilan suatu program acara siaran tidak lepas dari peran orang- orang yang terlibat dibelakang layar. Tim kerja orang- orang yang berada di belakang layar tersebut sangat totalitas dalam menyiapkan hingga menyajikan suatu program siaran kepada masyarakat. Salah satu peran yang memiliki


(2)

commit to user

posisi penting dalam keberhasilan proses produksi suatu acara yaitu adanya peran seorang Production Assistant atau Asisten Produksi.

Seperti pada penjelasan di bab sebelumnya bahwa tugas asisten produksi hampir mendominasi seluruh proses produksi siaran, mulai dari pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Dalam tahapan produksi tersebut asisten produksi selalu mempunyai andil yang penting di dalamnya dan sangat berpengaruh dalam berlangsungnya proses produksi.

Dari penjabaran diatas, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan tentang peran dan tugas seorang Production Assistant, diantaranya :

1. Production Assistant mempunyai andil besar dalam proses

produksi, mulai dari pra produksi, produksi, hingga pasca produksi.

2. Production Assistant dapat menjadi penggerak dari awal hingga

akhir berjalannya suatu proses produksi

3. Production Assistant selalu melakukan koordinasi kepada produser

dan kreatif sebelum proses produksi berlangsung hingga proses produksi berakhir.

4. Seorang Production Assistant tidak hanya memegang satu program acara saja, namun menaungi beberapa jenis program acara siaran.


(3)

commit to user

5. Production Assistant mempunyai tanggung jawab mengurus segala

macam perijinan yang berkaitan dengan pelaksanaan produksi.

6. Production Assistant bertanggung jawab dalam kelengkapan

seluruh property yang akan digunakan beserta kesiapan crew yang dibutuhkan.

7. Production Assistant akan mempunyai banyak pekerjaan saat

persiapan produksi yaitu pada proses pra produksi

8. Production Assistant biasa menangani masalah Time Code saat

produksi berlangsung.

9. Production Assistant harus bisa melakukan semua dan harus tau

semua tentang produksi.

10.Production Assistant harus mudah bergaul dengan crew- crew,

teliti terhadap hal- hal detail di dalam persiapan, telaten, dan bisa membawa diri.

11.Production Assistant mempunyai tanggung jawab untuk menjamin

suatu program siaran akan tayang / on air tepat waktu.

12.Production Assistant juga mempunyai tanggung jawab

mengumpulkan materi yang akan di edit secara tepat waktu, tidak terlambat.

13.Apabila Produser dan Asisten Produser berhalangan hadir saat produksi berlangsung, maka Production Assistant mempunyai wewenang untuk mengatur jalannya produksi.


(4)

commit to user

14.Saat produksi berlangsung dan jumlah crew yang terlibat tidak terlalu banyak, maka production assistant mempunyai peran untuk memegang budget / keuangan.

B. KRITIK DAN SARAN

Adapun kritik dan saran yang ingin penullis sampaikan kepada Instansi Pendidikan maupun Instansi Penyiaran adalah :

1. Saran untuk Instansi Pendidikan :

a. Memberikan kemudahan kepada mahasiswa dalam

peminjaman alat yang diinapkan saat tugas sedang berlangsung, tentunya dengan persetujuan pihak tertentu.

b. Menambahkan jumlah alat seperti kamera apabila semua

mahasiswa sedang mendapatkan tugas tidak saling menunggu sehingga menghemat waktu saat tugas sedang

deadline.

c. Memperbaiki alat- alat produksi yang rusak, sehingga tidak menggangu mahasiswa dalam mengerjakan tugas.


(5)

commit to user

2. Saran untuk Instansi Penyiaran Global TV :

a. Diharapkan Global TV mempunyai studio dan kantor yang dipusatkan di satu gedung saja sehingga untuk memudahkan dalam proses produksi.

b. Diharapkan Global TV juga mementingkan kesejahteraan

SDM nya, tidak hanya dituntut untuk bekerja keras saja.

c. Diharapkan tugas Production Assistant maksimal hanya

memegang 2 program acara saja, agar kerja production

assistant maksimal dan mendapatkan hasil yang memuskan

juga.

d. Dalam menyiarkan program acara baru, diharapkan Global TV lebih matang dalam menyiapkan konsep dan SDM nya, sehingga tidak terkesan terburu- buru dalam memproduksi acara baru karena dampaknya sudah bisa terlihat seperti : judul dan konsep acara tiba- tiba berubah padahal sudah beberapa episode ditayangkan.

e. Tetap mempertahankan hubungan baik antara atasan dan

karyawan, serta selalu menciptakan suasana kekeluargaan agar terciptanya kenyamanan dalam bekerja.

f. Untuk divisi HRD Global TV, diharapkan kecepatan dalam pembuatan surat- surat yang berhubungan dengan magang ( surat diterima dan selesai magang ).


(6)

commit to user DAFTAR PUSTAKA

Morisson M.A, 2008. Manajemen Media Penyiaran.

Jakarta: Kencana Prenada Media Grup

Riswandi, 2009. Dasar- Dasar Penyiaran. Yogyakarta: Graha Ilmu

Wibowo, Fred, 2007. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus http://www.tvtix.com/production-assistant/definition.html/19 Mei 2011