PROSES PRODUKSI PROGRAM TAMU GOKIL DI GLOBAL TV JAKARTA
commit to user
i
PROSES PRODUKSI PROGRAM TAMU GOKIL
DI GLOBAL TV JAKARTA
Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan
Disusun oleh :
ELIZABETH DYAH LISTYANINGRUM D 1408022
PROGRAM DIPLOMA III PENYIARAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
(2)
commit to user
(3)
commit to user
(4)
commit to user
iv
MOTTO
Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui dan anda tidak akan mengetahui masa depan jika anda menunggu-nunggu ( William feather).
Rahmat sering datang kepada kita dalam bentuk kesakitan, kehilangan dan kekecewaan; tetapi kalau kita sabar, kita segera akan melihat bentuk aslinya (Joseph Addison).
Janganlah larut dalam satu kesedihan karena masih ada hari esok yang menyongsong dengan sejuta kebahagiaan ( Benyamin Franklin )
(5)
commit to user
v
PERSEMBAHAN
TUHAN YESUS KRISTUS
Karena dengan kasihNya aku bisa menjalani setiap waktu dan perubahan yang Dia berikan dengan lebih tenang.
BAPAK dan IBUKU TERCINTA
Yang senantiasa mendukung kuliah, memberikan doa dan nasihat, semangat, cinta dan kasih sayang serta kerja keras yang tak ternilai harganya demi mewujudkan
cita-citaku menjadi seorang broadcaster.
KAKAK -KAKAKKU TERCINTA
Yang selalu mendukung dan menguatkan aku untuk tetap bersemangat kuliah dari segi moril maupun materiil yang tak ternilai harganya. Aku bangga dan menghormati kalian.
.
PARA SAHABAT
Yang tiada habisnya memberi motivasi di setiap situasi yang selalu berubah dari waktu ke waktu.
TEMAN – TEMANKU Broadcasting UNS 2008
Yang telah memberi warna di masa – masa kuliah yang penuh arti bagiku. Sangat mengesan teman.
(6)
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas
Akhir yang berjudul “ PROSES PRODUKSI PROGRAM TAMU GOKIL DI
GLOBAL TV JAKARTA” .
Adapun maksud dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi syarat – syarat guna meraih gelar Ahli Madya dalam bidang Penyiaran dan melengkapi pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Penyiaran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis telah mendapat banyak masukan, saran serta kritikan dari berbagai pihak. Oleh karenanya pada kesempatan kali ini, dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Drs. H. Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret.
2. Drs. A. Eko Setyanto, M.Si. selaku Ketua Program Studi Diploma III
Komunikasi Terapan.
3. Drs. Aryanto Budhy S, M.Si. selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing
TA yang telah membimbing penulis selama masa perkuliahan dan membimbing penulis selama proses penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
4. Seluruh Dosen D III Komunikasi Terapan FISIP UNS, atas ilmu pengetahuan
dan nasehat yang telah diberikan selama ini. Dan juga seluruh staff karyawan serta TU FISIP UNS untuk semua bantuan yang telah diberikan.
(7)
commit to user
vii
memberikan arahan sehingga penulis merasa terbantu.
6. Segenap Crew Tamu Gokil GLOBAL TV Kang Edi,Mas Elang, Mas Yuan,
Mas Galih, Mas Leo, dan Mas Fian terimakasih atas kerjasamanya yang tulus.
7. Teman – teman seperjuangan FISIP UNS Broadcasting 2008, tanpa kalian
kuliah ini tidak akan berwarna
Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat berguna bagi siapa saja. Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran demi karya yang lebih baik nantinya.
Penulis,
(8)
commit to user
viii DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
PERSETUJUAN ... ii
PENGESAHAN ... iii
PERSEMBAHAN ... iv
MOTTO ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI... viii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan ... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5
A. Televisi ... 5
B. Program Acara Televisi... 10
C. Proses Produksi Televisi ... 15
BAB III. DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI ... 23
A. Sejarah Singkat Global TV ... 23
B. Lokasi Global TV... 25
C. Visi dan Misi Global TV ... 28
D. Slogan Global TV ... 28
E. Logo Global TV ... 29
F. Target Audience ... 30
G. Jangkauan Siaran Global TV ... 31
H. Departemen yang terdapat di Global TV ... 33
I. Departemen Produksi ... 39
BAB IV. PELAKSANAAN KKM ... 45
A. Kegiatan KKM ... 45
(9)
commit to user
ix
A. Kesimpulan ... 58 B. Saran ... 59 DAFTAR PUSTAKA
(10)
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Televisi adalah “saluran muda” dari radio karena lahirnya sesudah radio. Pada
hakekatnya media televisi merupakan jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang
dimiliki komunikasi massa, yakni berlangsung satu arah, komunikatornya
melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserempakan
dan komunikannya heterogen. Televisi pun juga bisa dikatakan sebagai media
yang paling akrab dengan umat manusia. “Kotak ajaib “ ini praktis ada dapat
ditemukan disetiap rumah sebagai media audiovisual. Daya jangkaunya mampu
menembus ruang-ruang paling pribadi setiap rumah.
Dalam.perkembangannya televisi tumbuh menjadi salah satu bentuk
media massa yang setiap prosesnya mengandung faktor-faktor audio visual
dengan ciri dan sifatnya yang berbeda dengan media massa lainnya. Dapat
dikatakan televisi memiliki sifat penyampaian informasi kepada pemirsa serba
sekilas, dalam artian apa yang muncul pada pesawat televisi tidak dapat diulang.
Untuk itulah setiap sajian acara yang ditampilkan harus dikemas dengan baik
agar dapat menarik perhatian pemirsanya.
Pertelevisian memiliki dua jenis tayangan yaitu berupa tayangan
live
dan
(11)
commit to user
kepada penonton secara langsung pada waktu yang sama tanpa ada rekayasa atau
sesuai dengan aslinya. Sedangkan tayangan
recording
merupakan tayangan yang
sebelum disiarkan dan disajikan kepada penonton telah melalui proses terlebih
dahulu. Proses yang dilakukan tentu sangat rumit dan melibatkan sejumlah
kerabat kerja sesuai dengan keahliannya. Proses itu bermula dari pra produksi,
produksi, hingga pasca produksi
Pada akhir semester diploma III, mahasiswa diwajibkan melakukan
kuliah kerja media di berbagai instansi yang berkutat dalam bidang penyiaran.
Melalui Kuliah Kerja Media ini, diharapkan mahasiswa mampu menerapkan
ilmu yang sudah diterima selama bangku kuliah. Dan agar lebih mengetahui
secara nyata dan jelas proses kinerja dalam dunia komunikasi, khususnya di
bidang penyiaran. Untuk itulah, penulis memilih GLOBAL TV sebagai tempat
untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media ini dengan pertimbangan GLOBAL TV
sebagai salah satu stasiun televisi yang memiliki target
audience
remaja. Isi
program acara GLOBAL TV pun sebagian besar berasal dari dunia musik dari
dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini dibuktikan dengan segmentasi program
acara Global TV yang bekerjasama dengan MTV, Nickelodeon, dan VHS.
Acara yang berkonsep di luar studio sangat diminati oleh beberapa
pengelola stasiun televisi dalam menarik perhatian pemirsanya. Dengan
banyaknya persaingan tersebut, GLOBAL TV pun memiliki acara yang
berlangsung di luar studio dan memiliki konsep yang menarik. Setelah penulis
melakukan Kuliah Kerja Media selama 2 bulan di GLOBAL TV, penulis
(12)
commit to user
mengetahui beberapa tahap yang harus dilakukan dalam proses produksi
sehingga tayangan itu pun dapat dinikmati oleh pemirsanya. Maka pada laporan
Tugas Akhir ini penulis akan menjelaskan tentang “ PROSES PRODUKSI
PROGRAM TAMU GOKIL DI GLOBAL TV JAKARTA ”.
Tugas Akhir ini akan menyajikan kegiatan apa saja yang penulis lakukan
saat Kuliah Kerja Media, tugas-tugas yang diberikan, hal-hal apa saja yang
dijumpai dan dilakukan saat bertemu orang baru yang sangat kompeten di dunia
penyiaran, khususnya stasiun televisi GLOBAL TV. Semoga semua bentuk
informasi ini dapat dipahami dan berguna untuk bahan pembelajaran para
pembaca dan penulis pada khususnya.
B.
Tujuan
Tujuan Kuliah Kerja Media adalah :
1.
Untuk memenuhi syarat menyelesaikan studi Diploma III komunikasi
Terapan dalam memperoleh gelar Ahli Madya di bidang penyiaran. .
2.
Penulis dapat mengetahui secara langsung proses produksi di GLOBAL TV
dalam hal ini acara Tamu Gokil yang berlangsung di luar studio.
3.
Agar penulis mampu menjalin relasi yang baik dengan instansi di mana
penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media, dalam hal ini GLOBAL TV,
dengan tujuan agar tempat dimana peserta melaksanakan Kuliah Kerja
Media memberikan gambaran bekerja nantinya.
(13)
commit to user
4.
Selama melaksanakan Kuliah Kerja Media, penulis diharapkan dapat
menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman mengenai bidang penyiaran.
5.
Diharpkan penulis dapat melatih kemampuan komunikasi dan mental dalam
bekerjasama dengan orang lain serta melatih rasa percaya diri akan
kemampuan diri sendiri.
(14)
commit to user
5BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Televisi
Istilah televisi terdiri dari perkataan “tele” yang berarti jauh dan “visi”(vision) yang berarti penglihatan. Segi jauhnya ditransmisikan dengan prinsip radio. Sedang segi”penglihatannya”diwujudkan dengan prinsip-prinsip kamera sehingga menjadi gambar, baik dalam bentuk gambar hidup atau bergerak (moving picture), maupun gambar diam (still picture).¹
Televisi merupakan audio dari segi penyiarannya (broadcast) dan video dari segi gambar bergerak (moving images). Para pemirsa tidak akan mungkin menangkap siaran televisi, kalau tidak ada prinsip-prinsip radio yang mentransmisikannya; dan tidak mungkin melihat gambar-gambar yang bergerak atau hidup, jika tidak ada unsur-unsur film yang memvisualisasikannya; jadi paduan audio dan video.²
Sebagai media informasi, televisi memiliki kekuatan yang ampuh untuk menyampaikan pesan karena media ini dapat menghadirkan pengalaman yang
¹ Onong Uchjana Effendy.1992.Televisi Siaran Teori dan Praktek. Bandung: Mandar Maju, Halaman 22.
(15)
commit to user
5
3
5
3
seolah-olah dialami sendiri dengan jangkauan yang luas dalam waktu yang bersamaan. Penyampaian isi pesan seolah-olah berlangsung saat itu pula (live) antara komunikator dan komunikan.
Televisi bisa menciptakan suasana akrab dengan suasana rumah dan kegiatan pemirsa sehari-hari. Dari segi pemirsa, sangatlah beragam. Mulai anak-anak sampai orang tua, pejabat tinggi sampai petani / nelayan yang ada di desa bisa menyaksikan acara yang sama melalui tabung ajaib ini. Melalui beberapa stasiun mereka juga bebas memilih acara yang disukai dan dibutuhkannya. Begitu pula sebagai media hiburan, televisi dianggap sebagai media yang ringan, murah, santai, dan segala sesuatu yang mungkin bisa menyenangkan.
Keuntungan lain, televisi bisa memberikan penekanan terhadap pesan-pesan, khususnya kepada para pemirsa. Dengan menggunakan beberapa teknik dan trik kamera, lampu dan editing akan dihasilkan efek dramatisasi dari sebuah tayangan. Misalnya melalui teknik close up, penggunaan grafis / animasi , sudut pengambilan gambar, teknik editing, serta trik-trik yang lain yang menimbulkan kesan tertentu pada sasaran sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Belum lagi kekuatan efek suara yang kini dapat dimanipulasi sedemikian sehingga menguatkan efek dramatisasi yang dibuat dari penggambaran adegan.
Sony Set. 2008. Menjadi Perancang Program Televisi Profesional. Yogyakarta: ANDI, Halaman 30-31.
(16)
commit to user
45
5
5
5
5
4
Kemajuan yang pesat dalam pertelevisian sehingga mencapai taraf yang begitu memuaskan bagi manusia seperti sekarang ini adalah berkat ditemukannya iconoscope (icon berarti gambar, scopein berarti melihat) oleh Dr. Vladimir K. Zworykin pada tahun 1920. Iconoscope merupakan sebuah alat semacam “pistol listrik” untuk melakukan perabaan (scanning) terhadap gambar dari suatu obyek yang diambil lensa kamera, segaris demi segaris sedemikian cepatnya, sehingga bagi orang yang melihatnya bagaikan gambar yang bersinambungan.
Proses penyelenggaraan siaran radio dan televisi merupakan proses yang panjang dan rumit, tetapi harus berjalan di atas landasan pola pikir dan tindak yang cepat/dinamis, praktis, tepat, dan berkualitas. Hal ini dikarenakan berkat dukungan teknologi komunikasi / informasi, siaran radio dan televisi dapat berlangsung 24 jam tiap hari. Mengingat siaran radio dan televisi memiliki dampak yang sangat luas di masyarakat, maka peranan perencanaan (planning, programming) menjadi sangat penting. Setiap mata acara yang dipilih, diproduksi dan disiarkan harus melalui perencanaan yang sempurna, sehingga dapat dikatakan “Radio is planning” dan “Television is Planning”.
Kegiatan penyiaran melalui media televisi di Indonesia dimulai pada tahun
Onong Uchjana Effendy. Op.Cit. Halaman 34.
J.B. Wahyudi.1994. Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Halaman 1.
(17)
commit to user
5
6
5 6
1962, bertepatan dengan dilangsungkannya Asian Games di gelanggang olahraga senayan Jakarta. Sejak itu pula Televisi Republik Indonesia yang disingkat TVRI dipergunakan sebagai panggilan stasiun (station call) hingga sekarang. Hari pertama kali menyiarkan Pembukaan Pesta Olahraga Se-asia IV itulah, yakni tanggal 24 Agustus, diperingati setiap tahun sebagai hari Jadi Televisi Republik Indonesia.
a) Karakteristik Televisi
Sebagai media informasi yang mengalami kemajuan sangat pesat, televisi memiliki karakteristik, diantaranya:
1) Audiovisual
Televisi memiliki kelebihan dapat di dengar ( audio ) dan dilihat ( visual ). Karena sifat audiovisual ini, selain kata-kata televisi juga menampilkan informasi-informasi yang disertai gambar, baik gambar diam seperti foto, gambar peta, maupun film berita, yakni rekaman peristiwa.
2) Berpikir dalam gambar
Ada 2 tahap yang dilakukan dalam proses ini, Pertama:
(18)
commit to user
5
7
5
7
visualisasi, yaitu menterjemahkan kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar-gambar. Kedua: penggambaran (picturization), yakni kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu.
3) Pengoperasian / cara kerja yang kompleks
Dibandingkan dengan media radio, pengoperasian televisi lebih kompleks karena lebih banyak melibatkan orang.
b)Fungsi televisi
Teori mengenai Lima fungsi Televisi dalam masyarakat:
1.Pengawasan situasi masyarakat dan dunia
Fungsi televisi yang sebenarnya adalah mengamati kejadian di dalam masyarakat dan kemudian melaporkannya sesuai dengan kenyataan yang ditemukan.
2.Menghubungkan satu dengan yang lain
Televisi menyerupai sebuah mozaik dapat menghubungkan hasil pengawasan satu dengan hasil pengawasan yang lain secara jauh lebih gampang daripada sebuah dokumen tertulis.
(19)
commit to user
8
5
8
3.Menyalurkan kebudayaan
Televisi sendiri tidak hanya mencari, tetapi juga ikut memperkembangkan kebudayaan. Kebudayaan yang diperkembangkan oleh televisi merupakan tujuan tanpa pesan khusus didalamnya.
4.Hiburan
Sekarang ini hiburan semakin diakui sebagai kebutuhan manusia.Tanpa hiburan manusia tidak dapat hidup wajar. Berkat hiburan manusia menjadi segar untuk kegiatan-kegiatan yang lain.
5.Pengerahan masyarakat untuk bertindak dalam keadaan darurat
Televisi harus proaktif memberi motivasi dan menganjurkan supaya orang mau dibantu secara preventif.
B.Program Acara Televisi
a. Program Informasi
Adalah program yang segala jenis siaran yang ditujukannya untuk
Ruedi Hoffmann.1999. Dasar Dasar Apresiasi Program Televisi. Jakarta: Gramedia
(20)
commit to user
memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien.Daya tariknya adalah informasi dan informasi itulah yang dijual kepada audien. Program informasi ini dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news).
a) Berita keras (Hard News):
adalah segala informasi penting dan atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya. Berita keras dibagi ke dalam beberapa bentuk berita, yaitu:
1) Straight news
Berita yang singkat dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja yang mencakup 5W+1H terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. Berita jenis ini sangat terikat waktu kerena informasinya sangat cepat basi jika terlambat disampaikan kepada audien.
2) Feature
Adalah berita ringan namum menarik. Pengertian menarik disini adalah informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman, dan sebagainya.pada dasarnya berita-berita semacam ini dapat dikatakan sebagai softnews karena tidak terlalu terikat dengan waktu penayangan, namun karena durasinya singkat dan ia menjadi
(21)
commit to user
bagian dari program berita, maka feature masuk ke dalam kategori hard news.
3) Infotainment
Adalah berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat, dan karena sebagian besar dari mereka bekerja pada industri hiburan, maka berita mengenai mereka disebut juga dengan infotainment. Infotainment termasuk berita keras karena memuat informasi yang harus segera ditayangkan.
b) Berita Lunak (Soft News)
adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Berita lunak ini dibagi dalam beberapa kategori, diantaranya:
1) Current affair
Adalah program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam. Current affair cukup terikat dengan waktu dalam hal penayangannya nemun tidak seketat hard news, batasannya adalah bahwa selama isu yang dibahas masih mendapat perhatian khalayak, maka current affair dapat disajikan.
(22)
commit to user
5 95
9
2) Magazine
Adalah program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi yang lebih panjang. Magazine lebih menekankan pada aspek menarik suatu informasi ketimbang aspek pentingnya.
3) Dokumenter
Adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. Gaya atau cara penyajian dokumenter sangat beragam dalam hal teknik pengambilan gambar, teknik editing, dan teknik penceritaannya, mulai dari yang sederhana hingga yang tersulit.
4) Talk Show
Adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara (host).
Morissan.2008. Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi.
(23)
commit to user
b. Program Hiburan
Adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu,cerita, dan permainan. Yang termasuk dalam program hiburan adalah:
a) Drama
Pertunjukan yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang yang diperankan oleh pemain yang melibatkan konflik dan emosi. Program televisi yang termasuk dalam program drama aadalah sinetron (sinema elektronik) dan film.
b) Permainan
Merupakan suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Program permainan ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Quiz show, ketangkasan, dan reality show.
c) Musik
Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu videoklip atau konser. Bisa dilakukan di studio maupun di luar studio. Program musik di televisi sangat ditentukan dengan kemampuan artis menarik audien. Tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih menarik.
(24)
commit to user
5 10
5
11
5 11 5 10
d) Pertunjukan
Adalah program yang menampilkan kemampuan seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio maupun di luar studio. Dapat dikatakan program pertunjukan adalah jenis program yang paling banyak diproduksi sendiri oleh stasiun televisi.
C. Proses Produksi Televisi
Sebuah acara yang akan disajikan berpangkal tolak dari suatu gagasan. Untuk memvisualisasikan dan mengaudialisasikan sehingga menjadi suatu kesatuan yang utuh dan harmonis dalam bentuk acara yang memuaskan para pemirsa, maka gagasan tersebut harus dikaji secara seksama. Langkah-langkah untuk mengembangkan gagasan orisinal tadi ke rangkaian audiovisual tersebut dinamakan tata cara produksi .
Tata cara atau proses produksi dalam setiap mata acara yang kita lihat di televisi pastilah sangat rumit dan membutuhkan kekompakan dari setiap kerabat kerja. Setiap kerabat kerja pasti memiliki tanggung jawab sendiri-sendiri guna menghasilkan sajian yang bernilai dan memiliki makna. Proses produksi itu pun terdiri atas tiga bagian utama, diantaranya:
Morissan.Ibid, Halaman 213-220.
(25)
commit to user
5125
12
1) Praproduksi (perencanaan)
Adalah semua kegiatan sampai dengan pelaksanaan liputan (shooting). Yang termasuk kegiatan praproduksi antara lain penuangan ide atau gagasan ke dalam outline, pembuatan format / skenario / treatment, script, storyboard, program meeting, hunting (peninjauan lokasi liputan), production meeting, technical meeting, dan lain-lain.
2) Produksi (peliputan)
Adalah seluruh kegiatan liputan baik di studio maupun di luar studio. Proses liputan juga disebut taping.
3) Pascaproduksi (penyuntingan)
Adalah semua kegiatan setelah peliputan sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali. Yang termasuk kegiatan pascaproduksi adalah editing, manipulating (pengisian suara), subtitle, title, ilustrasi, efek, dan lain-lain.
Komunikator pada stasiun televisi bersifat kolektif, terdiri dari sejumlah kerabat kerja yang antara satu dengan yang lainnya berbeda dalam fungsi dan tugas namun tujuannya satu, yakni memproduksi acara yang
J.B. Wahyudi.1992. Teknologi informasi dan Produksi Citra Bergerak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Halaman 75.
(26)
commit to user
5
5
15
5 13
5 14
5 15 5 14 5 13
memuaskan para pemirsa. Dalam hubungan ini, produser sebagai pemimpin, koordinator dan penanggung jawab produksi acara siaran memegang peranan yang amat penting .
Dalam melaksanakan tatacara atau proses produksi tersebut, produser harus memperhatikan berbagai faktor, diantaranya:faktor pemirsa, faktor waktu, faktor metode penyajian, faktor rapat siaran, faktor biaya, faktor naskah, faktor bakat, faktor kode etik, faktor pensponsoran, dan faktor fasilitas teknis.
Sebelum melakukan liputan ( shooting ) di lapangan, kerabat kerja liputan sebaiknya sudah mengetahui apa yang akan diliput, kemana akan meliput, dan bagaimana cara untuk mendapatkan obyek liputan itu. Semua akan menjadi lancar bila ada perencanaan yang baik dan petunjuk pelaksanaan yang lengkap untuk melaksanakan. liputan ini.
Untuk itulah dalam penyajian acara di luar studio, yang biasanya dinamakan outside broadcast, ada kegiatan yang harus mendapat perhatian dan harus dilakukan, yaitu survey lokasi luar studio. Survey ini meliputi hal-hal sebagai berikut :
Onong Uchjana Effendy. 1984. Televisi Siaran Teori dan Praktek. Bandung: Alumni, Halaman 67.
Ibid, Halaman 73-82
(27)
commit to user
1. Tempat dan WaktuMengenai tempat harus pasti alamatnya beserta nomor teleponnya, dan juga siapa yang harus dihubungi, sehingga mudah mengatasinya, bila menghadapi suatu masalah. Demikian pula harus pasti mengenai hari, tanggal, dan jam.
2. Penempatan Kamera
Peristiwa apa yang akan diudarakan, kegiatan apa yang akan berlangsung, siapa yang bertanggung jawab terhadap peristiwa itu, akan berkaitan dengan penempatan kamera. Penempatan kamera itu dalam penyajian acara dari luart studio amat penting karena bersangkutan dengan jumlah dan jenis kamera yang akan dipergunakan; penempatan kamera yang tidak boleh berhadapan pada suatu arena;peletakan kamera yang harus mengikuti arah sinar matahari;kebebasan dari hal-hal yang menghalangi lensa kamera, seperti pohon, tiang listrik atau telepon, spanduk, orang-orang yang lalu lalang atau yang tiba-tiba serempak berdiri dan lain sebagainya.
3. Audio
Faktor audio berhubungan erat dengan jenis mikrofun yang akan dipergunakan, misalnya mikrofun tangan, mikrofun dada, mikrofun meja, mikrofun bergantar, dan sebagainya. Juga berkaitan dengan jumlah mikrofun yang diperlukan, penempatan yang tepat, panjangnya kabel yang dibutuhkan, dan lain-lain.
(28)
commit to user
5
16
5
16
4. Penyinaran
Penyinaran atau lighting diperlukan pada pengudaraan acara di luar studio, apabila peristiwa berlangsung di dalam gedung atau rumah. Survey mengenai penyinaran ini diperlukan, kalau-kalau dibutuhkan cahaya tambahan, penempatan lampu-lampu yang tepat, adanya jendela yang memungkinkan masuknya cahaya yang menentang sinar dari lampu-lampu yang dipersiapkan, panjangnya kabel , dan lain sebagainya.
5. Perizinan
Dalam rangka survey produksi itu yang tidak kurang pentingnya ialah perizinan agar tidak menjumpai hambatan-hambatan. Perizinan ini antara lain dari kantor polisi mengenai penyiaran, parkir mobil, tanda masuk bagi kerabat kerja, dan lain-lain.
Kerabat kerja yang terlibat untuk satu tujuan yakni memproduksi mata acara yang memuaskan pemirsa terdiri dari: produser pengarah acara, asisten pengarah acara, pengarah teknik, pemadu gambar(switcher), pengarah studio(floor
(29)
commit to user
5
18
5
17
5 18
5
17
director), pengawas cahaya, pengawas suara, juru video, juru audio, juru suara (soundman), juru cahaya, juru gantar (boom operator), make up, wardrobe, property, designer.
Dalam suatu produksi ada semacam ”struktur organisasi” yang masing-masing anggotanya ditunjuk sesuai dengan profesinya dibawah pimpinan seorang director (pengarah acara). Pengarah acara tunduk kepada produser yang memimpin seluruh unsur produksi di lapangan. Produser tunduk pada Executive Produser (penyandang dana) dalam suatu produksi. Namun ketika program berlangsung pimpinan tertinggi ada pada pengarah acara dan dialah yang menjadi otak untuk menerjemahkan apa yang dikehendaki oleh skenario. Dengan demikian seorang pengarah acara harus menguasai sudut pengambilan yang mampu menghasilkan gambar-gambar yang memiliki nilai artistik.
Tugas-tugas yang dihadapi oleh pengarah acara memang amat rumit karena ia harus mengetahui potensi dan batas kemampuan unsur-unsur siaran televisi sebelum ia gunakan. Juga ia harus mengetahui potensi dan batas kemampuan kerabat kerja yang ikut serta dalam penggarapan produksi ini. Ia harus mampu membuat kerabat kerja melakukan tugasnya bukan saja dengan dia,
Ibid, halaman 101-102
(30)
commit to user
5
19
5
20
5 21
5 19 5 21 5 20
melainkan juga untuk dia. Sudah tentu pengarah acara tidak lebih pakar dari teknisi-teknisi yang membantunya tetapi ia adalah orang yang menstimulasikan mereka untuk bekerja sebaik-baiknya. Dan dia pulalah yang bisa mengkoordinasikan mereka ke arah kesatuan menyeluruh yang terpadu, yakni produksi acara siaran televisi.
Dalam produksi pengarah acara selalu didampingi asisten pengarah acara yang antara lain bertugas mencatat waktu setiap shot, adegan, dan sekuen.jangan sampai melebihi waktu yang sudah ditetapkan dan ditulis dengan jelas dan terperinci dalam naskah kamera.
Dalam mengoperasikan semua peralatan ketika acara tengah digarap, maka semua kerabat kerja wajib tunduk kepada pengarah acara sebagai komandan, demikian pula para pemeran atau pelaku. Siaran atau rekaman akan dimulai apabila semua peralatan yang menghasilkan gambar, suara, dan cahaya berfungsi optimal. Biasanya agar pelaksanaan siaran dapat berjalan lancar maka sebelumnya diadakan tahap gladi dengan tujuan saat perekaman acara dilaksanakan tidak mengalami kegagalan.
Onong Uchjana Effendy.1984. Op.Cit. Halaman 84 Ibid, Halaman 109
(31)
commit to user
5 215 22
5 22
Berbagai data yang disampaikan di atas adalah gambaran tahap pelaksanaan produksi mulai dari pra produksi hingga berlangsungnya produksi itu sendiri. Dan setelah proses produksi berjalan lancar, tahap selanjutnya yaitu tahap pasca produksi. Pasca produksi terdiri dari tiga langkah yaitu: Editing offline, editing online, dan mixing.
Keterangan dari tiga langkah tahap pasca produksi yaitu:
a. Editing offline
Yakni setelah script boy / girl membuat logging sesuai timecode, kemudian melalui catatan tersebut sutradara akan membuat editing kasarnya. Setelah itu baru dibuatkan editing script yang terdiri dari naskah editing beserta narasinya.
b. Editing online
Disinilah editor mengedit hasil shooting asli. Sambungan-sambungan setiap shot dan adegan dibuat tepat berdasarkan catatan timecode dalam naskah editing.
c. Mixing
Proses terakhir yaitu pencampuran gambar dan suara agar menjadi sinkron.
Fred Wibowo. 2007. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book Publisher, Halaman 42-43
(32)
commit to user
23 BAB IIIDESKRIPSI INSTANSI
A. Sejarah Singkat Global TV
PT. Global Informasi Bermutu didirikan tanggal 22 Maret 1999 di Jakarta dengan Akta Pendirian No. 14 tanggal 22 Maret 1999 dan mendapatkan Ijin Prinsip Pendirian Lembaga Penyiaran Televisi Swasta No: 801/MP/PM/199 yang dikeluarkan oleh Menteri Penerangan RI, tertanggal 25 Oktober 1999. Setelah selama beberapa waktu melakukan siaran percobaan, akhirnya pada tanggal 8 Oktober 2002, Global TV resmi siaran sebagai stasiun TV swasta dengan pangsa pasar anak muda. Pada awalnya, Global TV
merupakan broadcaster dari program musik MTV (Music Television) selama
24 jam nonstop dengan jangkauan area Jabotabek, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya dan Yogyakarta.
Mulai 15 Januari 2005 Global TV menambah jangkauan siarannya di 18 kota besar yaitu Makasar, Palembang, Manado, Denpasar, Pontianak, Samarinda, Banjarmasin, Padang, Pekanabaru, Bandar Lampung, Jambi dan
Jayapura. Tahun 2006, Global TVtampil dengan konsep baru sebagai stasiun
TV yang berorientasi kepada keluarga muda untuk segala kalangan.
Pembagian jam tayang Global TVmenjadi 8 jam program Global TV,
8 jam program MTV dan 8 jam program Nickelodion. Global TV juga menayangkan program-program berita aktual dan terkini. Program F1, A1 Racing, dan SuperBike diantarkan secara langsung ke layar kaca untuk para
(33)
commit to user
pecinta olahraga. Berbagai program mingguan menarik mulai dari film box office, sajian musik, fashion, game shows, juga gosip selebriti akan bergantian hadir menghibur.
Global TV dimiliki oleh Global Mediacom ( Tbk ) secara tidak
langsung melalui PT. Media Nusantara Citra (MNC) sebanyak 99,9 % sahamnya dan dimiliki pula oleh PT. Infokom Elektrindo sebanyak 0.1 %.
Acara Grand Launching hadirnya Global TV di kancah
pertelevisian Indonesia disiarkan Live dari Balai Sarbini Jakarta pada tanggal
26 Januari 2005 pukul 20.30-23.00. Acara tersebut diberi nama ” Sejuta Satu
Malam” dan ditayangkan secara serempak di tiga stasiun televisi RCTI, TPI
dan Global TV.
Di tahun 2007, Global TV akan memperluas jangkauan siarannya hingga 29 kota. Sampai saat ini penambahan trasnsminisi telah dilakukan di kota Madiun, Kediri dan Malang. Khusus untuk Denpasar, telah dilakukan
penambahan kekuatan trasnsmisi. Global TV merupakan sebuah stasiun
televisi dibawah naungan Media Nusantara Citra (MNC) yang saham
terbesanya dipegang oleh Hary Tanoesoedibjo. Hingga saat ini Global TV
memiliki harapan besar yaitu dapat menjadi a one stop television yaitu TV
swasta yang hadir dengan berjuta hiburan dan informasi atau milions of
entertainment.
Adapun program-program Global TV dapat dikategorikan
(34)
commit to user
show, TV Magazine, teen animation, infotainment, newstainment, news, feature, sport, quiz/games, komedi, film, dan lain-lain.
Dalam menyediakan program acara, Global TV selain
memproduksi sendiri programnya, juga membeli program dari production
house. Untuk program yang diproduksi sendiri oleh Global TV, dibagi
menajdi dua divisi yaitu in house production dan news.
Kegiatan operasional Global TV mengacu kepada standart yang tinggi dalam hubungannya dengan pemerintah, pemirsa, pemasang iklan dan agency, suplier, pemegang saham, karyawan dan pihak lain yang terkait dengan industri siaran televisi.
Objektivitas Global TV yaitu menjadikan Global TV sebagai
sumber inspirasi, trendsetter dan prefensi utama bagi generasi muda
Indonesia dalam menyalurkan energi, dinamika dan proses kreatif serta cost
effective media bagi pemasang iklan yang berdampak pada peningkatan shareholder value.
B. Lokasi Global TV
Pada stasiun penyiaran Global TV memang belum memiliki gedung pribadi, maka seluiruh pekerjaan dan pengoperasian dilakukan dalam tempat dan lokasi yang berbeda, yaitu :
1. Gedung Arobimo Sentral (Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-2, Kav. Jakarta
12950 )
(35)
commit to user
Fax : 021- 5292 1771
Pada Gedung Ariobimo Sentral terdapat 12 lantai dan P1 sebagai
lantai paling atas gedung ini. Global TV memanfaatkan beberapa lantai dari gedung ini diantaranya lantai 6, 8, 12, dan P1. Dimana pembagian keempat lantai ini memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Lantai 6
Pada lantai ini sering disebut CorSec. Biasanya untuk bagian yang menangani masalah tiket untuk acara atau event yang diselenhggarakan Global TV sekaligus sebagai koperasi untuk menjual merchandise Global TV.
b. Lantai 8
Lantai ini digunakan untuk Departemen Produksi, dimana
terdapat dalam dua manajer produksi yang berbeda, yang berisikan produser, asisten produser, tim kreatif, talent artis, wardrobe, manajer produksi, dan eksekutuf produksi. Ruang IT Broadcast serta ruang untuk Department Post Produksi, editing, audio post, dan graphies.
c. Lantai 12
Pada lantai ini terdapat ruang HRD (Human Resource Department), General Service, dan Research and Development.
(36)
commit to user
d. Lantai P1
Lantai ini digunakan untuk divisi Promo, Sales, Acconting,
Corporate Secretary, Budgeting, Programming, dan ruang para direktur.
2. Komplek RCTI (Jl. Raya Perjuangan Kebon Jeruk, Jakarta)
Phone : 021 – 5360601
Fax : 021 – 5360602
Gedung ini merupakan tempat pemancar dan tempat on air untuk
semua program acara yang dibuat Global TV, serta tempat para karyawan khusus on air dan karyawan technical berada.
3. Studio PSI (Jl.Raya Perdatam No. 17 – 19 Pengadegan, Pancoran, Jakarta)
Studio yang berada dekat dengan lingkungan penduduk ini terbagi
menjadi dua bagian. Studio pertama disebut studio A, biasanya digunakan untuk program-program acara Global TV yang berskala besar. Sedangkan pada studio B, ukurannya lebih kecil dari studio A, namun studio B sering digunakan program acara Global TV.
4. Studio AD (Jl. TB. Simatupang No. 3)
Studio ini memiliki fungsi yaitu sebagai tempat shooting studio,
tempat penyimpanan peralatan dan wardrobe, serta dipakai juga untuk standby crew.
(37)
commit to user
C. Visi dan Misi Global TV1) Visi Global TV
Sebagai satu-satunya media televisi yang menjadi sumber inspirasi, informasi dan hiburan bagi anak-anak, anak muda dan keluarga muda serta
pemirsa berjiwa muda (young at heart) yang mengerti serta memahami
keinginan dan kebutuhan pemirsa yang sekaligus menjadi media terekfektif bagi agencies dan pemasang iklan.
2) Misi Global TV
Sebagai media untuk menyalurkan energi, dinamika dan proses kreatif keluarga muda dan yang berjiwa muda dengan memadukan tatanan perkembangan informasi dan hiburan yang berlandaskan etika dan budaya bangsa Indonesia melalui tayangan program yang mencakup kebutuhan informasi, pendidikan dan hiburan yang sesuai dengan target segmen utama pemirsa.
D. Slogan Global TV
Sebelumnya Global TV mempunyai slogan ”Global Tv SERU”, dengan slogan ini Global TV ingin menyatakan bahwa Global TV siap menghadirkan berjuta hiburan dan informasi (millions of entertainment) yang seru dan menarik bagi audiensnya. Pada akhir tahun 2008, Global TV
memunculkan slogan baru yaitu Global TV - untuk keluarga Indonesia.
Slogan ini di resmikan bertepatan dengan ulang tahun Global TV yang ke enam pada tanggal 29 Oktober 2008 di Olympic Pool senayan Jakarta
(38)
commit to user
E. Logo Global TVLOGO GLOBAL TV
Logo Lama Global TV Logo Baru Global TV
Logo Terbaru Global TV
Sumber : www.globaltv.co.id
Logo baru dari Global TV menggambarkan wajah baru penyiaran
televisi yang modern, dinamis, memiliki semangat dan jiwa muda pemirsa Global TV. Logo salah satu TV swasta yang berada di bawah MNC ini mengalami perubahan. Logo lama Global TV yang berwarna-warni dan terkesan “rame” sekarang lebih minimalis dengan warna dasar biru.
(39)
commit to user
Logo baru Global TV terdiri dari dua bagian, yaitu :
1. Kata “Global TV” yang merupakan simbolisasi dari modernitas,
fleksibilitas, keramahan dan sikap bersahabat.
2. Huruf “G” mencerminkan semangat Global TV yang baru. Huruf G ini
juga dibuat agar mudah diingat oleh pemirsa, dengan tiga segmen, yaitu : anak-anak, remaja, dan keluarga muda, dan menjadi inspirasi masa
depan Global TV.
F.Target Audience
Target Audience Global TV berjumlah lebih dari 110 juta Pemirsa, yang terdiri dari penggolongan audiens dibawah ini:
(1)15-34 tahun, ABC, M/F
(2)5-14 tahun (tambahan), ABCDE, M/F
(3)Pemirsa berjiwa muda / Young at Heart
Keterangan:
A : Kaya sekali, merupakan golongan dari para pengusaha besar, tuan tanah dan bangsawan.
B : Cukup kaya, merupakan golongan yang banyak terdapat dalam masyarakat
yang terdiri dari para pedagang.
C: Masyarakat menengah, tergolong yang biasa saja, namun sedikit menengah keatas dan banyak didalam masyarakat.
(40)
commit to user
D : Golongan miskin, memempatkan golongan terbanyak dalam mastarakat, mereka kebanyakan rakyat biasa.
G. Jangkauan Siaran Global TV
Hingga awal januari 2008, Global TV memiliki 18 transmisi di berbagai daerah, antara lain dijelaskan dalam tabel berikut :
STASIUN RELAY TRANSMISI GLOBAL TV
No Stasiun Relay Kanal Jangkauan
1 Jakarta 51 UHF
DKI Jakarta, Tanggerang, Bekasi, Depok. Bogor, Karawang, Serang, Pandeglang, Cilegon dan Cikampek.
2 Bandung 46 UHF
Bandung, Cimahi, Serang, Padalarang, Banjaran dan Cianjur.
3 Medan 31 UHF
Medan, Langkat, Binjai, Tebing Tinggi, Pangkalan Brandan dan Besitang.
4 Semarang 37 UHF
Semarang, Ungaran, Purwodadi, Demak, Kudus, Jepara, Pati, Rembang, dan Temanggung.
5 Surabaya 50 UHF
Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, Bangkalan, Sampang, Probolinggo, dan Jombang.
(41)
commit to user
Karanganyar, Klaten, dan Bantul.
7 Makassar 43 UHF
Kodya Makasar, Bonto – Bonto, Malino, Takalar, dan Gowa.
8 Pekanbaru 36 UHF
Pekanbaru, Bangkinang, Balapungul, dan Sungai Ampit.
9 Jambi 36 UHF Kodya Jambi
10 Palembang 36 UHF
Kodya Palembang, Kayu Agung, Tanjung Lubuk, Prabumulih, Lubuk Linggau, Musi Banyuasin, Muara Enim, dan Batu Raja.
11 Bali 47 UHF
Bali, Denpasar, Tabanan, Bangli, Gianyar, Nusa Penida, Klungkung, Negara, Banyuangi, dan Lombok Barat.
12 Manado 28 UHF Kodya Manado.
13 Pontianak 33 UHF
Pontianak, Mempawah sungai Raya, Teluk Padai, dan Pahauman.
14 Banjarmasin 28 UHF
Banjarmasin, Maartapura, Banjarbatu, Marahaban, dan Pleihari.
15 Samarinda 41 UHF
Samarinda, Tenggarong, Anggana dan Murabadak.
16 Padang 37 UHF
Padang Pariaman, Tabing, Teluk Banyur, dan Indarung.
17
Bandar Lampung
38 UHF
Kodya Bandar Lampung, Kecamatan Natar, Kecamatan Tanjung Bintang, Kecamatan
(42)
commit to user
Kibang, Kecamatan Sekampung, Kecamatan Batanghari, Kecamatan Metro, dan Kecamatan Rejo.
18 Jayapura 36 UHF
Kodya Jayapura.
Sumber : Departement HRD Global TV
H. Departement-Departemen yang Terdapat di Global TV
Struktur organisasi sebuah perusahaan TV memiliki departemen-departemen yang membantu jalannya produksi stasiun televisi tersebut. Begitu pun Global TV ada departemen-departemen yang akan mempengaruhi Global TV dalam membangun dan mengembangkan stasiun GTV menjadi Stasiun Televisi Indonesia yang mempunyai kualitas baik di mata pemirsa di seluruh Indonesia.
Stasiun televisi Global TV mempunyai beberapa departemen dan beberapa bagian divisi yang masing-masing telah mempunyai tugas dan peran masing-masing untuk menjalankan tugasnya. Setiap tim harus bisa bekerjasama dengan baik, karena setiap departemen diharapkan dapat memberikan sesuuatu yang terbaik untuk kesuksesan Global TV Indonesia.
Adapun departemen-departemen yang terdapat di Global TV, sebagai berikut :
(43)
commit to user
1. Research & Development, untuk merancang Business development serta
merancang brand (segmentasi) dan image
a. Market Survey, audience profile :
1) Social Economic Status (Economic Class)
2) Sex (ini cukup penting dilihat dari kacamata pemasang iklan)
3) Age (ini juga penting dari kacamata pemasang iklan)
4) Education (paling belakang karena kadang meski berpendidikan tinggi tetapi Social-Economy Status (SES) tinggi dan kurang dipandang penting oleh pemasang iklan).
b. Market Survey, kecendrungan perilaku audience (audience tendency) terhadap program-rogram TV
c. Major Audience Mapping, tiap-tiap jam bisa memiliki audience profile
tertentu yang menonjol. Menentukan Station Identity.
d. Memberi rekomendasi dalam merancang programming untuk tiap-tiap jam yang berbeda berdasarkan hari, seperti, hari kerja, Sabtu dan Minggu.
e. Memberi rekomendasi untuk pembentukkan perilaku penonton
(audience tendency).
f. Mendukung departemen lain, misalnya promotion Departement,
bagaimana merancang promotion strategy untuk membentuk brend
(44)
commit to user
2. Programming, merancang programming strategy
a. Menciptakan program yang bisa memiliki multiplier effect, seperti
reality program.
b. Bekerja sama dengan Production Departement untuk merancang
program.
c. Menentukan dan merencanakan program yang harus dibeli dari pihak luar.
d. Membangun kerjasama atau networking dengan pihak luar dalam hal
programming.
e. Merancang budget untuk membeli dan memproduksi program
f. Bersama dengan R&D mengevaluasi programming setiap bulan sekali
atau setiap periode waktu yang ditentukan.
g. Mengantisipasi setiap peruban situasi rating dari setiap stasiun TV
yang ada.
h. Bekerjasama dengan Promotion Departement dan Marketing
Departement untuk program yang akan datang.
3. Promotion, untuk memperoleh rating juga untuk membangun brand image dan awareness
a. Merancang off-air event
b. Memikat target audience yang sudah ditentukan
(45)
commit to user
d. Mempertahankan brand awareness dengan melakukan kegiatan sosial,
misalnya sebagai fasilator untuk bantuan kemanusian pada saat terjadi
bencana.
e. Merancang promotion tools, seperti souvenir, sticker, T-shirt, topi,
pen, paying dan lain-lain.
f. Bekerjasama dengan programming Departement merancang on-air
promotion.
g. Program Promotion, mengingatkan atau menginformasikan tentang
program yang sudah ada atau yang akan ditayangkan. Perancangan
promosi atau target audience tertentu, misalnya berdasarkan usia atau
audience dari masyarakat tertentu.
h. Merancang promosi melalui semua media yang ada yaitu cetak dan elektronik.
i. Bekerja sama dengan Marketing Departement membangun hubungan
(relationship) dengan memasang iklan melalui agency atau langsung
ke pengiklan (advertiser).
j. Melakukan pekerjaan Public Relations (jadi PR di bawah Promotion
Departement).
k. Merancang strategi Public Relations.
i. Mengumpulkan dan mengola informasi atau profil perusahaan serta menerapkannya seperti :
(46)
commit to user
1) Vision2) Mision
”Short and long term bisiness development and plans”
3) Membuat company profiles dalam berbagai format
4) Melakukan Publikasi
m. Reguler : Membuat dan mengelola company website
n. Mengelola newsletter, in-housemagazine
o. Irreguler : menulis artikel atau press release
p. Mendorong pihak lain atau penulis lain untuk menulis artikel atau
membuat exposure tertentu yang bisa ikut mendorong business
development
q. Company analysis atau SWOT analysis
r. Menjadi juru bicara untuk media dan pihak lain (media relations and
spokes person)
4. Marketing, membuat strategi untuk mendapatkan revenue secara maksimal meskipun prolehan rating-nya rendah.
a. Merancang Comprensive Brochure yang berisi mengenai company
profile dan programming strategy hingga beberapa tahun kedepan
juga ada gambaran mengenai audience profile dan perolehan rating
(47)
commit to user
b. Merancang paket iklan berdasarkan 1) Social Economic Status2) Age
3) Sex
4) Education
Gabungan dari beberapa atau semua audience profile category di
atas.
c. Merancang paket iklan berdasarkan waktu tayang
d. Merancang paket iklan berdasarkan programming type
e. Merancang marketing starategi untuk mendapatkan pemasang iklan
pada program-program yang memiliki rating rendah.
f. Menentukan pemasang iklan potensial dan mempersuasi untuk beriklan
g. Membangun relationship dengan pemasang iklan : agency dan
advertiser Semua pekerjaan diatas tidak ada artinya jika tanpa
managemen atau administrative support, seperti Traffic Section
untuk mengelola penayangan iklan. Semua pekerjaan tersebut harus ada sistem untuk mengevaluasi dan mempertahankannya.
Sebuah stasiun TV dengan programming yang baik saja belum
cukup tanpa didukung oleh technical support yang baik pula. Tidak
(48)
commit to user
menurus ada gangguan dalam siarannya, baik itu gambar atau suaranya. Begitu juga ketepatan waktu dalam setiap tayangan, pergantian dari satu program ke program lain. Jeda lebih dari dua titik dan akan terasa amat lama dimata penonton yang bisa berakibat pindahannya penonton yang bisa berakibat pindahnya
penonton ke channel lainnya.
I. Departemen Produksi
Pengertian Produksi : Sebuah wadah yang bertanggung jawab mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai materi siap ditayangkan termasuk kemungkinan yang terjadi terhadap program acara tersebut.
a) Fungsi Departemen Produksi dalam Penayangan
Secara fungsional dapat dejelaskan sebagai berikut : 1. Executive Producer (EP)
Lini teratas dibagian fungsional yang bertanggung jawab penuh terhadap program-program di bawahnya. Seorang EP harus mampu memimpin dan mengelola program maupun tim yang ada di bawahnya, bahkan harus terjun langsung pada saat kondisi darurat di
mana Produser pelaksana program berhalangan saat shooting
(49)
commit to user
2. Producer
Produser merupakan bagian fungsional yang langsung di
bawah EP dan berkewajiban dalam program mulai dari Pra production,
Production, Post Production sampai materi siap ditayangkan. 3. Production Asistant
Apabila produser sibuk dan tidak memungkinkan
mempersiapkan sendiri administrasi program maka Production
Assistant akan membantu proses tersebut. 4. Scriptwriter
Terkait dari awal proses mulai dari pembuatan proposal
program jika distujui, dijadikan naskah (script) dilanjutkan dengan
pembuatan rundown sebagai acuan shooting. Rundown terdiri dari
segmen-segmen, durasi. Commercial break, scriptwritter juga
menyiapkan cue card yang merupakan panduan potongan atau outline
segmen.
5. Administration / Budget Officer / Unit Manager
Bersama dengan produser mangestimasi budget untuk
keperluan semua lini. Apabila disetujui unit manager bersama
(50)
commit to user
a. Surat Perjalanan (SPJ)
Berhubungan dengan hunting location, meeting dan segala yang
berhubungan dengan pra produksi.
b. Kasbon
Berkaitan dengan pembayaran uang muka, snack, properties, solar
untuk ganset dan lain-lain yang dikeluarkan oleh tim. c. Request For Payment
Pembayaran honor talent yang dibuat sesuai dengan request
6. Sutradara (Pengarah Acara)
Bertugas menginterprestasikan naskah seorang produser,
menjadi suatu bentuk dan susunan gambar maupun susunan suara dan
menghasilkan story board juga menjadi eksekutor di lapangan.
7. Floor Director
Bertindak sebagai tangan kanan sutradara (pengarah acara) yang menyampaikan apa yang diinginkan sutradara kepada kerabat-kerabat kerja yang bertugas dan artis pendukung dalam bentuk tanda-tanda saat akan dimulai dan berakhirnya produksi suatu acara.
8. Lighting Director
Bertanggung jawab terhadap keberhasilan penataan cahaya distudio baik secara artistic maupun yang mampu menyentuh perasaan yang sesuai dengan tuntutan naskahnya.
(51)
commit to user
9. Audioman (penata suara)
Seorang penata suara akan mengatur pertimbangan suara
yang datang dari berbagai sumber, dengan jalan melakukan perekayasaan dalam penempatan mikropon dan sebagainya.
10.Switcher
Switcher akan bertanggung jawab terhadap pergantian
gambar baik atas permintaan sutradara atau sesuai dengan shooting
script yang telah disusun sebelumnya, 11.Cameramen
Seorang kameramen merupakan tangan kanan seorang pengarah acara karena itu harus mempunyai hubungan batin yang kuat diantara mereka agar memudahkan, mencernakan dan menginterprestasikan rasa seni yang dimiliki seorang pengarah acara.
b) Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang ada pada Global TV yaitu :
1. Studio Live dan Taping
2. Studio News
3. MCR (Master Room Control)
4. Studio Editing
(52)
commit to user
c) Struktur Organisasi Global TVStruktur Organisasi di Global TV terdiri dari beberapa
kepala departemen (department head) yang memiliki wewenang serta
tugas dan tanggung jawab masing-masing. Pada posisi paling atas
ditempati oleh seorang Presiden Direktur (President Director), lalu di
bawahnya ada Badan Penelitian dan Pengembangan (Corporate Research
and Development), kemudian Sekretaris Ekskutif (Executive Secretary), dan seterusnya sampai ke bawah. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah bagan dari struktur organisasi yang ada di Global TV.
(53)
commit to user
STRUKTUR ORGANISASI GLOBAL TV
(54)
commit to user
45BAB IV
PELAKSANAAN KKM
A.Kegiatan KKM
Kegiatan Kuliah Kerja Media yang penulis lakukan selama 2 bulan di Global TV Jakarta sangatlah memberi kontribusi yang besar untuk penulis karena penulis terlibat langsung dan secara nyata mengikuti setiap alur kegiatan produksi Tamu Gokil di Global TV Jakarta.
Mendapat kesempatan untuk melakukan Kuliah Kerja Media di Tamu Gokil adalah pengalaman baru dan tantangan bagi penulis karena program ini berlangsung di luar studio yang tentu saja kegiatan produksi yang dilakukan di luar studio memerlukan persiapan yang matang, koordinasi tim yang profesional saat bekerja dan kesiapan dengan berbagai kondisi alam yang tidak bisa diprediksi.
Selama magang, hari kerja penulis mengikuti hari kerja karyawan Global,
yaitu hari Senin sampai Jumat. Untuk jam kerja penulis tidak tentu. Berikut ini adalah kegiatan yang dilakukan penulis selama mengikuti Kuliah Kerja Media di Global TV Jakarta.
(55)
commit to user
1. Kegiatan Minggu Pertama ( 1 Februari 2011 s/d 4 Februari 2011 )
Di minggu pertama ini, penulis mendapat pengarahan dari pembimbing tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan kinerja proses produksi. Penulis diberitahu siapa saja kerabat kerja yang bergabung dalam Program Tamu Gokil dan kerabat kerja dari program acara lain. Untuk Kuliah Kerja Media ini, penulis diberi kesempatan untuk
bergabung di Production Assistant program Tamu Gokil yang tayang
setiap hari Sabtu pukul 10.00 – 10.30 WIB.
Di minggu ini penulis mempelajari proses editing dan mixing.
Karena di minggu ini tidak ada proses editing untuk Tamu Gokil tidak lantas penulis hanya diam tetapi penulis ikut serta mempelajari dan
mengamati proses editing program lain , yaitu Kabaret Show. Penulis
mengamati cara memilih dan memotong gambar hingga akhirnya gambar
itu di preview oleh produser dan dinikmati pemirsanya.
Di minggu ini pula , walaupun belum ada proses produksi acara Tamu Gokil, penulis pun diberi kesempatan untuk membantu program lain untuk simulasi kuis baru yaitu Main Kata. Kegiatan yang berlangsung di dalam studio ini mengarahkan banyak kerabat kerja. Dari sini penulis sedikit bisa mengambil ilmu tentang proses produksi di dalam studio.
(56)
commit to user
2. Kegiatan Minggu Kedua ( 7 Februari 2011 s/d 11 Februari 2011 )
Di minggu kedua ini masih berkutat dengan editing. Mengamati
dan mempelajari setiap gerakan tangan yang editor mainkan di atas
keyboard.
Selain mengamati dan mempelajari proses editing, penulis
mendapat tugas untuk mencari rumah – rumah yang unik dan tempat –
tempat menarik lewat media internet atau biasa kita sebut browsing untuk
program Tamu Gokil. Setelah melakukan browsing, penulis pun menelpon
klien untuk pengaturan jadwal guna melakukan survey lokasi. Pengaturan jadwal tersebut diantaranya mengenai hari, jam, dan waktu untuk bisa survey rumah atu tempat menarik yang masuk dalam kriteria Tamu Gokil.
Di minggu kedua ini, penulis diberi kesempatan untuk terlibat dalam produksi Kabaret Show yang berlangsung di dalam studio. Penulis membantu tim kreatif untuk persiapan produksi, diantaranya
memperbanyak script, menyiapkan DV CAM. Dan Saat eksekusi
berlangsung, penulis mencatat timecode dan mengamati penggunaan VTR
di ruang control di studio.
3. Kegiatan Minggu Ketiga ( 14 Februari 2011 – 18 Februari 2011 )
Seperti minggu sebelumnya, penulis masih disibukkan dengan
(57)
commit to user
Telepon dengan klien juga masih dilakukan di minggu ini. Browsing lokasi
ini difokuskan di sekitar kota Jakarta.
Setelah berkomunikasi dengan klien, penulis diberi kesempatan untuk melakukan survey lokasi. Saat survey, penulis mendapat tugas untuk memfoto detail dari rumah itu dan memfoto setiap sudut yang ada di rumah itu. Dengan kegiatan survey ini, penulis mendapat ilmu mengenai car berkomunikasi dengan klien, hal – hal apa saja yang harus ditanyakan tentang hal – hal yang nantinya menunjang proses produksi, mengetahui konsep rumah tersebut dan hal menarik apa yang ada di rumah itu. Kegiatan survey yang dilakukan ini bertujuan untuk bahan pertimbangan layak atau tidaknya rumah itu tayang untuk masuk di acara Tamu Gokil.
4. Kegiatan Minggu Keempat (21 Februari 2011 s/d 25 Februari 2011)
Kegiatan yang dilakukan di minggu ke empat sama dengan minggu
ketiga. Minggu ini disibukkan dengan kegiatan menghibungi klien dan survey lokasi.
Dari kegiatan ini, penulis mencari informasi dari lokasi yang dikunjungi. Penulis mendapat tugas untuk mengabadikan setiap sudut dari lokasi yang disurvey tersebut agar nantinya data – data tersebut dapat diolah dan menjadi bahan pertimbangan layak atau tidaknya untuk tayang di program Tamu Gokil.
(58)
commit to user
5. Kegiatan Minggu Kelima ( 28 Februari 2011 s/d 4 Maret 2011 )
Di minggu ke enam ini kegiatan yang dilakukan adalah produksi Tamu Gokil di luar studio. Ini adalah kali pertama penulis mengikuti kegiatan produksi Tamu Gokil dan menjadi pengalaman baru tentunya.
Saat produksi berlangsung, penulis bertugas mencatat timecode dan
menulis insert – insert yang diambil oleh kameramen.
Selain menjalankan tugas tersebut, penulis membantu tim
wardrobe untuk menyiapkan perlengkapan talent.
Dari berbagai hal yang dilakukan, penulis dapat mengambil ilmu tentang proses produksi, persiapan di lokasi, dan membereskan segala sesuatu setelah produksi ini selesai.
6. Kegiatan Minggu Keenam ( 7 Maret 2011 s/d 11 Maret 2011 )
Setelah minggu kemarin melakukan kegiatan produksi, di minggu
ini penulis menlanjutkan kegiatan di tahap pasca produksi yaitu tahap
editing. Di minggu ini penulis mendapat tugas untuk mempelajari proses
editing. Sebelum dilakukan editing, penulis menarik kaset di MCR. File –
file tersebut disalurkan ke komputer editing Tamu Gokil lewat MCR, dan
akhirnya file – file tersebut siap di edit oleh editor.
Saat editing berlangsung, penulis membantu editor untuk
(59)
commit to user
Gokil. File-file yang diminta oleh editor, penulis transfer lewat software
yang disebut filezilla. Di komputer tersebut , penulis mentransfer file dan
akhirnya file itu bisa masuk di komputer editing Tamu Gokil dan siap
dieksekusi.
7. Kegiatan Minggu Ketujuh ( 14 Maret 2011 s/d 18 Maret 2011 )
Di minggu ketujuh ini, tim tamu gokil disibukkan dengan kegiatan produksi di luar kota yaitu di Bandung. Penulis tidak diikutsertakan saat produksi tersebut jadi penulis diberi tugas untuk melakukan persiapan
produksi mulai dari cek breakdown, rundown, dan memperbanyak script.
Selain membantu untuk persiapan produksi Tamu Gokil, penulis mendapat kesempatan untuk membantu program lain, yaitu Bonar Sang Pendongeng. Program ini berlangsung di luar studio dan ada 2 sesi, yaitu di sesi pertama produksi untuk host dan sesi kedua produksi untuk adegan.
H-1 produksi, penulis bertugas crewcall memberi info tentang lokasi
produksi dan pemberangkatan tim produksi. Saat produksi, penulis
mendapat tugas untuk mencatat time code yang mana dalam produksi ini
(60)
commit to user
8. Kegiatan Minggu Kedelapan ( 21 Maret 2011 s/d 25 Maret 2011 )
Minggu kedelapan ini disibukkan dengan kegiatan editing Tamu
Gokil yang produksinya berlangsung di Bandung. Seperti biasa mendapat
tugas mencarikan backsound dan gambar untuk mendukung tampilan
program Tamu Gokil. File-file yang diminta, penulis transfer melalui
komputer yang ada software filezilla hingga akhirnya bisa diterima di
komputer editing Tamu Gokil.
Selain mendapat tugas pada tahap editing, penulis mendapat tugas
untuk survey lokasi. Dalam survey ini penulis mencari informasi dan mengabadikan lokasi tersebut agar bisa dikaji ulang layak tidaknya untuk tampil di program Tamu Gokil.
9. Kegiatan Minggu Kesembilan ( 28 Maret 2011 s/d 01 April 2011 )
Ini adalah minggu terakhir penulis melakukan Kuliah Kerja Media
di GlobalTV. Proses produksi dan pasca produksi dilakukan minggu ini.
Sebelum produksi berlangsung, penulis mendapat tugas untuk crewcall
kepada semua tim mengenai tempat produksi dan pemberangkatan ke
lokasi. Saat produksi, penulis bertugas untuk mencatat timecode dan
membantu persiapan sebelum produksi berlangsung di lokasi dan beberes setelah produksi ini selesai.
(61)
commit to user
Saat editing berlangsung, penulis mendapat tugas membantu editor
mencarikan backsound yang tepat dan video-video yang menunjang
tampilan program Tamu Gokil yang akan dinikmati oleh pemirsanya.
B.Focus of Interest
1. Deskripsi Tamu Gokil
Tamu Gokil adalah program variety show yang ditayangkan di
Global TV setiap hari Sabtu pukul 10.00-10.30 WIB. Acara yang
bernuansa travelling ini adalah program acara yang informatif, edukatif,
dan menghibur. Dipandu oleh dua orang host yaitu Irfan Hakim dan Maya
Wulan, yang setiap episodenya selalu memberikan banyolan segar dan kekonyolan khas mereka berdua yang tentunya selalu mengocok perut pemirsa setia Tamu Gokil dimanapun berada.
Disetiap episodenya dan yang menjadi ciri khas dari Tamu Gokil
adalah Irfan Hakim dan Maya Wulan selalu menggunakan vespa span berwarna biru muda untuk berkeliling melihat-lihat rumah yang unik, mewah, dan menarik. Namun seiring berjalannya waktu, tidak hanya rumah unik saja yang dikunjungi tetapi meluas ke tempat-tempat wisata atau wahana bermain yang sangat cocok untuk dikunjungi mengisi waktu luang.
Tamu Gokil ini akan mengulik keindahan rumah, mulai dari interior hingga eksterior yang melengkapi. Bisa dikatakan acara ini
(62)
commit to user
mencari sesuatu yang spesial sehingga bisa membuat rasa kagum dan
ketertarikan melihat acara ini dan tidak berpindah ke channel lain. Di
setiap segmen akan ada informasi yang didapat oleh pemirsa. Sebagai contoh saat produksi di rumah Ki Kusumo di kawasan Perumahan Kemang Pratama, Bekasi, Jawa Barat. Zona yang dibahas bermula dari halaman rumah, ruang tamu, ruang keluarga, dapur, kolam renang, dan ruangan menarik yaitu mini bioskop. Selain ruangan tersebut, yang membuat unik
dari rumah ini yaitu rumah ini berkonsep gold karena interiornya berlapis
emas dan memancarkan keanggunan bagi setiap mata yang melihatnya.
Tayangan berdurasi selama 30 menit ini selalu menghadirkan nuansa baru di setiap episodenya. Akan ada informasi yang menarik mengenai rumah dan tempat-tempat menarik untuk dikunjungi karena tentunya setiap tempat memiliki konsep yang berbeda. Selain menghibur, tayangan ini pun akan memberikan inspirasi dan referensi bagi pemirsa yang tertarik untuk mencoba atau pun mengikuti berbagai konsep rumah yang unik, mewah dan menarik setelah melihat tayangan ini.
2. Proses Produksi Tamu Gokil
Proses produksi program Tamu Gokil berlangsung seperti kebanyakan program acara lain, yaitu berawal dari pra produksi, berlangsungnya produksi, dan pasca produksi. Sebagaimana kita ketahui ketiga tahap tersebut adalah bagian dari pelaksanaan produksi yang sesuai
(63)
commit to user
dengan panduan-panduan proses produksi yang terdapat pada buku-buku referensi mengenai proses produksi televisi.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis selama melakukan Kuliah Kerja Media di Global TV, proses ini bermula dari tim kretif mencari rumah-rumah unik dan tempat-tempat menarik melalui media internet. Dari sumber tersebut nomor telepon bersangkutan dihubungi dan tim kreatif pun akan mencoba untuk bertemu guna survey lokasi di rumah-rumah atau tempat menarik yang dicari lewat internet tadi yang sekiranya masuk dalam kriteria Tamu Gokil.
Setelah menelpon klien bersangkutan dan sepakat untuk bertemu,
tim pun melakukan survey lokasi. Tim itu terdiri dari creativ dan dibantu
oleh PA. Sesampainya di lokasi tim pun melakukan survey. Hal yang
dilakukan yaitu, mencari data – data dari klien, mengabadikan setiap sudut di lokasi tersebut, bertanya tentang perizinan, tanda masuk lokasi, parkir kendaraan, dan waktu kapan proses produksi bisa dilaksanakan.
Setelah melakukan survey lokasi, foto – foto dan data yang didapat dari survey tersebut diserahkan ke produser dan untuk menimbang – nimbang layak atau tidaknya tempat itu tayang di Tamu gokil, maka
diadakan meeting. Meeting tersebut terdiri dari : produser, asisten
produser, tim creativ, dan PA (Production Assistant).
Dari meeting tersebut akan diketahui jadi atau tidaknya lokasi
(64)
commit to user
langsung membuat breakdown dan rundown. Saat survey, creativ
mengetahui tentang lokasi tersebut yang menjadi keistimewaan dari tempat
itu, maka gimick host seputar tempat – tempat yang unik di lokasi tersebut.
Semisal saat shooting di Telaga Arwana Cibubur. Hal yang menarik di situ
adalah tempat penangkaran ikan arwana maka di tempat penangkaran
tersebut host akan chit chat dan gimick disitu. Setelah breakdown dan
rundown jadi, dari situ akan diketahui hal-hal apa saja yang dibutuhkan.
Tugas –tugas seperti inilah yang dikerjakan oleh PA. PA akan
mengkoordinasikan segala sesuatu yang berhubungan tentang kegiatan
produksi ini. PA akan berkomunikasi dengan bagian property, wardrobe,
make up, audio, lighting, dan sebagainya. Hal ini sangat vital karena untuk
kelancaran produksi nantinya.
Setelah pra produksi matang, maka tiba saatnya untuk melakukan
eksekusi produksi. H-1 produksi akan dilakukan crewcall kepada semua
kerabat kerja yang terlibat. Agar tidak terjadi keterlambatan waktu, kerabat
kerja produksi ini berkumpul atau standby di studio AD dan dari sana
berangkat ke lokasi bersama menggunakan kendaraan Global TV.
Pengecualian untuk produser, asisten produser, creativ, dan PA berangkat
dari kantor Global TV di Ariobimo Kuningan, Jakarta Selatan. Untuk
pengecekan berbagai sarana dan prasarana produksi dilakukan oleh PA.
Biasanya PA pun akan berbagi tugas, jadi ada tim dari PA yang mengecek
ke studio AD agar tidak terjadi kekurangan saat produksi berlangsung nantinya.
(65)
commit to user
Setelah semua tiba di lokasi, tim mempersiapkan segala peralatan. Produksi ini berlangsung di luar studio, jadi harus sudah siap dengan berbagai kondisi yang ada. Semisal di lokasi itu terlalu gelap maka bagian
lighting akan bergerak dengan cepat untuk membantu dalam hal
pencahayaan.
Saat produksi berlangsung, dalam program Tamu Gokil, tim creativ
yang mendirect host dan untuk pengambilan gambar oleh kameramen
yang mendirect adalah produser. Perlu kesigapan dan kecepatan tim
karena Tamu Gokil adalah sebuah program yang menampilkan berbagai sisi menarik dari setiap lokasi yang dikunjungi, jadi saat produksi
berlangsung, lokasi pengambilan gambar dan gerak host yang “menguliti”
tempat tersebut akan berpindah-pindah sesuai dengan breakdown yang
sudah dibuat oleh tim creativ.
Setelah selesai produksi, hasil TC ( Timecode ) dari ketiga kamera
diserahkan ke PA dan kemudian diserahkan ke editor. TC ini berguna
untuk membantu editor dalam memilih gambar mana yang akan
ditayangkan untuk pemirsa. Sebelumnya MINI DV atau card dari kamera
di tarik (di capture) di ruang MCR dan akhirnya ditransfer ke komputer
editing Tamu Gokil. Proses pengeditan pun dilakukan oleh editor. Setelah
selesai dilakukan preview oleh produser. Dari preview ini akan diketahui
bagian mana yang harus ditambah ataupun dikurangi gambarnya. Mixing
suara pun juga harus dilakukan agar semuanya balance. Setelah dirasa
(66)
commit to user
maka hasil pengeditan ini dikirim lewat kabel bawah tanah ke menara Kebun Jeruk untuk nantinya diputar sesuai jam tayangnya yaitu hari Sabtu pukul 10.00 – 10.30 WIB.
(67)
commit to user
58
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan proses produksi yang dijalankan oleh kerabat kerja Tamu Gokil Global TV tidak jauh berbeda dengan berbagai prosedur pelaksanaan proses produksi yang terdapat di berbagai panduan buku mengenai proses produksi acara televisi.
Adapun kesimpulannya sebagai berikut:
1. Program Tamu Gokil mengikuti alur proses produksi yang bermula
dari pra produksi, produksi sendiri, hingga pasca produksi.
2. Proses itu bermula dari pencarian rumah dan tempat unik lewat media
internet, survey lokasi, brainstorming, proses produksi sendiri hingga
tahap pengeditan yang akhirnya acara tersebut dapat dinikmati oleh pemirsanya.
3. Dalam hal pembagian jobdesk kerabat kerja Tamu Gokil tidak sedetail
seperti panduan-panduan buku karena di kerabat kerja Tamu Gokil sering merangkap job. Jadi satu orang bisa mendapat dua tugas. Sebagai contoh produser di Tamu Gokil bertugas juga untuk
mendirect saat produksi berlangsung di lokasi shooting. Walaupun
tugas merangkap tapi hal tersebut tidak menjadikan masalah karena proses produksi dapat berjalan lancar.
(68)
commit to user
B. SARAN
Dilaksanakannya Kuliah Kerja Media adalah penghubung kampus dengan dunia kerja. Mahasiswa terjun langsung dan merasakan secara nyata kinerja produksi acara di stasiun televisi. Tentu banyak kontribusi besar mengenai proses produksi dan kinerja televisi yang didapat oleh mahasiswa. Namun demikian masih ada hal yang perlu di perbaiki dan penulis memberi saran agar dapat dijadikan pembelajaran di masa mendatang dan juga untuk perbaikan Kuliah Kerja Media selanjutnya:
1. Saran Bagi Instansi
a) Terus memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan
kuliah kerja praktik di Global TV karena Global TV memiliki acara yang bervariasi yang tentunya dapat menambah ilmu para mahasiswa tentang pertelevisian.
b) Dalam suatu produksi acara dibutuhkan ketepatan dan efisiensi waktu
supaya produksi dapat berjalan dengan lancar.
c) Kerjasama antartim sangat diperlukan dan pihak Global TV pun
semoga saja dapat selalu memberikan kepercayaan kepada peserta magang untuk terlibat langsung dalam proses produksi.
2. Saran untuk Universitas
a) Menyediakan fasilitas siaran untuk mahasiswa khususnya dalam
pengadaan peralatan utama penunjang produksi siaran TV yang memenuhi standar kerja dunia penyiaran agar mahasiswa dapat belajar
(69)
commit to user
tentang alat tersebut dan nanti pada saat magang bisa menggunakan alat secara maksimal.
b) Memperbanyak praktik produksi acara dengan tujuan supaya dapat
melatih mahasiswa menentukan prosedur yang benar mengenai proses produksi.
(1)
commit to user
langsung membuat breakdown dan rundown. Saat survey, creativ mengetahui tentang lokasi tersebut yang menjadi keistimewaan dari tempat itu, maka gimick host seputar tempat – tempat yang unik di lokasi tersebut. Semisal saat shooting di Telaga Arwana Cibubur. Hal yang menarik di situ adalah tempat penangkaran ikan arwana maka di tempat penangkaran tersebut host akan chit chat dan gimick disitu. Setelah breakdown dan rundown jadi, dari situ akan diketahui hal-hal apa saja yang dibutuhkan. Tugas –tugas seperti inilah yang dikerjakan oleh PA. PA akan mengkoordinasikan segala sesuatu yang berhubungan tentang kegiatan produksi ini. PA akan berkomunikasi dengan bagian property, wardrobe, make up, audio, lighting, dan sebagainya. Hal ini sangat vital karena untuk kelancaran produksi nantinya.
Setelah pra produksi matang, maka tiba saatnya untuk melakukan eksekusi produksi. H-1 produksi akan dilakukan crewcall kepada semua kerabat kerja yang terlibat. Agar tidak terjadi keterlambatan waktu, kerabat kerja produksi ini berkumpul atau standby di studio AD dan dari sana berangkat ke lokasi bersama menggunakan kendaraan Global TV. Pengecualian untuk produser, asisten produser, creativ, dan PA berangkat dari kantor Global TV di Ariobimo Kuningan, Jakarta Selatan. Untuk pengecekan berbagai sarana dan prasarana produksi dilakukan oleh PA. Biasanya PA pun akan berbagi tugas, jadi ada tim dari PA yang mengecek ke studio AD agar tidak terjadi kekurangan saat produksi berlangsung nantinya.
(2)
Setelah semua tiba di lokasi, tim mempersiapkan segala peralatan. Produksi ini berlangsung di luar studio, jadi harus sudah siap dengan berbagai kondisi yang ada. Semisal di lokasi itu terlalu gelap maka bagian
lighting akan bergerak dengan cepat untuk membantu dalam hal
pencahayaan.
Saat produksi berlangsung, dalam program Tamu Gokil, tim creativ yang mendirect host dan untuk pengambilan gambar oleh kameramen yang mendirect adalah produser. Perlu kesigapan dan kecepatan tim karena Tamu Gokil adalah sebuah program yang menampilkan berbagai sisi menarik dari setiap lokasi yang dikunjungi, jadi saat produksi berlangsung, lokasi pengambilan gambar dan gerak host yang “menguliti” tempat tersebut akan berpindah-pindah sesuai dengan breakdown yang sudah dibuat oleh tim creativ.
Setelah selesai produksi, hasil TC ( Timecode ) dari ketiga kamera diserahkan ke PA dan kemudian diserahkan ke editor. TC ini berguna untuk membantu editor dalam memilih gambar mana yang akan ditayangkan untuk pemirsa. Sebelumnya MINI DV atau card dari kamera di tarik (di capture) di ruang MCR dan akhirnya ditransfer ke komputer editing Tamu Gokil. Proses pengeditan pun dilakukan oleh editor. Setelah selesai dilakukan preview oleh produser. Dari preview ini akan diketahui bagian mana yang harus ditambah ataupun dikurangi gambarnya. Mixing
(3)
commit to user
maka hasil pengeditan ini dikirim lewat kabel bawah tanah ke menara Kebun Jeruk untuk nantinya diputar sesuai jam tayangnya yaitu hari Sabtu pukul 10.00 – 10.30 WIB.
(4)
commit to user
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan proses produksi yang dijalankan oleh kerabat kerja Tamu Gokil Global TV tidak jauh berbeda dengan berbagai prosedur pelaksanaan proses produksi yang terdapat di berbagai panduan buku mengenai proses produksi acara televisi.
Adapun kesimpulannya sebagai berikut:
1. Program Tamu Gokil mengikuti alur proses produksi yang bermula
dari pra produksi, produksi sendiri, hingga pasca produksi.
2. Proses itu bermula dari pencarian rumah dan tempat unik lewat media internet, survey lokasi, brainstorming, proses produksi sendiri hingga tahap pengeditan yang akhirnya acara tersebut dapat dinikmati oleh pemirsanya.
3. Dalam hal pembagian jobdesk kerabat kerja Tamu Gokil tidak sedetail seperti panduan-panduan buku karena di kerabat kerja Tamu Gokil sering merangkap job. Jadi satu orang bisa mendapat dua tugas. Sebagai contoh produser di Tamu Gokil bertugas juga untuk mendirect saat produksi berlangsung di lokasi shooting. Walaupun tugas merangkap tapi hal tersebut tidak menjadikan masalah karena proses produksi dapat berjalan lancar.
(5)
commit to user
B. SARAN
Dilaksanakannya Kuliah Kerja Media adalah penghubung kampus dengan dunia kerja. Mahasiswa terjun langsung dan merasakan secara nyata kinerja produksi acara di stasiun televisi. Tentu banyak kontribusi besar mengenai proses produksi dan kinerja televisi yang didapat oleh mahasiswa. Namun demikian masih ada hal yang perlu di perbaiki dan penulis memberi saran agar dapat dijadikan pembelajaran di masa mendatang dan juga untuk perbaikan Kuliah Kerja Media selanjutnya:
1. Saran Bagi Instansi
a) Terus memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan
kuliah kerja praktik di Global TV karena Global TV memiliki acara yang bervariasi yang tentunya dapat menambah ilmu para mahasiswa tentang pertelevisian.
b) Dalam suatu produksi acara dibutuhkan ketepatan dan efisiensi waktu supaya produksi dapat berjalan dengan lancar.
c) Kerjasama antartim sangat diperlukan dan pihak Global TV pun
semoga saja dapat selalu memberikan kepercayaan kepada peserta magang untuk terlibat langsung dalam proses produksi.
2. Saran untuk Universitas
a) Menyediakan fasilitas siaran untuk mahasiswa khususnya dalam
pengadaan peralatan utama penunjang produksi siaran TV yang memenuhi standar kerja dunia penyiaran agar mahasiswa dapat belajar
(6)
tentang alat tersebut dan nanti pada saat magang bisa menggunakan alat secara maksimal.
b) Memperbanyak praktik produksi acara dengan tujuan supaya dapat
melatih mahasiswa menentukan prosedur yang benar mengenai proses produksi.