PRODUKSI ACARA TELEVISI TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. PRODUKSI ACARA TELEVISI

Dalam merencanakan suatu produksi acara televisi, seseorang akan dihadapkan pada lima hal yang penting, yaitu materi produksi, sarana produksi, biaya produksi, organisasi pelaksana produksi, dan tahapan pelaksana produksi. Dimana kelima hal tersebut saling berkaitan dan tidak dapat di bolak- balik susunannya. Karena merupakan kesatuan yang utuh. Apabila di bolak- balik, maka program acara yang diinginkan tidak dapat terwujud. Penjabaran mengenai hal- hal tersebut adalah sebagai berikut : 1. Materi Produksi Materi produksi dapat berupa apa saja yang ada di sekitar kita, bahkan apa yang menjadi imajinasi kita dapat diolah menjadi produksi yang bermutu. Setelah materi produksi di dapat, maka selanjutnya diadakan suatu riset agar menjadikannya sebuah program yang utuh. Dari hasil riset, timbul ide atau gagasan yang kemudian diubah menjadi tema atau konsep program. Kemudian terciptalah sebuah naskah sesuai dengan apa yang di inginkan untuk menjalankan produksi program acara. commit to user 2. Sarana Produksi Sarana Produksi adalah sarana yang menjadi penunjang terwujudnya ide menjadi konkret, yaitu hasil produksi. Wibowo, 2007: 25 Biasanya sarana produksi berupa perlatan- peralatan yang dibutuhkan untuk produksi, misalnya kamera, mikrofon, lampu, sarana transportasi, dan alat pendukung produksi yang lainnya. Lokasi pengambilan gambar menjadi salah satunya. 3. Biaya Produksi Biaya produksi sangat diperlukan untuk kelancaran suatu produksi. Dalam merencanakan suatu biaya produksi tidaklah mudah. Harus sesuai dengan kebutuhan saat proses produksi berlangsung, bahkan itupun harus mendapatkan dukungan dari suatu pusat produksi atau stasiun televisi. Oleh karena itu, perencanaan biaya produksi dapat didasarkan pada dua kemungkinan : a. Financial Oriented Perencanaan produksi yang didasarkan pada kemungkinan keuangan yang ada. Artinya, perencanaan produksi mengacu pada ketersediaan keuangan yang sudah disediakan. Berarti adanya pengendalian untuk beberapa tuntutan produksi yang berlebihan. b. Quality Oriented Perencanaan biaya produksi yang didasarkan atas tuntutan kualitas hasil produksi yang maksimal. Dalam hal ini, tidak ada masalah commit to user keuangan. Yang terpenting dalam produksi ini adalah kualitas yang bagus, sehingga mendatangkan keuntungan yang besar secara menyeluruh, baik itu dalam segi nama maupun keuntungan secara finansial. Atau produksi yang diharapkan mempunyai nilai dan berguna bagi masyarakat. Wibowo, 2007: 29 4. Organisasi Pelaksanaan Produksi Pendirian sebuah stasiun televisi tidak lepas dengan adanya susunan organisasi yang akan menjadi roda berputarnya kinerja stasiun televisi. Suatu poduksi program televisi melibatkan banyak orang, misalnya: artis, crew, dan para pendukung terlaksananya proses produksi agar lancar. Supaya pelaksanaan shooting dapat berjalan lancar, produser harus memikirkan juga penyusunan organisasi pelaksana produksi yang serapi- rapinya Wibowo, 2007: 35. Dalam struktur organisasi TV, nama- nama seperti Eksekutif Produser, Produser, Reporter, Kameramen, Asisten Produksi, dan Editor sudah tidak asing lagi. Kinerja mereka satu sama lain tidak berdiri sendiri- sendiri, namun saling berkesinambungan. Menjalankan stasiun televisi dibagi dalam dua kategori umum, yaitu manajemen dan pelaksana produksi : commit to user Tugas manajemen mengalir berurutan mulai dari pimpinan tertinggi seperti Direktur Eksekutif TV sampai manajer bertanggung jawab mengawasi pemeliharaan gedung. Pelaksana Operasional ialah mereka yang merupakan bagian dari stasiun TV yang terlibat dalam kerja penyiaran secara tidak langsung, yaitu para teknisi, para perancang dan staf produksi yang membuat materi acara untuk stasiun TV itu. Riswandi, 2009: 65- 66 Stasiun televisi membutuhkan sumber daya manusia yang cukup banyak dan berkualitas begitu pula dalam struktur organisasi redaksi pemberitaan yang semuanya bekerja sebagai suatu tim yang solid. Pada kenyataanya memang dibutuhkan banyak orang untuk menayangkan suatu program acara televisi. Fungsi setiap orang itu seperi mata rantai atau bagian dari mata rantai yang panjang dan tak terpisahkan. Mereka saling bekerjasama demi suksesnya suatu program acara. Morissan, 2008 : 42 5. Tahap Pelaksanaan Produksi Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang biasa dikenal dengan Standard Operation Procedure SOP, yaitu Pra-produksi, produksi, pasca-produksi. a. Pra-produksi Tahap ini sangat penting, karena pada tahap ini konsep yang ada benar- benar dibuat semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil commit to user yang memuaskan pada saat produksi nanti. Tahap ini di bagi menjadi tiga, yaitu : 1 Penemuan Ide : Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, kemudian membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta team creatif mengembangkan gagasan yang sudah ada untuk menjadi naskah, breakdown, serta rundown acara yang akan menjadi patokan dalam melanjutkan produksi acara siaran. . 2 Perencanaan : Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja time schedule, penyempurnaan naskah yang sudah dibuat, pemilihan artis yang akan digunakan, survei lokasi sesuai dengan konsep dan crew yang dibutuhkan. Selain estimasi biaya produksi, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati- hati dan teliti. 3 Persiapan : Tahap ini bisa dibilang tahapan final atau tahap terakhir dalam pra-produksi, karena semua kebutuhan saat produksi harus dipersiapkan dengan matang pada tahapan ini, diantaranya seperti: pemberesan semua kontrak dengan pihak- pihak tertentu yang dibutuhkan, surat perizinan lokasi untuk pengambilan gambar, rundown, breakdown, koordinasi seluruh crew yang akan terlibat dalam produksi commit to user dengan melakukan crew call, persiapan property, wardrobe, dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Kunci keberhasilan produksi program televisi sangat ditentukan oleh kematangan tahap perencanaan dan persiapan itu. Karena semua yang dibutuhkan saat produksi berlangsung terletak pada tahapan tersebut. b. Produksi Setelah semua persiapan selesai, maka tahap selanjutnya adalah tahap produksi. Dimana pada tahap ini, Produser bekerjasama dengan seluruh crew dan artis untuk melaksanakan konsep yang sudah direncanakan. Biasanya produser dibantu oleh PA Production Assistant untuk melancarkan konsep yang ada. Di dalam jalannya proses produksi juga memperhitungkan efisiensi pekerjaan serta untuk mempermudah tahapan berikutnya, yakni dengan mencatat time code pada saat pengambilan adegan. Kode waktu time code adalah nomor pada pita. Nomor itu berputar ketika kamera dihidupkan dan terekam dalam gambar dengan bentuk angka. Catatan kode waktu ini nanti akan berguna dalam proses editing. Biasanya gambar hasil shooting dilihat kembali pada akhir shooting hari itu juga untuk melihat apakah hasil pengambilan gambar sungguh baik. Apabila tidak maka adegan itu perlu diulang pengambilan gambarnya. Sesudah semua adegan di dalam naskah selesai diambil maka hasil gambar akan dilihat commit to user kembali dan diambil gambar yang benar- benar bagus kemudian dibuat catatannya logging untuk kemudian masuk dalam tahap selanjutnya yaitu proses post production atau editing. c. Pasca produksi Tahap ini adalah tahapan akhir dalam sebuah produksi. Pasca- produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing off line, editing on line, dan mixing. Setelah shooting selesai, PA membuat logging, yaitu mencatat kembali semua hasil shooting berdasarkan catatan shooting dan gambar, biasanya disebut dengan istilah time code. Time code mencatat setiap shot pada pengambilan gambar. Catatan itulah yang menjadi pedoman editor untuk melakukan editing. Selain time code, pada saat editing juga di sertakan rundown dan juga breakdown.

B. ASISTEN PRODUKSI