Alat Ukur Kecepatan Putaran Roda (Rpm) Dengan Menggunakan Sensor Tcrt 5000 Berbasis Arduino Nano
DAFTAR PUSTAKA Arduino.2015.ArduinoMega.www.arduino.cc
Malvino, Albert Paul. 1985.“Prinsip-prinsip Elektronika”.Edisi Ketiga, Jakarta: Erlangga
.
Phienthree.“KalibrasiTachometer”.www.slideshare.net/phienthree/kalibrasitacho meter
Woollard, Barry G.2003.“Elektronika Praktis”. Cetakan Kelima. Jakarta : Pradnya Paramita.
(2)
BAB III
PERANCANGAN ALAT
3.1Gambaran Umum
Pada tugas akhir ini akan dirancang sebuah prototype alat pengukur
kecepataan putaran roda dengan menggunakan Arduino nano. Keluaran dari
prototipe berupa tampilan karakter pada LCD. Blok diagram alat yang dirancang
dapat dilihat pada Gambar 3.1.
POWER SUPPLAY
PEMANCAR RECEIVER
SENSOR PEMBANDING
ARDUINO
LCD
Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem
Penjelasan blok sistem adalah sebagai berikut :
Sensor photodioda merupakan input yang akan membaca kecepatan
(3)
Nilai kecepatan ptaran roda (RPM) keluaran akan diolah oleh Arduino
melalui pin Analog untuk didapatkan nilai kecepatan yang sesuai. Arduino akan mengirimkan data untuk ditampilkan di LCD
Baterai 9V digunakan untuk menyuplai keseluruhan sistem. Mulanya
baterai 9V masuk ke Arduino.
3.2Perancangan Perangkat Keras
Pada perancangan perangkat keras, hal yang dilakukan dengan
mengintegrasikan modul perangkat-perangkat dengan Arduino sebagai pemroses
data. Gambar 3.2 menunjukkan rangkaian keseluruhan prototipe alat yang akan
dirancang.
(4)
3.2.1 Rangkaian Sensor TCRT 5000
Pada perancangan ini, rangkaian sensor TCRT 5000 dikoneksikan
dengan Arduino sebagai pusat kontrol melalui pin Analog.
Gambar 3.3.Rangkaian Sensor TCRT 5000
3.2.2 Rangkaian LCD
Modul LCD terdiri dari sejumlah memory yang digunakan untuk display.
Semua teks yang kita tuliskan ke modul LCD akan disimpan didalam memory ini,
dan modul LCD secara berturutan membaca memory ini untuk menampilkan teks
ke modul LCD itu sendiri.
Gambar 3.4Peta Memory LCD character 2x16
Pada peta memori diatas, daerah yang berwarna biru (00 s/d 0F dan 40 s/d
(5)
dengan dua baris. Angka pada setiap kotak adalah alamat memori yang
bersesuaian dengan posisi dari layar. Dengan demikian dapat dilihat karakter
pertama yang berada pada posisi baris pertama menempati alamat 00h dan
karakter kedua yang berada pada posisi baris kedua menempati alamat 40h.
Agar dapat menampilkan karakter pada display maka posisi kursor harus
terlebih dahulu diset. Instruksi Set Posisi Kursor adalah 80h dengan demikian
untuk menampilkan karakter, nilai yang terdapat pada memory harus ditambahkan
dengan 80h. Sebagai contoh, jika kita ingin menampilkan huruf “A” pada baris
kedua pada posisi kolom ke sepuluh, maka sesuai dengan peta memory, posisi
karakter pada kolom 10 dari baris kedua mempunyai alamat 4Ah, sehingga
sebelum kita menampilkan huruf “A” pada LCD, kita harus mengirim instruksi set
posisi kursor, dan perintah untuk instruksi ini adalah 80h ditambah dengan alamat
80h + 4Ah = 0Cah. Sehingga dengan mengirim perintah 0Cah ke LCD, akan
menempatkan kursor pada baris kedua dan kolom ke 10.
3.2.3 LED
Lampu LED adalah dioda pemancar cahaya (LED) produk yang dirakit menjadi
lampu (atau lampu) untuk digunakan dalam perlengkapan pencahayaan. lampu
LED memiliki umur dan efisiensi listrik yang beberapa kali lebih lama dari lampu
pijar, dan secara signifikan lebih efisien daripada kebanyakan lampu neon, dengan
beberapa chip mampu memancarkan lebih dari 300 lumen per watt (seperti yang
diklaim oleh Cree dan beberapa produsen LED lain). Beberapa lampu LED
dibuat untuk menjadi pengganti drop-in langsung kompatibel untuk lampu pijar
(6)
konsumsi daya dalam watt, suhu warna dalam kelvin atau keterangan (misalnya
"hangat putih"), kisaran suhu operasi, dan kadang-kadang setara watt dari lampu
pijar output bercahaya serupa.
Kebanyakan LED tidak memancarkan cahaya ke segala arah, dan
karakteristik directional mereka mempengaruhi desain lampu, meskipun lampu
omnidirectional yang memancarkan cahaya lebih sudut 360 ° menjadi lebih
umum. Output cahaya LED tunggal kurang dari yang pijar dan lampu neon
kompak; di sebagian besar aplikasi beberapa LED digunakan untuk membentuk
sebuah lampu, meskipun versi daya tinggi (lihat di bawah) menjadi tersedia.
3.2.4 Power Supply
Pencatu daya ini adalah mengubah tegangan AC menjadi tegangan AC
lain yang lebih kecil dengan bantuan Transformator. Tegangan ini kemudian
disearahkan dengan menggunakan rangkaian penyearah tegangan, dan di bagian
akhir ditambahkan kondensator sebagai penghalus tegangan sehingga tegangan
DC yang dihasilkan oleh pencatu daya jenis ini tidak terlalu bergelombang.
(7)
3.2.5 Papan PCB
Layout PCB adalah bagian yang berfungsi untuk merakit
komponen-komponen elektronika menjadi rangkaian elektronika. Layout PCB atau dengan
bahasa lain Papan Rangkaian Tercetak adalah hasil penerapan skema rangkaian
elektronika yang telah disesuaikan dengan bentuk fisik komponen dan tata letak
komponen elektronika untuk membuat suatu sistem atau fungsi pemroses sinyal.
(8)
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN& ANALISA
4.1 Pengujian Alat/Perangkat
Pengujian perangkat dilakukan dengan pengecekan pada masing-masing
perangkat yang dirancang serta pengujian komponen penunjang lainnya.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi perangkat yang dirancang.
4.1.1 Pengujian Rangkaian arduino Pengujian ini menggunakan arduini promini
Berikut ini program nya :
/*
Blink
Turns on an LED on for one second, then off for one second, repeatedly.
Most Arduinos have an on-board LED you can control. On the Uno and
*/
// the setup function runs once when you press reset or power the board
(9)
// initialize digital pin 13 as an output.
pinMode(13, OUTPUT);
}
// the loop function runs over and over again forever
void loop() {
digitalWrite(13, HIGH); // turn the LED on (HIGH is the voltage level)
delay(1000); // wait for a second
digitalWrite(13, LOW); // turn the LED off by making the voltage LOW
delay(1000); // wait for a second
}
Program ini bertujuan untuk menghidupkan/ mematikan LED pada board arduino
yg terletak pada pin 13.
Hasil : arduino dapat menghidupkan/mematikan led selama 1 detik dan terbukti
arduino bisa mengontrol sesuatu, dalam hal ini adalah waktu penyalaan LED.
4.1.2 Pengujian LCD
Pengujian LCD pada proyek ini dimaksudkan untuk mengecek apakah
(10)
sehingga dapat diketahui jika ada kesalahan pada data yang dihasilkan. Berikut ini
merupakan potongan listing program pengujian LCD :
/*
LiquidCrystal Library - Hello World
Demonstrates the use a 16x2 LCD display. The LiquidCrystal
library works with all LCD displays that are compatible with the
Hitachi HD44780 driver. There are many of them out there, and you
can usually tell them by the 16-pin interface
This sketch prints "Hello World!" to the LCD
and shows the time.
The circuit:
* LCD RS pin to digital pin 12
* LCD Enable pin to digital pin 11
* LCD D4 pin to digital pin 5
* LCD D5 pin to digital pin 4
* LCD D6 pin to digital pin 3
* LCD D7 pin to digital pin 2
(11)
* LCD VSS pin to ground
* LCD VCC pin to 5V
* 10K resistor:
* ends to +5V and ground
* wiper to LCD VO pin (pin 3)
This example code is in the public domain.
http://www.arduino.cc/en/Tutorial/LiquidCrystal
*/
// include the library code:
#include <LiquidCrystal.h>
// initialize the library with the numbers of the interface pins
LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2);
void setup() {
// set up the LCD's number of columns and rows:
lcd.begin(16, 2);
// Print a message to the LCD.
lcd.print("hello, world!");
(12)
void loop() {
// set the cursor to column 0, line 1
// (note: line 1 is the second row, since counting begins with 0):
lcd.setCursor(0, 1);
// print the number of seconds since reset:
lcd.print(millis() / 1000);
}
Hasil pengujian dari program tersebut menempatkan cursor pada awal LCD dan
menampilkan tulisan “Matia Meriana S” 4.1.3 Pengujian Rangkaian Photodioda
Pengujianphotodiod amenggunakan serial monitor sebagai penampil data sensor.
(13)
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(12, 11, 10, 9, 8, 7);
int state1 = HIGH; int state2;
float rps; float rpm;
long prevMillis = 0; long interval = 200; long currentTime; long prevTime = 1; long diffTime;
int sensorthreshold = 30;
void setup() {
Lcd.begin(16, 2); Serial.begin(9600);
pinMode(13,OUTPUT); //pinLed sebagai penanda lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("Maria Meriana S"); lcd.setCursor(0, 1);
(14)
lcd.print("D3 MEtrologi"); delay(2000);
lcd.clear(); delay(2000); }
void loop() {
sensorvalue = analogRead(0); // baca dari A0 pin 0 if(sensorvalue < sensorthreshold)
state1 = HIGH; else
state1 = LOW;
digitalWrite(13,state1); if(state2!=state1)
{
if (state2>state1) {
currentTime = micros();
diffTime = currentTime - prevTime; rps = 1000000/diffTime;
rpm = 60000000/diffTime;
unsigned long currentMillis = millis(); if(currentMillis - prevMillis > interval){ prevMillis = currentMillis;
Serial.print(rps); Serial.print(" rps "); Serial.print(rpm); Serial.println(" rpm");
}
prevTime = currentTime; }
state2 = state1; }
(15)
lcd.setCursor(0, 0); lcd.print(rps); lcd.setCursor(0, 1); lcd.print(0, 1); delay(100); }
4.1.4 Pengujian Secara Keseluruhan
Pengujian keseluruhan sistem dilakukan setelah semua rangkaian dan perangkat lunak diintegrasikan menjadi satu sistem. Pengujian ini bertujuan untuk
menunjukkan bahwa perancangan sesuai dengan target awal pembuatannya. Hasil
pengujian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Sistem dapat mengukur kecepatan putaran roda (rpm)
2. Sistem dapat mengolah data pada arduino
4.2 Data Percobaan
No Rpm Rps
1 115 4
2 170 6
3 200 7
4 125 4
5 85 2
6 145 5
7 180 6
8 200 7
9 205 7
(16)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
1. Alat ini bekerja menggunakan sebuah sensor TCRT 5000 dimana hasil
pengolahan data yang diperoleh sensor, dikendalikan oleh arduino nano
yang kemudian ditampilkan dalam bentuk angka digital melalui bahasa
pemrograman.
2. Kelebihan dari sistem pengendali kecepatanini dibandingkan sistem
pengendali sebelumnya adalah adanya PWM yang mengatur putaran.
3. Alat pengukur kecepatan benda bergerak ini bekerja berdasarkan respon
sensor yang kami hubungkan ke arduino nano.Sensor yang kami pakai
berupa transmitter dan receiver infrared sebanyak dua pasang. Transmitter
yang kami gunakan berupa LED yang memancarkan sinar infrared
sedangkan receiver yang kami gunakan adalah photo dioda.
5.2 Saran
1. Aplikasi alat kontrol kecepatanuntuk proses pengendalian kecepatan pada
motordapat digunakan dalam berbagai dinamika proses. Pada pengujian alat
kontrol kecepatanini, baru dilakukan untuk proses motor dengan satu arah dan
hanya bisa mengendalikan putaran motor secara langsung tidak secara
bertahap. Untuk selanjutnya, sebaiknya dapat dilakukan program
(17)
kontol untuk proses pengendalian kecepatan yang menggunakan motor yang
daya lebih besar.
2.Sistem pengendalian proses, terutama untuk mengendalikan kecepatan
motormerupakan suatu sistem yang sangat penting dalam industri kimia.
3.Dalam perancangan alat kendali kecepatanuntuk dapat memperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran kecepatanpada proses sehingga
(18)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1PHOTODIODA
Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan
dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus
listrik. Cahaya yang dapat dideteksi oleh dioda foto ini mulai dari cahaya infra
merah, cahaya tampak, ultra ungu sampai dengan sinar-X. Aplikasi dioda foto
mulai dari penghitung kendaraan di jalan umum secara otomatis, pengukur cahaya
pada kamera serta beberapa peralatan di bidang medis.
Gambar 2.1 Photodioda
Alat yang mirip dengan Dioda foto adalah Transistor foto
(Phototransistor). Transistor foto ini pada dasarnya adalah jenis transistor bipolar
yang menggunakan kontak (junction) Base-Collector untuk menerima cahaya.
Komponen ini mempunyai sensitivitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan
Dioda Foto. Hal ini disebabkan karena elektron yang ditimbulkan
(19)
dibagian Collectornya. Namun demikian, waktu respons dari Transistor-foto
secara umum akan lebih lambat dari pada Dioda-Foto.
Prinsip kerja dari fotodioda jika sebuah sambungan-pn dibias maju dan
diberikan cahaya padanya maka pertambahan arus sangat kecil sedangkan jika
sambungan pn dibias mundur arus akan bertambah cukup besar. Cahaya yang
dikenakan pada fotodioda akan mengakibatkan terjadinya pergeseran foton yang
akan menghasilkan pasangan electron-hole dikedua sisi dari sambungan. Ketika
elektron yang dihasilkan itu masuk ke pita konduksi maka
elektron-elektron itu akan mengalir ke arah positif sumber tegangan sedangkan hole yang
dihasilkan mengalir ke arah negatif sumber tegangan sehingga arus akan mengalir
di dalam rangkaian. Besarnya pasangan elektron ataupun hole yang dihasilkan
tergantung dari besarnya intensitas cahaya yang dikenakan pada fotodioda.
Photodiode akan mengalirkan arus yang membentuk fungsi linear terhadap
intensitas cahaya yang diterima. Arus ini umumnya teratur terhadap power density
(Dp). Perbandingan antara arus keluaran dengan power density disebut sebagai
current responsitivity. Arus yang dimaksud adalah arus bocor ketika photodioda
tersebut disinari dan dalam keadaan dipanjar mundur.
Sebagai contoh aplikasi photo diode dapat digunakan sebagai sensor
api. Penggunaan sensor photo diode sebagai pendeteksi keberadaan api didasarkan
pada fakta bahwa pada nyala api juga terpancar cahaya infra merah. Hal ini tidak
dapat dibuktikan dengan mata telanjang karena cahaya infra merah merupakan
cahaya tidak tampak, namun keberadaan cahaya infra merah dapat dirasakan yaitu
(20)
2.2 RPM ( RADIAN PER MENIT) Ukuran Derajat
Besar sudut satu putaran dalam derajat adalah 360°. Jadi, ini berati 1° = 1/360
putaran. Selain derajat ada ukuran sudut yang lebih kecil dari derajat yaitu menit („) dan detik (“). Hubungan dari ukuran-ukuran sudut tersebut adalah sebagai berikut.
1 derajat = 60 menit atau 1° = 60‟ 1 menit = 60 detik atau 1‟ = 60” Ukuran Radian
Selain ukuran derjat kita juga mengenal istilah ukuran sudut yang lain yaitu
ukuran radian (rad). Ukuran sudut radian banyak digunakan dalam matematika
terapan. Satu radian didefinisikan sebagai besar sudut pusat busur lingkaran yang
panjangnya sama dengan jari-jari.
Sekarang perhatikan sudut AOB pada gambar di atas!
Secara umum, apabila panjang busur AB = s, maka sudut pusat lingkaran yang
menghadap busur AB adalah: θ = s/r
(21)
Jika panjang busur AB sama dengan panjang jari-jari lingkaran maka sudut AOB
sama dengan satu radian. 1 putaran = 2π radian, maka: 1 putaran = 360°
1° = 1° x 2π/360° 1° = 1° x 2π/360° 1° = 0,0055π radian 1° = 0,0174 radian
2π radian = 1 putaran, maka: 1 radian = 1 putaran/2π radian 1 radian = 1 radian x 360°/2π radian 1 radian = 180°/π
1 radian = 180°/3,14
1 radian = 57,32°
Jadi 1° sama dengan 0,0174 radian dan 1 radian sama dengan 57,32°
2.3 Arduino Nano
Arduino Nano adalah salah satu varian dari produk board mikrokontroller
keluaran Arduino. Arduino Nano adalah board Arduino terkecil, menggunakan
mikrokontroller Atmega 328 untuk Arduino Nano 3.x dan Atmega168 untuk
Arduino Nano 2.x. Varian ini mempunyai rangkaian yang sama dengan jenis
Arduino Duemilanove, tetapi dengan ukuran dan desain PCB yang berbeda.
(22)
catu daya luar atau dapat menggunakan catu daya dari mini USB port. Arduino
Nano didesain dan diproduksi oleh Gravitech.Arduino Nano memiliki spesifikasi
sebagai berikut :
Mikrokontroller : Atmel ATmega168 Tegangan kerja : 5 Volt
Tegangan input : Optimal : 7 – 12 Volt Minimum : 6 Volt
Maksimum : 20 Volt
Digital pin I/O : 14 pin yaitu pin D0 sampai pin D13 Analog pin : 8 pin yaitu pin A0 sampai pin A7 Arus listrik maksimum : 40 mA
Flash memori : 32 Mbyte untuk Arduino Nano 3.x SRAM : 1 KB
EEPROM : 512 B Kecepatan clock : 16 MHz
Ukuran board : 4,5 mm x 18 mm Berat : 5 gram
(23)
2.4 SUMBER DAYA
Setiap papan arduino membutuhkan jalur untuk terhubung ke sumber
listrik. Arduino Nano dapat diaktifkan menggunakan kabel FTDI atau papan
breakout menggunakan catudaya langsung dari mini-USB port atau menggunakan
catudaya luar yang dapat diberikan pada pin30 (+) dan pin29 (-) untuk tegangan
kerja 7 – 12 V atau pin 28(+) dan pin 29(-) untuk tegangan 5V.
2.5 Masukan dan Keluaran
Arduino Nano mempunyai 14 pin digital yang dapat digunakan sebagai pin
input atau output. Pin ini akan mengeluarkan tegangan 5V untuk mode HIGH
(logika 1) dan 0V untuk mode LOW (logika 0) jika dikonfigurasikan sebagai pin
output. Jika di konfigurasikan sebagai pin input, maka ke 14 pin ini dapat
menerima tegangan 5V untuk mode HIGH (logika1) dan 0V untuk mode LOW
(logika 0). Besar arus listrik yang diijinkan untuk melewati pin digital I/O adalah
40 mA. Pin digital I/O ini juga sudah dilengkapi dengan resistor pull-up sebesar
20-50 kΩ. Ke 14 pin digital I/O ini selain berfungsi sebagai pin I/O juga mempunyai fungsi khusus yaitu :
Pin D0 dan pin D1 juga berfungsi sebagai pin TX dan RX untuk komunikasi
data serial. Kedua pin ini terhubung langsung ke pin IC FTDI USB-TTL. Pin D2
dan pin D3 juga berfungsi sebagai pin untuk interupsi eksternal. Kedua pin ini
dapat dikonfigurasikan untuk pemicu interupsi dari sumber eksternal. Interupsi
dapat terjadi ketika timbul kenaikan atau penurunan tegangan pada pin D2 atau pin
D3. Pin D4, pin D5, pin D6, pin D9, pin D10 dan pin D11 dapat digunakan sebagai
(24)
empat pin ini dapat digunakan untuk komunikasi mode SPI. Pin D13 terhubung ke
sebuah LED.
Arduino Nano juga dilengkapi dengan 8 buah pin analog, yaitu pin A0, A1,
A2, A3, A4, A5, A6 dan A7. Pin analog ini terhubung ke ADC (analog to digital
converter) internal yang terdapat di dalam mikrokontroller. Pada kondisi awal, pin
analog ini dapat mengukur variasi tegangan dari 0V sampai 5 V pada arus searah
dengan besar arus maksimum 40 mA. Lebar range ini dapat diubah dengan
memberikan sebuah tegangan referensi dari luar melalui pin Vref. Pin analog selain
dapat digunakan untuk input data analog, juga dapat digunakan sebagai pin digital
I/O, kecuali pin A6 dan A7 yang hanya dpat digunakan untuk input data analog
saja. Fungsi khusus untuk pin analog antara lain : Pin A4 untuk pin SDA, pin A5
untuk pin SCL, pin ini dapat digunakan untuk komunikasi I2C. Pin Aref digunakan
sebagai pin tegangan referensi dari luar untuk mengubah range ADC. Pin reset,
pin ini digunakan untuk mereset board Arduino Nano, yaitu dengan
menghubungkan pin ini ke ground selama beberapa milidetik. Board Arduino
Nano selain dapat direset melalui pin reset, juga dapat direset dengan
menggunakan tombol reset yang terpasang pada board Arduino Nano.
2.6 Bahasa Pemrograman Arduino
Arduino Nano dapat dengan mudah diprogram dengan menggunakan
software Arduino (sketch). Pada menu program, pilih tool – board kemudian pilih jenis board yang akan diprogram. Untuk memprogram board Arduino dapat
memilih tipe board Arduino diecimila atau duemilanove atau langsung memilih
(25)
Arduino Nano sudah dilengkapi dengan program boatloader, sehingga
programmer dapat langsung meng-up-load kode program langsung ke board
Arduino Nano tanpa melalui board perantara atau hardware lain. Komunikasi ini
menggunakan protokol STK500 keluaran ATMEL.
2.7 LCD
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang
menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. Pada postingan aplikasi LCD
yang digunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat
berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan
status kerja alat. Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah : Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
Mempunyai 192 karakter tersimpan. Terdapat karakter generator terprogram. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
(26)
BAB I
PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam bidang elektronika dan
komputerisasi berkembang sangat pesat pada masa ini Penggunaan teknologi
komputer dalam mengendalikan sesuatu agar dapat berjalan otomatis sudah
banyak dilakukan, ditambah lagi dengan adanya penemuan komponen-komponen
elektronika yang mempunyai bentuk dan kemampuan yang dapat memberikan
banyak pilihan serta dengan perkembangan perangkat lunak sekarang ini yang
semakin pesat juga sehingga telah banyak menghasilkan rancang bangun suatu
alat yang aplikatif dalam penggunaannya. Sebagai contoh pengukuran besaran
memanfaatkan berbagai macam sensor yang dihubungkan dengan mikrokontroler
sebagai pengolah data besaran tersebut dan kemudian data pengukuran
ditampilkan ke dalam monitor komputer saat ini mulai banyak dikembangkan.
Pengukuran besaran putaran per menit atau sering disebut dengan rotation
per minute (RPM) biasanya menggunakan alat ukur RPM analog yang dapat
dibeli di pasaran yakni Tachometer, fungsi utama sebuah Tachometer umumnya
berguna untuk memantau kinerja mesin mobil atau motor.Secara sederhana,
tachometer merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur kecepatan
perangkat berputar.Instrumen ini bekerja dengan menghitung banyaknya rotation
per minute (RPM) atau putaran per menit.Penggunaan paling umum tachometer
adalah untuk menentukan kecepatan dari poros berputar yang digerakkan oleh
(27)
Aplikasi pemrograman komputer dapat dimanfaatkan sebagai visualisasi
untuk menampilkan data RPM, sehingga mampu memberikan kemudahan kepada
pemakai serta memiliki daya guna yang tinggi dalam mengikuti perkembangan
teknologi komputer saat ini.
1.2Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam penulisan ini adalah :
1. Bagaimana prinsip kerja photodioda sebagai sensor penerima ?
2. Bagaimana proses kerja arduino dalam mengelolah data ?
1.3BatasanMasalah
Adapun batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah :
1. Putaran yang diukur adalah putaran roda
2. Mikrokontroler yang digunakan adalah arduino nano
3. Nilai ouput ditampilkan di LCD
1.4Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan proyek ini yaitu :
1. Untuk merancang sistem pengukuran kecepatan memanfaatkan sensor
fotodioda
2. Untuk memahami fungsi dari inframerah fotodioda sehingga dapat
dimanfaatkan
(28)
1.5Manfaat Proyek
Adapun manfaat dari projek ini adalah :
1. Dapat digunakan untuk mengukur putaran roda
2. Dapat dijadikan alat ukur didalam LAB dalam suatu pengukuran
1.6. SistematikaPenulisan
Untuk mempermudah perancangan dan pembuatan alat maka penulis
membuat sistematika penulisan tugas akhir seperti berikut ini :
BAB I PENDAHULUAN
Pada BAB I berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan, manfaat tugas akhir dan sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada BAB II berisi tentang pengertian dan latarbelakang mikrokontroler jenis
arduino nano, dan bahasa pemrograman yang digunakan yaitu arduino
BAB III PERANCANGAN ALAT
Pada BAB III berisi tentang gambaran umum sistem dan perangkat keras yang
digunakan dalam rancangan.
BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN ANALISA
Pada BAB IV berisi tentang pembahasan dan analisa data dari hasil pengujian
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
(29)
ABSTRAK
Hal ini membahas ada banyak metode dalam mengukur kecepatan putaran motor, salah satunya adalah yang digunakan pada Aplikasi ini, yaitu dengan
menggunakan optocoupler tipe slot dan sebuah piringan derajat yang
diintegrasikan pada mekanik motor menggunakan arduino nano. Piringan derajat yang telah diberi lubang-lubang berjarak sama persis akan ikut berputar saat
motor berputar, dan lubang-lubang tersebut akan membuat optocoupler
menghasilkan pulsa-pulsa akibat dari terbuka-tertutup-nya slot di antara LED dan phototransistor pada optocoupler.
(30)
ABSTRACT
It discusses a series of methods to measure the rotation speed of the motor , one of which is used in this application , by using slot type optocoupler and a disc -degree integrated in motor mechanics using arduino nano . Disc -degrees who have been given the holes within the exact same will not rotate when the motor rotates , and the holes will make optocoupler produce pulses as a result of its open-closed slot between the LED and phototransistor in the optocoupler .
(31)
MENGGUNAKAN SENSOR TCRT 5000 BERBASIS ARDUINO NANO
TUGAS AKHIR
MARIA MERIANA SIMANJUNTAK
132411044
PROGRAM STUDI D-3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(32)
MENGGUNAKAN SENSOR TCRT 5000 BERBASIS ARDUINO NANO
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya
MARIA MERIANA SIMANJUNTAK
132411044
PROGRAM STUDI D-3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(33)
HALAMAN PENGESAHAN
ALAT UKUR KECEPATAN PUTARAN RODA (RPM) DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR TCRT 5000 BERBASIS ARDUINO NANO
MARIA MERIANA SIMANJUNTAK 132411044
Medan, 22 Juli 2016
Ketua Program Studi Pembimbing, D3 Metrologi danInstrumentasi
FMIPA USU
Dr.Diana Alemin Barus,M.Sc Drs. Kerista Sebayang, M.S NIP. 19660729 199203 2 002 NIP. 19580623 198601 1001
(34)
PERNYATAAN
ALAT UKUR KECEPATAN PUTARAN RODA (RPM) DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR TCRT 5000 BERBASIS ARDUINO NANO
TUGAS AKHIR
Saya mengaku bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing- masing disebutkan sumbernya.
Medan, 22 Juli 2016
MARIA MERIANA S NIM. 132411044
(35)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah karena rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik.
Laporan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan pendidikan D-III pada Program Studi Metrologi dan Instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
Selama pelaksanaan penyusunan Laporan Tugas Akhir hingga selesainya laporan ini penulis banyak mendapat bantuan, dorongan, motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs.KeristaSebayang,M.S, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Sumatera Utara.
2. Dr. Marhaposan Situmorang, selaku Ketua Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara
3. Dr. Diana A. Barus M.Sc,selaku Ketua Program Studi D-III Metrologi dan Instrumentasi FMIPA USU
4. Drs. Kerista Sebayang, M.S,selaku Pembimbing I yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalampenyelesaianlaporanini.
5. Orang Tua dan Teman-teman terdekat yang telah memberikan doa dan dukungannya kepada penulis
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan penulisan di kemudian hari. Akhir kata, semoga laporan Tugas Akhir ini dapat memberi manfaat dan menambah wawasan maupun pengetahuan kita.
(36)
ABSTRAK
Hal ini membahas ada banyak metode dalam mengukur kecepatan putaran motor, salah satunya adalah yang digunakan pada Aplikasi ini, yaitu dengan
menggunakan optocoupler tipe slot dan sebuah piringan derajat yang
diintegrasikan pada mekanik motor menggunakan arduino nano. Piringan derajat yang telah diberi lubang-lubang berjarak sama persis akan ikut berputar saat
motor berputar, dan lubang-lubang tersebut akan membuat optocoupler
menghasilkan pulsa-pulsa akibat dari terbuka-tertutup-nya slot di antara LED dan phototransistor pada optocoupler.
(37)
ABSTRACT
It discusses a series of methods to measure the rotation speed of the motor , one of which is used in this application , by using slot type optocoupler and a disc -degree integrated in motor mechanics using arduino nano . Disc -degrees who have been given the holes within the exact same will not rotate when the motor rotates , and the holes will make optocoupler produce pulses as a result of its open-closed slot between the LED and phototransistor in the optocoupler .
(38)
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN i
PERNYATAAN ii
KATA PENGANTAR iii
ABSTRAK iv
ABSTRACT v
DAFTAR ISI vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan Penulisan 2
1.5 Manfaat Proyek 2
1.6 Sistematika Penulisan 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Photodioda 4
2.2 RPM ( Radian Per Menit) 5
2.3 Arduino Nano 7
2.4 Sumber Daya 8
2.5 Pin Masukan dan Keluaran 8
2.6 Bahasa Pemrograman Arduino 9
(39)
BAB III PERANCANGAN ALAT
3.1 Gambaran Umum 11
3.2 Flowchart Tachometer 12
3.3 Perancangan Perangkat Keras 13
3.3.1 Rangkaian Sensor TCRT 5000 13
3.3.2 Rangkaian LCD 14
3.3.3 LED 15
3.3.4 Power Suplly 16
3.3.5 Papan PCB 17
BAB IV HASIL PEMBAHASAN&ANALISA 4.1Pengujian Alat/Perangkat 18
4.1.1 Pengujian Rangkaian Arduino 18
4.1.2 Pengujian LCD 20
4.1.3 Pengujian Rangkaian Photodioda 23
4.1.4 Pengujian Secara Keseluruhan 26
4.2 Data Percobaan 27
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 21
(40)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Photodioda 4
Gambar 2.2 Arduino Nano 8
Gambar 2.3 Tampilan fisik LCD 2x16 10
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem 11
Gambar 3.2 Flowchart Tachometer 12
Gambar 3.3 Rangkaian Keseluruhan 13
Gambar 3.4 Rangkaian Sensor TCRT 5000 14
Gambar 3.5.Peta Memory LCD 2x16 14
Gambar 3.6.Power Suplly 16
(1)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah karena rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik.
Laporan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan pendidikan D-III pada Program Studi Metrologi dan Instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
Selama pelaksanaan penyusunan Laporan Tugas Akhir hingga selesainya laporan ini penulis banyak mendapat bantuan, dorongan, motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs.KeristaSebayang,M.S, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Sumatera Utara.
2. Dr. Marhaposan Situmorang, selaku Ketua Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara
3. Dr. Diana A. Barus M.Sc,selaku Ketua Program Studi D-III Metrologi dan Instrumentasi FMIPA USU
4. Drs. Kerista Sebayang, M.S,selaku Pembimbing I yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalampenyelesaianlaporanini.
5. Orang Tua dan Teman-teman terdekat yang telah memberikan doa dan dukungannya kepada penulis
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan penulisan di kemudian hari. Akhir kata, semoga
(2)
ABSTRAK
Hal ini membahas ada banyak metode dalam mengukur kecepatan putaran motor, salah satunya adalah yang digunakan pada Aplikasi ini, yaitu dengan
menggunakan optocoupler tipe slot dan sebuah piringan derajat yang
diintegrasikan pada mekanik motor menggunakan arduino nano. Piringan derajat yang telah diberi lubang-lubang berjarak sama persis akan ikut berputar saat
motor berputar, dan lubang-lubang tersebut akan membuat optocoupler
menghasilkan pulsa-pulsa akibat dari terbuka-tertutup-nya slot di antara LED dan phototransistor pada optocoupler.
Kata Kunci : Phototransistor, Led, Arduino Nano, LCD Display
(3)
ABSTRACT
It discusses a series of methods to measure the rotation speed of the motor , one of which is used in this application , by using slot type optocoupler and a disc -degree integrated in motor mechanics using arduino nano . Disc -degrees who have been given the holes within the exact same will not rotate when the motor rotates , and the holes will make optocoupler produce pulses as a result of its open-closed slot between the LED and phototransistor in the optocoupler .
(4)
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN i
PERNYATAAN ii
KATA PENGANTAR iii
ABSTRAK iv
ABSTRACT v
DAFTAR ISI vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan Penulisan 2
1.5 Manfaat Proyek 2
1.6 Sistematika Penulisan 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Photodioda 4
2.2 RPM ( Radian Per Menit) 5
2.3 Arduino Nano 7
2.4 Sumber Daya 8
2.5 Pin Masukan dan Keluaran 8
2.6 Bahasa Pemrograman Arduino 9
2.7 LCD 10
(5)
BAB III PERANCANGAN ALAT
3.1 Gambaran Umum 11
3.2 Flowchart Tachometer 12
3.3 Perancangan Perangkat Keras 13
3.3.1 Rangkaian Sensor TCRT 5000 13
3.3.2 Rangkaian LCD 14
3.3.3 LED 15
3.3.4 Power Suplly 16
3.3.5 Papan PCB 17
BAB IV HASIL PEMBAHASAN&ANALISA 4.1Pengujian Alat/Perangkat 18
4.1.1 Pengujian Rangkaian Arduino 18
4.1.2 Pengujian LCD 20
4.1.3 Pengujian Rangkaian Photodioda 23
4.1.4 Pengujian Secara Keseluruhan 26
4.2 Data Percobaan 27
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 21
(6)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Photodioda 4
Gambar 2.2 Arduino Nano 8
Gambar 2.3 Tampilan fisik LCD 2x16 10
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem 11
Gambar 3.2 Flowchart Tachometer 12
Gambar 3.3 Rangkaian Keseluruhan 13
Gambar 3.4 Rangkaian Sensor TCRT 5000 14
Gambar 3.5.Peta Memory LCD 2x16 14
Gambar 3.6.Power Suplly 16
Gambar 3.7.Rangkaian Papan PCB 17