BAB III
PERANCANGAN ALAT
3.1 Gambaran Umum
Pada tugas akhir ini akan dirancang sebuah prototype alat pengukur kecepataan putaran roda dengan menggunakan Arduino nano. Keluaran dari
prototipe berupa tampilan karakter pada LCD. Blok diagram alat yang dirancang dapat dilihat pada Gambar 3.1.
POWER SUPPLAY
PEMANCAR RECEIVER
SENSOR PEMBANDING
ARDUINO
LCD
Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem
Penjelasan blok sistem adalah sebagai berikut : Sensor photodioda merupakan input yang akan membaca kecepatan
putaran roda dari beberapa sampel
Universitas Sumatera Utara
Nilai kecepatan ptaran roda RPM keluaran akan diolah oleh Arduino melalui pin Analog untuk didapatkan nilai kecepatan yang sesuai.
Arduino akan mengirimkan data untuk ditampilkan di LCD Baterai 9V digunakan untuk menyuplai keseluruhan sistem. Mulanya
baterai 9V masuk ke Arduino.
3.2 Perancangan Perangkat Keras
Pada perancangan
perangkat keras,
hal yang
dilakukan dengan
mengintegrasikan modul perangkat-perangkat dengan Arduino sebagai pemroses data. Gambar 3.2 menunjukkan rangkaian keseluruhan prototipe alat yang akan
dirancang.
Gambar 3.2. Rangkaian Keseluruhan
Universitas Sumatera Utara
3.2.1 Rangkaian Sensor TCRT 5000
Pada perancangan ini, rangkaian sensor TCRT 5000 dikoneksikan dengan Arduino sebagai pusat kontrol melalui pin Analog.
Gambar 3.3. Rangkaian Sensor TCRT 5000
3.2.2 Rangkaian LCD
Modul LCD terdiri dari sejumlah memory yang digunakan untuk display. Semua teks yang kita tuliskan ke modul LCD akan disimpan didalam memory ini,
dan modul LCD secara berturutan membaca memory ini untuk menampilkan teks ke modul LCD itu sendiri.
Gambar 3.4 Peta Memory LCD character 2x16
Pada peta memori diatas, daerah yang berwarna biru 00 sd 0F dan 40 sd 4F adalah display yang tampak. Jumlahnya sebanyak 16 karakter per baris
Universitas Sumatera Utara
dengan dua baris. Angka pada setiap kotak adalah alamat memori yang bersesuaian dengan posisi dari layar. Dengan demikian dapat dilihat karakter
pertama yang berada pada posisi baris pertama menempati alamat 00h dan karakter kedua yang berada pada posisi baris kedua menempati alamat 40h.
Agar dapat menampilkan karakter pada display maka posisi kursor harus terlebih dahulu diset. Instruksi Set Posisi Kursor adalah 80h dengan demikian
untuk menampilkan karakter, nilai yang terdapat pada memory harus ditambahkan dengan 80h. Sebagai contoh, jika kita ingin menampilkan huruf “A” pada baris
kedua pada posisi kolom ke sepuluh, maka sesuai dengan peta memory, posisi karakter pada kolom 10 dari baris kedua mempunyai alamat 4Ah, sehingga
sebelum kita menampilkan huruf “A” pada LCD, kita harus mengirim instruksi set posisi kursor, dan perintah untuk instruksi ini adalah 80h ditambah dengan alamat
80h + 4Ah = 0Cah. Sehingga dengan mengirim perintah 0Cah ke LCD, akan menempatkan kursor pada baris kedua dan kolom ke 10.
3.2.3 LED
Lampu LED adalah dioda pemancar cahaya LED produk yang dirakit menjadi lampu atau lampu untuk digunakan dalam perlengkapan pencahayaan. lampu
LED memiliki umur dan efisiensi listrik yang beberapa kali lebih lama dari lampu pijar, dan secara signifikan lebih efisien daripada kebanyakan lampu neon, dengan
beberapa chip mampu memancarkan lebih dari 300 lumen per watt seperti yang diklaim oleh Cree dan beberapa produsen LED lain.
Beberapa lampu
LED dibuat untuk menjadi pengganti drop-in langsung kompatibel untuk lampu pijar
atau lampu neon. Sebuah kemasan lampu LED dapat menunjukkan output lumen,
Universitas Sumatera Utara
konsumsi daya dalam watt, suhu warna dalam kelvin atau keterangan misalnya hangat putih, kisaran suhu operasi, dan kadang-kadang setara watt dari lampu
pijar output bercahaya serupa. Kebanyakan LED tidak memancarkan cahaya ke segala arah, dan
karakteristik directional mereka mempengaruhi desain lampu, meskipun lampu omnidirectional yang memancarkan cahaya lebih sudut 360 ° menjadi lebih
umum. Output cahaya LED tunggal kurang dari yang pijar dan lampu neon kompak; di sebagian besar aplikasi beberapa LED digunakan untuk membentuk
sebuah lampu, meskipun versi daya tinggi lihat di bawah menjadi tersedia.
3.2.4 Power Supply
Pencatu daya ini adalah mengubah tegangan AC menjadi tegangan AC lain yang lebih kecil dengan bantuan Transformator. Tegangan ini kemudian
disearahkan dengan menggunakan rangkaian penyearah tegangan, dan di bagian akhir ditambahkan kondensator sebagai penghalus tegangan sehingga tegangan
DC yang dihasilkan oleh pencatu daya jenis ini tidak terlalu bergelombang.
Gambar 3.5 Rangkaian Power Supply
Universitas Sumatera Utara
3.2.5 Papan PCB
Layout PCB adalah bagian yang berfungsi untuk merakit komponen- komponen elektronika menjadi rangkaian elektronika. Layout PCB atau dengan
bahasa lain Papan Rangkaian Tercetak adalah hasil penerapan skema rangkaian elektronika yang telah disesuaikan dengan bentuk fisik komponen dan tata letak
komponen elektronika untuk membuat suatu sistem atau fungsi pemroses sinyal.
Gambar 3.6 Rangkaian Papan PCB
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN ANALISA
4.1 Pengujian AlatPerangkat
Pengujian perangkat
dilakukan dengan
pengecekan pada
masing-masing perangkat
yang dirancang serta pengujian komponen penunjang lainnya. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi perangkat yang dirancang.
4.1.1 Pengujian Rangkaian arduino
Pengujian ini menggunakan arduini promini Berikut ini program nya :
Blink Turns on an LED on for one second, then off for one second, repeatedly.
Most Arduinos have an on-board LED you can control. On the Uno and
the setup function runs once when you press reset or power the board void setup {
Universitas Sumatera Utara
initialize digital pin 13 as an output. pinMode13, OUTPUT;
} the loop function runs over and over again forever
void loop { digitalWrite13, HIGH; turn the LED on HIGH is the voltage level
delay1000; wait for a second digitalWrite13, LOW; turn the LED off by making the voltage LOW
delay1000; wait for a second }
Program ini bertujuan untuk menghidupkan mematikan LED pada board arduino yg terletak pada pin 13.
Hasil : arduino dapat menghidupkanmematikan led selama 1 detik dan terbukti arduino bisa mengontrol sesuatu, dalam hal ini adalah waktu penyalaan LED.
4.1.2 Pengujian LCD
Pengujian LCD pada proyek ini dimaksudkan untuk mengecek apakah data yang dibutuhkan dapat diproses dan ditampilkan hasilnya pada LCD
Universitas Sumatera Utara
sehingga dapat diketahui jika ada kesalahan pada data yang dihasilkan. Berikut ini merupakan potongan listing program pengujian LCD :
LiquidCrystal Library - Hello World Demonstrates the use a 16x2 LCD display. The LiquidCrystal
library works with all LCD displays that are compatible with the Hitachi HD44780 driver. There are many of them out there, and you
can usually tell them by the 16-pin interface This sketch prints Hello World to the LCD
and shows the time. The circuit:
LCD RS pin to digital pin 12 LCD Enable pin to digital pin 11
LCD D4 pin to digital pin 5 LCD D5 pin to digital pin 4
LCD D6 pin to digital pin 3 LCD D7 pin to digital pin 2
LCD RW pin to ground
Universitas Sumatera Utara
LCD VSS pin to ground LCD VCC pin to 5V
10K resistor: ends to +5V and ground
wiper to LCD VO pin pin 3 This example code is in the public domain.
http:www.arduino.ccenTutorialLiquidCrystal
include the library code: include LiquidCrystal.h
initialize the library with the numbers of the interface pins LiquidCrystal lcd12, 11, 5, 4, 3, 2;
void setup { set up the LCDs number of columns and rows:
lcd.begin16, 2; Print a message to the LCD.
lcd.printhello, world; }
Universitas Sumatera Utara
void loop { set the cursor to column 0, line 1
note: line 1 is the second row, since counting begins with 0: lcd.setCursor0, 1;
print the number of seconds since reset: lcd.printmillis 1000;
} Hasil pengujian dari program tersebut menempatkan cursor pada awal LCD dan
menampilkan tulisan “Matia Meriana S”
4.1.3 Pengujian Rangkaian Photodioda
Pengujianphotodiod amenggunakan serial monitor sebagai penampil data sensor. Berikut program yang digunakan untuk menguji sensor TCRT 5000.
Universitas Sumatera Utara
include LiquidCrystal.h
LiquidCrystal lcd12, 11, 10, 9, 8, 7;
int state1 = HIGH; int state2;
float rps; float rpm;
long prevMillis = 0; long interval = 200;
long currentTime; long prevTime = 1;
long diffTime; int sensorthreshold = 30;
void setup {
Lcd.begin16, 2; Serial.begin9600;
pinMode13,OUTPUT; pinLed sebagai penanda lcd.setCursor0, 0;
lcd.printMaria Meriana S; lcd.setCursor0, 1;
Universitas Sumatera Utara
lcd.printD3 MEtrologi; delay2000;
lcd.clear; delay2000;
} void loop
{ sensorvalue = analogRead0; baca dari A0 pin 0
ifsensorvalue sensorthreshold state1 = HIGH;
else state1 = LOW;
digitalWrite13,state1; ifstate2=state1
{ if state2state1
{ currentTime = micros;
diffTime = currentTime - prevTime; rps = 1000000diffTime;
rpm = 60000000diffTime;
unsigned long currentMillis = millis; ifcurrentMillis - prevMillis interval{
prevMillis = currentMillis; Serial.printrps; Serial.print rps ; Serial.printrpm; Serial.println
rpm; }
prevTime = currentTime; }
state2 = state1; }
Universitas Sumatera Utara
lcd.setCursor0, 0; lcd.printrps;
lcd.setCursor0, 1; lcd.print0, 1;
delay100; }
4.1.4 Pengujian Secara Keseluruhan
Pengujian keseluruhan sistem dilakukan setelah semua rangkaian dan perangkat lunak diintegrasikan menjadi satu sistem. Pengujian ini bertujuan untuk
menunjukkan bahwa perancangan sesuai dengan target awal pembuatannya. Hasil pengujian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Sistem dapat mengukur kecepatan putaran roda rpm 2. Sistem dapat mengolah data pada arduino
4.2 Data Percobaan
No Rpm
Rps 1
115 4
2 170
6 3
200 7
4 125
4 5
85 2
6 145
5 7
180 6
8 200
7 9
205 7
10 190
6
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
1. Alat ini bekerja menggunakan sebuah sensor TCRT 5000 dimana hasil pengolahan data yang diperoleh sensor, dikendalikan oleh arduino nano
yang kemudian ditampilkan dalam bentuk angka digital melalui bahasa pemrograman.
2. Kelebihan dari sistem pengendali kecepatanini dibandingkan sistem pengendali sebelumnya adalah adanya PWM yang mengatur putaran.
3. Alat pengukur kecepatan benda bergerak ini bekerja berdasarkan respon sensor yang kami hubungkan ke arduino nano.Sensor yang kami pakai
berupa transmitter dan receiver infrared sebanyak dua pasang. Transmitter yang kami gunakan berupa LED yang memancarkan sinar infrared
sedangkan receiver yang kami gunakan adalah photo dioda.
5.2 Saran
1. Aplikasi alat kontrol kecepatanuntuk proses pengendalian kecepatan pada motordapat digunakan dalam berbagai dinamika proses. Pada pengujian alat
kontrol kecepatanini, baru dilakukan untuk proses motor dengan satu arah dan hanya bisa mengendalikan putaran motor secara langsung tidak secara
bertahap. Untuk
selanjutnya, sebaiknya
dapat dilakukan
program pengembangan dengan dinamika proses yang lain, misalnya penggunaan alat
Universitas Sumatera Utara
kontol untuk proses pengendalian kecepatan yang menggunakan motor yang daya lebih besar.
2.Sistem pengendalian
proses, terutama
untuk mengendalikan
kecepatan motormerupakan suatu sistem yang sangat penting dalam industri kimia.
3.Dalam perancangan alat kendali kecepatanuntuk dapat memperhatikan faktor- faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran kecepatanpada proses sehingga
hasil yang didapatkan akan lebih akurat.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1PHOTODIODA
Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus
listrik. Cahaya yang dapat dideteksi oleh dioda foto ini mulai dari cahaya infra merah, cahaya tampak, ultra ungu sampai dengan sinar-X. Aplikasi dioda foto
mulai dari penghitung kendaraan di jalan umum secara otomatis, pengukur cahaya pada kamera serta beberapa peralatan di bidang medis.
Gambar 2.1 Photodioda Alat
yang mirip
dengan Dioda
foto adalah
Transistor foto
Phototransistor . Transistor foto ini pada dasarnya adalah jenis transistor bipolar
yang menggunakan kontak junction Base-Collector untuk menerima cahaya. Komponen ini mempunyai sensitivitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan
Dioda Foto.
Hal ini
disebabkan karena elektron yang
ditimbulkan oleh foton cahaya pada junction ini diinjeksikan di bagian Base dan diperkuat
Universitas Sumatera Utara
dibagian Collectornya. Namun demikian, waktu respons dari Transistor-foto secara umum akan lebih lambat dari pada Dioda-Foto.
Prinsip kerja dari fotodioda jika sebuah sambungan-pn dibias maju dan diberikan cahaya padanya maka pertambahan arus sangat kecil sedangkan jika
sambungan pn dibias mundur arus akan bertambah cukup besar. Cahaya yang dikenakan pada fotodioda akan mengakibatkan terjadinya pergeseran foton yang
akan menghasilkan pasangan electron-hole dikedua sisi dari sambungan. Ketika elektron-elektron yang dihasilkan itu masuk ke pita konduksi maka elektron-
elektron itu akan mengalir ke arah positif sumber tegangan sedangkan hole yang dihasilkan mengalir ke arah negatif sumber tegangan sehingga arus akan mengalir
di dalam rangkaian. Besarnya pasangan elektron ataupun hole yang dihasilkan tergantung dari besarnya intensitas cahaya yang dikenakan pada fotodioda.
Photodiode akan mengalirkan arus yang membentuk fungsi linear terhadap
intensitas cahaya yang diterima. Arus ini umumnya teratur terhadap power density Dp. Perbandingan antara arus keluaran dengan power density disebut sebagai
current responsitivity . Arus yang dimaksud adalah arus bocor ketika photodioda
tersebut disinari dan dalam keadaan dipanjar mundur.
Sebagai contoh aplikasi photo diode dapat digunakan sebagai sensor api. Penggunaan sensor photo diode sebagai pendeteksi keberadaan api didasarkan
pada fakta bahwa pada nyala api juga terpancar cahaya infra merah. Hal ini tidak dapat dibuktikan dengan mata telanjang karena cahaya infra merah merupakan
cahaya tidak tampak, namun keberadaan cahaya infra merah dapat dirasakan yaitu ketika ada rasa hangat atau panas dari nyala api yang sampai ke tubuh kita.
Universitas Sumatera Utara
2.2 RPM RADIAN PER MENIT Ukuran Derajat