PENDAHULUAN TINJAUAN TEORITIS ANALISA DAN EVALUASI KESIMPULAN DAN SARAN

Data yang digunakan penulisan adalah data sekunder yaitu data yang dikutip dari data yang telah tersedia didalam suatu permasalahan data berupa laporan yang diterima BPS dari pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan per periode. Jadi penulis tidak langsung memperoleh data dari sumbernya. 2. Penelitian Kepustakaan Dalam hal ini penulis melakukan penelitian kepustakaan yaitu mencari data dari buku- buku atau sumber terbitan lainnya yang bersifat teoritis dan relevan dengan penelitian.

1.5 Sistematika Penulisan

Didalam sistematika penulisan tugas akhir ini, penulis membagikan bagian yang akan dibahas kedalam beberapa bab yang setiap bab akan ditunjang oleh sub bab guna mempermudah pembaca untuk mengerti dan memahami isi tulisan ini. Adapun sistematia penulisan yang akan dikemukakan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

Universitas Sumatera Utara Menguraikan pengertian dari demografi penduduk dan teori-teori yang berhubungan dengan kependudukan. Disini juga dijelaskan model yang akan digunakan untuk proyeksi ramalan serta atribut yang mendukung perhitungan dalam kependudukan. BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN TAPANULI SELATAN Bab ini berisikan gambaran umum kabupaten Tapanuli Selatan dimana penulis melakukan riset untuk tugas akhir ini.

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI

Pada bab ini dijelaskan tentang perhitungan yang dilakukan untuk meramalkan jumlah penduduk ditahun yang akan datang, persentase perubahan penduduk, dan sex rasio. BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan tentang cara pengaktifan Excel,pengisian data, dan cara membuat grafik.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang mencakup kesimpulan yang diambil setelah pengolahan dan analisa perhitungan serta saran-saran yang berupa masukan-masukan. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian-pengertian Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri berasal dari kata Yunani yaitu “Demos” yang berarti rakyat atau penduduk dan “Grafein” yang berarti menulis. Jadi demografi adalah tulisan tulisan mengenai rakyat atau penduduk. Bersdasarkan : Multilingual Demographic Dictionary IUSSP, 1982 defenisi demografi adalah : Demografi is the scientific study of human populations in primarly with the respect to their size, their structure compotition and their development change. Dalam Bahasa Indonesia terjemahan kurang lebih sebagai berikut : Demografi mempelajari penduduk suatu wilayah terutama mengenai jumlah, struktur komposisi penduduk dan perkembangannya perubahannya. Universitas Sumatera Utara Philip M. Hauser dan Dudley Ducan 1959 mengusulkan defenisi demografi sebagai berikut : Demografi mempelajari jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena fertilitas, mortalitas, gerak teritorial migrasi dan mobilitas social perubahan status. Dari kedua defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa demografi mempelajari strukur dan proses penduduk suatu wilayah. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah, dan perubahan tersebuat disebabkan karena proses demografi yaitu kelahiran fertilitas, kematian mortalitas, dan migrasi penduduk. Struktur penduduk merupakan aspek yang statis,yang menggambarkan penduduk dari hasil sensus penduduk pada hari sensus tersebut. Data yang dapat pada hari dilakukan sensus dijadikan sebagai basis perhitungan penduduk. Setelah hari sensus penduduk tersebut dilakukan maka struktur penduduk akan berubah dari basis penduduk tadi. Unsur-unsur yang dinamis yang terdiri kelahiran, kematian, dan migrasi. Proses perubahan tersebut disebut pula dengan proses yang dinamis. Masalah kependudukan sangat mempengaruhi kesejahteraan dan perkembangan suatu daerah dan negara. Pada tahun 1973 di Paris selama kongres masalah kependudukan dilangsungkan, Aldhope Laundrey telah membuktikan matemati adanya hubungan antara unsure-unsur demografi secara kelahiran, kematian, jenis kelamin, umur dan sebagainya. Ia menyarankan penggunaan istilah “PURE DEMOGRAPHY” untuk cabang ilmu demografi yang bersifat deskriptif. Universitas Sumatera Utara Pure Demography demografi umum atau juga disebut demografi formal menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk dimasa depan atau masa lampau. Studi kependudukan Population Study mempunyai kajian yang lebih luas dari kajian demografi murni, karena dalam memahami struktur dan proses kependudukan di suatu daerah, faktor-faktor non demografis ikut dilibatkan. Kammeyer 1971 memperjelas perbedaan antara demografi formal dengan studi kependudukan lewat perbedaan antara variabel pengaruh dan variabel terpengaruh. Jika variabel pengaruh dan variabel terpengaruh kedua-duanya terdiri dari variabel demografi maka tipe studi adalah demografi murni. Apabila salah satu variabelnya adalah variabel non demografi, maka kajian tersebut adalah studi kependudukan.

2.2 Kegunaan Proyeksi Penduduk