KEPENTINGAN CINA MENGINISIASI TERBENTUKNYA SCO (SHANGHAI COOPERATION ORGANIZATION) DI KAWASAN ASIA TENGAH (1996-2007)

(1)

SKRIPSI

KEPENTINGAN CINA MENGINISIASI TERBENTUKNYA

SCO (SHANGHAI COOPERATION ORGANIZATION) DI

KAWASAN ASIA TENGAH (1996-2007)

Tiongkok Interest In Initiating Of Shanghai Cooperation Organization

Established In Central Asia

Di susun oleh:

A. MUH. SAKTI SAPUTRA

20120510225

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH YOGYAKARTA


(2)

i

SKRIPSI

KEPENTINGAN CINA MENGINISIASI TERBENTUKNYA

SCO (SHANGHAI COOPERATION ORGANIZATION) DI

KAWASAN ASIA TENGAH (1996-2007)

DisusunOleh:

A. MUH. SAKTI SAPUTRA

20120510225

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH YOGYAKARTA


(3)

ii

SKRIPSI

KEPENTINGAN CINA MENGINISIASI TERBENTUKNYA

SCO (SHANGHAI COOPERATION ORGANIZATION) DI

KAWASAN ASIA TENGAH (1996-2007)

Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Politik S-1 pada Program Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Muhammadiayah Yogyakarta

Disusun Oleh:

A. MUH. SAKTI SAPUTRA

20120510225

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH YOGYAKARTA


(4)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN SKRIPSI

Bismillahirahmanirahim,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : A. MUH. SAKTI SAPUTRA

Nim : 20120510225

Judul Skripsi :

KEPENTINGAN

CINA

MENGINISIA

TERBENTUKNYA

SCO

(SHANGHAI

COOPERATION

ORGANIZATION) DI KAWASAN ASIA TENGAH 1996-2007.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan skripsi ini berdasarkan hasil penelitian, penulisan, dan pemaparan asli dari saya sendiri. Jika terdapat karya orang lain, saya akan memberikan sumber yang jelas. Apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar Sarjana S-1 yang telah diperoleh karena karya tulis ini, dan sanksi lain sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas Muhhammadiyah Yogyakarta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Yogyakarta, 15 Mei 2015

Yang menyatakan,

A. Muh Sakti Saputra 20120510225


(5)

iv

HALAMAN MOTTO

Dia (Allah) membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya

bertemu, Di antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh

masing-masing. Makan ikmat Tuhanmu yang manakah yang

kamudustakan?

” (Surat Ar

-Rahman 19-21).

“Deceng mi kusappa’ Na Kusalai Kampongku, rewa pa’ na

kupadecengi kampongku”

“Laki

-laki hebat itu.. bisa dilihat dari 2 hal: pertama, siapa Ibunya dan

kedua, siapa Istrinya..” (Umar bin Khattab).

“Jangan takut jatuh, karena yang tidak pernah memanjatlah

yang tidak

pernah jatuh. Jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagal

hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah,

karena dengan kesalahan yang pertama kita dapat menamnah

pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang

kedua”. (Buya Hamka)

.

“Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun. Karena yang

menyukaimu tidak butuh itu, dan yang membencimu tidak percaya itu”.

(Ali bin Abi Thalib).

Melihatlah keatas untuk urusan akhiratmu dan melihatlah kebawah

untuk urusan duniamu, maka hidupakan

tentram”

.


(6)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Yang utama dari segalanya.. sembah sujud syukur kepada Allah

Azza wa Jalla, atas segala nikmat hidup dan kesempatan mengenggam

ilmu,

sehingga

penulis

dapat

menyelesaikan

skripsi

yang

berjudulKepentingan Terbentuknya SCO (Shanghai Cooperation

Organization)di Kawasan Asia Tengah 1996-2007. Serta shalawat dan

salam selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Sallallahu alaihi

wassalam. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak dibantu,

dibimbing, dan didukung oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis sangat ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1.

Mama

ku dan

Bapa’

ku tercinta, sebagai tanda bakti, hormat dan

rasa terimakasihku yang tiada terhingga ku persembahkan karya

sederhana ini kepada kalian. Terimakasih atas cinta dan kasih

sayang yang telah kalian berikan serta segala dukungan, motivasi

dan doa yang tiada hentinya kalian panjatkan danjuga tidak lupa

juga, terimakasihku kepada kalian yang selalu mengirimkan uang

bulanan selama 4tahun di perantauan. Semoga ini menjadi

langkah awal untuk membuat kalian bangga. Terimakasiiiih..

2.

Untuk Kaka’ku Ugi, Abba, sama Wawan, beserta istri

-istrinya

terimakasih atas dukungannya yang juga sekali-kali kirim uang

dan mohon diteruskan dan ditingkatkan sama tidak lupa dengan

ad

e’

ku,

yang paling canti’

kecut-kecut tedong

naliwe’ pajjokka na

,

terimakasih juga tiada hal yang paling kurindukan adalah saat

berkumpul bersama kalian sama anak-anakmu. Hanya karya

sederhana ini yang dapat aku persembahkan.

3.

Buat keluarga besar Andi Hamid, Puang Unding dan keluarga,

Alm Puang Firman dan keluarga, Puang Iwan dan keluarga,

Puang Ani dan keluarga, Puang Anti dan Keluarga sama Puang

Ancu dan Keluarga. Serta keluarga besar Andi Campolang,

Puang Anca dan keluarga, Alm Puang Herman dan Keluarga,

sama Puang Etti dan keluarga terimakasih atas doa kalian sama

kirimannya.

4.

Buat adindaku yang tersayang Jihanza Lamatuzakia Zarlis,

terimakasih atas kesabarannya menunggu. Kalau Samy


(7)

vi

Sederhana” untukmu. Semoga kita selalu bersama sekarang,

sampai kakek-nenek hingga kita dikuburkan haha

5.

Buat teman-teman seangkatan ku, dipinrang, Andito, Agum Ian,

Noval, Anggae, Angga2, B

embe’

e, Canra, Yasir, Yogi, Yudi, la

Cakra, Iwang jawae, dll serta yang dijogja, Sake, Abi, Yasir,

Bamex, Hendi, Candra (The Translator), bang Jef, dan

teman-teman

futsal,

dllterimakasihhhhh

kalian,

luar

biasahhhhhhhhhhhhhh.

6.

Terimah kasih juga sama “orang rumah” terutama Puang

ani

sama Puang lallang karena selalu membiarkan saya tinggal

dirumahnya dijogja.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih

jauh dari kesempurnaan, karena sempurna hanya milik Allah Azza wa

Jalla. Harapan penulis, informasi dari skripsi ini mampu memberikan

manfaat untuk penulis dan pembaca yang masih berjuang dalam

perjuangannya.


(8)

vii

KATA PENGANTAR

Segalapujibagi Allah Azza waJalla yang telah melimpahkan

rahmat dan karunianya kepada kita semua. Skripsi yang berjudul

Kepentingan Terbentuknya SCO (Shanghai Cooperation Organization)

di Kawasan Asia Tengah 1996-2007 ini disusun guna memenuhi

persyaratan memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pada kesempatan

ini perkenankanlah penulis menghaturkan rasa terimakasih yang

sebesar-besarnya atas segala bimbingan dan bantuan yang penulis

terima dari beberapa pihak sehingga terselesaikannya penulisan skripsi

ini. Ucapan terimakasih penulis haturkan kepada yang terhormat:

1.

Bapak Prof. Dr. Bambang Cipto, MA. Selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta.

2.

Bapak Ali Muhammad, S.IP., M.A., Ph.D. Selaku Dekan

Fakultas

Ilmu

Sosial

dan

Ilmu

Politik

Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta.

3.

Ibu Dra. Grace Lestariana W, M.Si. Selaku Dosen

Pembimbingyang telah memberikan bimbingan, arahan, serta

meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan mencurahkan segala

perhatiannya untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan

skripsi ini hingga selesai.

4.

Semua dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas

Muhammadiyah

Yogyakarta,

yang

telah

mengajar

dan

membimbingku selama di perkuliahan.

5.

Semua staff TU Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang telah memberikan

pelayanan kepadaku selama di perkuliahan.

Dengan iringan doa semoga Allah Azza waJalla melimpahkan

pahala kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsiini. Akhirnya penulis berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

memerlukannya.


(9)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN MOTTO ...ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ...3

A. LATAR BELAKANG ... 3

B. RUMUSAN MASALAH ... 10

C. KERANGKA PEMIKIRAN ... 10

D. HIPOTESIS ...14

E. JANGKAUAN PENELITIAN ...14

F. METODE PENELITIAN ...14

G. SISTEMATIKA PENULISAN ...15

BAB II AWAL TERBENTUKNYA SHANGHAI COOPERATION ORGANIZATION ... 17

A. Kawasan Asia Tengah ... 18

B. Dari Shanghai Five menjadi Shanghai Cooperation Organization...24

C. KerjasamaEkonomidalam Shanghai Cooperation Organization ... 35


(10)

ix BAB III KEPENTINGAN INTEGRITAS WILAYAH DAN KEBANGSAAN

A. Cina ... 39

B. Etnis Uyghur danGerakanSeparatis di Xinjiang ... 49

BAB IV KEPENTINGAN KEAMANAN ENERGI ...67

BAB V KESIMPULAN ...82

DAFTAR PUSTAKA ... 86


(11)

(12)

1

KEPENTINGAN CINA MENGINISIASI TERBENTUKNYA SHANGHAI COOPERATION ORGANIZATION DIKAWASAN ASIA TENGAH

A. Muh. Sakti Saputra

Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Email: saktirudyhamid@gmail.com

Abstrak

Kawasan Asia Tengah merupakan kawasan yang dihuni oleh negara bekas jajahan Uni Soviet. Sejak runtuhnya Soviet pada tahun 1990, kawasan Asia Tengah menjadi rentan akan konflik, dan gerakan separatis-pun bermunculan dimana-mana menyebabkan timbulnya kekawatiran terhadap negara-negara yang berbatasan langsung dengan kawasan ini, seperti daerah otonomi Xinjiang, Cina yang berbatasan langsung dengan Asia Tengah. Terlebih lagi, Xinjiang dihuni oleh etnis minoritas muslim atau dikenal dengan Etnis Uighur dan tidak heran budayanya-pun lebih dekat dengan Turki. Terlepas dari permasalahan diatas, Asia Tengah sendiri memiliki sumber daya alam berupa minyak dan gas alam yang mampu memenuhi kebutuhan Cina yang tiap tahunnya meningkat seiring dengan meningkatnya industrialisasi di negara ini. Sehingga dengan ini Cina memberikan perhatian lebih terhadap keamanan di kawasan Asia Tengah yang mengancam integritas kebangsaan Cina dan juga senantiasa menjaga hubungan yang baik dengan negara-negara di kawasan Asia Tengah melalui kejasama bilateral maupun multilateral dalam pengolahan sumber daya alam Asia Tengah. Cina kemudian menginisiasi terbentuknya organisasi regional dikawasan ini, yang kemudian dikenal dengan Shanghai Cooperation Organization (SCO) pada tahun 2001.

Kata Kunci: Asia Tengah; Cina; Xinjiang; Shanghai Cooperation Organization; Separatis; Uighur; Minyak; Gas


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada zaman Yunani kuno, para filsuf memandang kehidupan negara bersifat

deterministic, artinyakehidupan politik dipengaruhi dan ditentukan oleh faktor-faktor fisik geografis atau keadaan alam. Mereka berpendapat bahwasannya keadaan iklim disuatu kawasan atau wilayah akan mempengaruhi sifat atau perilaku manusia yang hidup dikawasan atau disuatu wilayah. Letak yang berdekatan dengan laut mendorong kegiatan perdagangan yang akhirnya menjadi dasar negara kota; iklim yang sedang secara menguntungkan telah mempengaruhi pertumbuhan karakter nasional, daya manusiawi dan kecerdasan1. Menurut Henry Thomas Buckle (1821-1862), seperti yang dikutip oleh James E. Dougherty dan Robert L. Pfaltzgraff JR, pada bangsa-bangsa di iklim dingin “watak yang lebih berani dan suka bekerja mudah ditemukan

daripada bangsa yang makanannya… gampang diperoleh, atau bahkan diberikan begitu saja

secara melimpah oleh alam tanpa suatu jerih payah”.

Geopolitik adalah suatu upaya pemakaian kekuatan politik terhadap suatu kawasan atau wilayah, seperti halnya memperluas pengaruh disuatu kawasan guna mendapatkan ruang hidup untuk kelangsungan hidupnya dengan kata lain untuk memenuhi kebutuhannya. Berdasarkan hal inilah Cina dan Rusia bekerjasama khususnya dikawasan Asia Tengah untuk memperluas pengaruhnya guna memenuhi kebutuhannya sendiri khususnya kebutuhan dalam negerinya.

1

James E. Dougherty, dan Robert L. Pfaltzgraff, Jr, Contending Theories of International Relations: A Comprehensive Survey, (New York: Harper CollinsPublisher, inc, 1990), hal 53.


(14)

Cina merupakan negara terbesar di Asia, dan terbesar ketiga di dunia setelah Rusia dan Kanada. Selain itu, Cina memiliki wilayah laut lebih dari 4,7 juta kilometer persegi yang terletak di lepas pantai timur dan selatan Cina. Perbatasan darat Cina memiliki panjang total lebih dari 20.000 kilometer yang terbentang dari mulut sungai Yalu, hingga meliputi 15 negara, diantaranya: Korea, Rusia, Mongolia, Kazakhstan, Kyrgyztan, Tajikistan Afganistan, Pakistan, India, Nepal, Sikkim, Bhutan, Myanmar, Laos, dan Vietnam (berlawanan dengan arah jarum jam). Selain itu Cina merupakan negara yang memiliki populasi terbesar di dunia, tercatat ditahun 1995 populasi di Cina meningkat hingga 1,2 miliar jiwa dan itu terus bertambah hingga akhir tahun 1997 sebesar 1,236 miliar, 22% dari total populasi dunia2. Ditahun 2015 ini menurut

National Bureau of Statistic of China (NBS) populasi Cina diperkirakan menyentuh angka 1.372 miliar jiwa3.

Cina adalah negara kesatuan yang memiliki 56 kelompok etnis. Sebanyak 92% masyarakat China adalah etnis Han, yang merupakan etnis mayoritas di Cina dan 8% persennya terdiri dari 55 etnis minoritas, mereka dikatakan etnis minoritas dikarenkan populasinya terbilang sedikit. Dari 55 kelompok etnis minoritas hanya ada sebagian penduduknya yang melebihi 5 juta jiwa atau hampir menyentuh angka tersebut, seperti Zhuang, Manchu, Hui, Yi, Miao Uygur, Tujia, Tibetan, dan Mongolia. Dengan populasi lebih dari 15 juta jiwa, etnis Zhuang adalah etnis minoritas terbesar di Cina.

Wilayah yang luas dan besarnya jumlah penduduk Cina merupakan faktor pendukung kemajuan bangsa ini, namun disisi lain ini juga sebagai faktor penghambat. Mulai dari

2Untuk mengetahui lebih jelasnya tentang Cina dan budayanya, lihat Zheng Ping, 1998,China’s Geography, Nat ural Conditions, Regional Economies, Cultural.

3


(15)

pemerintahan Mao hingga Deng yang penuh dengan tantangan berhasil membentuk jatidiri bangsa ini hingga menjadi negara adidaya baru.

Kebijakan ekonomi Cina pada tahun 1978 dibawah komunisme, sumber ekonomi Cina seperti perusahaan, sumber daya alam dan sebagainya dikendalikan sepenuhnya oleh negara, baru pada tahun 1979 Cina mengizinkan kepemilikan dan investasi swasta dibeberapa bidang ekonomi sehingga mulai menggeser ekonominya dari basis pertanian ke industri, sejak saat inilah perekonomian Cina telah mengalami peningkatan dengan rata-rata 9,5% pertahun. Setelah negara ini berubah haluan dari komunis ke pasar bebas, kini Cina menjadi negara adidaya dengan pertumbuhan perekonomian tercepat di dunia, dengan rata-rata 10% pertahun. Bahkan, Cina menjadi negara importir bersih minyak sejak tahun 1993. Peningkatan pertumbuhan perekonomian Cina di barengi dengan peningkatan kebutuhan energi Cina. Peningkatan jumlah konsumsi energi Cina secara garis besar dikarenakan oleh: (1) pertumbuhnan ekonomi yang tepat, (2) industrialisasi yang cepat, (3) urbanisasi yang cepat, (4) pertumbuhan ekspor yang

cepat, dengan dikenalnya Cina sebagai “pabrik dunia”4

.

Selain kebutuhan energi yang semakin meningkat, juga muncul masalah yang cukup serius dalam negeri Cina yakni, masalah integritas wilayah dan kebangsaan yang kerap berujung pada keinginan masyarakat Xinjiang untuk melepaskan diri. Kekhawatiran pemerintah Cina akan gerakan separatis yang bermunculan di provinsi ini akan membuat keadaan dalam negeri Cina ini semakin buruk dan bisa saja yang yang paling dikhawatirkan Cina akan terjadi. Provinsi Xinjiang sendiri, bagi pemerintah Cina merupakan suatu provinsi yang cukup penting dikarenakan jalur minyak Cina dari Afrika, Timur Tengah, dan Eropa berakhir di Xinjiang ini.

4


(16)

Lebih lanjut lagi, Xinjiang sendiri secara geografis mempunyai posisi yang sangat strategis serta sangat rawan akan gerakan-gerakan separatis maupun, teroris dan extremis dikarenakan berbatasan langsung dengan Asia Tengah.

Asia Tengah merupakan suatu kawasan yang dihuni oleh negara-negara bekas jajahan Uni Soviet, yakni Kyrgyzstan, Uzbekistan, Tajikistan, Kazakhstan, dan Turkmenistan. Kelima negara ini memilih memisahkan diri atau merdeka setelah berakhirnya perang dunia ke-2 yang diiringi dengan runtuhnya Uni Soviet. Asia Tengah dengan kaukasusnya memiliki sebuah perjalanan sejarah yang panjang dengan pertempuran geopolitik dari pendudukan Alexander the Great, Ghengis Khan, Tamarlane (Timur Lenk) sampai ekspansi kekaisaran Rusia pada abad ke-18 5. Pada abad 19, Asia Tengah mencapai puncak persaingan imperialis antara kekaisaran Rusia dan Inggris (The Great Game)6. Dengan menempati posisi strategis sentral dan didukung dengan sumber daya alam khususnya minyak dan gas alam yang luar biasa besarnya membuat kawasan ini selalu menjadi pusat perhatian negara-negara industri.

Asia Tengah dikenal sebagai suatu kawasan yang sangat lekat dengan gerakan-gerakan teroris, ekstremis, dan separatis. Sebelum dan setelah runtuhnya Uni Soviet, gerakan-gerakan ini bermunculan dan mengancam keamanan negara-negara di Asia Tengah bahkan mengancam keamanan negara-negara yang berbatasan langsung dengan kawasan ini, seperti Rusia dan Cina. Salahsatu provinsi terpenting Cina saat ini yaitu provinsi Xinjiang, Cina dimana sekarang telah marak gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari Cina.

Diluar dari pada konflik-konflik tersebut, Penopang Asia Tengah dan kaukasusnya adalah sumber daya alamnya yang melimpah, cadangan minyak dan gas bumi juga tambang emas

5

Nuraeni S, Deasy Silvya, dan Arfin Sudirman, Regionalisme Dalam Studi Hubungan Internasional, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010) hal 262.

6 Ibid.


(17)

terbesar di dunia7. Lebih lanjut kawasan ini merupakan jalan lintas strategis secara ekonomi, Jalan Sutra yang legendaris, yang menghubungkan Cina di Timur dengan Eropa di Barat8. Asia Tengah merupakan kawasan yang sangat strategis dan mengandung sumber daya alam yang sangat melimpah, contohnya saja minyak bumi dan gas alam. Di abad ke-21 ini permintaan minyak dunia semakin meningkat terutama di negara-negara maju seperti AS, Rusia dan Cina.

Dan pada tahun 2001, terbentuklah SCO (Shanghai Cooperation Organizations) yang dimotori oleh dua negara adidaya yakni Rusia dan Cina. SCO adalah suatu organisasi yang berada di kawasan Asia Tengah SCO adalah sebuah organisasi internasional antar pemerintah. Negara-negara anggotanya meliputi area seluas lebih dari 30 juta kilometer persegi, atau sekitar tiga seperlima dari Eurasia, dengan populasi 1.455 milyar, sekitar seperempat dari populasi dunia. Organisasi ini dianggotai oleh Tiongkok, Rusia, Kazakshtan, Kyrgyztan, Tajikistan dan Uzbekistan. Kecuali Uzbekistan, 5 negara lain yang tergabung dalam organisasi ini sebelumnya membentuk yang bernama Shanghai Five pada tahun 1996, dan kemudian SCO baru dideklarasikan pada 15 juni 2001 setelah Uzbekistan bergabung. India, Iran, Mongolia, dan Pakistan telah diterima sebagai negara pengamat dalam SCO pada 2005. Kalau ditotal, luas wilayah keseluruhan anggotanya mencapai 30 juta km2 atau sekitar tiga perlima dari Eurasia, dengan populasi 1.455 milyar, atau sekitar sepermpat dari total penduduk dunia dengan bahasa yang digunakan yaitu Cina dan Rusia. Dari tahun 2001-2007 SCO telah mengadakan 7 pertemuan puncak. Sejak tahun 2004, telah diterima Mongolia, Iran, Pakistan, dan India sebagai pengamat.

Dalam Organisasi SCO sendiri terdapat dua negara adidaya yang secara histori memiliki hubungan yang begitu rumit, yakni Rusia. Rusia sendiri adalah pewaris tunggal dari runtuhnya

7

Nuraeni S, Deasy Silvya, Arfin Sudirman, Op,cit., hal 263. 8


(18)

Uni Soviet. Uni Soviet adalah sebuah negara dengan perjalanan sejarah yang panjang dan memiliki hubungan yang erat dengan Cina, namun seringkali diwarnai dengan konflik, terutama konflik-konflik perbatasan. Berdasarkan pada apa yang sekarang diketahui, konflik antara Cina dan Soviet dapat dikatakan jauh lebih rumit dari pada yang disadari oleh dunia barat pada waktu itu9.

Bila dilihat dari sejarah hubungan Cina dan Soviet bersifat begitu rumit, terlihat pada waktu Mao Zedong berkunjung selama 3 bulan ke moskow namun Mao meninggalkan Moskow dengan hasil yang sangat mengecilkan hati10. Stalin menganggap supremasi Partai Komunis Soviet dalam pergerakan komunis dunia sebagai hal alamiah dan nampaknya mengharapkan Cina tunduk pada kepemimpinan Soviet11.

Hubungan Cina-Soviet kemudian memburuk selama tahun 1950-an ketika Cina mengambil langkah, yang menurut pertimbangannya lebih sesuai dengan kebudayaan dan perekonomian perindustriannya namun tidak sejalan dengan kemauan Soviet. Tindakan Mao yang mengundang reaksi Soviet sebagai bukti tentangan Soviet terhadap program Langkah Besar ke Depan (Great Leap Forward)12. Hubungan itu makin panas ketika soviet membatalkan persetujuan nuklir antara Soviet-Cina. Ketegangan-ketegangan itu pun semakin berlanjut hingga pada tahun 1963 kedua negara ini terlibat perselisihan secara terbuka.

Hubungan Cina-Soviet sejak tahun 1976 bersifat musiman, pada tahun itu untuk pertama kalinya jendral Leonid menyatakan bahwa Uni Soviet berniat untuk mendasarkan hubungannya

9

Jones. Walter S, Logika hubungan Internasional: persepsi nasional 1 (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 1992), hal 200.

10

Ibid.

11

Ibid.

12


(19)

dengan Cina pada hidup berdampingan13. Kemudian pemimpinn Soviet secara ingin mengadakan pembicaraan mengenai perbatasan dengan Cina.

Hingga sekarang Cina sangat mengharapkan membaiknya hubungan dengan Uni Soviet untuk mendukung keberhasilan pembangunan ekonomi domestiknya.

B. RUMUSAN MASALAH

Mengapa Cina mempunyai inisiatif untuk membentuk suatu organisasi regional dikawasan Asia Tengah yang mengikutsertakan Rusia?

C. KERANGKA PEMIKIRAN

Dalam hal ini untuk menjawab pertanyaan pada rumusan masalah diatas, penulis mencoba untuk menggunakan satu konsep dan satu teori yaitu: Konsep Kepentingan Nasional dan Teori Heartland.

a. Konsep Kepentingan Nasional

Kepentingan nasional adalah tujuan-tujuan yang ingin dicapai sehubungan dengan kebutuhan suatu negara/bangsa yang telah dicita-citakan. Dalam hal ini kepentingan nasional yang relatif tetap dan sama, yaitu keamanan (mencakup kelangsungan hidup rakyatnya dan kebutuhan wilayah) serta kesejahteraan. Kedua pokok inilah yang menjadi dasar dalam merumuskan atau menetapkan kepentingan nasional bagi setiap negara14. Bahkan setiap langkah

13

Ibid, hal 202. 14

Lihat Teuku May Rudy, 2002, Studi Strategis dalam Transformasi Sistem Internasional Pasca Perang Dingin, Bandung, PT Refika Aditama. Hal, 116.


(20)

kebijakan luar negeri seharusnya dilandaskan pada kepentingan nasional dan diarahkan untuk

mencapai serta melindungi apa yang dikategorikan “kepentingan nasional” negara tersebut15

. Sedangkan kepentingan nasional menurut Donald E. Nuechterlein adalah kepentingan yang dirasakan dan diinginkan oleh beberapa negara yang berdaulat yang mencakup pula lingkungan externalnya. Ada empat jenis kepentingan nasional, yaitu sebagai berikut16:

1) Kepentingan pertahanan, kepentingan untuk melindungi warga negaranya serta wilayah dan sistem politik dari ancaman negara lain.

2) Kepentingan ekonomi, yakni kepentingan pemerintah untuk meningkatkan perekonomian negara melalui hubungan ekonomi dengan negara lain.

3) Kepentingan tata internasional, yaitu kepentingan untuk mewujudkan/ mempertahankan sistem politik dan ekonomi internasional yang menguntungkan bagi negaranya dari ancaman luar.

4) Kepentingan ideologi, yaitu kepentingan untuk mempertahankan atau melindungi ideologi negaranya dari ancaman ideologi negara lain.

Dalam hal ini, penulis berusaha menjelaskan bahwasannya Cina mempunyai tujuan untuk menjaga pasokan minyak dalam negerinya tetap tersedia serta menjaga kestabilitasan perbatasan, terutama yang berbatasan langsung dengan negara-negara dikawasan Asia Tengah yaitu provinsi Xinjiang guna melancarkan kepentingannya yaitu impor minyak dan gas untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negerinya, seperti penulis sudah jelaskan dilatar belakang bahwasannya

15

Jack C Plano and Roy Olton, The International Relations Dictionary, (New York, Holt, Rinehart and Winston, Inc, 1969), hal 128.

16

Donald E. Nuechterlein, National Interests and Presidential Leadership; The Setting of Priorities (Boulder;1978), hal 54-56.


(21)

meningkatnya kebutuhan energi dalam negeri mengakibatkan isu keamanan energi di Cina menjadi isu krusial sehingga mengharuskan Cina untuk melakukan kebijakan mendiversifikasi sumber daya alam dan menambah koridor energi.

b. Teori Heartland

Teori ini mengatakan bahwa negara yang mampu mengontrol sumber daya manusia dan fisik dari daratan Eurasia antara Jerman serta Siberia Tengah akan berada dalam posisi untuk mengontrol dunia17.

Sir Halford Mackinder (1861-1947), teorinya menganut konsep kekuatan, yang mencetuskan Wawasan Benua yaitu konsep kekuatan di darat. Teorinya berbunyi; barang siapa

dapat menguasai “Daerah jantung” (Eurasia = Eropa dan Asia) akan dapat menguasai “Pulau Dunia” yaitu Eropa, Asia, dan Afrika. Selanjutnya barang siapa dapat menguasai “Pulau Dunia”

akhirnya dapat menguasai dunia. (Teori Daerah Jantung)18.

Mackinder seorang ahli geopolitik yang berasal dari Inggris, mengemukakan bahwa

“daerah sumbu” politik internasional adalah daerah yang sangat luas yang membentang dari

daratan Eropa Timur sampai Siberia19:

“Jika kita melihat sepintas saja kecendrungan-kecendrungan sejarah yang lebih luas, bukankah suatu korelasi yang pasti pada hubungangeografis menjadi sangat jelas? Bkankah daerah sumbu (daerah jantung) politik dunia adalah Euro-Asia yang luas itu, yang walaupun tidak bisa dicapai oleh kapal tetapi di jaman dulu begitu terbuka bagi serangan kaum nomad berkuda, dan yang sekarang hamper terpenuhi oleh

jaringan-jaringan kereta api?”

17

Jack C, Plano and Roy Olton Roy, Op, Cit., hal 8.

18

Lihat lampiran 1, peta heartland

19


(22)

Daerah sumbu ini oleh Mackinder sendiri disebut daerah jantung (Heartland) yang dikelilingi diantaranya Jerman, Turki, India, dan Cina, negeri-negeri pinggiran Eurasia ini oleh

Mackinder dinamai “bulan sabit sungai”. Selain itu, daerah ini juga dikelilingi oleh Inggris, Afrika Selatan dan Jepang, daerah ini dinamai “bulan sabit luar”. Mackinder merumuskan

diktumnya yang terkenal, seperti yang dikutip oleh James E. Dougherty dan Robert L. Pfaltzgraff JR dalam bukunya20:

“Barang siapa yang menguasai Eropa Timur ia menguasai Daerah Jantung, barang

siapa yang menguasai Daerah Jantung, ia menguasai Pulau Dunia (Eurasia), barang

siapa yang menguasai Pulau Dunia, ia menguasai Dunia.”

Penopang Asia Tengah dan kaukasus adalah sumber daya alamnya yang melimpah, cadangan minyak dan gas bumi juga tambang emas terbesar di dunia. Lebih lanjut kawasan ini merupakan jalan lintas strategis secara ekonomi, Jalan Sutra yang legendaris, yang menghubungkan Cina di Timur dengan Eropa di Barat21. Asia Tengah merupakan kawasan yang sangat strategis dan mengandung sumber daya alam yang sangat melimpah, contohnya saja minyak bumi dan gas alam. Di abad ke-21 ini permintaan minyak dunia semakin meningkat.

D. HIPOTESIS

Cina menginisiasi terbentuknya kerjasama kawasan, agar kepentingan Cina atas integritas wilayah dan kerjasama dibidang keamanan energi bisa dengan mudah direalisasikan.

20 Ibid. 21


(23)

E. JANGKAUAN PENELITIAN

Dalam membahas masalah tersebut, dan untuk menjaga kedisiplinan penulis terhadap masalah yang diangkat, penulis membatasi jangkauan penelitian ini tentang kepentingan integritas kebangsaan dan kepentingan ekonomi Cina dikawasan Asia Tengah serta sejarah terbentuknya organisasi SCO sehingga mampu melihat mengapa Cina menginisiasi terbentuknya SCO dikawasan Asia Tengah dari tahun 1996-2007.

F. METODE PENELITIAN

a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dimana penulis mendeskripsikan kepentingan Cina dikawasan Asia Tengah.

b. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder yang berarti diperoleh dari buku-buku, artikel dan internet.

c. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah melalui library research yaitu berdasarkan dari buku dan media internet.

d. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan data kualitatif dengan metode analisis dan kajian sejarah yaitu menjelaskan dan menggambarkan data berdasarkan sumber-sumber tertulis yang ada.


(24)

G. SISTEMATIKA PENULISAN

Bab I, pendahuluan, pada bab ini penulis mengulas sedikit tentang isu keamanan energi di Cina, serta konflik etnis di Provinsi Xinjiang dan juga sedikit membahas hubungan Cina-Rusia (akan dibahas pada bab III), kemudian pada bab ini juga sedikit dibahas tentang Shanghai Cooperation Organization (akan dibahas pada bab II).

Bab II, Sejarah terbentuknya SCO, Dibab ini penulis membahas letak geografis Asia Tengah serta terbentuknya terbentuknya SCO hingga berbagai kebijakan yang tentunya mewakili kepentingan Cina dikawasan Asia Tengah.

Bab III , Sebelum masuk pada inti pembahasan bab ini, penulis membahas profil negara Cina dan pemerintahan Cina di era Mao Zedong dan Deng Xiaoping, kemudian membahas sedikit kondisi di Asia Tengah. Inti pada pembahasan bab ini, yaitu kepentingan Cina atas Integritas Wilayah dan Kebangsaan.

Bab IV, Sebelum masuk pada inti bab ini, penulis akan membahas sedikit tentang hubungan Cina dengan Asia Tengah jauh sebelum negara dikawasan Asia Tengah merdeka, dan juga sedikit membahas tentang hubungan Cina, Rusia, dan negara di Asia Tengah. Kemudian pada inti pembahasan bab ini, penulis akan membahas tentang kepentingan keamanan energi Cina dikawasan Asia Tengah.


(25)

BAB II

AWAL TERBENTUKNYA SHANGHAI COOPERATION ORGANIZATION

Salah satu fenomena setelah tahun 1945 adalah pesatnya pertumbuhan organisasi-organisasi regional. Organisasi regional hanyalah salah satu dimensi dalam regionalisme1. Begitupula yang terjadi di kawsan Asia Tengah, setelah runtuhnya Uni Soviet pertumbuhan organisasi-organisasi international begitu pesat, salah satunya ”Shanghai Five” yang didirikan pada tahun 1996 dan kemudian berubah menjadi “Shanghai Cooperation Organization” pada tahun 2001, Cina merupakan salah satu motor organisasi ini.

Cina sendiri memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Asia Tengah, secara geografis, provinsi Xinjiang, Cina berbatasan langsung dengan beberapa negara kawasan ini. sehingga tidak heran jika gerakan separatis, teroris, dan ekstremis yang kerap muncul dikawasan ini dapat mengganggu integritas wilayah dan kebangsaan Cina, maka dari itu Cina senantiasa menjaga hubungan dengan negara di kawasan ini. Terlebih lagi ketika Cina menjelma sebagai negara adidaya dengan tingkat perekonomian yang begitu pesat, ini membuat Cina makin membuka hubungan dikawasan ini, dikarenakan kawasan ini memiliki sumber daya energi yang dapat memenuhi kebutuhan energi Cina.

A. Kawasan Asia Tengah

Kawasan Asia Tengah mempunyai posisi yang strategis dan didukung dengan sumber daya alam khususnya minyak dan gas alam yang luar biasa besarnya membuat kawasan ini selalu menjadi pusat perhatian negara-negara industri. Sehingga saat ini, bisa dikatakan bahwa Asia

1


(26)

Tengah kembali mencapai puncak persaingan dengan pemain baru yaitu China, Rusia dan AS (The New Great Game). Dimana ketiga negara ini berusaha untuk memperluas pengaruhnya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.

Mackinder seorang ahli geopolitik yang berasal dari Inggris, mengemukakan bahwa

“daerah sumbu” politik internasional adalah daerah yang sangat luas yang membentang dari

daratan Eropa Timur sampai Siberia:

Jika kita melihat sepintas saja kecendrungan-kecendrungan sejarah yang lebih luas, bukankah suatu korelasi yang pasti pada hubungangeografis menjadi sangat jelas? Bkankah daerah sumbu (daerah jantung) politik dunia adalah Euro-Asia yang luas itu, yang walaupun tidak bisa dicapai oleh kapal tetapi di jaman dulu begitu terbuka bagi serangan kaum nomad berkuda, dan yang sekarang hamper terpenuhi oleh jaringan-jaringan kereta api?2

Daerah sumbu ini oleh Mackinder sendiri disebut daerah jantung (Heartland) yang dikelilingi diantaranya Jerman, Turki, India, dan Cina, negeri-negeri pinggiran Eurasia ini oleh

Mackinder dinamai “bulan sabit sungai”. Selain itu daerah ini juga dikelilingi oleh Inggris, Afrika Selatan dan Jepang, daerah ini dinamai “bulan sabit luar”. Mackinder merumuskan

diktumnya yang terkenal, seperti yang dikutip oleh James E. Dougherty dan Robert L. Pfaltzgraff JR:

2


(27)

Barang siapa yang menguasai Eropa Timur ia menguasai Daerah Jantung, barang siapa yang menguasai Daerah Jantung, ia menguasai Pulau Dunia (Eurasia), barang siapa yang menguasai Pulau Dunia, ia menguasai Dunia3.

Penopang Asia Tengah dan kaukasus adalah sumber daya alamnya yang melimpah, cadangan minyak dan gas bumi juga tambang emas terbesar di dunia4. Lebih lanjut kawasan ini merupakan jalan lintas strategis secara ekonomi, Jalan Sutra yang legendaris, yang menghubungkan Cina di Timur dengan Eropa di Barat5.

Asia Tengah dengan kaukasusnya memiliki sebuah perjalanan sejarah yang panjang dengan pertempuran geopolitik dari pendudukan Alexander the Great, Ghengis Khan, Tamarlane

(Timur Lenk) sampai ekspansi kekaisaran Rusia pada abad ke-18 6. Pada abad 19, Asia Tengah mencapai puncak persaingan imperialis antara kekaisaran Rusia dan Inggris (The Great Game)7.

Republik-republik Asia Tengah pecahan Uni Soviet, terdiri dari Kazakhstan, Uzbekistan, Turkmenistan, Kyrgystan, dan Tajikistan. Kelima negara ini memilih memisahkan diri atau merdeka setelah berakhirnya perang dunia ke-2 yang diiringi dengan runtuhnya Uni soviet. Wilayah ini dulu dikenal sebagai Turkestan Barat (Western Turkestan) untuk membedakan dari Turkestan Timur yang berada di Cina)8. Luasnya meliputi 4 juta kilometer persegi, mulai dari wilayah Gunung Tiansan di Timur sampai ke Laut Kaspia di barat, dan dikelilingi oleh siberia di

3

Ibid. 4

Nuraeni S, Deasy Silvya, Arfin Sudirman, Loc, Cit.,. hal 263. 5

Ibid. 6

Ibid, hal 262. 7

Ibid.

8 Ibid


(28)

utara, Kashmir dan Afganistan di Selatan. Populasinya sekitar 50 juta penduduk yang terdiri dari 35 juta muslim dan 10 juta orang Rusia9.

Negara-negara yang berada di kawasan Asia Tengah memang memiliki hubungan yang kuat dengan Rusia dibanding Cina, ada dua hal yang menjadikan hubungan antara Rusia begitu emosional, pertama negara di Asia Tengah adalah negara bekas jajahan Uni Soviet yang merdeka pada tahun 1990-an. Kedua, faktanya bahwa meskipun telah merdeka, negara-negara di Asia Tengah tidak bisa lepas dari ketergantungannya dengan Rusia. Sebagai Contoh, Kazakhstan, meskipun mewarisi beberapa industri yang pernah dikembangkan oleh Soviet, namun ironisnya kejatuhan Uni Soviet pada tahun 1991 telah mengakibatkan krisis di sektor industri. Sehingga dengan ini sudah barang tentu Kazakhstan menggantungkan diri dengan pasar Rusia. Kyrgystan pun juga senasib dengan Kazakhstan, wilayah yang bertahun-tahun melayani keperluan industri militer Uni Soviet juga mengalami keterpurukan sejak runtuhnya negara tersebut. Namun agak berbeda dengan Turkmenistan setelah meninggalkan Uni Soviet, pemerintah berusaha melindungi konsumen dengan meluncurkan program privatisasi yang ambisius pada 1992 dan 1993 (kecuali energi, transportasi, pertanian dan komunikasi)10. Namun hanya menghasilkan sedikit kemajuan. Selain itu, Turkmenistan juga memainkan peran penting dalam Soviet sebagai penyedia gas alam sampai setelah masa Soviet, Rusia masih menjadi pertner terbesar pertama dalam perdagangan.

Namun, peran Cina terhadap Asia Tengah tidak dapat dikesampingkan, bahkan jauh sebelum tahun 90-an. Setahun setelah negara-negara di Asia Tengah menyatakan kemerdekaannya Cina langsung membuka hubungan bilateral antara negara di Asia Tengah

9

Ibid. 10


(29)

hingga saat itu hubungan antara negara di Asia Tengah dan Cina berlangsung sampai sekarang dan terus mengalami peningkatan.

Asia Tengah sendiri menawarkan Cina prospek untuk komunikasi darat antara Cina dan Eropa yang memungkinkan lahirnya Jalur Sutra baru. Asia Tengah dan Cina dulunya memiliki hubungan jalur perdagangan yang cukup terkenal yaitu “Jalur Sutra”, namun hubungan ini berakhir. Baru pada tahun 1990-an setelah Uni Soviet runtuh, 5 negara Asia Tengah ini

menyatakan kemerdekaanya. Dengan begitu memungkinkan terbentuknya kembali “Jalur Sutera Baru” (akan dibahas di bab IV).

Negara-negara di Asia Tengah sendiri memang memiliki sumber daya yang melimpah seperti minyak, dan gas alam dari Kazakhstan, emas dan uranium yang melimpah di Uzbekistan, adapun Turkmenistan yang memiliki minyak dan juga gas yang dibutuhkan oleh Cina dan Rusia sebagai penopang perekonomian mereka terutama di sektor industri. Juga sebagian besar dari sumber daya alam tersebut dapat di ekspor ke seluruh dunia dan yang paling penting lagi kelima negara Asia Tengah ini sangat ambisius untuk mengeksploitasi dan mengekspor sumber daya alamnya, oleh karena itu negara di kawasan Asia Tengah juga sangat berkeinginan membuat jalur sutra baru. Namun faktanya, negara-negara di Asia Tengah tidak terkecuali Cina, juga mengalami masalah keamanan dalam negeri menyangkut gerakan separatis yang telah bermunculan. Separatis, Teroris dan Extremis adalah gerakan yang sejak dari dulu membuat pemerintah Cina khawatir dikarenakan salah satu provinsi yang sangat penting bagi Cina, berbatasan langsung dengan kawasan ini. Dengan begitu Cina dan Asia Tengah merupakan tetangga yang mempunyai kepentingan eksternal yang sama dan saling tergantung satu sama lain terlebih lagi kesamaan pandangan umum terhadap masalah internasional.


(30)

Cina dan Rusia sendiri memiliki kepentingan yang sama di Asia Tengah dalam hal perdagangan energi dan saling membutuhkan satu sama lain. Meskipun pada tahun 1960-an hubungan kedua negara ini tidak harmonis dan berlangsung hingga 30 tahun. Baru dimasa kepresidenan Rusia, Mikhail Gorbachev, ditahun 1989 setelah melakukan kunjungan ke Cina, hubungan keduanya mulai membaik hingga tahun 2001 hubungan keduanya terus meningkat yang ditandai dengan terbentuknya Shanghai Cooperation Organization (SCO). SCO adalaah salah satu kerjasama regional yang lahir dari Shanghai Five, kerjasama ini melibatkan negar-negara di Asia Tengah termasuk Cina dan Rusia, dengan tanpa kehadiran AS. Organisasi ini berfokus pada keamanan regional dan kerjasama ekonomi.

Keterlibatan Cina di Asia Tengah sendiri lebih kearah hubungan perdagangan dengan negara di Asia Tengah dan lebih menekankan kerjasama ekonomi. Menjalin hubungan dengan Rusia di Asia Tengah adalah suatu langkah yang amat baik bagi Cina guna mendukung beberapa kepentingannya. KeuntunganCina dalam menjalin hubungan kerjasama dengan Rusia dikawasan ini, yakni menghilangkan pandangan bahwa munculnya Cina akan menjadi ancaman bagi negara di kawasan itu dengan menekankan konsep “peaucul rising”, “harmonious world”, atau “peaceful development”. Cina juga merasa membutuhkan Rusia di kawasan Asia Tengah, karena Cina merasa bahwa Rusia sebagai “the holy mother” bagi negara-negara di Asia Tengah sehingga kepentingan Cina di Asia Tengah bisa terjamin. Namun Cina tidak ingin keterlibatannya di Asia Tengah bersama Rusia di pandang sebagai penyeimbang kekuatan AS karena seperti yang kita ketahui, Cina memiliki hubungan yang lebih banyak dengan negara lain dibanding Rusia itu sendiri, seperti Timur Tengah, Eropa, dan Amerika Latin bahkan AS sekalipun.


(31)

Rusia sendiri memandang kehadiran Cina sebagai partner dalam membendung pengaruh atau hegemoni AS di Asia Tengah yang cukup mengkhawatirkan Rusia. Dalam pembentukaan SCO, Rusia sangat bersemangat melakukan kerjasama dibidang militer dan kemanan kawasan. Selain itu, Rusia juga berkeinginan untuk mempersatukan negara-negara di kawasan Asia Tengah di bawah pengaruhnya.

Dengan begitu Cina dan Rusia saling membutuhkan satu sama lain dikawasan ini, dengan Cina memandang Rusia sebagai partner dalam membantu pasokan energinya dari Asia Tengah dan Rusia memandang Cina sebagai partner dalam mempertahankan pengaruhnya dikawasan ini dari pengaruh barat seperti AS, NATO.

B. Dari Shanghai Five menjadi Shanghai Cooperation Organization

Setelah kejatuhan Uni Soviet, lahirlah beberapa negara dari berbagai suku yang mendiami Asia Tengah seperti yang telah penulis singgung diatas, terlihat pada pemberian setiap nama negara di Asia Tengah yang berdasarkan suku, seperti, “Uzbekh” (orang Uzbekh), “Kazakh” (orang Kazakh), “Tajik” (orang Tajik) dan seterusnya kemudian diakhiri dengan kata “Tan” (Tanah). Dikawsan Asia Tengah sendiri termasuk wilayah yang rawan dengan konflik. Sebelum dan setelah runtuhnya Uni Soviet, telah bermunculan gerakan-gerakan separatis, teroris, dan ekstremis yang mengganggu stabilitasan dikawasan ini termasuk negara-negara yang berada atau berbatasan langsung dengan kawasan ini, khususnya Cina yang berbatasan langsung dengan negara dikawasan Asia Tengah.

Cina dan negara-negara ini berbagi perbatasan lebih dari 7.000 kilometer panjangnya. Untuk alasan historis, ada beberapa daerah sengketa di sepanjang perbatasan mereka. Selama


(32)

perang dingin ketika hubungan Sino-Soviet tegang, kedua negara menempatkan sejumlah pasukannya dan bersenjata berat di daerah perbatasan. Mereka bahkan memiliki konflikantara militer di beberapa daerah pertentangan seperti Pulau Zhenbao.

Pada bulan November 1992, Cina, Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan dan Tajikistan memulai negosiasi keamanan. Mereka adalah negara bekas republik Soviet yang berbatasan dengan Cina. Tujuan dasar dari pertemuan ini adalah untuk mengurangi ketegangan yang mungkin terjadi di perbatasan, setelah Perang Dingin berakhir11. Dan pada tahun 1996 kelima negara mendirikan Shanghai Five dan mengadakan pertemuaan tahunan yang diselenggarakan disetiap negara anggota.

KTT pertamadiselenggarakan di Shanghai pada tahun 1996, agenda mereka adalah mengembangkan beberapa langkah-langkah membangun kepercayaan keamanan di daerah perbatasan sebelum penyelesaian akhir dari masalah perbatasan. Pada 26 April 1996, Cina, Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Tajikistan menandatangani perjanjian untuk mendirikan area buffer zone sepanjang 100km di area perbatasan mereka. Pertemuan itu dilanjutkan dengan kesepakatan pengurangan kekuatan militer yang berada di area perbatasan pada 27 Desember 1996.

KTT kedua dari Shanghai Five diadakan di Moskow pada tanggal 24 April 1997, yang ditandai dengan penandatanganan kesepakatan oleh Jiang Zemin. Atas dasar kesepakatan terakhir, lima kepala negara menyimpulkan perjanjian dalam hal pengurangan pasukan militer di daerah perbatasan. Melalui perjanjian ini, Cina dan empat negara lainnya berkomitmen untuk

11

Merujuk pada Haas, The Shanghai Cooperation Organization; Towards a Full Grown Security Alliance, (Den Haag: Netherlands Intitute of International Relations, Clingendael) hal 7.


(33)

memgurangi jumlah pasukan militer mereka di wilayah perbatasan hingga ke tingkat terendah sesuai dengan hubungan antara tetangga yang bersifat ramah12.

KTT ketiga dari Shanghai Five diadakan pada 3 Juli 1998 di Almaty Kazakhstan mewakili transisi historis dari Shanghai Five. Isu-isu dalam diskusi di antara lima negara mulai diperluas ke sektor-sektor yang tidak berkaitandengan militer seperti mempromosikan kerjasama ekonomi, kerja sama melawan kegiatan ekstrimis agama. KTT ini menempatkan fokus pada promosi perdamaian dan stabilitas kawasan serta untuk pertama kalinya kelima negara membahas kerja sama ekonomi antara lima negara anggota dan sepakat untuk mengintensifkan hubungan ekonomi antara lima negara dalam semangat saling menguntungkan dan pragmatisme. Dalam komunike yang dikeluarkan pada penutupan KTT, lima negara menyatakan kesepakatanya untuk saling menghormati kedaulatan nasional dan integritas wilayah, kesetaraan dan saling menguntungkan, serta non intervensi dalam urusan internal masing-masing. Dalam KTT ini juga ditegaskan bahwa perbedaan antar negara harus diselesaikan melalui konsultasi damai. Lebih lanjut dalam KTT ini, kelima negara sepakat untuk melawan berbagai bentuk separatis nasional dan kegiatan ekstrimis agama, operasi teroris, penyelundupan senjata, dan perdagangan narkoba.

Berikutnya dalam KTT ini, Cina dan Kazakhstan mempercepat pembicaraan perbatasan mereka dan menyimpulkan kesepakatan perbatasan lain atas dasar yang sebelumnya disimpulkan pada bulan April 1994. Perjanjian perbatasan baru merupakan langkah maju yang besar menuju resolusi akhir dari masalah perbatasan antara kedua negara.

KTT keempat diadakan di Bishkek dari Kirghizia pada 24 Agustus 1999. Dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan puncak tersebut, lima negara menyatakan

12


(34)

kepuasan mereka dengan prestasi yang pernah dicapai melalui kerjasama antara lima negara sejak tahun 1996. Mereka juga menyatakan bahwa pembentukan berbagai mekanisme untuk kerjasama yang konkrit di bidang kepentingan umum akan memfasilitasi stabilitas, perdamaian, pembangunan, dan kesejahteraan daerah. Mereka menunjukkan kesediaan mereka untuk mengadakan pertemuan puncak yang luar biasa dan hubungan yang konstan dan konsultasi antara pejabat dari berbagai departemen di pemerintah mereka di berbagai tingkatan.

Mereka juga mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan kerjasama dalam upaya mereka untuk memerangi terorisme, perdagangan narkoba dan kegiatan kriminal transnasional lainnya. Para pemimpin dari lima negara menegaskan kembali komitmen mereka untuk tidak mentolerir setiap upaya menggunakan wilayah mereka, agar terlibat dalam kegiatan yang membahayakan kedaulatan, keamanan dan stabilitas sosial dari negara-negara anggota lainnya. Dan para pemimpin dari lima negara menggaris bawahi pentingnya mempromosikan kerjasama ekonomi dan perdagangan atas dasar kesetaraan dan saling menguntungkan. Mereka menyatakan kesediaannya untuk terus mendorong kerja sama secara bilateral dan sementara itu untuk mencari cara mempromosikan kerjasama multilateral13. Sebagai akibat dari KTT ini, Cina dan Kirgistan menyimpulkan perjanjian perbatasan tambahan pada bulan Agustus atas dasar kesepakatan perbatasan 1996 mereka. Dengan perjanjian ini, mereka akhirnya menyudahi masalah sepanjang perbatasan panjangnya sekitar 1.000 kilometer di antara mereka14.

KTT kelima digelar di Dushanbe dari Tajikistan, 5 Juli 2000.Presiden dari lima negara mengadakan pertemuan kelima mereka di dushanbe dan mencapai pemahaman bersama untuk meningkatkan kerjasama di abad ke-21. Presiden Uzbekistan menghadiri pertemuan ini sebagai pengamat dan presiden Cina, Jiang Zemin, memberikan pidato penting dengan poin-poin berikut:

13

Haas, The Shanghai Cooperation Organization; Towards a Full Grown Security Alliance, Op, Cit., Hal 65.

14 Ibid.


(35)

memperdalam kerja sama keamanan dan mendukung satu sama lain terhadap ancaman keamanan regional15. Setelah pertemuan ini, pemimpin dari lima negara menandatangani "Dushanbe Statement".

Dalam pernyataan yang dikeluarkan KTT ini, lima negara mengemukakan kembali bahwa mereka berharap Asia Tengah akan menjadi wilayah perdamaian, ramah lingkungan, stabilitas, dan kerjasama internasional atas dasar kesetaraan. Mereka menyatakan penentangan mereka terhadap konflik, ancaman dan intervensi dari luar yang akan mempersulit situasi di kawasan itu. Untuk alasan ini, mereka bertekad untuk memperdalam kerjasama mereka dalam politik, diplomasi, hubungan ekonomi dan perdagangan, masalah-masalah militer, teknologi militer, dan bidang lainnya sehingga dapat meningkatkan keamanan dan stabilitas regional.

Mereka mempertimbangkan agar dilakukan konsultasi antara menteri pertahanan mereka dan lembaga pertahanan yang tepat untuk memperdalam rasa saling percaya dan kerjasama yang ramah dan kondusif bagi pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di kawasan itu. Mereka menegaskan kembali tekad mereka untuk memerangi separatisme nasional, terorisme internasional, ekstremisme agama, penyelundupan senjata, perdagangan narkoba, dan migrasi ilegal, yang merupakan ancaman besar bagi keamanan regional, perdamaian dan pembangunan. Mereka menyerukan perumusan pedoman kerjasama multilateral, secara teratur mengadakan pertemuan antara para pejabat yang bertanggung jawab atas penegakan hukum, patroli perbatasan, bea cukai, dan keamanan, dan bersama-sama melakukan latihan kegiatan anti-teroris dan anti-kekerasan jika diperlukan.

Para anggota organisasi SCO bersumpah untuk membela tujuan dan prinsip Piagam PBB. Mereka menegaskan bahwa negara memiliki hak untuk memilih jalur pembangunan politik,

15 Ibid.


(36)

ekonomi dan sosial dalam cahaya terkait kondisi nasional mereka. Mereka kembali menegaskan keinginan mereka untuk mematuhi prinsip-prinsip penghormatan terhadap hak asasi manusia dan juga oposisi mereka terhadap intervensi internasional dalam urusan dalam negeri atas nama pertimbangan kemanusiaan atau perlindungan hak asasi manusia. Mereka menyatakan dukungan mereka terhadap upaya Cina untuk reunifikasi nasional dan posisi Rusia mengenai persoalan Chechnya. Mereka menekankan perlunya untuk mempertahankan dan secara ketat mematuhi 1.972 perjanjian ABM tanpa syarat dan penentangan mereka terhadap pengembangan TMD termasuk upaya untuk memasukkan Taiwan ke TMD dalam bentuk apapun. Mereka menyuarakan dukungan mereka bagi NPT (non-proliferasi perjanjian).

Mereka menyatakan keprihatinan yang mendalam tentang perkembangan politik di Afghanistan dan memanggil semua pihak yang terlibat untuk memulai dialog sesegera mungkin. Mereka juga menyatakan niat mereka untuk mempromosikan hubungan ekonomi dan perdagangan di antara mereka atas dasar kesetaraan dan saling menguntungkan. Mereka berjanji untuk meningkatkan kerjasama dalam mempromosikan pertukaran budaya, eksplorasi energi, perlindungan lingkungan, dll Akhirnya, mereka sepakat untuk mengadakan pertemuan menteri luar negeri tahunan dan membangun dewan koordinator nasional untuk memfasilitasi kerjasama.

Pada ulang tahun kelima dari Shanghai Five pada bulan Juni 2001, para kepala negara anggota Shanghai Five dan presiden Uzbekistan bertemu di Shanghai, tempat kelahiran

Shanghai Five. Pertama, mereka menandatangani deklarasi bersama mengakui Uzbekistan sebagai anggota dari mekanisme Shanghai Five dan kemudian bersama-sama mengeluarkan deklarasi tentang pembentukan Organisasi Kerjasama Shanghai. Dokumen ini mengumumkan bahwa tujuan untuk meningkatkan tingkat kerjasama agar lebih efektif menangkap peluang dan menghadapi tantangan baru dan ancaman. Kemudian dengan bergabungnya Uzbekistan, keenam


(37)

negara ini merubah nama Shanghai Five menjadi Shanghai Cooperation Organization. Dan pada hari di mana SCO didirikan, Konvensi Shanghai melawan Terorisme, Separatisme, dan Ekstremisme telah ditandatangani, secara jelas menetapkan terorisme, separatisme, dan ekstremisme untuk pertama kalinya di arena internasional16. Setelah mengurangi ketegangan militer, dan dengan menciptakan saling percaya, persahabatan dan kerjasama, konvensi ini menentang apa yang disebut 'tiga kejahatan', yaitu 'terorisme, separatisme dan ekstremisme', menandai fase berikutnya dalam pengembangan SCO17.

Kerjasama ekonomi adalah salah satu bidang kerja sama dalam SCO dan berfungsi sebagai dasar material dan jaminan untuk pengembangan kelancaran SCO ini. Kepala pemerintahan dari enam negara anggota mengadakan pertemuan pertama di Almaty pada tanggal 14 September 2001, untuk membahas kerjasama ekonomi regional dan ditandatangani Memorandum tersebut, antara Pemerintah Negara Anggota Organisasi Kerjasama Shanghai pada Tujuan dasar dan Orientasi Daerah Kerjasama ekonomi dan launching Proses Perdagangan dan Investasi Fasilitasi.

Pada bulan Juni 200218, para kepala negara anggota SCO bertemu di St Petersburg dan menandatangani 2 kesepakatan, yakni kesepakatan Regional Anti Terrorist Structure (RATS) serta kesepakatan penandatanganan Piagam SCO, yang jelas menguraikan tujuan SCO dan prinsip-prinsip, struktur organisasi, bentuk operasi, orientasi kerja sama dan hubungan eksternal, yang menandai pembentukan nyata organisasi baru ini yang mengikuti aturan hukum internasional.

16

Merujuk pada Sun Zhuangzhi, The Relationship Between China and Central Asia (Sapporo; Slavic Research Center, 2007), hal 58.

17

Haas, Op, Cit., hal 8. 18


(38)

Menurut piagam SCO dan deklarasi tentang pembentukan SCO, tujuan utama dari SCO adalah: memperkuat saling percaya dan hubungan bertetangga yang baik dan persahabatan di antara negara-negara anggota; mengembangkan kerjasama yang efektif dalam urusan politik, ekonomi dan perdagangan, ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya, pendidikan, energi, transportasi, perlindungan lingkungan dan bidang lainnya; bekerja sama untuk menjaga perdamaian regional, keamanan dan stabilitas; dan mendorong terciptanya tatanan politik dan ekonomi internasional baru yang menampilkan demokrasi, keadilan dan rasionalitas.

Pada 29 Mei 200319, Para pemimpin dari enam negara anggota SCO mengadakan pertemuan ketiga mereka di Moskow, dalam pertemuan kali ini, keenam negara menyetujui dan menandatangani kesepakatan tentang pembentukan anggaran SCO, Peraturan Sekretariat SCO dan perwakilan permanen di Sekretariat SCO, serta peraturan komite Eksekutif (RATS), KTT ini juga menyetujui pengangkatan Duta Besar Cina untuk Rusia Zhang Deguang sebagai sekertaris jendral pertama SCO dan tidak lupa pengesahan simbol SCO.

Pada 17 Juni 200420 diadakan pertemuan puncak keempat dari SCO yang berlangsung di ibukota Uzbekistan Tashkent China, Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan dan Uzbekistan. Secara resmi meluncurkan Struktur Regional Anti-teroris dari SCO, dan berjanji dalam deklarasi bersama untuk bekerja sama dalam memerangi terorisme dan mengatasi ancaman keamanan baru dan dalam memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan mereka. Didalam pertemuan ini, anggota SCO mengintensifkan kerja sama praktis yang luas dalam kerjasama pengembangan dalam hal keamanan, perdagangan dan ekonomi, kemanusiaan dan bidang lainnya terutama berurusan dengan keamanan regional, khususnya terhadap tiga 'kejahatan' serta dengan kerjasama ekonomi.

19

Ibid. 20


(39)

Secara bertahap, SCO berubah dari pandangan murni terhadap kawasan menjadi sebuah organisasi mencari pengakuan internasional dan kerjasama. Pada tahun 2004 SCO menerima status pengamat di PBB. Tahun berikutnya Sekertaris Jendral SCO diizinkan untuk memberikan pidato di Majelis Umum PBB. Selain itu, SCO telah menandatangani Memorandum of Understanding dengan Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan dengan Commonwealth of Independent States (CIS)21.

Pada 5 Juli 200522, para pemimpin SCO diadakan pertemuan puncak kelima mereka di Astana, ibukota Kazakhstan, untuk membahas langkah-langkah dalam menciptakan perdamaian, keamanan dan stabilitas di seluruh wilayah; berperan aktif dalam memperkuat stabilitas dan pembangunan ekonomi di Asia Tengah. Pada KTT kali ini para pemimpin setuju untuk memberikan status sebagai anggota pengamat SCO kepada India, Iran dan Pakistan. Pada akhir KTT, kepala negara mengeluarkan deklarasi pada penguatan kerjasama dalam organisasi.

Pada 15 Juni 200623, KTT SCO keenam diselenggarakan di Shanghai. Selama KTT ini, enam kepala negara merumuskan mekanisme untuk langkah-langkah dalam menanggapi ancaman terhadap perdamaian, stabilitas dan keamanan serta memberikan prioritas pada kerja sama dibidang energi, teknologi informasi dan transportasi24. Ke enam kepala negara juga mengusulkan rencana jangka panjang untuk pengembangan Organisasi Kerjasama Shanghai. Mereka juga mengeluarkan deklarasi bersama pada ulang tahun kelima dari SCO, menentukan arah dan mengidentifikasi tugas utama untuk pengembangan selanjutnya tahap organisasi25.

21

Haas, Op, Cit., Hal 8. 22

Haas, Loc, Cit., hal 67. 23

Ibid. 24

Haas, Loc, Cit., Hal 8. 25


(40)

Pada 16 Agustus 2007, KTT SCO di selenggarakan di ibu kota Kirgistan, Bishkek. Selama KTT, para pemimpin sepakat mengembangkan lebih lanjut segala bentuk kerjasama dalam kerangka SCO dan bertukar pandangan secara mendalam pada isu-isu regional dan internasional saat ini26.

Keenam kepala negara juga membahas tentang Keamanan dan stabilitas di Asia Tengah yang harus lebih di utamakan dan dijamin oleh angkatan bersenjata negara-negara di kawasan ini, yang selanjutnya dapat dijamin atas dasar organisasi regional yang ada.

C. Kerjasama Ekonomi dalam Shanghai Cooperation Organization

Kerjasama ekonomi adalah salah satu bidang kerja sama dalam SCO dan berfungsi sebagai landasan material dan jaminan untuk pengembangan kelancaran SCO27. Ke-6 kepala negara anggota SCO mengadakan pertemuan pertama di Almaty pada tanggal 14 September 2001, untuk membahas kerjasama ekonomi regional dan menandatangani memorandum antara Pemerintah Negara Anggota Organisasi Kerjasama Shanghai atas dasar tujuan dan orientasi kerja sama ekonomi regional dan peluncuran proses perdagangan dan investasi fasilitas pendukung. Melihat pada tahun 2002 pembentukan mekanisme untuk pertemuan transportasi menteri ekonomi dan perdagangan serta berturut-turut sebagai upaya awal untuk mengeksplorasi jalan kerjasama substantif dalam perdagangan, investasi, transportasi, energi, dan daerah lainnya. Kepala pemerintah anggota SCO bertemu di Beijing untuk yang kedua kalinya pada 23 September 2003, dan mengadopsi rencana untuk kerjasama ekonomi dan perdagangan multilateral negara-negara anggota SCO diidentifikasi. Ini meletakkan dasar penting bagi kerja

26 Ibid. 27


(41)

sama ekonomi di antara enam negara anggota untuk waktu yang cukup lama untuk datang. Kemudian kepala pemerintahan dari negara-negara anggota SCO menandatangani Program Perdagangan Multilateral dan Kerjasama Ekonomi, dirancang untuk 20 tahun. Tujuan jangka panjang adalah penciptaan zona perdagangan bebas di ruang SCO, sementara kondisi yang menguntungkan bagi perdagangan dan investasi untuk dipromosikan dalam perspektif jangka pendek.

Cina dan anggota SCO lainnya bekerja pada 127 proyek bersama yang meliputi bidang perdagangan, investasi, adat istiadat, keuangan, perpajakan, transportasi, energi, pertanian, teknologi, telekomunikasi, kesehatan lingkungan dan pendidikan. SCO juga telah mendirikan tujuh panel spesialis untuk mempelajari dan mengkoordinasikan tindakan di bidang-bidang seperti bea cukai, transportasi, energi, dan telekomunikasi. Pada sela-sela pertemuan puncak pada tahun 2006, $ 2 miliar untuk kontrak bisnis dan perjanjian pinjaman yang berhubungan, dengan penawaran yang melibatkan proyek jalan tol yang menghubungkan Tajikistan dan Uzbekistan, dua jalur listrik tegangan tinggi di Tajikistan, pabrik semen di Kyrgyzstan, dan stasiun pembangkit listrik tenaga air di Kazakhstan. Tujuan dari SCO dalam kerjasama ekonomi adalah untuk mewujudkan pasar bebas, jasa, modal, dan teknologi pada tahun 2020 di antara para anggotanya.

Pemerintah Cina telah memainkan peran dalam mengembangkan SCO dengan membangun kerja sama dengan negara-negara anggota untuk meningkatkan saling percaya dan kerja sama perdagangan. Hu Jintao, selaku Kepala Pemerintah Cina mengatakan bahwa, "Cina akan melakukan upaya bersama dengan negara-negara lain untuk meningkatkan hubungan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi dan mendorong SCO untuk membuat kemajuan baru". Ia juga mencatat bahwa Cina telah menyediakan senilai $ 900.000.000 pinjaman untuk anggota lain


(42)

dari SCO28. Pinjaman dibuat dalam bentuk preferensial pembeli 'kredit untuk negara-negara anggota SCO yang membeli produk Cina.

D. Kerjasama Keamanan dalam Shanghai Cooperation Organization

SCO adalah salah satu organisasi internasional pertama yang secara tegas mendukung perang melawan tiga kekuatan jahat ini (Separatisme, Terorisme, dan Ekstremisme). Pada 15 Juni 2001, hari di mana SCO didirikan, Konvensi Shanghai melawan Terorisme, separatisme, dan ekstremisme telah ditandatangani, dengan jelas menetapkan terorisme, separatisme, dan Ekstremisme untuk pertama kalinya di arena internasional. Modalitas dan prinsip-prinsip perjuangan bersama melawan tiga kekuatan jahat, sehingga membantu untuk meletakkan dasar-dasar hukum yang kuat untuk kerjasama keamanan SCO. Di KTT St.Petersburg Juni 2002, kesepakatan negara-negara anggota SCO pada struktur regional kontra terorisme ditandatangani. Cina dan Kirgistan melakukan hubungan bilateral bersama anti terorisme dalam kerangka SCO pada bulan Oktober tahun 2002, dan negara-negara anggota SCO mengadakan hubungan multilateral bersama anti terorisme manuver militer yang sukses di Agustus 200329.

Dari 10 dokumen yang ditandatangani oleh kepala negara dari enam anggota SCO pada 15 Juni 200630, empat sekitar kerjasama keamanan, termasuk resolusi anti terorisme untuk periode 2007-2009, kesepakatan pada tindakan anti terorisme kerjasama antara negara-negara anggota dan kesepakatan tentang memutus saluran infiltrasi teroris, separatis, dan ekstremis. Enam anggota SCO juga berjanji untuk meningkatkan keamanan informasi internasional dan

28

Ibid. 29

Sun Zhuangzhi, Loc, Cit., hal 58. 30


(43)

menghilangkan kemungkinan bahaya menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk tujuan kriminal.


(44)

BAB III

INTEGRITAS WILAYAH DAN KEBANGSAAN

Sebelum masuk pada inti pembahasan, penulis ingin membahas sedikit tentang Cina dan kawasan Asia Tengah. Cina merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat, namun ini tidak lepas dari peran Deng Xiaoping yang mengeluarkan kebijakan

(Open Door Policy). Sebelum masa Deng Xiaoping, Cina dipimpin oleh Mao Zedong, persiden

pertama Republik Rakyat Cina pada tanggal 1 Oktober 1949 dan ia adalah salah satu tokoh terpenting dalam sejarah modern Cina. Asia Tengah sendiri merupakan suatu kawasan yang memiliki sejarah panjang terutama jalur perdagangan yang sangat legendaris yang menghubungkan Cina di timur dan Eropa di Barat. Bukan hanya itu kawasan Asia Tengah ini juga merupakan kawasan yang rawan akan konflik dan gerakan-gerakan separatis, teroris dan extremis. Kemudian menimbulkan kekhawatiran terhadap pemerintahan Cina.

A. Cina

Bangsa Cina adalah bangsa yang memiliki peradaban tinggi dan diakui dunia serta jejaknya yang masih jelas. Tidaklah mungkin untuk memahami Cina pada masa kini, tanpa setidak-tidaknya memilik pemahaman umum tentang Sejarah Cina yang secara garis besar


(45)

Kingdom”), (2) seabad masa degradasi dan dominasi barat dari tahun 1840 hingga 1945, dan (3)

zaman modern dari revolusi nasional dan kelahiran kembali1 .

Cina klasik adalah kekaisaran maha luas. Bagi masyarakat Cina, kaisar adalah seseorang yang diberikan mandat kedewaan sebagai putra surga yang menduduki tahta nirwana2. Namun bila kaisar digulingkan dari tahtanya maka mereka telah kehilangan mandat surgawi, sehingga mandat itupun dianggap telah diwariskan kepada penguasa-penguasa yang baru. Hal ini bukan berarti bahwa Cina merupakan masyarakat yang utuh. Raja-raja lokal yang dikenal sebagai pemimpin militer, memegang kekuasaan diberbagai daerah selama sejarah Cina, dan selama itu kaisar akan melakukan kebijakan sesuai kehendak mereka, sehingga menjadikan kaisar sebagai boneka tanpa kekuasaan dan tergantung pada kekuatan militer dan hal itu terjadi jika kekaisaran tersebut lemah. Berbeda pula dengan dewan kekaisaran yang kuat, bebas korupsi dan cakap dalam membentuk koalisi, maka kekuasaan para jendral dapat dikurangi dan pemerintah pusat dapat sepenuhnya memerintah.

Dalam masa-masa ekspansi banyak dari negara-negara ini ditaklukan secara periodik oleh Cina, dan mereka mendapatkan kembali daerah kekuasaannya apabila para jendral mengurangi kekuasaan kaisar terhadap wilayah-wilayah terpencil itu.

Para penguasa masyarakat pinggiran dapat mempertahankan kekuasaannya melalui sistem upeti dengan memberikan hadiah serta persembahan sebagai rasa hormat. Hadiah inilah sebagai bentuk penguatan citra nasional bangsa Cina sebagai “Midle Kingdom” di pusat peradaban. Bangsa Cina percaya bahwa mereka adalah pusat dari peradaban pada masa itu,

1

Walter S, Jones, Op-Cit, hal 165.

2


(46)

sehingga Cina mengadakan hubungan yang cukup terbatas dengan bangsa lain kecuali dengan negara-negara yang lemah yang berada disekeliling kekaisaran3.

Orang-orang Eropa pertama kali datang ke Cina untuk melakukan perdagangan dan menyebarkan agama kristen4. Namun hal itu sulit untuk dilakuakan, khususnya dalam hal perdagangan, dikarenakan orang-orang Cina tidak begitu tertarik dengan barang-barang dari luar. Bahkan produk-produk eropa yang membuat bangsa lain terpesona diterima tanpa gairah di Cina. Dibelahan bumi lain, pada masa itu para pendatang atau penjelajah dipandang sebagai dewa, sebagai seseorang dengan tingkat kecerdasan yang tinggi dan mempunyai kekuatan, namun di Cina mereka hanya dianggap sebagai pendatang yang diutus dari peradaban yang lebih rendah. Terlihat dari peta-peta Cina pada zaman ini menggambarkan wilayah-wilayah Inggris, Prancis, Amerika, Portugis dan seterusnya, sebagai pulau-pulau kecil dilingkaran pinggir dunia dengan cina yang sangat besar sebagai pusatnya5. Pada tahun 1793 putra surga menulis kepada raja Inggris:

Kebajikan dan martabat Dinasti Surgawi telah menyebar sangat luas, raja-raja dari banyak bangsa datang melalui darat dan laut dengan membawa segala macam benda-benda berharga. Karenanya, seperti utusan utama Anda dan utusan-utusan yang lainnya telah melihat sendiri, kami tidak kekurangan sesuatu pun. Kami tidak tertarik barang-barang aneh atau canggih, dan kami pun tidak membutuhkan apa-apa lagi dari pabrik-pabrik negara Anda6

Meskipun demikian, orang-orang barat ini sangat mengincar Cina, sehingga orang Eropa melihat bahwa ada satu produk yang paling dingini oleh orang Cina, produk yang dimaksud adalah candu atau opium. Akhirnya perdagangan eropa mencapai puncaknya, dibeberapa daerah

3 Ibid.

4

Ibid, hal 168. 5

Ibid. 6


(47)

50% penduduknya kecanduan. Cina kemudian mengeluarkan dekrit-dekrit guna menghentikan perdagangan ini, namun semakin lama perdagangan ini makin meningkat dan akhirnya pecahnya perang candu. Cina kalah dalam perang ini, sehingga perjanjian Nanjing dan perjanjian Tianjin ditandatangani. Akibat perang ini, Hongkong diserahkan kepada Inggris.

Baru pada pemerintahan Mao, Cina kembali tertutup pada dunia luar, Mao adalah salah satu tokoh terpenting dalam sejarah modern Cina. Mao adalah presiden pertama Republik Rakyat Cina sejak diproklamasikan pada 1 Oktober 1949. Mao kemudian memperkenalkan gagasan

“Lompatan Jauh ke Depan” (the Great Leap Forward) dan Revolusi kebudayaan. Inti dari gagasan Mao ini adalah membangkitkan semangat massa dibawah kepemimpinan para kader PKC. Dalam konteks ini, ia memangkas besar-besaran kontrol yang semula dipegang oleh birokrasi7.

Pada tahun 1957 Mao meluncurkan apa yang ia sebut Lompatan Jauh ke Depan di mana Mao memaksa rakyat untuk bekerja dalam komuni untuk mengembangkan pertanian dan industri. Daerah pedesaan direorganisasi secara total. Di mana-mana didirikan perkumpulan-perkumpulan desa (komune). Namun Komune-komune ini menjadi satuan-satuan yang terlalu besar dan tak terorganisir sehingga Kebijakan ini menimbulkan kelaparan dan bencana ekonomi8. Hampir 20 juta jiwa penduduk Cina pada waktu itu tewas secara sia-sia.

Kemudian pada tahun 1966 Mao meluncurkan Revolusi Kebudayaan. Revolusi ini dicapai dengan membersihkan ide asing yang mengorupsi Cina9. Musuh-musuh Mao pada waktu

7

Tarmizi Taher, Masyarakat Cina, Ketahanan Nasional dan Integrasi Bangsa di Indonesia, (Jakarta: CENCIS, 1997), hal 85.

8

Karina SA Nina dan Sasongkowati Retno, History of The World: Sejarah Dunia Kuno dan Modern, (Yogyakarta: Indoliterasi, 2013) hal, 267.

9 Ibid.


(48)

itu dibunuh oleh anggota kelompok empat yang dipimpin oleh istrinya sendiri, termasuk para cendekiawan ikut disiksa dan ditahan.

Kegagalannya yang terbesar yakni kebijaknnya tentang Lompatan Jauh Kedepan yang mengakibatkan banyak rakyat yang kelaparan kemudian Revolusi Kebudayaan, yang dipandang hanya memecah-belah kesatuan dan membahayakan nasib bangsa dan negara10.

Setelah Mao Zedong meninggal pada 1976, pemerintahan Cina sementara dipegang oleh Hua Guofeng dan Deng kembali kepanggung politik setelah dirinya disingkirkan dalam apa yang

disebut “Revolusi Kebudayaan” (Cultural Revolution). Kemudian Deng beserta kelompoknya

melakukan transformasi ekonomi menuju kapitalis. Deng adalah seorang komunis sama dengan Mao, Deng pun pernah menjadi rekan Mao, namun perbedaan terus muncul diantara keduanya. Deng tidak menganggap politik sebagai panglima, bagi dia pandangan politik haruslah komunis namun ekonomi tidak harus seperti itu.

Deng adalah seorang pemimpin sosialis yang pragmatis, yang percaya bahwa sebuah negara sosialis tidak akan bisa bertahan, apalagi berkembang menjadi negara adidaya, tanpa topangan ekonomi yang kuat. Deng prihatin terhadap perekonomian Cina yang terbilang cukup lamban dan tidak efisien dikarenakan kecendrungannya menutup diri dari dunia luar sehingga Cina dibawah pimpinan Deng Xiaoping membawa perubahan baru dalam pola kebijakan pembangunan nasional Cina dimana lebih memprioritaskan pada pembangunan ekonomi serta meningkatkan hubungan dengan dunia luar.

Dibawah kepemimpinan Deng, PKC menggelar kongres pada Desember 1978 yang mengambil keputusan untuk melakukan reformasi ekonomi secara besar-besaran di RRC. Pada

10


(49)

kongres ini dikemukakan kebijakan perombakan tata ekonomi yang dituangkan dalam 4 modernisasi Cina, mencakup Industri, pertanian, iptek dan militer. Sidang ini juga menjadi tempat untuk memberikan kritikan pada kesalahn-kesalahan di Era Mao terutama di bidang Ekonomi. Pemimpin RRC yang baru ini percaya bahwa bias mao menentang teknologi dan perdagangan luar negeri telah menimbulkan penderitaan rakyat11. Lebih jauh lagi, dalam Kongres PKC ke-14 pada oktober 1992, Deng menyatakan bahwa perekonomian berencana terpusat tidak bisa disamakan dengan sosialisme, karena dalam kapitalisme pun ada perencanaan. Sebaliknya, suatu ekonomi pasar tidak bisa disamakan dengan kapitalisme, karena sosialisme juga mempunyai pasar12.

Mao percaya bahwa RRC harus membangun sosialisme dengan caranya sendiri, begitu pula denga Deng, namun bedanya Deng berkeyakinan bahwa adalah pembangunan ekonomi, dan bukan perjuangan kelas, yang harus menjadi tiket ke utopia pembentukan negara sosialis di RRC13. Tugas utama “sosialisme baru” ini adalah membangun kekuatan produktif, secara bertahap meningkatkan taraf hidup rakyat, dan tetap meningkatkan kekayaan material rakyat, sehingga tidak akan ada komunisme atau sosialisme dengan kemiskinan14.

Dengan adanya reformasi ekonomi ini, perekonomian Cina berkembang pesat melalui kebijakan-kebijakan yang dilakukan tidak dengan tergesa-gesa melainkan dengan cara bertahap. Reformasi ekonomi pertama-tama dilangsungkan disektor pertanian, yang berhasil meningkatkan penghasilan para petani. Hal ini kemudian diperluas kesektor-sektor lain, seperti misalnya

11

Ibid. 12

Ibid. 13

Lihat Rena L. Pattiradjawane, Cina dan Peninggalan-peninggalan Deng Xiaoping,” kompas, 21 Februari 1997. 14


(50)

industri manufaktur, yang berhasil mendorong perkembangan industri-industri kecil dan menengah dan kebangkitan wiraswasta kecil15.

Dalam reformasinya khususnya disektor pertanian Cina menerapkan “household

-responsibility system” dipedesaan dengan berusaha mengembalikan usaha-usaha tani yang dulunya dikolektivikasikan dalam bentuk komune rakyat sehingga petani diberi control penuh atas tanah dengan sewa jangka panjang dan petani-petani ini terus didorong untuk memasarkan hasil panen mereka. Bukan hanya di pedesaan, reformasi ekonomi juga dilakukan di perkotaan dengan memprioritaskan untuk memperkuat perusahaan negara dengan memisahkan kepemilikan dari fungsi operasional, begitu juga dengan perusahaan-perusahaan milik negara dapat dengan sukarela menjadi perusahaan milik bersama dengan tanggung jawab yang dibatasi.

Pragmatisme Deng kemudian terkenal dengan ucapannya yang dikutip dalam karya

Tarmizi Taher, “tidak peduli apakah kucing itu berwarna putih atau hitam yang penting adalah,

kucing itu dapat menangkap tikus”. Artinya tidak penting apakah jalan yang ditempuh itu, ditempuh dengan jalan kapitalis. Beda dengan Mao yang enggan menjalin kerjasama dengan negara asing, Deng justru memilih untuk membuka hubungan baik dan kerjasama ekonomi sebagai landasan untuk mewujudkan cita-cita “Cina yang modern dan kuat, dengan kebijakan Sige Xiandaihua (empat modernisasi) dan kaifang zhengzi (politik pintu terbuka)16. Perlahan-lahan Deng meninggalkan sifat isolasi yang dianut oleh Cina selama pemerintahan Mao, dan mencoba untuk melakukan kerjasama dengan negara lain.

15

Tarmizi Taher, Op, Cit., hal 93. 16

Mu-Chiao, Hsueh, Hsing Su, dan Lin Tse-Li. The Socialist Transformation of the national economy in

China.(Peking: Foreign Language Press, 1960) Sukma, Rizal. Pemikiran Strategis Cina dari Mao ke Deng Xiaoping. (Jakarta: CSIS, 1995).


(51)

Langkah berikutnya yang ditempuh Cina yaitu meningkatkan hubungan dengan dunia luar, Deng beranggapan bahwasannya modernisasi tidak dapat dilakukan dengan menutup diri, jika terus dilakukan maka modernisasi hanya akan berjalan sia-sia, menurut Deng modernisasi dapat dilakukan dengan membuka hubungan dengan dunia luar membuka RRC bagi penanaman modal asing (PMA), membuka beberapa zona ekonomi dibeberapa provinsi didaerah pantai seperti Guandong, Fujian, dan Shanghai. Akhirnya anggapan Deng terbukti, proyek-proyek PMA ini berhasil meningkatkan produksi dan ekspor Cina dengan sangat pesat dalam waktu yang terbilang relatif singkat dan biaya yang relatif murah.

Seiring berjalannya waktu dan terlepas dari paham komunis yang cenderung tertutup, Cina kini menjadi negara adidaya dengan tingkat pertumbuhan perekonomian tertinggi di dunia dan mempunyai industrialisasi yang cukup besar. Banyak perubahan yang telah terjadi didalam negeri Cina namun ini semua tidak lepas dari perjuang Mao dan tentunya Deng Xiaoping yang melakukan reformasi ekonomi dengan kebijakannya yang paling terkenal Kaifang Zhengzi (politik pintu terbuka). Dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup cepat dan dibarengi dengan meningkatnya permintaan terhadap suplai energi, Sehingga mengharuskan Cina untuk terus meningkatkan Hubungan diplomatik dengan negara-negara lain, seperti negara-negara dikawasan Asia Tengah agar mendapat pasokan energi untuk menopang kebutuhan energi dalam negerinya yang semakin meningkat. Namun hal itu tidak mudah untuk dicapai, dikarenakan satu-satunya jalan untuk mengalirkan pasokan energi tersebut dari Asia Tengah yaitu melalui Provinsi Xinjiang Cina.

Provinsi Xinjiang ini dikenal sebagai tempat bermukimnya Etnis Uighur yang kerap kali menimbulkan konflik yang cukup untuk membuat pemerintah Cina khawatir. Provinsi ini sangat


(52)

rawan akan gerakan-gerakan teroris, separatis, dan ekstremis dan sudah beberapa kali terjadi konflik antara pemerintah dan Etnis Uighur, bahkan dimulai sejak zaman dinasty Qing.

Bila melihat letak geografisnya tidak heran jika Xinjiang ini memiliki banyak masalah, Xinjiang berbatasan langsung dengan Asia Tengah dan yang paling utama ialah, masyarakat Uighur setempat merasa kalau budaya mereka memang lebih cocok atau lebih dekat dengan budaya Asia Tengah. Sehingga kerap timbul isu kalau masyarakat di provinsi Xinjiang khususnya yang beretnis Uighur mengiginkan kemerdekaannya.

Bahkan gerakan-gerakan radikal yang berada di kawasan Asia Tengah dan Timur Tengah telah mendukung gerakan-gerakan di provinsi Xinjiang untuk mendirikian Republik Turkestan Timur yang sejak lama dicita-citakan Sejak dulu wilayah Xinjiang dikenal sebagai Turkestan Timur untuk membedakannya dengan Turkestan Barat atau Turkestan Rusia yang berada dikawasan Asia Tengah.17

Berikut akan dibahas mengenai etnis Uighur dan gerakan separatis di Xinjiang dengan lebih rinci.

B. Etnis Uyghur dan Gerakan Separatis di Xinjiang

Muslim Uyghur adalah etnis minoritas di Xinjiang, provinsi paling barat Cina. Terutama sejak pengambilalihan komunis daerah pada tahun 1949, Uyghur telah mengalami kekerasan agama dan budaya oleh orang Cina Han. Dengan ditemukannya minyak dan sumber daya alam lainnya di kawasan itu, orang Cina Han kini membanjiri wilayah itu dalam upaya untuk mengeksploitasi sumber daya. Masuknya orang Cina Han telah mengintensifkan hubungan yang

17


(1)

Negara-negara dikawasan Asia Tengah-pun membutuhkan negara-negara besar seperti Cina dan Rusia, dikarenakan kurangnya infrastruktur pendukung untuk mengolah sumber daya alamnya, sehingga negara-negara dikawasan Asia Tengah sendiri kesulitan untuk memasarkan sumber daya alamnya yang berupa energi.

Dengan itu negara-negara dikawasan Asia Tengah termasuk Rusia dan Cina mengalami interdependensi yang kemudian dimanfaatkan oleh Cina untuk membentuk suatu kerjasama kawasan. Sehingga dengan itu dibentuknya, pada tahun 1996 Shanghai Five yang memfokuskan pada keamanan perbatasan dan keamanan dalam negeri, dan pada tahun 2001 berubah nama menjadi Shanghai Cooperation Organization setelah Uzbekistan bergabung tentunya fokusnya tidak lagi masalah kemanan namun juga memfokuskan pada hubungan kerjasama perdagangan.

Dilihat dari namanya, yang pada tahun 1996 Shanghai Five kemudian pada tahun 2001 berubah menjadi Shanghai Cooperation Organization, namun ada yang tidak berubah dari organisasi ini, yaitu penyematan nama “Shanghai” yang senantiasa tersemat dalam organisasi itu yang kemudian memberikan makna bahwa, Cina memiliki kepentingan yang lebih besar dari negara anggota SCO yang lainnya. Dengan melihat perjanjian dan kesepakatan yang dibuat dalam organisasi ini, terlihat bahwa hampir diantara perjanjian dan kesepakatan tersebut mewakili segala kepentingan Cina dikawasan Asia Tengah, antara lain Keamanan, dan Kerjasama Ekonomi.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Carlsnaes Walter, Risse Thomas, Simmons Beth A, 2013, Handbook Hubungan Internasional, Bandung, Nusa Media.

Ebel Robert dan Menon Rajan, 2000, Energy and Conflict in Central Asia and the Caucasus, Boston Way, Lanham, Maryland: Rowman & Littlefield Publishers,

inc.

Forbes, Andrew D.W. Warlords and Muslim in Chinese Centarl Asia: A Political History of Republican Sinkiang 1911-1949, (Melbourne: Cambridge University Press 1986). De Has, Marcel, The Shanghai Cooperation Organization; Towards a Full Grown

Security Alliance, (Den Haag: Netherland Intitute of International Relations, Clingendael.

Jones. Walter S, Logika hubungan Internasional: persepsi nasional 1 (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 1992).

Fairbank, John K. dan Ssu-yu Teng, eds., China’s Response to the west: A Documentary Survey (Cambridge, Mass.: Harvard University Press, 1954).

Karina SA Nina dan Sasongkowati Retno, History of The World: Sejarah Dunia Kuno dan Modern, (Yogyakarta: Indoliterasi, 2013).

Nuraeni S, Deasy Silvya, Arfin Sudirman, 2010, Regionalisme Dalam Studi Hubungan Internasional, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Oliker Olga, Szayna Thomas, Faultlines of Conflict in Central Asian and The South Caucasus; implication for the U.S Army, (Santa Monica: RAND, 2003).

Plano, Jack C and Olton Roy, The International Relations Dictionary, (New York, Holt, Rinehart and Winston, Inc, 1969).

Rudy T. May, 2002, Study Strategis Dalam Transformasi Sistem Internasional Pasca Perang Dingin, Bandung: Refika Aditama.

Star, S. Frederick, Xinjiang: China’s Muslim borderland (New York: M.E. Sharpe, Inc, 2004).

Taher Tarmizi, Masyarakat Cina, Ketahanan Nasional dan Integrasi Bangsa di Indonesia, (Jakarta: CENCIS, 1997).

Wesley Michael, Energy Security in Asia, (Oxon: Routledge Asia-Pasific Series, 2007). Zheng Ping, 1998,China’s Geography, Natural Conditions, Regional Economies,

Cultural.

Sun, Zhuangzhi, The Relationship between China and Central Asia, (Sapporo: Slavie Research Center, 2007.


(3)

Situs Internet: http://www.mfa.uz/en/press/sco-uzbekistan/documents/6036/?sphrase_id=172908 http://news.xinhuanet.com/english/2007-08/15/content_10246550.htmcnpc.com http://en.sco-russia.ru/ http://www.dailymail.co.uk/news/article-3110022/Is-ISIS-oldest-jihadi-Elderly-man-flees-China-family-fight-alongside-terror-group-Syri http://www.opec.org/library/Annual%20Statistical%20Bulletin/interactive/current/FileZ/XL/ T37.HTM https://www.academia.edu/8053613/ANALISIS_STRATEGI_CHINA_DALAM_PEMENU HAN_KEAMANAN_ENERGI_DOMESTIK_2004-2013 http://sylvietanaga.com/2009/03/11/china-dan-diplomasi-energi/ https://www.academia.edu/2538874/Jurnal_Kerjasama_Pemerintah_Rusia-Cina_Dalam_Menguasai_Energi_Asia_Tengah http://www.kompasiana.com/isharyanto/jalan-china-mendominasi-asia-tengah_5520ba018133116b7419fb19 https://yearbook.enerdata.net/ http://data.stats.gov.cn/english/ http://www.longwarjournal.org/archives/2009/04/the_uighurs_in_their.php http://news.siteintelgroup.com/blog/index.php/about-us/21-jihad/36-tip file:///C:/Users/WINDOWS.8/Downloads/digital_116123-T%2023018-Strategi%20keamanan-Literatur.pdf http://ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2014/02/jurnal%20nurul%20hafiah%20(02-27-14-02-15-13).pdf.


(4)

LAMPIRAN I


(5)

LAMPIRAN 2

PETA PROVINSI CINA DAN ASIA TENGAH


(6)

LAMPIRAN3

PETA JALURPIPA MINYAK DAN GAS