LKP : Rancang Bangun Aplikasi Penjadwalan Pelatihan Bagi Karyawan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.

(1)

PELATIHAN BAGI KARYAWAN

PT.SEMEN GRESIK (Persero), Tbk

KERJA PRAKTEK

Nama : Gisca Libriana Ekayanti

Nim

: 06.41010.0311

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan

: Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

2012

STIKOM


(2)

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1. Latar Belakang Masalah ... 1

2. Perumusan Masalah ... 3

3. Batasan Masalah ... 3

4. Tujuan ... 3

5. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6

2.1Sejarah singkat ... 6

2.2Lokasi ... 7

2.3Struktur Organisasi Perusahaan ... 8

2.4Struktur Organisasi Biro Pendidikan dan Pelatihan ... 9

2.5Sistem Manajemen Semen Gresik ... 9

2.6Produk ... 10

STIKOM


(3)

3.1Penjadwalan ... 17

3.2 Pelatihan dan Pengembangan... 18

3.2.1 Pengertian Pelatihan dan Pengembangan ... 18

3.2.2 Rasionalisasi Pelatihan dan Pengembangan... 20

3.2.3 Gejala Pemicu Pelatihan dan Pengembangan ... 22

3.3Landasan sistem Informasi... 24

3.3.1 Pengertian Data ... 24

3.3.2 Pengertian Sistem ... 24

3.3.3 Pengertian Informasi ... 25

3.3.4 Komponen Sistem Informasi ... 25

3.3.5 Pengertian Database ... 27

BAB IV. DESKRIPSI KERJA PRAKTEK ... 30

4.1Proses bisnis ... 30

4.2Perancangan Sistem ... 32

BAB V. PENUTUP ... 49

5.1Kesimpulan ... 49

5.2Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 50

LAMPIRAN ... 51

STIKOM


(4)

ABSTRAK

Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranan sumber daya manusia dalam kegiatan suatu organisasi. Dalam mencapai tujuannya tentu suatu organisasi memerlukan sumber daya manusia sebagai pengelola sistem, agar sistem ini berjalan tentu dalam pengelolaanya harus memperhatikan beberapa aspek penting seperti pelatihan, pengembangan, motivasi dan aspek-aspek lainya. Sumber daya manusia merupakan aset organisasi yang sangat vital, karena itu peran dan fungsinya tidak bisa digantikan oleh sumber daya lainnya. Betapapun modern teknologi yang digunakan, atau seberapa banyak dana yang disiapkan, namun tanpa sumber daya manusia yan professional semuanya menjadi tidak bermakna.

menciptakan program pelatihan dan pengembangan yang efektif baik bagi karyawan baru (orientasi) maupun yang sudah ada (pengembangan keterampilan), terlibat dalam program pelatihan kerja dan pengembangan tersebut, memperkirakan kebutuhan perusahaan akan program pelatihan dan pengembangan, serta mengevaluasi efektifitas progam pelatihan dan pengembangan.

Untuk menunjang pencapaian tujuan organisasi tersebut diperlukan sistem penjadwalan pelatihan yang bertujuan untuk membantu kinerja karyawan yaitu aplikasi reminder untuk calon peserta pelatihan.

STIKOM


(5)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dalam sebuah organisasi guna mencapai keberhasilan, betapapun sempurnanya aspek teknologi, tanpa aspek manusia sulit kiranya tujuan-tujuan organisasi dapat tercapai. Nilai-nilai manusia semakin diselaraskan dengan aspek-aspek teknologi. Sumber Daya Manusia (SDM ) merupakan pilar utama dalam sebuah organisasi, dalam mendukung pola penentuan strategi dan kebijakan secara terpadu. Keputusan –keputusan sumber daya manusia yang sehat harus didukung oleh informasi mengenai sumber daya manusia yang baik.

Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan dimana memberikan andil besar terhadap perubahan–perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan manajemen organisasi. Oleh karena itu sangatlah penting peningkatan kemampuan sumber daya manusia.

Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab menciptakan program pelatihan dan pengembangan yang efektif baik bagi karyawan baru (orientasi) maupun yang sudah ada (pengembangan ketrampilan), terlibat dalam program pelatihan kerja dan pengembangan tersebut, memperkirakan

STIKOM


(6)

kebutuhan perusahaan akan program pelatihan dan pengembangan, serta mengevaluasi efektifitas progam pelatihan dan pengembangan.

Terkait dengan program pelatihan dan pengembangan, Divisi Perencanaan dan Penyelenggara Pelatihan memiliki salah satu tanggung jawab yaitu dalam peningkatan kualitas karyawan yang membantu meningkatkan performa kinerja karyawan, dalam membantu meningkatkan performa kinerja karyawan dibutuhkan suatu kegiatan yaitu Pelatihan. Pelatihan merupakan suatu kegiatan yang bermaksud untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, ketrampilan, dan pengetahuan dari karyawannya sesuai dengan keinginan perusahaan.

Sebuah perusahaan BUMN yaitu PT. SEMEN GRESIK adalah perusahaan besar maka terdapat beberapa kebijaksanaan yang tidak dapat diputuskan hanya berdasarkan hasil dari sistem,dibutuhkan adanya rapat komisaris untuk tingkat manajerial dan rapat pimpinan regional untuk tingkat staf.

Untuk mengadakan pelatihan memerlukan jadwal pelatihan, dan dalam menjadwalkan pelatihan ada keterbatasan-keterbatasan sistem yaitu kurang sempurnanya sistem yang ada pada perusahaan tersebut, maka diperlukan suatu sistem yang dapat mengatur hal ini, oleh karena itu dibangunlah suatu aplikasi yang dapat menangani masalah ini, Sistem yang dimaksud adalah Aplikasi Penjadwalan Pelatihan.

STIKOM


(7)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas didapatkan perumusan masalah adalah sebagai berikut: “Bagaimana rancang bangun aplikasi Penjadwalan Pelatihan bagi Karyawan PT. Semen Gresik (Persero) ,Tbk.”

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada permasalahan ini adalah :

1. Menginformasikan tentang jadwal pelatihan yang meliputi judul pelatihan, penyelenggara pelatihan, tanggal, waktu, tempat, dan alamat penyelenggaraan Pelatihan.

2. Menginformasikan tentang daftar nama peserta pelatihan.

3. Tidak membahas proses analisa pengambilan keputusan terhadap kinerja karyawan setelah diadakannya pelatihan tersebut.

4. Ruang lingkup hanya mencakup departemen Biro Pendidikan dan Pelatihan dan Biro Pengembangan&Pemeliharaan

1.4 Tujuan

Tujuan dan manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah :

1. Terbentuknya Sistem Aplikasi Penjadwalan Pelatihan karyawan pada PT. Semen Gresik (Persero), Tbk.

2. Dapat mengevaluasi melalui laporan yang dihasilkan berupa jumlah peserta pelatihan tiap bulan, jumlah karyawan yang telah mengikuti pelatihan tiap unit kerja.

3. Menganalisa sistem yang telah ada di PT. Semen Gresik (Persero),Tbk

STIKOM


(8)

4. Membuat sistem yang dapat membantu seksi perencana membuat agenda pelatihan yang meliputi antara lain : daftar pelatihan, daftar jadwal pelatihan, daftar nama peserta pelatihan dan lain-lain.

5. Dapat membantu membuat pengingat atau reminder kepada calon peserta pelatihan .

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan Laporan Kerja Praktek ini terdiri dari :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan proposal kerja praktek.

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini membahas tentang gambaran umum PT. Semen Gresik (Persero) dan lingkup kerjanya beserta struktur organisasi yang bersangkutan.

BAB III : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang berbagai macam teori yang mendukung dalam pembuatan Rancang Bangun Sistem Informasi Penjadwalan Pelatihan yaitu pengertian konsep dasar sistem informasi, database dan pengembangan sistem.

STIKOM


(9)

BAB IV : DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

Bab ini membahas tentang spesifikasi prosedur dalam menyelesaikan Proyek Aplikasi, meliputi analisis document flow, data flow diagram, context diagram, entity relationship diagram beserta struktur file dan desain input/output yang baru.

BAB V : PENUTUP

Bab ini membahas tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan aplikasi ini serta saran yang bertujuan untuk pengembangan aplikasi ini dimasa yang mendatang.

STIKOM


(10)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat

PT Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri semen. Diresmikan di Gresik pada tanggal 07 agustus 1957 oleh Presiden RI pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun.

Pada tanggal 08 Juli 1991 Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya serta merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat. Komposisi pemegang sahamnya adalah Negara RI 73% dan masyarakat 27%.

Pada bulan September 1995. Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas I (Right Issue I), yang mengubah komposisi kepemilikan saham menjadi Negara RI 65% dan masyarakat 35%. Tanggal 15 September 1995 PT Semen Gresik berkonsolidasi dengan PT Semen Padang dan Semen Tonasa, yang kemudian dikenal dengan nama Semen Gresik Group (SGG). Total kapasitas terpasang SGG sebesar 8.5 juta ton semen per tahun. Pada tanggal 17 September 1998. Pemerintah melepas kepemilikan sahamnya di SGG sebesar 14% melalui penawaan terbuka yang dimenangkan oleh Cemex S.A. de C.V, perusahaan semen global yang

STIKOM


(11)

berpusat di Mexico. Komposisi kepemilikan saham kembali menjadi Negara RI 51%, masyarakat 35%,dan Cemex 14%.

Pada tanggal 30 September 1999, komposisi kepemilikan saham kembali berubah menjadi Negara RI 51%, masyarakat 23.5% dan Cemex 25.5%.

Pada tanggal 27 Juli 2006 terjadi transaksi penjualan saham Cemex S.A. de C.V. pada Blue Valley Holdings PTE Ltd.. sehingga komposisi kepemilikan saham sampai saat ini berubah menjadi Negara RI 51.01%, Blue Valley Holdings PTE Ltd. 24.90% dan masyarakat 24.09%.

Kapasitas terpasang riil SGG sebesar 16.92 juta ton semen per tahun, dan menguasai 46% pangsa pasar semen domestik.

2.2. Lokasi

Kerja praktek ini berlokasi di PT. Semen Gresik (Persero), Tbk Jl. Veteran No. 230, Gresik , pada Biro Pendidikan dan Pelatihan dan Biro Pengembangan&Pemeliharaan.

STIKOM


(12)

2.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Direktur Utama Direktur Keuangan Dept.Manajemen Keuangan grup Dept.Pengelolaan Tekominfo Grup/ SG Dept.Akuntansi & Keuangan Direktur Litbang &

oprasional Dept.Kebijakan Pengadaan strategi grup Dept.Litbang & jaminan mutu Dept.Rancang Bangun Dept.Pengadaan & Pengelolaan Perusahaan Direktur Pengembangan utama & strategi bisnis

Dept.Pengelolaan Capex Grup Dept.Pengembang an Perusahaan Internal audit Sekretaris Perusahaan Dept. Pengelolaan Sosial & Lingkungan Korporasi Direktur SumberDaya Manusia Dept.Hukum &Manjemen Resiko Dept.Sumberdaya Manusia Dept .Sarana umum Direktur Produksi Dept. Produksi Bahan Baku Dept. Produksi Terak Dept. Produksi Semen Dept.Teknik Direktur Pemasaran

Tim Strategi & kebijakan pemasaran grup Dept. Pengembangan Pemasaran Tim Peningkatan Produktivitas grup Tim Pengembangan SDM Grup

Tim Office of the CEO

Dept. Penjualan

Dept. Distribusi & Transportasi

Tim Pengembangan

Energi Grup

Tim Perluasan bahan baku grup

Tim Proyek Packing Plant grup

Tim Proyek Pabrik baru &powerplant grup

Tim Pengembangan Tekominfo Grup


(13)

2.4. Struktur Organisasi Biro Pendidikan dan Pelatihan

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Biro Ppendidikan dan Pelatihan

2.5. Sistem Manajemen Semen Gresik

Sistem Manajemen Semen Gresik (SMSG) meliputi : a. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000.

b. Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001:2004. c. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). d. Sistem Manajemen Laboratorium ISO/IEC 17025:2005.

e. API Monogram Sertifikat no. 1 OA-0044 dari American Petroleum Institute New York.

f. OHSAS (Occupation Health & Safety Assessment Series) 18001:2007

STIKOM


(14)

Semua Sistem Manajemen di atas di implementasikan dengan mempersyaratkan Management Continuous Improvement dan penerapan Sub Sistem Manajemen yang meliputi :

1. Gugus Kendali Mutu (GKM)

2. 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) 3. Sistem Saran (SS)

4. Total Productive Maintenance (TPM)

Semua ini ditunjang dengan penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan Management Resiko yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuensi.

2.6. Produk

Perseroan memproduksi berbagai jenis semen. Semen utama yang di produksi adalah Ordinary Semen Portland Tipe I (OPC). Di samping itu juga memproduksi berbagai tipe khusus dan semen campuran (mixed cement), untuk penggunaan yang terbatas dan dalam jumlah yang lebih kecil daripada OPC. Berikut ini penjelasan mengenai jenis semen yang di produksi serta pengunaannya :

a. ORDINARY PORTLAND CEMENT TIPE I

Semen hidrolis yang dipergunakan secara luas untuk konstruksi umum, seperti konstruksi bangunan yang tidak memerlukan persyaratan khusus, antara lain bangunan perumahan, gedung-gedung bertingkat, jembatan, landasan pacu dan jalan raya.

STIKOM


(15)

b. PORTLAND CEMENT TIPE II

Semen Portland Tipe II adalah semen yang mempunyai ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang. Misalnya untuk bangunan di pinggir laut, tanah rawa, dermaga, saluran irigasi, beton massa dan bendungan

c. ORDINARY PORTLAND CEMENT TIPE III

Semen jenis ini merupakan semen yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan bangunan yang memerlukan kekuatan tekan awal yang tinggi setelah proses pengecoran dilakukan dan memerlukan penyelesaian secepat mungkin. Misalnya digunakan untuk pembuatan jalan raya, bangunan tingkat tinggi dan bandar udara.

d. ORDINARY PORTLAND CEMENT TIPE V

Semen Portland Tipe V dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan pada tanah/air yang mengandung sulfat tinggi dan sangat cocok digunakan untuk bangunan di lingkungan air laut. Dikemas dalam bentuk curah. e. PORTLAND POZZOLAND CEMENT (PPC)

Adalah semen hidrolis yang dibuat dengan menggiling terak, gypsum, dan bahan pozzolan. Digunakan untuk bangunan umum dan bangunan yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi sedang. Misalnya : jembatan, jalan raya, perumahan, dermaga, beton massa, bendungan, bangunan irigasi, dan fondasi pelat penuh.

f. PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC)

Adalah bahan pengikat hidrolis haisl penggilingan bersama-sama terak, gypsum, dan satu atau lebih anorganic. Kegunaan semen jenis ini untk

STIKOM


(16)

konstruksi beton umum, pasangan batu bata, plesteran, selokan, pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton pracetak, beton pratekan, dan paving block.

g. SUPER MASONARY CEMENT (SMC)

Adalah semen yang dapat digunakan untuk konstruksi perumahan dan irigasi yang struktur betonnya maksimal K225. Dapat juga digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng beton hollow brick, paving block, dan tegel.

h. OIL WELL CEMENT, CLASS G-HSR (HIGH SULFATE RESISTANCE)

Merupakan semen khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam dengan kontruksi sumur minyak di bawah permukaan laut dan bumi. OWC yang telah diproduksi adalah Class G, High Sulfat Resistance (HSR) disebut juga sebagai (Basic OWC). Aditif dapat ditambahkan untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan temperatur tertentu.

i. SPECIAL BLENDED CEMENT(SBC)

Adalah semen khusus yang diciptakan untuk pembangunan mega proyek jembatan Surabaya Madura (Suramadu) dan cocok digunakan untuk bangunan di lingkungan air laut. Dikemas dalam bentuk curah.

STIKOM


(17)

Proses Pembuatan Semen

Gambar 2.3 Proses Pembuatan Semen

Secara Umum Proses Pembuatan Semen Terdiri dari beberapa tahapan:

1. Tahap Penambahan bahan mentah (quarry). Bahan dasar semen adalah batu kapur, tanah liat, pasir besi, pasir silica. Bahan-bahan ini ditambang dengan menggunakan alat-alat berat kemudian dikirim ke pabrik semen. 2. Bahan mentah ini di teliti di laboratorium, kemudian di campur dengan

proporsi yang tepat dan dimulai tahap penggilingan awal tahap mentah dengan mesin penghancur sehingga berbentuk serbuk.

3. Bahan kemudian dipanaskan dengan preheater.

4. Pemanasan dilakukan didalam kiln sehingga bereaksi membentuk kristal klinker.

STIKOM


(18)

5. Kristal klinker ini kemudian didinginkan di cooler dengan bantuan angin. Panas dari proses pendinginan ini dialirkan lagi ke preheater untuk menghemat energi.

6. Klinker ini kemudian dihaluskan lagi dalam tabung yang berputar yang bersisi bola-bola baja sehingga menjadi serbuk semen yang halus.

7. Klinker yang telah halus ini disimpan dalam silo (tempat penampungan semen )

8. Dari silo ini semen di pack dan dijual ke konsumen

Chanel Distribusi

Gambar 2.4 Chanel distribusi

STIKOM


(19)

2.7. Anak Perusahaan

Anak Perusahaan Perseroan didirikan dengan misi sebagai Strategic Tools, sehingga dapat memberi kontribusi sebesar-besarnya bagi Perseroan. Selain itu, keberadannnya diharapkan dapat bermanfaat secara sinergik untuk mencapai tujuan sesuai dengan bisnis inti yang telah ditetapkan.

Anak Perusahaan Semen Gresik Anak Perusahaan Penghasil Semen - PT. Semen Padang

- PT. Semen Tonasa

Anak Perusahaan Bukan penghasil Semen - PT. United Tractors Semen Gresik - PT. Industri Kemasan Semen Gresik - PT. Kawasan Industri Gresik

- PT. Swadaya Graha - PT. Varia Usaha - PT. Eternit Gresik Afiliasi

- PT. Varia Usaha Beton - PT. Waru Abadi

- PT. Varia Usaha Bahari

- PT. Varia Usaha Dharma Segara - PT. Varia Usaha Lintas Segara - PT. Varia Usaha Barito

STIKOM


(20)

- PT. Swabina Gatra

- PT. Konsulta Semen Gresik Lembaga Penunjang

- Koperasi Warga Semen Gresik - PT. Cipta Nirmala

- Dana Pensiun Semen Gresik - Yayasan Wisma Semen Gresik

STIKOM


(21)

LANDASAN TEORI

3.1 Penjadwalan

Menurut Baker (1974), penjadwalan adalah alokasi sumber-sumber untuk melaksanakan sekumpulan tugas berdasarkan waktu. Pengertian ini membawa dua hal yang penting yaitu:

1. Penjadwalan merupakan suatu fungsi pengambil keputusan, yaitu sebuah proses untuk membuat suatu jadwal. Dalam pemahaman ini, apa yang dipelajari dalam penjadwalan dapat mempengaruhi fungsi pengambil keputusan yang lain dan membawa pengaruh-pengaruh praktis.

2. Penjadwalan merupakan sekumpulan prinsip, model, teknik dan kesimpulan logis yang memberikan pemahaman terhadap fungsi penjadwalan.

Dalam pemahaman ini, apa yang dipelajari dalam penjadwalan dapat mempengaruhi teori-teori lain dan membawa pengaruh-pengaruh konseptual. Berbeda dengan Baker, Forgaty (1991) secara lebih sederhana mendefinisikan penjadwalan sebagai aktivitas pembuatan jadwal, baik induk jadwal produksi, jadwal bengkel, jadwal perawatan dan sebagainya. Penjadwalan memiliki wilayah kerja yang berbeda dengan perencanaan.

STIKOM


(22)

3.2 Pelatihan dan Pengembangan

3.2.1 Pengertian Pelatihan dan Pengembangan

Wexley dan Yukl (1976 : 282) mengemukakan: “pelatihan and development are terms reffering to planned efforts designed facilitate the acquisiton of relevan skills, knowledge, and attitudes by organizational members”.

Selanjutnya Wexley dan Yukl menjelaskan pula: “development focusses more on improving the decision making and human relation skills of middle and upper level management, while pelatihan involves lower level employees and the presentation of more factual and narrow subject matter”.

Pendapat Wexley dan Yukl tersebut lebih memperjelas penggunaan istilah pelatihan dan pengembangan. Mereka berpendapat bahwa pelatihan dan pengembangan merupakan istilah-istilah yang berhubungan dengan usaha-usaha berencana, yang diselenggarakan untuk mencapai penguasaan skill, pengetahuan, dan sikap-sikap pegawai atau anggota organisasi. Pengembangan lebih difokuskan pada peningkatan kemampuan dalam pengambilan keputusan dan memperluas hubungan manusia (human relation) bagi manajemen tingkat atas dan manajemen tingkat menengah sedangkan pelatihan dimaksudkan untuk pegawai pada tingkat bawah (pelaksana).

STIKOM


(23)

Pengertian pelatihan dan pengembangan pegawai, dikemukakan oleh Adrew E. Sikula (1981 : 227) “pelatihan is short-terms educational procces utilizing a systematic and organized procedure by which nonmanagerial personnel learn technical knowlegde and skills for a definite purpose. Development, in reference to staffing and personnel matters, is a long-terms educational process utilizing a systematic and organized procedure by which managerial personnel learn conceptual and theoritical knowledge for general purpose”.

Istilah pelatihan ditujukan pada pegawai pelaksana untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis, sedangkan pengembangan ditujukan pada pegawai tingkat manajerial untuk meningkatkan kemampuan konseptual, kemampuan dalam pengambilan keputusan, dan memperluas human relation.

Mariot Tua Efendi H (2002) latihan dan pengembangan dapat didefinisikan sebagai usaha yang terencana dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan pegawai. Selanjutnya mariot Tua menambahkan pelatihan dan pengembangan merupakan dua konsep yang sama, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan. Tetapi, dilihat dari tujuannya, umumnya kedua konsep tersebut dapat dibedakan. Pelatihan lebih ditekankan pada peningkatan kemampuan untuk malakukan pekerjaan yang spesifik pada saat ini, dan pengembangan lebih ditekankan pada peningkatan pengetahuan untuk melakukan pekerjaan

STIKOM


(24)

pada masa yang akan datang, yang dilakukan melalui pendekatan yang terintegrasi dengan kegiatan lain untuk mengubah perilaku kerja.

Sjafri Mangkuprawira (2004) pelatihan bagi karyawan merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai dengan standar. Sedangkan pengembangan memiliki ruang lingkup lebih luas. Dapat berupa upaya meningkatkan pengetahuan yang mungkin digunakan segera atau sering untuk kepentingan di masa depan. Pengembangan sering dikategorikan secara eksplisit dalam pengembangan manajemen, organisasi, dan pengembangan individu karyawan. Penekanan lebih pokok adalah pada pengembangan manajemen. Dengan kata lain, fokusnya tidak pada pekerjaan kini dan mendatang, tetapi pada pemenuhan kebutuhan organisasi jangka panjang.

3.2.2 Rasionalisasi Pelatihan dan Pengembangan

Secara pragmatis program pelatihan dan pengembangan memiliki dampak positif baik bagi individu maupun organisasi. Smith (1997) menguraikan profil kapabilitas individu berkaitan dengan skill yang diperoleh dari pelatihan dan pengembangan. Seiring dengan pengusaan keahlian atau keterampilan penghasilan yang diterima individu akan meningkat. Pada akhirnya hasil pelatihan dan pengembangan akan membuka peluang bagi pengembangan karier

STIKOM


(25)

individu dalam organisasi. Dalam konteks tersebut peningkatan karier atau promosi ditentukan oleh pemilikan kualifikasi skill.

Sementara dalam situasi sulit dimana organisasi cenderung mengurangi jumlah karyawannya, pelatihan dan pengembangan memberi penguatan bagi individu dengan memberi jaminan job security berdasarkan penguasaan kompetensi yang dipersyaratkan organisasi.

Pelatihan and devolopment has the potetial to improve labour productivity; Pelatihan and devolopment can improve quality of that output, a more highly trained employee is not only more competent at the job but also more aware of the significance of his or her action; Pelatihan and development improve the ability of the organisation to cope with change; the succesful implementation of change wheter technical (in the form of new technologies) or strategic (new product, new markets, etc) relies on the skill of the organisation‟s member.

(smith dalam prinsip-prinsip manajemen pelatihan, Irianto Jusuf, 2001).

Disaat kompetisi antar organisasi berlangsung sangat ketat, persoalan produktivitas menjadi salah satu penentu keberlangsungan organisasi disamping persoalan kualitas dan kemampuan karyawan. Program pelatihan dan pengembangan SDM dapat memberi jaminan pencapaian ketiga persoalan tersebut pada peringkat organisasional.

STIKOM


(26)

3.2.3 Gejala Pemicu Pelatihan dan Pengembangan

Terdapat beberapa fenomena organisasional yang dapat dikategorikan sebagai gejala pemicu munculnya kebutuhan pelatihan dan pengembangan. Tidak tercapainya standar pencapaian kerja, karyawan tidak mampu melaksanakan tugasnya, karyawan tidak produktif, tingkat penjualan menurun, tingkat keuntungan menurun adalah beberapa contoh gelaja-gejala yang umum terjadi daam organisasi.

Gejala yang ditimbulkan oleh kondisi tersebut menurut Blanchard and Huszczo (1986) mencontohkan terdapat tujuh gejala utama dalam organisasi yang membutuhkan penanganan yaitu:

1. Low productivity; 2. High absenteeism; 3. High turnover;

4. Low employee morale; 5. High grievances; 6. Strike;

7. Low profitability.

Hubungan Faktor-Faktor penyebab dan Gejala Organisasional Ketujuh gejala tersebut sangat umum dijumpai dalam organisasi yang dapat disebabkan oleh setidaknya tiga faktor yang meliputi: kegagalan dalam

STIKOM


(27)

sarana dan kesempatan yang tepat bagi karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya, kegagalan organisasi memberi pelatihan dan pengembangan secara efektif kepada karyawan. Dalam situasi itulah program pelatihan sangat mengandalkan Training need analysis (TNA) atau analisis kebutuhan pelatihan yang meliputi:

1. Adanya pegawai baru, memberikan orientasi pekerjaan atau tugas pokok organisasi kepada pegawai yang baru direkrut sebelum yang bersangkutan ditempatkan pada salah satu unit organisasi;

2. Adanya peralatan kerja baru, Mempersiapkan pegawai dalam penggunaan peralatan baru dengan teknologi yang lebih baru, sehingga tidak terjadi adanya kecelakaan kerja dan meningkatkan efesiensi kerja;

3. Adanya perubahan sistem manajemen/administrasi birokrasi, Mempersipakan pegawai dalam melakukan pekerjaan dengan menggunakan sistem yang baru dibangun;

4. Adanya standar kualitas kerja yang baru, Mempersiapkan pegawai dalam melakukan pekerjaan dengan menggunakan sistem yang baru dibangun;

5. Adanya kebutuhan untuk menyegarkan ingatan , Memberikan nuansa baru/penyegaran ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki;

STIKOM


(28)

6. Adanya penurunan dalam hal kinerja pegawai, Meningkatkan kualitas kinerja pegawai sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan.

3.3 Landasan Sistem Informasi

3.3.1 Pengertian Data

Data adalah bahan yang akan diolah atau diproses yang bisa berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol yang menunjukan suatu situasi dan lain-lain yang berdiri sendiri atau merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Menurut Robert N.antony dan John Dearden , Data adalah: Bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item’ dan Data Merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.” (Jogyanto, Analisis dan desain Sistem Informasi;8 ).

3.3.2 Pengertian Sistem

Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi pemerintahan, karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan atau instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat berjalan dengan baik

STIKOM


(29)

diperlukan kerjasama diantara unsure-unsur yang terkait dalam sistem tersebut.

Ada berbagai pendapat yang mendefinisikan pengertian sistem, seperti dibawah ini: “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu” (Jogiyanto,2005,1).

Masih dalam buku „Analisia dan Desain sistem informasi‟ karangan jogiyanto menerangkan: “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan tertentu” (Jogiyanto,2005,2).

3.3.3 Pengertian Informasi

Keberadaan suatu data sangat menunjang terhadap informasi, karena data merupakan bahan mentah yang diperlukan oleh pengambil keputusan untuk lebih meeyakinkan bahwa data tidak dapat terlepas dari dari informasi dapat dilihat dari definisi mengenai informasi.

3.3.4 Komponen sistem Informasi

Komponen–komponen yang ada dalam sistem informasi meliputi beberapa blok, yaitu:

STIKOM


(30)

1. Blok masukan (input)

Blok masukan ini mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok keluaran (output)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan alat yang digunakan untuk menerima masukan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

STIKOM


(31)

Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi, perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data.

Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras computer, basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan paket perangkat lunak yang disebut data base manajemen sistem ( DBMS ).

6. Blok kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem bisa dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

3.3.5 Pengertian Database

Beberapa definisi tentang Database menurut beberapa ahli:

1. Menurut Gordon C. Everest : Database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis, terbagi/shared, terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi.

2. MenurutC.J.Date :

Database adalah koleksi “data operasional” yang tersimpan dan dipakai oleh sistem aplikasi dari suatu organisasi.

STIKOM


(32)

- Data input adalah data yang masuk dari luar sistem

- Data output adalah data yang dihasilkan sistem

- Data operasional adalah data yang tersimpan pada sistem

3. Menurut Toni Fabbri : Database adalah sebuah sistem file-file yang terintegrasi yang mempunyai minimal primary key untuk pengulangan data.

4. Menurut S. Attre : Database adalah koleksi data-data yang saling berhubungan mengenai suatu organisasi / enterprise dengan macam-macam pemakaiannya.

Sifat-sifat database :

- Internal : Kesatuan (integritas) dari file-file yang terlibat.

- Terbagi/share : Elemen-elemen database dapat dibagikan pada para user baik secara sendiri-sendiri maupun secara serentak dan pada waktu yang sama (Concurrent sharing).

Elemen-elemen database :

A. Tipe

- Enterprise = Suatu jenis organisasi, misalnya Bank, Hotel,Universitas dan lain-lain.

- Entity = File = Obyek pada enterprise

STIKOM


(33)

- Atribute = Field = Data item = Beberapa hal yang ingin diketahui dari suatu file

- Record = Satu set field yang merupakan ciri khas dari suatu file

B. Isi/Nilai

- Data File : Seluruh isi data pada file

- Data Record : Satu set isi data pada suatu susunan field dari suatu file

- Data Value : Isi data masing-masing data elemen.

- Sumber-sumber daya suatu organisasi/enterprise :

1. Man : Manajemen Personalia (Manusia)

2. Machine : Manajemen peralatan (Mesin)

3. Material : Manajemen industri (Bahan Baku)

4. Money : Manajemen Keuangan (Uang)

5. Message : Manajemen Informasi.

STIKOM


(34)

DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

4.1 Proses bisnis

Pelatihan di Perusahaan ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu In house dan public.

a. Proses Bisnis In house Training

- Pihak seksi perencana pelatihan sebelumnya memiliki Master Jadwal Pelatihan yang telah disusun pada akhir tahun dan akan digunakan sebagai proker tahun berikutnya yang akan di berikan pada masing 2 unit kerja.

- Seksi perencana diklat melihat histori data karyawan dan unit kerja siapa saja yang belum mengikuti pelatihan kemudian mengundang dan menghubungi atasan unit kerja masing-masing untuk meminta persetujuan perihal keikutsertaan pelatihan.

- Setelah atasan unit kerja menyetujui maka pihak seksi perencanaan surat rencana pelatihan meliputi data peserta calon pelatihan,judul, tanggal pelaksanaan, jam, tempat, dan biaya pelatihan kepada seksi penyelenggara pelatihan.

Seksi penyelenggara pelatihan membuat Surat Perjalanan Dinas (SPD) pada seksi kepegawaian dan biaya anggaran untuk peserta

STIKOM


(35)

- pelatihan pada bagian keuangan dan mengundang peserta pelatihan untuk mengikuti Pelatihan tersebut.

- Setelah pelatihan dilakukan setiap bulan seksi perencanaan dan penyelenggaraan diklat melakukan pelaporan bulanan.

b. Proses Bisnis Public Training

- Seksi perencanaan pelatihan memiliih provider yang akan dipilih atau dapat diusulkan dari unit kerja untuk dilakukan proses berikutnya.

- Seksi perencanaan pelatihan melihat histori Karyawan apakah sudah pernah mengikuti pelatihan atau belum.

- Seksi perencanaan pelatihan menyusun biaya anggaran yang akan dikeluarkan dan proses ini harus melewati persetujuan dari kasi Perencanaan terlebih dahulu.

- Setelah mendapat persetujuan dari kasi perencanaan maka karyawan yang hendak diikutkan pelatihan di hubungi melalui email lewat masing-masing atasan unit kerja.

- Setelah mendapat persetujuan dan perijinan oleh atasan unit kerja, seksi perencanaan diklat melakukan dan membuat surat rencana pelatihan meliputi data peserta calon pelatihan,judul, tanggal pelaksanaan, jam, tempat, dan biaya pelatihan kepada seksi penyelenggara pelatihan.

- Seksi penyelenggara pelatihan membuat Surat Perjalanan Dinas (SPD) pada seksi kepegawaian dan biaya anggaran untuk peserta

STIKOM


(36)

pelatihan pada bagian keuangan dan mengundang peserta pelatihan untuk mengikuti Pelatihan tersebut.

- Setelah pelatihan dilakukan setiap bulan seksi perencanaan dan penyelenggaraan diklat melakukan pelaporan bulanan.

4.2 Perancangan Sistem

Dalam perancangan suatu sistem yang dibutuhkan adalah sebuah desain sistem yang disimbolkan dengan flow, meliputi :

1. Document flow 2. System flow 3. Context Diagram 4. DFD level 0 5. DFD Level 1 6. DFD Level 2 7. Desain I/O

STIKOM


(37)

Document Flow In house Training

Docflow SI Penjadwalan Pelatihan Karyawan (In House)

Keuangan Keuangan Kepala Unit Kerja

Kepala Unit Kerja Sie PenyelenggaraSie Penyelenggara Sie Kepegawaian Sie Kepegawaian Sie Perencana Sie Perencana Start Cek Jadwal Training Cek record peserta training Membuat surat undangan Training Surat undangan Training Surat undangan Training Membuat Surat Persetujuan & Data Peserta Surat Persetujuan & Data Peserta

2 Surat Persetujuan

& Data Peserta 1

Surat Persetujuan & Data Peserta

2

Surat Persetujuan & Data Peserta

1 Membuat SPD dan Anggaran SPD 2 Anggaran 2 SPD 1 Anggaran 1 SPD 2 Anggaran 2 Anggaran 1 SPD 1 Membuat Laporan Bulanan Laporan Bulanan End

Gambar 4.1 Document Flow In House Training

Proses dimulai dengan entity seksi perencana melakukan proses pengecekan jadwal pelatihan dan history data peserta, kemudian melakukan proses membuat undangan pelatihan yang menghasilkan surat undangan yang ditujukan untuk kepala unit kerja dengan asumsi, pihak kepala unit kerja menyetujui pelatihan tersebut, dan membuat surat persetujuan yang akan

STIKOM


(38)

diberikan kepada seksi perencanaan lagi. Oleh seksi perencanaan, surat persetujuan tersebut diberikan kepada seksi penyelenggara untuk dibuatkan surat perjalanan dinas (SPD) yang diberikan kepada seksi kepegawaian dan anggaran biaya pada bagian keuangan. Kemudian SPD dan anggaran tersebut diberikan kepada pihak seksi perencana yang akan dibuatkan pelaporan nya.

STIKOM


(39)

Document Flow Public Training

Docflow SI Penjadwalan Pelatihan Karyawan (Public)

Keuangan Keuangan Sie Kepegawaian Sie Kepegawaian Sie Penyelenggara Sie Penyelenggara

Kepala Unit Kerja

Kepala Unit Kerja

Kasi Perencanaan Kasi Perencanaan Sie Perencana Sie Perencana Membuat Surat Persetujuan & Data Peserta Meng-acc surat persetujuan Surat persetujuan anggaran ttraining Surat undangan Training Anggaran 2 Anggaran 2 Surat persetujuan anggaran ttraining Membuat surat undangan Training Membuat anggaran training SPD 2 Memilih Provider Surat Persetujuan & Data Peserta Surat persetujuan anggaran ttraining Ter-acc Surat rencana Training Surat rencana Training Cek record peserta training Membuat SPD dan Anggaran Surat undangan Training Anggaran 1 Membuat Surat Rencana Training SPD 2 SPD 1 start Surat persetujuan anggaran ttraining Ter-acc Surat Persetujuan & Data Peserta SPD 1 Anggaran 1 Membuat Laporan Bulanan Laporan Bulanan End

Gambar 4.2 Document Flow Public Training

Proses pelatihan public tidak jauh berbeda dengan In house, proses dimulai dengan seksi perencana memilih provider terlebih dahulu, kemudian selanjutnya proses sama dengan pelatihan In House yaitu mengecek jadwal dan data peserta, kemudian membuat anggaran pelatihan yang nantinya akan di berikan kepada kasi perencanaan, dengan asumsi kasi perencanaan menyetujui anggaran tersebut dan

STIKOM


(40)

membuat surat persetujuan anggaran yang diberikan kepada seksi perencanaan kembali.

Proses selanjutnya adalah seksi perencanaan membuat surat undangan yang akan diberikan kepada kepala unit kerja.proses selanjutnya sama dengan pelatihan In-House sampai pada proses pelaporan bulanan.

STIKOM


(41)

System Flow Inhouse Training

Sisflow SI Penjadwalan Pelatihan (In House)

Database Database Keuangan Keuangan Sie Kepegawaian Sie Kepegawaian Sie Penyelenggara Sie Penyelenggara Kepala Unit Kerja

Kepala Unit Kerja Sie Perencana Sie Perencana DB Jadwal Training DB Histori Peserta Training DB Peserta Training DB Mt Karyawan Start

Cek Jadwal & Record Peserta Training 1 2 2 1 Membuat Undangan Training DB undangan Menyetujui dan

input data peserta Membuat SPD & Anggaran DB SPD DB Anggaran Membuat Laporan Bulanan DB Laporan Membuat Reminder Training Cek Reminder Training 3 3 3 5 5 5 6 7 4 4 DB Reminder 7 6 7 6 1 8 8 8 9 9 End Display Reminder

Cek SPD Cek

Anggaran

6 7

Display SPD Display Anggaran

Gambar 4.3 System Flow In House Training

STIKOM


(42)

System Flow Public Training

Sisflow SI Penjadwalan Pelatihan Karyawan (Public)

Kasi Perencanaan

Kasi Perencanaan Sie KeuanganKeuangan DatabaseDatabase Kepegawaian Sie Kepegawaian Sie Penyelenggara Sie Penyelenggara Kepala Unit Kerja

Kepala Unit Kerja Sie Perencana Sie Perencana DB SPD DB Reminder DB Anggaran DB Laporan DB Mt Karyawan DB undangan DB Peserta Training DB Histori Peserta Training DB Jadwal Training DB Provider Start Memilih Provider End Membuat Reminder Training Membuat Laporan Bulanan Membuat Persetujuan Anggaran Training

Cek Jadwal & Record Peserta Training Surat persetujuan anggaran ttraining Meng-acc surat persetujuan Surat persetujuan anggaran ttraining Ter-acc Surat persetujuan anggaran ttraining Membuat Undangan Training Menyetujui dan input data peserta

DB Rencana Training Membuat Rencana Training Cek rencana training

Membuat SPD & Anggaran

Cek SPD AnggaranCek

Display SPD Display Anggaran Display Reminder Cek Reminder Training 1 1 2 2 3 3 Surat persetujuan anggaran ttraining Ter-acc 4 4 5 5 4 5 6 6 6 8 7 7 8 8 7 2 9 9 9 7 8 10 10 11 11

Gambar 4.4 System Flow Public Training

STIKOM


(43)

Context Diagram

Cek Jadwal dan peserta record jadwal dan

peserta

Buat Undangan

Undangan Training Apply Undangan Input data peserta

Data Peserta Buat SPD Buat Anggaran SPD

Anggaran Pilih Provider

Buat Rencana Anggaran

Rencana Anggaran

Apply Rencana Anggaran

Buat Rencana Training

Rencana Anggaran

Rencana Training Buat Reminder

Training

Reminder Training Buat Laporan

1

SI Penjadwalan Pelatihan Semen Gresik Sie Perencana

KaSie Perencanaan

Kepala Unit Kerja

Sie Penyelenggara Sie Kepegawaian

Keuangan

Gambar 4.5 Context Diagram

STIKOM


(44)

DFD Level 0

Cek Jadwal dan Peserta

Record Jadwal dan Peserta

Buat Undangan

Undangan Training Apply Undangan

Input data Peserta Data Peserta Buat SPD Buat Anggaran Anggaran SPD Buat Reminder Reminder Buat Laporan Resource Flow_0 Resource Flow_1 Resource Flow_2 Resource Flow_3 Resource Flow_4 Resource Flow_5 Resource Flow_6 Resource Flow_7 Resource Flow_8 Resource Flow_9 Resource Flow_10 Resource Flow_11 Resource Flow_12 Resource Flow_13 Resource Flow_14 Resource Flow_15 Resource Flow_16 Resource Flow_17 Resource Flow_18 Resource Flow_19 Pilih Provider Cek Jadwal dan Peserta

Record Jadwal dan Peserta Buat Rencana Anggaran

Rencana Anggaran Apply Rencana Anggaran Buat Undangan Undangan Training Apply Undangan Input Data Peserta Buat Rencana Training

Rencana Training Buat SPD Buat Anggaran Anggaran SPD Buat Reminder Buat Laporan Reminder Sie Perencana

Kepala Unit Kerja Sie Penyelenggara KaSie Perencanaan Sie Kepegawaian Keuangan 1.1 Training In House

1.2 Training Public 1 DB Jadwal Training

2 DB History Peserta

3 DB Undangan 4 DB Mt Karyawan

5 DB Peserta Training 6 DB SPD 7 DB Anggaran

8 DB Reminder 9 DB Laporan

10 DB Rencana Training

11 DB Provider

STIKOM


(45)

DFD Level 1

Sie Perencana Kepala Unit Kerja

Sie Penyelenggara

Keuangan Sie Kepegawaian

1 DB Jadwal Training

2 DB History Peserta

3 DB Undangan

4 DB Mt Karyawan

5 DB Peserta Training 8 DB Reminder

9 DB Laporan

6 DB SPD

7 DB Anggaran 1.1.1

Cek Jadwal dan Peserta

1.1.2 Buat Undangan

1.1.3

Approve undangan dan Input data peserta

1.1.4 Buat SPD dan

Anggaran

1.1.5 Cek anggaran 1.1.6

Cek SPD 1.1.7

Buat Reminder

1.1.8 Cek Reminder

1.1.9 Buat Laporan

Gambar 4.7 DFD Level 1

STIKOM


(46)

DFD Level 2

Sie Perencana

KaSie Perencanaan

Kepala Unit Kerja

Sie Penyelenggara Keuangan

Sie Kepegawaian 6 DB SPD 7 DB Anggaran

1 DB Jadwal Training

2 DB History Peserta

3 DB Undangan

4 DB Mt Karyawan 8 DB Reminder

9 DB Laporan

5 DB Peserta Training 11 DB Provider

10 DB Rencana Training 1.2.1 Pilih Provider

1.2.2 Cek Jadwal dan

Training 1.2.3 Buat Rencana Anggaran 1.2.4 Approve Rencana Anggaran 1.2.5

Buat Undangan 1

1.2.6 Approve Undangan dan

Input data Peserta 1

1.2.7 Buat Rencana Training 1.2.8 Buat SPD 1.2.9 Cek SPD 1 1.2.10

Cek Anggaran 1 1.2.11 Buat Reminder1 1.2.12 Cek Reminder1 1.2.13 Buat Laporan1

Gambar 4.8 DFD Level 2

STIKOM


(47)

ERD sub CDM

id unit

id karyawan id karyawan 1

id peserta

id karyawan 2 id peserta 1

id provider 1 id provider id jadwal

id_peserta 2

id anggaran

id SPD id jadwal 1 id jadwal 2

Jadwal_training # o o ID_jadwal nm_jadwal tgl_jadwal Integer Variable characters (50) Date Mt_Karyawan # o o o o ID_Karyawan nm_karyawan almt_karyawan telp_karyawan email Integer Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (15) Variable characters (30) Mt_Unit_Kerja # o ID_unit_kerja nm_unit_kerja Integer Variable characters (30)

undangan_training # o o o ID_undangan ket_undangan tgl_undangan IsApprove Integer Variable characters (1000) Date Variable characters (1) peserta_training # o ID_peserta nama_peserta Integer Variable characters (50)

rencana_training o o o jdl_training tanggal_training tempat_training

Variable characters (50) Date & Time Variable characters (50)

SPD # o o ID_SPD ket_SPD tgl_SPD Integer Variable characters (500) Date anggaran # o o o ID_anggaran income outcome IsDeal Integer Integer Integer Variable characters (1)

reminder # o o ID_reminder ket_reminder tgl_reminder Integer Variable characters (200) Date provider # o o o ID_provider nm_provider almt_provider telp_provider Integer Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (15) history_peserta o o o o o nm_peserta nama_jadwal judul_training tgl_training tmpt_training

Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (30) Date Variable characters (30)

laporan o o o o o o o o nama_psrt nama_jdwl judul_train tgl_train tmpt_train inc outc nama_provider

Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (30) Date Variable characters (30) Integer Integer Variable characters (50)

login o o

username password

Variable characters (30) Variable characters (50)

Gambar 4.9 ERD sub CDM

STIKOM


(48)

ERD sub PDM FK_ID_UNIT FK_ID_KARYAWAN FK_ID_KARYAWAN2 FK_ID_KARYAWAN_1 FK_ID_KARYAWAN_2 FK_ID_PESERTA FK_ID_KARYAWAN_3 FK_ID_KARYAWAN_4 FK_ID_PESERTA_1 FK_ID_PROVIDER_1 FK_ID_PROVIDER FK_ID_PROVIDER2 FK_ID_JADWAL FK_ID_PESERTA_2 FK_ID_PESERTA_3 FK_ID_ANGGARAN FK_ID_SPD FK_ID_JADWAL_1 FK_ID_JADWAL_2 FK_ID_JADWAL_3 FK_ID_JADWAL_4 Jadwal_training ID_jadwal ID_reminder nm_jadwal tgl_jadwal int int varchar(50) date <pk> <fk> Mt_Karyawan ID_Karyawan ID_unit_kerja ID_peserta ID_undangan nm_karyawan almt_karyawan telp_karyawan email int int int int varchar(50) varchar(50) varchar(15) varchar(30) <pk> <fk1> <fk3> <fk4> Mt_Unit_Kerja ID_unit_kerja nm_unit_kerja int varchar(30) <pk> undangan_training ID_undangan ID_Karyawan ket_undangan tgl_undangan IsApprove int int varchar(1000) date varchar(1) <pk> <fk> peserta_training ID_peserta ID_reminder ID_Karyawan nama_peserta int int int varchar(50) <pk> <fk2> <fk1> rencana_training ID_provider ID_peserta jdl_training tanggal_training tempat_training int int varchar(50) datetime varchar(50) <fk2> <fk1> SPD ID_SPD ket_SPD tgl_SPD int varchar(500) date <pk> anggaran ID_anggaran income outcome IsDeal int int int varchar(1) <pk> reminder ID_reminder ID_jadwal ket_reminder tgl_reminder int int varchar(200) date <pk> <fk> provider ID_provider nm_provider almt_provider telp_provider int varchar(50) varchar(50) varchar(15) <pk> history_peserta ID_jadwal nm_peserta nama_jadwal judul_training tgl_training tmpt_training int varchar(50) varchar(50) varchar(30) date varchar(30) <fk> laporan ID_provider ID_SPD ID_anggaran nama_psrt nama_jdwl judul_train tgl_train tmpt_train inc outc nama_provider int int int varchar(50) varchar(50) varchar(30) date varchar(30) int int varchar(50) <fk1> <fk3> <fk2> login ID_Karyawan username password int varchar(30) varchar(50) <fk> id_peserta 2

ID_peserta int <pk,fk2>

id jadwal 1 ID_jadwal int <pk,fk2>

Gambar 4.10 ERD sub PDM

STIKOM


(49)

Desain I / O

Form Cek History Peserta

Gambar 4.11 Form Cek History Peserta

Form Cek Jadwal Training

Gambar 4.12 Form Cek Jadwal Training

Form Approve Undangan

Gambar 4.13 Form Approve Undangan

STIKOM


(50)

Form Input Data Peserta

Gag

Gambar 4.14 Form Input Data Peserta

Form Reminder

Gambar 4.15 Form Reminder

Form Rencana training

Gambar 4.16 Form Rencana Training

STIKOM


(51)

Form Undangan Training

Gambar 4.17 Form Undangan Training

Form Login Page

Gambar 4.18 Form Login Page

Form Main Page

Gambar 4.19 Form Main page

STIKOM


(52)

Form Pilih Provider

Gambar 4.20 Form Pilih Provider

Form Pilih Training

Gambar 4.21 Form Pilih Training

STIKOM


(53)

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa :

1. Sistem yang berjalan pada biro Pendidikan dan Pelatihan di PT.Semen Gresik (Persero),Tbk tentang penjadwalan pelatihan sebenarnya telah ada, tetapi pada kenyataannya tidak dapat membantu dan menyeleseikan pekerjaan yang ada, maka dari itu dengan dibangunnya Rancang bangun ini, dapat membantu memaksimalkan kinerja karyawan pada biro ini.

2. Dengan terbentuknya Rancang bangun Aplikasi ini, Dapat membantu membuat pengingat atau reminder kepada calon peserta pelatihan.

5.2 Saran

Di dalam mengembangkan aplikasi penjadwalan pelatihan ini ke arah yang lebih baik, diperlukan pengembangan yang lebih baik dan akurat sehingga memperlancar proses penjadwalan.

STIKOM


(54)

Baker, Kenneth. 1974. Introduction to Sequencing and Scheduling. Jhon Wiley and Sons, Inc.

Berson, Alex dan Stephen J. Smith. (1997). Data Warehousing, Data Mining, &

Olap. The Mc’Graw-Hill Companies,Inc., United States.

Blanchard C.R.N. & Huszczo,G (1986), Toward a More Organizationally Effective Training Strategy and Parctice : Practice Hall, US

Fogarty.1991. Production and Inventory Management. Ohio: South-Western Publishing Co Cincinnati.

Gordon C. Everest. (1986). Database management objectives, System function and administration. McGraw Hill Book Company

Hariandja, Marihot Tua Efendi (2002), Manajemen Sumber Daya Manusia :

Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian dan Peningkatan

Produktivitas Pegawai, Grasindo Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Irianto, J. 2001a. Prinsip-Prinsip Dasar Manajemen Pelatihan, Surabaya: Insan Cendekia.

Jogiyanto, Hartono, 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi Yogyakarta

Mangkuprawira, Sjafri (2004), Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, Ghalia Indonesia, Jakarta Selatan.

Wexley, Kenneth N dan Gary A. Yukl, 1992, Perilaku OrganisasiDan Psikologis Personalia, Penterjemah: Muh. Shobaruddin, Jakarta: P.T. Rineka Cipta Jakarta: PT. Rineka Cipta.

STIKOM


(1)

Desain I / O

Form Cek History Peserta

Gambar 4.11 Form Cek History Peserta

Form Cek Jadwal Training

Gambar 4.12 Form Cek Jadwal Training

Form Approve Undangan

Gambar 4.13 Form Approve Undangan

STIKOM


(2)

46

Form Input Data Peserta

Gag

Gambar 4.14 Form Input Data Peserta

Form Reminder

Gambar 4.15 Form Reminder

Form Rencana training

Gambar 4.16 Form Rencana Training

STIKOM


(3)

Form Undangan Training

Gambar 4.17 Form Undangan Training

Form Login Page

Gambar 4.18 Form Login Page

Form Main Page

Gambar 4.19 Form Main page

STIKOM


(4)

48

Form Pilih Provider

Gambar 4.20 Form Pilih Provider

Form Pilih Training

Gambar 4.21 Form Pilih Training

STIKOM


(5)

49 PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa :

1. Sistem yang berjalan pada biro Pendidikan dan Pelatihan di PT.Semen Gresik (Persero),Tbk tentang penjadwalan pelatihan sebenarnya telah ada, tetapi pada kenyataannya tidak dapat membantu dan menyeleseikan pekerjaan yang ada, maka dari itu dengan dibangunnya Rancang bangun ini, dapat membantu memaksimalkan kinerja karyawan pada biro ini.

2. Dengan terbentuknya Rancang bangun Aplikasi ini, Dapat membantu membuat pengingat atau reminder kepada calon peserta pelatihan.

5.2 Saran

Di dalam mengembangkan aplikasi penjadwalan pelatihan ini ke arah yang lebih baik, diperlukan pengembangan yang lebih baik dan akurat sehingga memperlancar proses penjadwalan.

STIKOM


(6)

50

DAFTAR PUSTAKA

Baker, Kenneth. 1974. Introduction to Sequencing and Scheduling. Jhon Wiley and Sons, Inc.

Berson, Alex dan Stephen J. Smith. (1997). Data Warehousing, Data Mining, & Olap. The Mc’Graw-Hill Companies,Inc., United States.

Blanchard C.R.N. & Huszczo,G (1986), Toward a More Organizationally Effective Training Strategy and Parctice : Practice Hall, US

Fogarty.1991. Production and Inventory Management. Ohio: South-Western Publishing Co Cincinnati.

Gordon C. Everest. (1986). Database management objectives, System function and administration. McGraw Hill Book Company

Hariandja, Marihot Tua Efendi (2002), Manajemen Sumber Daya Manusia : Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian dan Peningkatan Produktivitas Pegawai, Grasindo Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Irianto, J. 2001a. Prinsip-Prinsip Dasar Manajemen Pelatihan, Surabaya: Insan Cendekia.

Jogiyanto, Hartono, 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi Yogyakarta

Mangkuprawira, Sjafri (2004), Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, Ghalia Indonesia, Jakarta Selatan.

Wexley, Kenneth N dan Gary A. Yukl, 1992, Perilaku OrganisasiDan Psikologis Personalia, Penterjemah: Muh. Shobaruddin, Jakarta: P.T. Rineka Cipta Jakarta: PT. Rineka Cipta.

STIKOM