Analisa Data Kuantitatif METODOLOGI PENELITIAN PADA BIDANG ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Metodologi Penelitian 144 Prosedur Penggunaan Tabel Grafik Gambar 7.11. Prosedur Penggunaan Tabel Grafik

7.8. Analisa Data Kuantitatif

Dalam melakukan penelitian kuantitatif, kita seringkali mengalami kesulitan tentang metode statistika apa yang akan kita gunakan. Untuk itu dalam hal ini akan diuraikan mengenai metode-metode statistika yang umum digunakan dalam penelitian dan bagaiman menginterpretasikannya. Secara umum, analisa data dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 7.12. Tahapan Analisa Data D D a a t t a a Data Kualitatif D D a a t t a a K K u u a a n n t t i i t t a a t t i i f f Metode Tabel Metode Tabel Metode Grafik Metode Grafik • Distribusi Frekuensi • Distribusi Frekuesnsi Relatif • Distribusi Frekuensi. • Tabulasi Silang • Pie Chart • Bar Graph • Distribusi Frekuensi • Distribusi Frekuesnsi Relatif • Distribusi Frekuensi Kumulatif. • Distribusi Frekuensi realtif - Kumulatif • Diagram Batang - Daun • Tabulasi Silang • Dot Plot • Histogram • Ogive • Diagram scatter Pengumpulan Data Verifikasi Data Pengelompokan Data Jumlah Jumlah Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 19951996 15 40.54 18 48.65 4 10.81 37 2.58 19961997 13 33.33 20 51.28 6 15.38 39 2.67 19971998 14 28.57 27 55.10 8 16.33 49 2.70 19981999 15 30.00 26 52.00 9 18.00 50 2.70 19992000 17 25.37 39 58.21 11 16.42 67 2.67 Total 74 30.58 130 53.72 38 15.70 242 2.67 Tahun Lulus IPK Rata- rata Total Lulusan IPK 2.5 IPK 2.5 - 3.0 IPK 3.0 Jumlah Jumlah Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 19951996 15 40.54 18 48.65 4 10.81 37 2.58 19961997 13 33.33 20 51.28 6 15.38 39 2.67 19971998 14 28.57 27 55.10 8 16.33 49 2.70 19981999 15 30.00 26 52.00 9 18.00 50 2.70 19992000 17 25.37 39 58.21 11 16.42 67 2.67 Total 74 30.58 130 53.72 38 15.70 242 2.67 Tahun Lulus IPK Rata- rata Total Lulusan IPK 2.5 IPK 2.5 - 3.0 IPK 3.0 Jumlah Jumlah Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 19951996 15 40.54 18 48.65 4 10.81 37 2.58 19961997 13 33.33 20 51.28 6 15.38 39 2.67 19971998 14 28.57 27 55.10 8 16.33 49 2.70 19981999 15 30.00 26 52.00 9 18.00 50 2.70 19992000 17 25.37 39 58.21 11 16.42 67 2.67 Total 74 30.58 130 53.72 38 15.70 242 2.67 Tahun Lulus IPK Rata- rata Total Lulusan IPK 2.5 IPK 2.5 - 3.0 IPK 3.0 Isi Tabel 2 Cek Konsistensi Data antar tabel Analisa Masing 2 Tabel - Performance : lihat trend - Profile : bandingkan dng standar Jumlah Jumlah Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 19951996 15 40.54 18 48.65 4 10.81 37 2.58 19961997 13 33.33 20 51.28 6 15.38 39 2.67 19971998 14 28.57 27 55.10 8 16.33 49 2.70 19981999 15 30.00 26 52.00 9 18.00 50 2.70 19992000 17 25.37 39 58.21 11 16.42 67 2.67 Total 74 30.58 130 53.72 38 15.70 242 2.67 Tahun Lulus IPK Rata- rata Total Lulusan IPK 2.5 IPK 2.5 - 3.0 IPK 3.0 Kesimpulan : …………… …………… Kesimpulan : …………… …………… Metodologi Penelitian 145 Distribusi Frekuensi Bila kita mengumpulkan sejumlah data yang cukup besar dan belum dikelompokkan, maka kita tentunya akan mengalami kesulitan dalam mengambil kesimpulan dari informasi yang ada. Untuk itu, maka data tersebut perlu dikelompokkan kedalam suatu distribusi frekuensi untuk memberikan gambaran yang lebih jelas. Distribusi frekuensi merupakan suatu distribusi atau tabel frekuensi yang mengelompokkan data yang belum terkelompokkan ungroup data ke dalam beberapa kelas, sehingga menjadi data yang terkelompokkan group data 27 . Distribusi frekuensi biasanya digunakan untuk memberikan informasi yang menggambarkan keseluruhan sampel atau populasi yang diteliti. Berdasarkan dari sifat datanya, distribusi frekuensi diklasifikasikan menjadi dua yaitu katagorikal dan numerik. Jika pengelompokkan klasifikasi frekuensinya didasarkan pada keterangan yang bersifat kualitatif seperti jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lain sebagainya, maka disebut dengan distribusi frekuensi katagorikal. Misalnya pada tabel 7.1. berikut ini menunjukkan distribusi frekuensi berdasarkan gender jenis kelamin yang ikut kursus komputer. Tabel 7.1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Peserta Kursus Komputer Jenis Kelamin Jumlah Peserta Pria 20 Wanita 35 Jumlah 55 Cross-Tabulations Cross-tabulation adalah sebuah teknik visual yang memungkinkan peneliti menguji relasi antar variabel. Cross tabulation ini juga berfungsi untuk memeberikan gambaran tentang data yang dikumpulkan selama penelitian. Untuk menerangkan secara umum mengenai populasi yang diteliti biasanya digunakan statistik inferensial inferential statistics . 27 Jogiyanto. Statistik dengan Program Komputer. Jilid I. Andi Offset, Yogyakarta. 1990. Metodologi Penelitian 146 Korelasi Korelasi merupakan suatu metode yang menggambarkan hubungan diantara satu variabel dengan variabel lainnya. Korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan asosiasi linier diantara dua variable. Sebagai contoh kita ingin melihat bagaimana hubungan antara lamanya waktu belajar dengan nilai ujian yang didapatkan. Korelasi ini tidak menunjukkan hubungan sebab akibat. Korelasi ada yang bernilai positif, negatif dan nol tidak ada hubungan. Korelasi biasanya diukur dengan suatu koefisien r yang mengindikasikan seberapa banyak relasi antar dua variabel. Daerah nilai yang mungkin adalah +1 sampai -1. Dimana +1 menyatakan hubungan positif yang sangat erat, sedangkan -1 menyatakan hubungan negatif yang erat. Regresi Analisis regresi digunakan apabila kita ingin memprediksi hasil penelitian kita dengan menggunakan dua varibel atau lebih. Analisis Regresi merupakan proses membuat fungsi atau model matematis yang dapat digunakan untuk memprediksi atau menentukan satu variabel dari variabel lainnya. Analisi regresi sederhana bivariate linear regression biasanya melibatkan dua variabel yaitu variabel terikat dependent variable yang merupakan variabel yang akan diprediksi y serta variabel bebas explanatory variable atau independent variable merupakan variabel yang tidak dapat dimanipulasi. Persamaan garis regresi sederhana bisa dirumuskan dengan formula sebagai berikut: y = b + b 1 X y dimana : b = intercept sampel b 1 = slope sampel Keduanya dicari dengan analisis kuadrat terkecil least square analysis yang merupakan suatu proses dimana model regresi dicari yang menghasilkan jumlah error kuadrat terkecil. Selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variable atau lebih, Metodologi Penelitian 147 analisis regresi juga menunjukkan arah hubungan antara variable dependent dengan variable independent . Contoh regresi sederhana berusaha memprakirakan nilai ujian dengan lamanya waktu belajar. Analisis Regresi berganda multiple regression model merupakan analisis regresi yang mengkaji hubungan non linear dan model regresi dengan lebih dari satu variabel bebas atau analisis regresi dengan dua atau lebih variabel bebas atau dengan sedikitnya satu prediktor non linear. Model regresi berganda probabilistik dapat dirumuskan dengan formula sebagai berikut: y= β + β 1 X 1 + β2X 2 + β 3 X 3 + ... + β k X k Dimana: k = banyaknya variabel bebas β0 = konstanta regresi βi = koefieisn regresi parsial untuk variabel independen I; menunjukkan bertambahnya y apabila variabel independen Imeningkat 1 unit dan variabel independen lainnya tidak berubah X 2 dapat berupa X 1 2 suku non linear dari x1 Analisis regresi berganda ini didasarkan pada model probabilistik yang terdiri atas komponen deterministik dan kesalahan random. Adapun model-model regresinya adalah sebagai berikut: a. Model Deterministik y= β + β 1 x b. Model Probabilistik y= β + β 1 x + ε dimana : β = intercept populasi β 1 = kemiringan slope populasi Metodologi Penelitian 148 Uji t t-test Analisa t-test digunakan apabila kita ingin mengevaluasi perbedaan antara efek. Analisa t-test uji t biasanya digunakan untuk membandingkan dua kelompok dengan menggunakan mean kelompok sebagai dasar perbandingan. Uji t akan mengindikasikan apakah perbedaan antara kedua kelompok tersebut signifikan secara statistik atau tidak. Contohnya jika diambil tinggi badan mahasiswa Fasilkom yang terbagi atas 10 orang mahasiswa putri dan 10 orang mahasiswa putra, maka varians tinggi badan mahasiswa putra dan putri harus dianggap sama. Contoh: Odometer merupakan alat ukur untuk mengukur mil pada mobil. Seberapa besar tingkat kebenaran pengukuran? Dengan menggunakan 12 mobil yang melaju sejauh 10 mil yang diikuiti dengan jarak mil selanjutnya maka didapatkan angka odometer sebagai berikut: 9.8, 10.1, 10.3, 10.2, 9.9, 10.4, 10.0, 9.9, 10.3, 10.0, 10.1, 10.2 Dengan menggunakan signifikan 0.01, tentukan berapa besar odometer yang bisa dipercaya dan tentukan hipotesisnya? Jawab: Hipotesis Statistiknya: X X 2 9.8 96.04 10.1 102.01 10.3 106.09 10.2 104.04 9.9 98.01 10.0 100.00 9.9 98.01 10.3 106.09 10.0 100.00 10.1 102.01 10.2 104.04 121.20 1224.50 10 : 10 : ≠ = μ μ A O H H 106 . 3 11 1 12 1 01 . ± = = − = − = = crit t n df α Metodologi Penelitian 149 Perhitungannya: Kesimpulan yang bisa diambil adalah: Menolak H karena nilai t hitung lebih besar daripada nilai t table 1.67 3.106. Ini berarti, jarak mil yang dihitung oleh odometer tidak signifikan atau berbeda nyata dengan jarak mil yang dihitung oleh mesin penghitung jarak yang ada pada mobil. Uji F F-test Uji f berguna untuk menguji apakah populasi tempat sampel diambil memiliki korelasi nol atau adanya relasi yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent. Uji z z test Uji z merupakan salah satu bentuk dari uji kenormalan dengan besar sampel lebih dari 30. Kita bisa mengetahui atau menghitung estimasi standar deviasi dari populasi dengan melihat rata-rata sampelnya. Berikut ini merupakan perhitungan statistik uji z : Z = x - m = sample mean - population mean s population std dev 1 . 10 12 20 . 121 = = X 06 . 12 19 . 19 . 132 56 . 4 132 44 . 14689 14694 11 12 20 . 121 50 . 1224 12 1 2 2 2 = = = = = − = − = − Σ − Σ = n s s s s s s n n X X n s X 67 . 1 06 . . 10 1 . 10 = − = − = X hyp s X t μ Metodologi Penelitian 150 Analisis Validitas Untuk melakukan analisis validitas dapat digunakan metode pearson product moment dengan syarat sampel yang diambil bersifat normal 30 sedangkan bila sampel yang diambil kecil 30 maka dapat digunakan metode spearman rank correlation. Analisis Reliabilitas Untuk melakukan analisis reliabilitas dapat digunakan metode Cronbachs Alpha. Jika koefisien yang didapat 0.60, maka instrumen penelitian tersebut reliabel. Gambar 7.7. berikut ini merupakan bagan yang dapat membantu kita dalam memilih analisis yang dapat digunakan untuk pengolahan data secara kuantitatif. Gambar 7.13. Analisis Pemilihan Pengolahan Data START Interval Data Relate Compare Normal Not Normal =SD Dependent Independent 2 groups 2 groups Wilcoxon Friedman ANOVA 2 groups 2 groups Mann-Whitney Kruskal-Wallis Independent Dependent 2 groups 2 groups Independent Samples t Test ANOVA 2 groups 2 groups Related Samples t -Test Repeated Measures ANOVA Spearman Correlation Pearson Correlation Metodologi Penelitian 151 B A B 8 A nalisa K ualitatif D alam P enelitian Penelitian kualitatif dimaksudkan untuk menggambarkan sasaran atau objek penelitian yang dibatasi agar data-data yang ingin digali dapat diambil sebanyak mungkin. Penelitian kualitatif biasanya bertolak dari pemikiran induktif ke arah pemikiran deduktif. Dimana data dianggap sebagai inspirasi teori yang membentuk teori yang menerangkan data.

8.1. Penelitian Kualitatif