Laporan Keuangan Perusahaan PEMBAHASAN

dengan laba yang diperoleh perusahaan serta kemungkinan hasil yang akan dicapai pada masa yang akan datang. Perbedaan tujuan dan kepentingan terhadap laporan keuangan juga menyebabkan perbedaan dalam cara menganalisis laporan. 2 Jenis Laporan Keuangan Laporan keuangan perusahaan menurut Standar Akuntansi Keuangan SAK terdiri dari 3 tiga laporan keuangan utama, yaitu: a. Neraca Neraca menggambarkan posisi keuangan berupa asset, kewajiban, dan ekuitas suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. b. Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi adalah ringkasan mengenai pendapatan dan beban biaya serta laba atau rugi yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu. c. Laporan Arus Kas Laporan arus kas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dana kas dan setara kas dan kebutuhan perusahaan dalam memanfaatkan dana tersebut, yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. 3 Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disajikan untuk melihat kondisi keuangan pada setiap periode tertentu. a. Laporan Neraca PT Taspen Persero per 31 Desember 2011- 2013. Berikut ini Tabel laporan neraca PT Taspen Persero per 31 Desember 2011- 2013. Tabel 3.1 PT Taspen Persero NERACA Per 31 Desember 2011, 2012, dan 2013 dalam miliyar rupiah KETERANGAN TAHUN 2011 2012 2013 ASET Aset lancar Kas dan setara kas 3,99 6,99 5,30 Piutang usaha 14.403,79 27.051,93 28.361,49 Persediaan 1,09 1,13 1,21 Manfaat pensiun dibayar dimuka 3.962,87 4.578,93 5.113,88 Total Aset Lancar 18.371,74 31.638,98 33.481,90 Aset tetap Harga perolehan 427,35 518,51 592,50 Akumulasi penyusutan 264,69 269,97 292,14 Aset dalam penyelesaian 85,53 28,80 5.51 Jumlah aset tetap 248,19 277,34 305,87 Aset lain-lain - - - Jumlah aset lain-lain 81.377,53 99.020,16 102.167,46 Total Aset Tetap 81.625,72 99.297,50 102.473,33 TOTAL ASET 99.997,46 130.936,48 135.955,23 KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban lancar Utang usaha 25,37 16,61 11,91 Utang pajak 61,40 84,14 53,47 Utang lain-lain 366,71 317,43 346,93 Utang manfaat pensiun 39,09 45,13 38,84 Utang bank 4.014,05 4.500,00 5.100,00 Beban yang masih harus dibayar 86,13 106,77 144,23 Pendapatan diterima dimuka 8,30 5,77 8,11 Total kewajiban lancar 4.601,05 5.075,85 5.703,50 Kewajiban jangka panjang Kewajiban kepada peserta 46.155,56 54.702,22 60.655,32 Kewajiban imbalan paska kerja 85.97 62.41 75,88 Dana program pensiun 43.127,28 57.195,32 59.443,34 Total Kewajiban Jangka Panjang 89.368.81 111.959,97 120.174,54 TOTAL KEWAJIBAN 93.969,86 117.035,82 125.878,04 Modal 100 100 100 Saldo laba 3.113,22 10.442,17 11.974,63 Ekuitas lainnya 2.814,38 3.358,49 1.997,44 TOTAL EKUITAS 6.027,60 13.600,66 10.077,19 TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 99.997,46 130.936,48 135.955,23 Sumber: PT Taspen Persero, 2015 Data Diolah b. Laporan Laba Rugi PT Taspen Persero per 31 Desember 2011- 2013. Berikut ini Tabel laporan laba rugi PT Taspen Persero per 31 Desember 2011- 2013. Tabel 3.2 PT Taspen Persero Laporan Laba Rugi Per 31 Desember 2011, 2012, dan 2013 dalam miliyar rupiah KETERANGAN TAHUN 2011 2012 2013 PENDAPATAN 15.079,88 16.803,13 17.623,86 Pengembalian hasil investasi dana pensiun 3.213,20 3.570,62 4.242,45 BEBAN Beban klaim 11.154,28 12.631,39 11.874,82 Beban usaha 127,43 151,31 174,82 TOTAL BEBAN 11.281,71 12.782,71 12.049,64 Laba sebelum pajak 584,96 449,79 1.331,75 Pajak 5,88 6,15 7,46 Laba bersih setelah pajak 579,08 443,64 1.324,29 Sumber: PT Taspen Persero, 2015 Data Diolah

B. Rasio-rasio Keuangan

1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Menurut Syafri 2013:297 rasio keuangan diperoleh dari hasil perbandingan antara satu pos laporan keuangan dengan pos keuangan lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Rasio keuangan adalah alat utama untuk melakukan analisis keuangan yang memiliki beberapa kegunaan. Agar hasil perhitungan rasio keuangan dapat diinterpretasikan, maka perkiraan-perkiraan yang dibandingkan haruslah mengarah pada hubungan yang ekonomis. Sebuah rasio tidak dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan secara keseluruhan. Untuk menilai kinerja perusahaan secara keseluruhan, maka sejumlah rasio keuangan haruslah diukur atau digunakan secara bersama-sama. Namun demikian, jika hanya satu aspek saja yang ingin dinilai maka pengukuran atau penggunaan satu atau dua rasio keungan dianggap sudah mencukupi. Perhitungan rasio didasarkan pada laporan keuangan perusahaan yang sudah diaudit oleh akuntan. Laporan keuangan yang belum diaudit masih diragukan kebenarannya, sehingga rasio-rasio yang dihitung juga dianggap kurang akurat. Menurut Hery 2015:164, analisis rasio keuangan merupakan analisis yang paling sering dilakukan untuk menilai kondisi keungan dan kinerja perusahaan dibandingkan dengan alat analisis keuangan lainnya. Analisis rasio memiliki beberapa keunggulan sebagai alat analisis, yaitu: a. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan. b. Rasio merupakan pengganti yang cukup sederhana dari informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang pada dasarnya sangat rinci dan rumit. c. Rasio sangat bermanfaat dalam pengambilan keputusan. d. Dengan rasio lebih mudah untuk membandingkan suatu perusahaan terhadap perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik. e. Dengan rasio lebih mudah untuk melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang.