BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas. Pada lanjut usia akan terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan
memperbaiki kerusakan yang terjadi. Karena itu di dalam tubuh akan menumpuk makin banyak distorsi metabolik dan struktural disebut penyakit degeneratif yang
menyebabkan lansia akan mengakhiri hidup dengan episode terminal. Salah satu penyakit yang sering mengganggu kesehatan dan mengakibatkan gangguan
aktivitas mobilisasi pada kelompok lanjut usia adalah stoke Hardywinoto dan Setiabudhi, 1999.
Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menunjukkan bahwa Indonesia termasuk lima besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di
dunia yakni mencapai 18,1 juta jiwa pada 2010 atau 9,6 persen dari jumlah penduduk.Diantara jumalah lanjut usia tersebut beberapa diantarannya mengalami
penyakit stroke yang menghambat aktivitas mobilisasi. Di Indonesia, prevalensi stroke mencapai angka 8,3 per 1.000 penduduk. Daerah yang memiliki prevalensi
stroke tertinggi adalah Nanggroe Aceh Darussalam 16,6 per 1.000 penduduk dan yang terendah adalah Papua 3,8 per 1.000 penduduk. Oleh karena itu, angka
kejadian ini harus dikurangi dengan segera. Hal yang dapat dilakukan sebagai perawat adalah dengan memberikan perawatan dan menentukan prioritas masalah
dengan benar dan tepat Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2010. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow adalah setiap
manusia memiliki lima kebutuhan dasar. Tingkat pertama, termasuk kebutuhan fisiologis seperti udara, air dan makanan. Tingkat kedua yaitu kebutuhan
keamanan dan perlindungan, termasuk juga keamanan fisik dan psikologis. Tingkat ketiga berisi kebutuhan akan cinta dan memiliki, termasuk di dalamnya
hubungan pertemanan, hubungan sosial, hubungan cinta. Tingkat keempat yaitu
Universitas Sumatera Utara
kebutuhan akan penghargaan diri, termasuk juga kepercayan diri, pendayagunaan, penghargaan, dan nilai diri. Tingkat terakhir merupakan kebutuhan aktualisasi
diri, keadaan pencapaian potensi, dan mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan beradaptasi dengan kehidupan Potter Perry, 2005.
Berdasarkan hasil penelitian, bahwa kira-kira 50 dari penderita stroke masih dapat hidup lebih dari 7 tahun setelah serangannya, dan kira kira 50 dari
mereka yang hidup ini tidak dapat lagi bekerja seperti biasa dan banyak diantarannya yang menjadi beban keluarga. Jadi banyak penderita pasca stroke
yang menyandang cacat yang cukup berat sedang umurnya masih cukup panjang. Kepada penderita harus diberikan perawatan yang baik. Bertambah buruk keadaan
penderita bertambah menonjol kebutuhan asuhan keperawatannya Lumnatobing, 2004.
Dari segi neurologik, tindakan dan upaya pemulihan yang diprioritaskan pada usaha untuk mencegah kerusakan sel otak yang lebih luas, dengan kata lain
diusahakan untuk memanfaatkan semaksimal mungkin kapasitas sel-sel otak yang masih sehat. Untuk tercapainya harapan ini diperlukan mobilisasi yang pada
hakikatnya merupakan proses belajarkembali sambil menunggu terjadinya dan sekaligus memacu perbaikan fungsional diotak, Mobilisasi juga mencegah
terjadinya kekakuan otot dan sendi sehingga tercapai keselarasan antara perbaikan ditingkat pusat dan terpeliharannya kondisi otot-otot penggerak Mulyatsih,
2003. Berdasarkan penjelasan diatas, maka saya mengangkat judul karya tulis
ilmiah “Asuhan Keperawatan pada Ny.M dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Aktivitas Mobilisasi”.
1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum
Mengetahui, memahami dan mampu memberikan asuhan keperawatan pada lansia yang mengalami hambatan mobilisasi.
1.2.2. Tujuan Khusus
Universitas Sumatera Utara
a. Mampu melakukan pengkajian pada Ny.M dengan masalah
kebutuhan dasar aktivitas mobilisasi. b.
Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny.M dengan masalah kebutuhan dasar aktivitas mobilisasi.
c. Mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Ny.M
dengan masalah kebutuhan dasar aktivitas mobilisasi. d.
Mampu melakukan implementasi pada Ny.M dengan masalah kebutuhan dasar aktivitas mobilisasi.
e. Mampu melakukan evaluasi pada Ny.M dengan masalah
kebutuhan dasar aktivitas mobilisasi. 1.3 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Agar mampu memahami tentang bagaimana asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan aktivitas sehingga dapat meningkatkan kesehatan
lansia yang ada di masyarakat. 2.
Bagi Institusi Agar dapat memberikan penjelasan yang lebih luas tentang asuhan
keperawatan pada lansia dengan gangguan aktivitas dan dapat lebih banyak menyediakan referensi-referensi buku tentang keperawatan
gerontik. 3.
Bagi Masyarakat Agar lebih mengerti dan memahami tentang asuhan keperawatan pada
lansia dengan gangguan aktivitas untuk meningkatkan mutu kesehatan lansia yang ada di masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
BAB II Pengelolaan Kasus