Bahasa Indonesia dalah Hubungan fungsinya yang baru

penyelidikan yang selanjutnya Bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan. 4. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang digunakan dalam bahasa perdagangan. 5. Bahasa Indonesia adalah bahasa pergaulan, yang meskipun buat masa sekarang agak terbatas pemakaiannya. Dengan diproklamasikannya kemerdekan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, kedudukan Bahasa Indonesia diangkat lebih tinggi. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai sebuah alat untuk mempersatukan seluruh rakyat Indonesia telah dicanagkan dengan resmi pada tanggal 28 oktober 1928. Dan sekarang sejak diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia, tibalah masanya untuk menguji apakah Bahasa Indonesia itu merupakan salah satu alat yang ampuh untuk menyatukan seluruh rakyat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa itu ke dalam suatu kesatuan yang bulat dan tidak terpecah-pecah. Apalagi kalau diingat bahwa kita telah diracuni belanda dengan politik pecah belah yang sangat berbahaya itu. Peranan Bahasa Indonesia sebagai salah satu alat pemesatu bangsa Indonesia lebih kentara lagi ketika adanya Konferensi Antar Indonesia, yang menggabungkan seluruh bangsa Indonesia, baik mereka yang mulanya bekerja sama dengan Belanda maupun mereka yang tidak pernah bekerja sama dengan Belanda sejak 1945. Karena itu pendidikan dan pengajaran Bahasa Indonesia dengan tujuan supaya terdapat Bahasa Indonesia yang betul-betul satu dan diatas dialek-dialek yang saling berbeda itu. Begitulash Bahasa Indonesia telah menunaikan tugasnya sebagai salah satu alat untuk bangsa Indonesia dalam kesatuan yang bulat.

D. Bahasa Indonesia dalah Hubungan fungsinya yang baru

Bahasa Indonesia telah bertugas dengan baik untuk membatu menyatukan seluruh bangsa Indonesia yang bulat dalam perjuangannya mempertahankan kemerdekaannya yang mau dirampas sekali oleh Belanda. Begitulah, dalam fungsi hubungan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang menjatuhkan tadi, hal ini hendaknya benar-benar diajaga. Keadaan ini hanya dapat dijaga dengan mengadakan suatu sistem pendididkan Bahasa Indonesia yang tertentu. Dengan adanya fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu, timbulah beberapa persoalaan dalam hubungan Bahasa Indonesia, yang dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Terdapatnya beberapa pengertian baru yang belum ada sebelumnya dalam Bahasa Indonesia ataupun Bahasa Melayu, sehingga harus dicari pemecahannnya. 2. Akibatnya ialah bagaimana memecahkan persolaan ini, yang bisa terbentuk sebagai berikut : a. pemakaian kata-kata asing yang ada. b. Menukarnya dengan kata-kata yang telah ada sebelumnhya dalam Bahasa Indonesia, atau mengambilkan kata-kata dari bahasa nusantara lainnya. Persoalan ini tetap ada sejak jaman penjajahan Jepang, yaitu dengan adanya peterjemahan berbagai buku berbahasa Belanda ke dalam Bahasa Indonesia. Oleh karena itu ketika diadakan sebuah komisi istilah yang berusaha untuk menentyukan istilah yang bagaimana yang harus digunakan. Komisi Istilah yang sampai sekarang masih terus bekerja ialah komisi istilah yang ada pada Lembaga Bahasa dan Kesusasastraan yang dulu bernama Lembaga Bahasa dan Sastra. Meskipun lembaga bahasa itu telah memperlihatkan hasilnya. Namun masih terasa bahwa hasil kerja mereka tidak sebagaimana yang dihharapkan. Hal ini tersebab karena adanya beberapa faktor yang diabaikan dlam menentukan suatu istilah. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut : a. Istilah-istilah yang mereka ciptakan kebanyakan tidak berhubungan dengan gerak perkembangan ilmu-ilmu tersebut. b. Adanya istilah yang digunakan yang makin menyebabkan orang kacau, karena istilah itu sendiri juga tidak dikenal. c. Tidak ada politik tertentutentang kata-kata orang. Perbedaan antara fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu dan bahasa Indonesia sebagai bahasa sastra. Kalau bahasa ilmu menghendaki suatu pemikiran yang agak objektif, yang terutama dihubungkan dengan nilai-nilai statistika. Pemilihan sebuah kata sangat diikat dengan pengertian subjetif yang ada pada penulisannya, sehingga ia bisa menghindarkan pemakaian suatu kata dan menggantikannya dengan suatu kata yang lain. Dalam hal ini seorang pengarang akan banyak dipengaruhi oleh bahasa ibunya, yaitu bahasa yang lebih dekat kepadanya. Bahasa Indonesia sebagai bahasa administrasi negara juga memerlukan penambahan kataistilah yang sebelumnya belum ada dalam Bahasa Melayu. Persoalan bahasa Indonesia sebagai bahasa perdagangan juga menghendaki hal yang khusus pula. Tidaklah bisa disalahkan bila Lembaga Alat-alat Pembayaran Luar Negeri LAAPLN dan kementrian Deapartemen Perdagangan atau yang disamakan dengan itu masih tetap menggunakan Bahasa Belanda dalam pengumuman teknis mereka. Persoalan bahasa pergaulan mempunyai persoalan pula tak mungkin disamakan dengan persoalan yang telah ada tadi. Persoalannya ialah disekiotar unsur-unsur dialektis yang tidak mungkin untuk ditiadakan. Begitulah semua keadaan tadi telah dapat membayangkan kepada kita keadaan Bahasa Indonesia sebagai yang digunakan sekarang. Bahasa Indonesia sekarang telah menjadi bahasa yang jauh lebih kompleks keadaannya dibandingkan dengan bahasa dasarnya, Bahasa Melayu. Dan dengan demikiani makin tak mungkin untuk dinamai sebagai Bahasa Melayu lagi.

BAB III PERKEMBANGAN KE ARAH BAHASA INDONESIA