35
2.5. Skrining dan Instrumen Penilaian
Walaupun terdapat prevalensi depresi pada LES yang tinggi, namun belum ada penilaian formal depresi dilakukan secara rutin pada pasien LES. Depresi
seringkali tidak terdiagnosis oleh sebab nampak seperti gambaran penyakit fisik yang terdapat pada LES Raafat, 2015; Drenkard, 2013.
Mengingat tingginya prevalensi depresi pada pasien penyakit LES dan adanya hubungan antara depresi dengan menurunnya kualitas hidup, disarankan
bahwa skrining depresi diintegrasikan ke perawatan rutin pasien penyakit LES eritematosus sistemik. Skrining dapat berlangsung pada awal pasien didiagnosis
menderita LES untuk evaluasi di klinik Drenkard, 2013. Skrining depresi, yang diteliti pada salah satu layanan perawatan pencegahan
yang direkomendasikan oleh
United States Preventive Services Task Force USPSTF
untuk orang dewasa yang menerima perawatan dalam praktek klinis, telah terbukti meningkatkan hasil ketika dikombinasikan dengan perawatan lebih
lanjut. Namun, belum ada studi yang meneliti pemberian skrining depresi pada pasien LES dewasa. Suatu studi kohort Amerika Serikat Selatan menilai skrining
depresi dan kontribusi terjadinya faktor-faktor yang terkait dengan resiko tinggi LES Drenkard, 2013.
Ada banyak skala yang telah divalidasi, dan dapat digunakan untuk pasien LES di klinik. Seperti yang terlihat di sini, skor
cut off point
dengan akurasi diagnostik terbaik untuk gangguan depresi pada pasien LES yang mirip dengan
cut off
point
yang digunakan pada populasi umum Raafat
et al.,
2015. Studi lain juga melaporkan hasil yang valid untuk alat skrining depresi pada
pasien dengan LES. Alat ukur seperti
Beck Depression Inventory
BDI
dan Hamilton Rating Scale for Depression
HRSD, adalah merupakan alat ukur yang
bisa digunakan untuk skrining depresi pada pasien LES Raafat
et al.,
2015.
36 Beck Depression Inventory
BDI adalah salah satu alat skrining obyektif pada depresi. Pengisian BDI membutuhkan waktu 10
– 15 menit, diisi sendiri oleh responden. BDI mengevaluasi 21 gejala depresi, 11 menggambarkan
keadaan emosi, 4 perubahan sikap, 6 gejala somatik. Setiap gejala dirangking dalam
intensitas skala 0-3 dan nilainya ditambahkan untuk memberi total nilai 0-63, nilai yang lebih tinggi mewakili depresi yang berat. Nilai kurang dari 10
mengindikasikan tidak adanya atau minimalnya depresi, 10-18 depresi ringan, 19- 29 depresi sedang, nilai di atas 30 depresi berat Drenkard, 2013.
HRSD
Hamilton Rating Scale for Depression
digunakan untuk menilai derajat depresi dengan fokus pada simtomatologi somatik. Penilaian dilaksanakan
oleh pemeriksa didasarkan pada wawancara dan observasi terhadap klien. Penilaian dapat diselesaikan dalam 15-20 menit. Butir-butir pada HRSD dinilai 0-4. Derajat
depresi berdasarkan versi 21 butir skala HRSD : Skor ≤ 17 tidak depresi, skor 18-24 depresi ringan, skor 25-34 depresi sedang,
skor 35-51 depresi berat, skor 52-68 depresi sangat berat Hawari, 2008.
2.6. Teori terjadinya depresi pada LES