5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Beton Serat
2.1.1 Deskripsi Beton
Sifat dari bahan beton, yaitu sangat kuat untuk menahan tekan, tetapi tidak kuat lemah untuk menahan tarik. Oleh karena itu, beton dapat mengalami retak
jika beban yang dipikulnya menimbulkan tegangan tarik yang melebihi kuat tariknya Asroni, 2010.
Jika sebuah balok beton tanpa tulangan ditumpu oleh tumpuan sederhana sendi-rol dan di atas balok tersebut bekerja beban terpusat P serta beban merata
q, maka akan timbul momen luar, sehingga balok akan melengkung ke bawah. Pada balok yang melengkung ke bawah akibat beban luar ini pada dasarnya
ditahan oleh kopel gaya-gaya dalam yang berupa tegangan tekan dan tarik. Jadi pada serat-serat balok bagian tepi atas akan menahan tegangan tekan dan semakin
ke bawah tegangan tekan tersebut akan semakin kecil. Sebaliknya, pada serat- serat bagian tepi bawah akan menahan tegangan tarik dan semakin ke atas
tegangan tariknya akan semakin kecil. Pada bagian tengah, yaitu pada batas antara tegangan tekan dan tarik, serat-serat balok tidak mengalami tegangan sama sekali
tegangan tekan maupun tarik bernilai nol. Serat-serat yang tidak mengalami tegangan tersebut membentuk suatu garis yang disebut garis netral Asroni, 2010.
Gambar 2.1 Balok beton tanpa tulangan a balok dengan beban P dan q, b balok melengkung, c diagram tegangan beton
Sumber : Asroni 2010
a b
c
6
2.1.2 Deskripsi Beton Serat
Beton serat merupakan beton yang terdiri dari semen hidrolik, air, agregat halus, agregat kasar dan serat serat baja, plastik, glass maupun serat alami yang
disebar secara diskontinu. Tjokrodimuljo 1996 mendefinisikan beton serat fiber concrete sebagai bahan komposit yang terdiri dari beton biasa dan bahan lain
yang berupa serat batang-batang dengan diameter antara 5 dan 500 µm dengan panjang sekitar 2,5 mm sampai 10 mm. Penambahan serat pada beton
dimaksudkan untuk memperbaiki kelemahan sifat yang dimiliki oleh beton yaitu memiliki kuat tarik yang rendah.
2.1.3 Sifat-sifat Beton Serat