25
2.7 Material Penyusun Beton
2.7.1 Agregat Halus
Menurut SNI 03-2834-2000, agregat halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi secara alami dari batu atau pasir yang dihasilkan oleh industri
pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm. Kadar lumpur atau bagian yang lebih kecil dari 70 mikron 0,074 mm maksimum 5 SII.0052
dalam Mulyono, 2005. Kegunaan agregat halus adalah untuk mengisi ruangan antara butir agregat kasar dan memberikan kelecakan. Pasir memiliki 4 jenis
gradasi, yaitu gradasi pasir kasar, sedang, agak halus dan halus. Berikut ini adalah batas gradasi pasir sedang.
Gambar 2.8 Grafik batas gradasi pasir sedang No. 2
Sumber : SNI 03-2834-2000
2.7.2 Agregat Kasar
Menurut SNI 03-2834-2000, agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari batu atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri
pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 5 mm-40 mm. Agregat kasar harus terdiri dari butir-butiran yang keras, permukaan yang kasar, dan kekal.
Kadar lumpur atau bagian yang lebih kecil dari 70 mikron 0,074 mm maksimum Ukuran mata ayakan
26 1 SII.0052 dalam Mulyono, 2005. Beberapa faktor yang harus diperhatikan
dalam pemilihan agregat untuk campuran beton antara lain: bentuk agregat, tekstur permukaan butir, berat jenis, berat satuan dan kepadatan, gradasi, kadar
air, dan kekuatan agregat.
Tabel 2.8 Persyaratan batas-batas susunan besar butir agregat kasar
Ukuran mata ayakan mm
Persentase berat bagian yang lewat ayakan Ukuran nominal agregat mm
38-4,76 19,0-4,76
9,6-4,76 38,1
95-100 100
19,0 37-70
95-100 100
9,52 10-40
30-60 50-85
4,76 0-5
0-10 0-10
Sumber : SNI 03-2834-2000
2.7.3 Semen Portland Pozolan
Semen Portland Pozolan atau Portland Pozzolana Cement PPC adalah suatu semen hidrolis yang terdiri dari campuran yang homogen antara semen
portland dengan pozolan halus, yang diproduksi dengan menggiling klinker semen portland dan pozolan bersama-sama, atau mencampur secara merata bubuk semen
portland dengan bubuk pozolan, atau gabungan antara menggiling dan mencampur, dimana kadar pozolan 6 sampai dengan 40 massa semen portland
pozolan SNI 15-0302-2004. Fungsi semen adalah untuk merekatkan butir-butir agregat agar terjadi suatu massa yang kompak atau padat, selain itu juga untuk
mengisi rongga di antara butiran-butiran agregat. Menurut SNI 15-0302-2004, Semen Portland Pozolan diklasifikasikan menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Jenis IP-U yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk
semua tujuan pembuatan adukan beton. 2.
Jenis IP-K yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk semua tujuan pembuatan adukan beton, semen untuk tahan sulfat sedang dan
panas hidrasi sedang. 3.
Jenis P-U yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk pembuatan beton dimana tidak disyaratkan kekuatan awal yang tinggi.
27 4.
Jenis P-K yaitu semen porland pozolan yang dapat dipergunakan untuk pembuatan beton dimana tidak disyaratkan kekuatan awal yang tinggi, serta
untuk tahan sulfat sedang dan panas hidrasi rendah.
2.7.4 Air