Peran Puskesmas dalam Prolanis

yang harus dimiliki FKTP. Gatekeeper Concept adalah konsep sistem pelayanan kesehatan dimana fasilitas kesehatan tingkat pertama yang berperan sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar berfungsi optimal sesuai standar kompetensinya dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan medik BPJS Kesehatan, 2014. Puskesmas salah satunya yang menjadi Gate Keeper pada era JKN ini tentunya perlu menigkatkan mutu pelayanan kesehatan yang disediakan serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah kerjanya. Puskesmas juga berperan penting dalam menurunkan angka kejadian PTM terutama untuk penyakit Diabetes Melitus DM tipe II dan hipertensi. Penyakit tersebut dirasa mampu ditangani di fasilitas kesehatan primer. Selain itu juga berperan penting dalam melakukan pencegahan terhadap komplikasi penyakit dengan melaksanakan skrining atau deteksi dini PTM. Berbagai upaya terkait PTM sudah dilaksanakan oleh puskesmas untuk mencegah peningkatan kasus PTM yaitu 1 surveilan faktor risiko PTM oleh puskesmas, dinas kesehatan kabupatenkota, dan dinas kesehatan provinsi; 2 deteksi dini risiko PTM oleh puskesmas, dinas kesehatan kabupatenkota, dan dinas kesehatan provinsi; 3 penanggulangn faktor risiko PTM dengan komunikasi, informasi dan edukasi KIE oleh puskesmas, dinas kesehatan kabupatenkota, dan dinas kesehatan provinsi; 4 pencegahan dan penanggulangan faktor risiko PTM berbasis masyarakat melalui poskesdes, posyandu, dan posbindu PTM Rahajeng, 2012. Semenjak diberlakukan sistem pembiayaan kapitasi untuk FKTP maka setiap FKTP semakin berlomba-lomba meningkatkan mutu layanannya dan memberikan pelayanan yang komprehensif. Terlebih diberlakukannya sistem kapitasi berbasis pemenuhan komitmen layanan yang tercantum pada Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 2 Tahun 2015. Kapitasi berbasis pemenuhan komitmen layanan adalah penyesuaian besaran tarif kapitasi berdasarkan hasil penilaian pencapaian indikator pelayanan kesehatan perseorangan yang disepakai berupa komitmen pelayanan FKTP dalam rangka peningkatan mutu pelayanan Peraturan BPJS Kesehatan No. 2 Tahun 2015. Pemenuhan komitmen pelayanan dinilai berdasarkan pencapaian indikator dalam komitmen pelayanan yang dilakukan FKTP meliputi angka kontak AK; rasio rujukan rawat jalan kasus non spesialistik RRNS; rasio peserta prolanis rutin berkunjung ke FKTP RPPB Peraturan BPJS Kesehatan No. 2 Tahun 2015. Pada indikator komitmen pelayanan ada indikator terkait pelaksanaan prolanis, oleh sebab itu setiap FKTP khususnya puskesmas wajib melaksanakan prolanis agar terpenuhinya semua indikator komitmen pelayanan dan mendapatkan dana kapitasi yang sesuai.

2.3 Persepsi Masyarakat Sebagai Komponen Penting Implementasi Prolanis

Program pengelolan penyakit kronis Prolanis menyasar peserta BPJS Kesehatan penyandang penyakit kronis DM tipe II dan hipertensi. Peserta Prolanis ini merupakan komponen penting pada implementasi Prolanis di FKTP. Hal ini dikarenakan setiap FKTP harus memenuhi target rasio kunjungan yang ditetapkan untuk pembayaran kapitasi setiap FKTP. Target rasio kunjungan yang dimaksud adalah target zona aman yaitu rasio kunjungan paling sedikit sebesar 50 sedangkan target zona prestasi yaitu rasio kunjungan paling sedikit 90 Peraturan BPJS Kesehatan No.2 Tahun 2015. Untuk mencapai target yang telah ditentukan tersebut maka FKTP harus secara aktif dan berkelanjutan melaksanakan berbagai aktivitas layanan Prolanis. Salah satu cara untuk melihat implementasi dari berbagai aktivitas layanan Prolanis di masing-masing FKTP dapat diketahui melalui persepsi peserta Prolanis. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan atau persepsi adalah memberi makna kepada stimulus Notoadmojo, 2010. Sedangkan menurut Sarwono 2012 persepsi didefinisikan sebagai pengamatan yang merupakan kombinasi dari pengelihatan, pendengaran, penciuman serta pengalaman masa lalu. Menurut Notoatmojo 2010 faktor-fakor yang mempengaruhi stimulus dibedakan menjai dua yaitu : 1. Faktor Eksternal a. Kontras yaitu cara termudah untuk menarik perhatian adalah dengan membuat kontras baik pada warna, ukuran, bentuk atau gerakan. b. Perubahan intensitas yaitu misalkan suara yang berubah dari pelan menjadi keras, atau cahaya yang berubah dengan intensitas tinggi akan menarik perhatian. c. Pengulangan yaitu stimulus yang dilakukan dengan berulang-ulang tentunya akan lebih menarik perhatian, walaupun pada mulanya stimulus tersebut tidak masuk dalam rentang perhatian kita maka akhirnya akan mendapat perhatian kita. d. Sesuatu yang baru yaitu suatu stimulus yang baru akan lebih menarik perhatian kita daripada sesuatu yang telah kita ketahui. e. Sesuatu yang menjadi perhatian orang banyak yaitu suatu stimulus yang menjadi perhatian orang banyak akan menarik perhatian kita. 2. Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang ada pada dalam diri seseorang yang akan mempengaruhi bagaimana seseorang menginterpretasikan stimulus yang dilihatnya.

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Pola Konsumsi, Penyakit Infeksi Dan Pantang Makanan Terhadap Risiko Kurang Energi Kronis (Kek) Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2011

2 14 169

BAB 2 Prolanis Program Pengelolaan Penyakit Kronis

1 9 9

Analisis Implementasi Pelayanan PONED di Puskesmas Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

17 134 123

this PDF file Implementasi Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Puskesmas Poasia Kota Kendari | Ramsar | Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia 1 PB

0 0 4

PENGARUH PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI BERBASIS TEORI CARING (Di Puskesmas Bandarkedungmulyo Kabupaten Jombang Tahun 2017) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 10

PENGARUH PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI BERBASIS TEORI CARING (Di Puskesmas Bandarkedungmulyo Kabupaten Jombang Tahun 2017) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

5 28 108

HUBUNGAN PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) TERHADAP STATUS KESEHATAN PENDERITA HIPERTENSI (Studi Di Puskesmas Singgahan Kabupaten Tuban) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 136

GAMBARAN PENGELOLAAN PELAYANAN KESEHATAN BERDASARKAN FUNGSI MANAJEMEN PADA PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR (P2M) DI PUSKESMAS TAMANGAPA MAKASSAR TAHUN 2016

1 5 96

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN DAN HARAPAN PASIEN PADA PELAYANAN PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIMANAH PURBALINGGA

0 0 19

KAJIAN PERILAKU PENGOBATAN SENDIRI PADA PASIEN PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) SKRIPSI

0 0 15