Minyak Atsiri TINJAUAN PUSTAKA

2.1.4 Kandungan daun sirih hijau

Kandungan dari daun sirih yaitu minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, fenol dan steroid Mursito, 2003 ; Srisadono, 2008. Terdapat pula katekin dan tannin yang termasuk senyawa polifenol Damayanti, 2005. Selain itu, daun sirih juga mengandung enzim diastase dan gula. Biasanya, daun sirih muda mengandung diastase, gula dan minyak atsiri lebih banyak dibandingkan dengan daun sirih tua. Sementara itu, kandungan taninnya relatif sama Moeljanto dan Mulyono, 2003.

2.2 Minyak Atsiri

Minyak atsiri adalah salah satu kandungan tanaman yang sering disebut dengan “minyak terbang” atau volatile oils. Dinamakan demikian didasarkan atas sifat minyak atsiri yang mudah menguap. Minyak atsiri juga disebut essential oil dari kata essence karena memberikan bau khas pada tanaman Koensoemardiyah, 2010. Pada tanaman, minyak atsiri mempunyai tiga fungsi yaitu: membantu proses penyerbukan dan menarik beberapa jenis serangga atau hewan, mencegah kerusakan tanaman oleh serangga atau hewan, dan sebagai cadangan makanan bagi tanaman Sudaryani dan Sugiharti, 1998. Secara kimia, minyak atsiri bukan merupakan senyawa tunggal, melainkan tersusun dari berbagai macam komponen yang terdiri dari turunan terpena dan fenilpropanoid Zuzarte and Salgueiro, 2015. Penyusun minyak atsiri dari kelompok terpenoid terdiri dari monoterpen dan seskuiterpen, berupa isopren C 10 dan C 15 yang titik didihnya berbeda. Titik didih monoterpena 140-180 ºC, titik didih seskuiterpen 200 ºC Harbone, 1987. Pemerian minyak atsiri adalah berupa cairan jernih, tidak berwarna, tetapi selama penyimpanan akan mengental dan berwarna kekuningan atau kecoklatan. Hal tersebut terjadi karena minyak atsiri dapat mengalami oksidasi dan resinifikasi berubah menjadi damar atau resin Koensoemardiyah, 2010. Untuk mencegahnya, minyak atsiri harus disimpan dalam bejana gelas yang berwarna gelap, diisi penuh, ditutup rapat, serta disimpan di tempat yang kering dan sejuk Gunawan dan Mulyani, 2004. Pada umumnya minyak atsiri tidak dapat bercampur dengan air, tetapi cukup dapat larut hingga dapat memberikan baunya kepada air walaupun kelarutannya sangat kecil. Minyak atsiri sangat mudah larut dalam pelarut organik seperti etanol, eter dan kloroform Gunawan dan Mulyani, 2004. Minyak atsiri sirih bersifat tidak larut dalam alkohol 70 dan 80, larut dalam alkohol 90 Novalny, 2006.

2.3 Kandungan Minyak Atsiri Daun Sirih Hijau Piper betle Linn.

Dokumen yang terkait

Analisis komponen kimia fraksi minyak atsiri daun sirih (piper batle Linn.) dan daun uji aktivitas antibakteri terhadap beberapa jenis bakteri gram negatif

1 5 33

Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L.) Menggunakan Metode Kempa Langsung Dengan Variasi HidroxypropilI Cellulose (HPC-SSL-SFP) Sebagai Pengikat

7 37 109

Analisis komponen kimia fraksi minyak atsiri daun sirih piper bettle Linn) dan uji aktivitas antibakeri terhadap beberapa jenis bakteri gram positif

1 23 78

Uji efektivitas ekstrak daun sirih hijau (Piper betle Linn) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans dengan metode Disc Diffusion

1 9 53

Identifikasi dan Fingerprint Senyawa Golongan Fenol Dari Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle Linn.) Dengan Metode KLT-Spektrofotodensitometri.

0 2 48

Skrining Golongan senyawa Bioaktif Dalam Minyak Atsiri Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) Dengan variasi Ketinggian Tempat Tumbuh di Bali terhadap Candida albicans ATCC 10231 Menggunakan Metode KLT-Bioautografi.

1 4 35

Skrining Golongan Senyawa Bioaktif Antifungi Dalam Fraksi Etanol Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) dari daerah Dengan Zona Iklim Panas (0-700 mdpl) di Bali Terhadap Candida albicans ATCC 10231 Menggunakan Metode KLT-Bioautografi Kontak.

1 2 32

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK TERPURIFIKASI DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes DENGAN METODE MIKRODILUSI DILENGKAPI STANDARISASI EKSTRAK DAN PROFIL SIDIK JARI.

4 16 6

SKRINING SENYAWA ANTIBAKTERI DARI MINYAK ATSIRI TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata) TERHADAP Staphylococcus aureus DENGAN METODE KLT BIOAUTOGRAFI

0 0 15

SKRINING SENYAWA ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN CEMARA WANGI (CUPRESSUS LUCITANICA ) TERHADAP STAPHYLOCOCCUS AUREUS DENGAN METODE KLT BIOAUTOGRAFI

0 0 15