Jenis-jenis Roman Roman sebagai karya sastra

10

BAB II KAJIAN TEORI

A. Roman sebagai karya sastra

1. Pengertian Roman Roman adalah suatu karya sastra yang merupakan bagian dari epik yang panjang. Dalam perkembangannya roman menjadi suatu karya sastra yang sangat digemari. Sebagai salah satu karya sastra epik panjang, roman berisi paparan cerita yang panjang dan terdiri dari beberapa bab. Antara bab satu dengan yang lain saling berhubungan. Semua hal yang ditulis dalam bahasa tulis disebut roman dan biasanya digunakan oleh rakyat biasa, sedangkan bahasa Latin digunakan oleh rakyat terdidik Sander via Becker dkk, 2012: 115. Roman Jerman lebih dikenal dengan istilah novel dalam bahasa Inggris ataupun Indonesia. Roman pertama kali masuk ke Indonesia melalui sastra Belanda. Seiring berjalannya waktu roman menjadi kabur pengertiannya dengan novel. Akan tetapi jika dilihat dari sudut isi penceritaan, roman dapat dipadankan dengan novel dalam sastra Indonesia. Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa roman adalah sebuah karya gambaran dunia bersifat fiktif yang diciptakan oleh pengarangnya, yang di dalamnya menampilkan keseluruhan hidup suatu tokoh beserta permasalahannya terutama dalam hubungan dengan kehidupan sosialnya.

2. Jenis-jenis Roman

Dalam memahami sebuah roman kita harus mengklasifikasikan atau membedakan roman tersebut dari roman jenis lain. Hal tersebutkan disampaikan oleh Ruttkowski dan Reichman 1974: 23, bahwa jika dalam sebuah roman lebih diutamakan penggambaran seseorang tokoh atau beberapa orang tokoh, maka roman itu disebut Figurenroman . Apabila roman tersebut lebih melukiskan penggambaran sebuah tempat atau lokasi, maka disebut Raumroman . Apabila roman tersebut merupakaan pembentukan suatu tindakan atau alur yang menarik dan bersifat runtut disebut Handlungsroman . Berdasarkan segi cerita, Gigl 2017: 59 membagi roman dalam beberapa bentuk : 1. Roman Pendidikan Bildungs-und Entwicklungsroman Roman jenis ini menitikberatkan pada perkembangan pendidikan tokoh utama dalam cerita. Biasanya menggambarkan tokoh seorang pemuda hingga dewasa. Contoh: Anton Reiser Karl Phillip Moritz, 1785 ff., Der grüne Heinrich Gottfried Keller, 1854 ff., Demian Herman Hesse, 1919. 2. Roman Masyarakat Gesellschaftsroman Roman jenis ini lebih memusatkan cerita pada kondisi sosial masyarakat. Contoh: Frau Jenny Treibel Theodore Fontane, 1892, Der Zauberberg Thomas Mann, 1924. 3. Roman Sejarah Historischer Roman Menceritakan suatu sejarah yang dikemas dalam bentuk roman. Contoh: Ein Kampf um Rom Felix Dahn, 1876, Die vierzig Tage des Musa Dagh Franz Werfel, 1933. 4. Roman Kriminal Kriminalroman Mengisahkan suatu kejahatan beserta pencerahannya. Contoh: Der Richter und sein Henker Friedrich Dürenmatt, 1950, Selbs Justiz Bernhard Schlink, 1987. 5. Roman Seni Künstlerroman Tokoh penceritaan adalah seorang seniman dan menggambarkan siklus kehidupannya, serta konflik-konflik yang terjadi dengan kelompok borjuis. Contoh: Maler Nolten Eduard Mörike, 1832, Klingsors letzter Sommer Hermann Hesse, 1920. 6. Roman Utopis Utopischer Roman Roman yang menceritakan mengenai masa depan, di sebuah tempat yang jauh dan belum dijelajahi. Contoh: Utopia Thomas Morus, 1516, Schöne neue Welt Aldous Huxley, 1932.

B. Psikologi Sastra