adalah:Karbon 50, Hidrogen 6, Nitrogen 0,04 - 0,10, Abu 0,20 – 0,50 dan sisanya adalah oksigen Dumanauw.1990
2.2 Komponen Kimia Kayu
Kayu tersusun atas beberapa komponen yaitu: selulosa, lignin, hemiselulosa danzat-zat lain. senyawa-senyawa yang dapat dikeluarkan sangat memengaruhi
hasil pulp, Konsumsi cairan pemasak larutan kimia yang mengandung senyawa- senyawa pelarut lignin yang digunakan dalam pembuatan pulp kayu secara kimia
dan kemampuannya untuk diputihkan juga berpengaruh. Haygreen.1986
2.2.1 Selulosa
Selulosa adalah komponen kayu yang terbesardalam kayu lunak dan kayu keras, jumlahnya mencapai hampir setengahnya. Selulosa juga merupakan polimer linier
dengan berat molekul tinggi yang tersusun seluruhnya atas β-D-glukosa.Karena
sifat-sifat kimia dan fisiknya maupun struktur supramolekulnya sehingga selulosa dapat memenuhi fungsinya sebagai komponen struktur utama dinding sel
tumbuhan.
Gambar 1. Struktur selulosaWegener dan Fengel.1995
2.2.2 Hemiselulosa
Universitas Sumatera Utara
Hemiselulosa Poliosa berbeda dari selulosa karena komposisi berbagai unit gula, rantai molekul yang lebih pendek, dan karena percabangan rantai molekul. Unit
gula gula anhidro yang membentuk poliosa dapat dibagi menjadi kelompok seperti pentosa, heksosa, asam heksuronat dan deoksi heksosa.Rantai utama
poliosa dapat terdiri hanya atas satu unit homopolimer, misal xilan, atau terdiri atas dua unit atau lebih heteropolimer misal glukomannan.
Gambar 2.struktur hemiselulosa
2.2.3 lignin
Lignin merupakan zat organik polimer yang banyak dan penting dalam dunia tumbuhan. Struktur molekul lignin terdiri atas sistem aromatik yang tersusun atas
unit-unit fenilpropana.Dalam kayu lunak kandungan lignin lebih banyak bila
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan dalam kayu keras dan juga terdapat beberapa perbedaan struktur lignin dalam kayu lunak dan kayu keras. Wegener, dan Fengel.1995
CH
2
OH CH
CH
OCH
3
OH Gambar 3.struktur dasar lignin
2.2.4 Zat-zat lain
Kayu biasanya mengandung berbagai zat-zat dalam jumlah yang tidak banyak yang disebut dengan istilah “extractive”.Zat-zat ini dapat diambil dipisahkan dari
kayudengan memakai pelarut air maupun pelarut organik seperti eter atau alkohol.Asam-asam lemak, asam-asam resin, lilin, terpentin dan gugus penol
adalah merupakan beberapa grup yang juga merupakan ekstraktif. Kebanyakan dari ekstraktif itu terpisahkan dalam proses peembuatan pulp dengan carakraft
pulping. Minyak mentah terpentin dapat diperoleh dari digester pada waktu mengeluarkan gas.
Lemak-lemak, asam lemak akan membentuk sabun soap pada proses “kraft” dan terlarut dalam pelarut pemasak. Soap ini selanjutnya akan dipisahkan
dari black liquor dan daur ulang sebagai “tail oil”. Beberapa sebagian kecil ekstraktif yang terlarut akan menyebabkan timbulnya getah pitch dalam
Universitas Sumatera Utara
pembuatan pulp secara kraft pada pembuatan kertas bentuk ini merupakan gumpalan yang mengotori peralatan seperti halnya screen dan wire
Anonim.2001.
2.3 Proses Pembuatan Pulp