Proses Mekanik Proses Semi Kimia Proses Kimia

pembuatan pulp secara kraft pada pembuatan kertas bentuk ini merupakan gumpalan yang mengotori peralatan seperti halnya screen dan wire Anonim.2001.

2.3 Proses Pembuatan Pulp

Pemisahan serat selulosa dari bahan-bahan yang bukan serat di dalam kayu dapat dilakukan dengan berbagai macam cara atau proses yaitu: 1. Proses mekanik 2. Proses semi kimia 3. Proses kimia Perbedaan utama diantara berbagai proses pembuatan kertas ialah metode yang digunakan untuk menyelesaikan langkah-langkah pertama pembuatan pulp. Cara mekanis, cara kimia, atau energi panas atau kombinasi-kombinasinya digunakan dalam memproduksi pulp. Bentuk energi yang digunakan sebagian besar menentukan hasil dan sifat-sifat pulp.

2.3.1 Proses Mekanik

Pembuatan pulp mekanis melibatkan pengunaan mesin penghalus yang terdiri atas dua lempeng logam beralur yang dapat dirapatkan dan diputar pada arah yang berlawanan. Pada kedua tipe mesin penghalus kayu digerakkan oleh suatu mekanisme pengumpanan sekrup ke dalam pusat mesin dengan tatal-tatal yang harus lewat diantara dua lempeng yang diletakkan secara rapat; gerak mekanis yang dihasilkan mengubah tatal-tatal menjadi serat. Universitas Sumatera Utara Dalam proses pembuatan pulp secara mekanik, pemisahan serat dilakukan dengan cara menggunakan tenaga mekanik. Proses ini dilakukan dengan menggerinda kayunya menjadi serat pulp dan menghasilkan randemen 90-95, tetapi menyebabkan kerusakan pada serat. Pengunaan pulp yang dihasilkan pada proses mekanik ini nilainya kecil sekali, juga pulp itu masih mengandung banyak lignin, dan serat-seratnya tidak murni sebagai serat.

2.3.2 Proses Semi Kimia

Teknik-teknik yang dikenal dengan pembuatan pulp semi kimia atau kimia mekanis, total kayu dikenakan cairan kimia pemasak pulp dalam jangka pendek kemudian dilewatkan melalui mesin penghalus mekanik untuk memisahkan serat- serat penyusunnya. Keuntungan-keuntungan dari proses semi kimia adalah persyaratan yang rendah mengenai kualitas dari spesies kayu, rendemen tinggi, pemakaian bahan kimia yang relatif rendah pada kandungan sisa lignin, investasi modal yang rendah dan unit-unit produksi kecil yang menguntungkan bila dibandingkan dengan pembuatan pulp secara penuh. Haygreen.1986

2.3.3 Proses Kimia

Pembuatan pulp secara kimia adalah proses dimana lignin dihilangkan sama sekali hingga serat-serat kayu mudah dilepaskan pada pembongkaran dari bejana pemasak digester. Sjostrom.1995 Proses kimia dibagi menjadi tiga kategori: a. Proses Soda Universitas Sumatera Utara Dalam proses soda, kayu dimasak dengan larutan natrium hidroksida. Larutan sisa pemasakan dipekatkan dan kemudian dibakar, yang akan menghasilkan natrium karbonat, dan apabila diolah dengan menambahkan batu kapur akan menghasilkan natrium hidroksida. b. Proses Sulfat Proses sulfat menggunakan bahan kimia berupa sodium sulfat sebagai pengganti sodium karbonat. Hasil dari proses kraft adalah pulp kraft yang keras tetapi berwarna coklat dan sulit untuk diputihkan, sedangkan pulp soda berwarna lebih putih dan teksturnya halus. Tujuan pembuatan pulp dengan proses kraft adalah untuk memisahkan serat- serat yang terdapat dalam kayu secara kimia dan melarutkan sebanyak mungkin lignin yang terdapat pada dinding serat. Pemisahan serat terjadi karena larutnya lignin yang ada diantara ditengah-tengah “lamela” yang berfungsi sebagai pengikat serat.Bahan kimia yang terdapat dalam larutan pemasak juga merembes terserap ke dinding serat dan melarutkan lignin yang ada disitu. Anonim, 2001 c. Proses Sulfit Proses sulfit dengan menggunakan bahan kimia berupa larutan kalsium atau magnesium bisulfit dan asam sulfit. Metode ini digunakan untuk kayu lunak dan dihasilkan pulp yang berwarna lebih terang., kekuatannya lebih tinggi dari pulp soda api tidak sekuat pulp sulfat.Wegener dan Fengel.1995 Keuntungan-keuntungan pulp sulfit yang telah diketahui terhadap pulp kraftyaitu: Universitas Sumatera Utara - Rendemen yang lebih tinggi pada bilangan kappa tertentu, yang mengakibatkan kebutuhan kayu lebih rendah - Derajat putih pulp yang tidak dikelantang lebih tinggi - Keluwesan yang lebih tinggi dari pengelantangan dan pengelantangan tanpa klor - Persoalan pencemaran lebih sedikit - Biaya instalasi lebih rendah. 2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Pemasakan 2.4.1 Sifat-Sifat daripada White Liquor