67
seperti Universitas Negeri Jendral Sudirman dan Akademi Keperawatan yang semakin banyak dijumpai di kabupaten Purbalingga.
Selain itu perekonomian yang maju dengan didirikannya perusahaan- perusahaan dan pabrik-pabrik yang semakin banyak di kabupaten Purbalingga
menjadikan persaingan usaha dan persaingan kerja menjadi sangat ketat. Hal ini menjadikan masyarakat kabupaten Purbalingga menyadari akan pentingnya
pendidikan.
4.2.1.5 Mata Pencaharian
Mata pencaharian masyarakat di kabupaten Purbalingga sebagian besar adalah petani, hal ini dikarenakan kabupaten Purbalingga sebagian besar
wilayahnya adalah persawahan. Selain berprofesi sebagai petani profesi lain yang banyak digeluti oleh masyarakat kabupaten Purbalingga adalah buruh pabrik,
karyawan swasta, pedagang, dan pegawai negeri sipil. Kemajuan pembangunan dan ekonomi yang sangat pesat di kabupaten
Purbalingga menjadikan buruh pabrik dan karyawan swasta merupakan profesi terbesar kedua yang digeluti oleh masyarakat kabupaten Purbalingga. Sebagian
besar masyarakat yang bekerja sebagai buruh adalah buruh pabrik wig rambut palsu, buruh pabrik tas Sophie Martin, dan buruh pabrik minyak kelapa.
4.2.1.6 Keadaan Sosial Budaya
Masyarakat di kabupaten Purbalingga sebagian besar memeluk agama Islam, hal ini dapat dilihat dari dibangunnya masjid Agung Darusalam yang mendapat
gelar sdebagai masjid termegah nomor dua di Jawa Tengah. Selain itu masyarakat
68
di kabupaten Purbalingga juga memeluk agama Kristen, Hindu, dan Budha. Masyarakat di kabupaten Purbalingga tidak jauh berbeda dengan masyarakat di
kabupaten lain di eks-karesidenan Banyumas yang menggunakan bahasa Jawa dialek Banyumas.
4.2.1.7 Relevansi Pepali Pada Masyarakat Kabupaten Purbalingga
Pepali yang masih dilaksanakan oleh masyarakat di kabupaten Purbalingga adalah:
1. aja mangan pindhang banyak ‘jangan makan daging angsa’
Pepali Pindhang Banyak ‘daging angsa’ pada masyarakat kabupaten Purbalingga masih relevan. Masyarakat di kabupaten Purbalingga masih
mempercayai dan melaksanakan pepali pindhang banyak. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya masyarakat kabupaten Purbalingga yang mengkonsumsi
daging Banyak. Pada masyarakat Purbalingga hewan Banyak angsa tidaklah sulit ditemui. Masyarakat di kabupaten Purbalingga khususnya masyarakat desa
Penaruban kecamatan Bukateja banyak yang berternak hewan Banyak, akan tetapi hasil dari peternakan tersebut bukanlah untuk dikonsumsi melainkan dijual
sebagai hewan hias. Masyarakat di kabupaten Purbalingga tidak berani mengkonsumsi daging banyak mayarakat takut mengalami musibah dikarenakan
melanggar pepali. 2.
Pepali desa Bleter
69
Pepali desa Bleter kecamatan Kembaran Kabupaten Purbalingga yang masih relevan pada masyarakat yaitu aja nggolet iwak nang kali ponggawa karo
nglawan arus ‘jangan mencari ikan di sungai Ponggawa dengan melawan arus’. Larangan mencari ikan di sungai Ponggawa dengan melawan arus sampai saat ini
masih dilaksanakan oleh masyarakat khususnya masyarakat desa Bleter. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya masyarakat yang melaksanakan kegiatan tersebut
yaitu mencari ikan di sungai Ponggawa dengan melawan arus. Selain adanya pepali yang dipercaya oleh masyarakat desa Bleter, mencari ikan di sungai
Ponggawa dengan melawan arus merupakan usaha yang sia-sia dan juga berbahaya.
4.2.2 Kabupaten Banyumas