C. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mencatat kejadian selama proses pembelajaran berlangsung digunakan lembar pengamatan. Lembar pengamatan ini diisi oleh pengamat.
Sedangkan untuk menilai pemahaman dan prestasi belajar matematika siswa pada materi perbandingan digunakan tugas dan kuis pada tiap akhir siklus. Tugas
berisi soal-soal yang harus dikerjakan oleh siswa secara individual di luar jam pembelajaran. Sedangkan kuis dikerjakan di kelas secara individual.
Setiap tugas dan kuis pada akhir pembelajaran digunakan nilai dengan skala 100. Dan untuk menentukan prosentase ketuntasan belajar siswa pada materi
perbandingan ditandai dengan nilai tugas dan kuis pada tiap siklus sebesar 60 ke atas. Mengingat materi pembelajaran dalam penelitian ini hanya satu materi pokok saja,
maka peningkatan prestasi belajar matematika siswa dapat dilihat dari rangkaian kemajuan nilai yang diperoleh siswa, baik pada tugas maupun kuis pada tiap akhir
siklus. D. Teknik Analisis Data
Sesuai dengan langkah penelitian tindakan kelas, pada tahapan analisis dan refleksi, data yang telah dikumpulkan dianalisis untuk mendapatkan simpulan apakah
pada siklus yang bersangkutan proses pembelajaran telah berlangsung baik dan apakah pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran telah baik pula. Analisis
data dilakukan secara kualitatif. E. Teknik Penyimpulan
Pada akhir penelitian, yaitu pada akhir siklus ketiga, disimpulkan apakah proses pembelajaran telah berlangsung dengan baik dan apakah pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran materi perbandingan khususnya dalam menyelesaikan soal cerita telah baik pula. Penyimpulan dilakukan dengan melihat data-data yang
ada dengan kriteria yang telah ditetapkan. Penyimpulan juga dilakukan secara kualitatif.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Berdasarkan pengamatan dari siklus ke siklus dalam penelitian ini, ternyata dengan diterapkannya strategi pembelajaran heuristik, kualitas pembelajaran berjalan
semakin baik. Hal ini ditandai antara lain pada waktu proses pembelajaran berlangsung tercipta komunikasi multi arah antara guru dan siswa, antusias siswa
dalam mengikuti pelajaran sangatlah tinggi. Proses interaksi multi arah ini baru dapat dilakukan pada siklus III. Secara umum, indikator tercapainya upaya peningkatan
kemampuan menyelesaikan soal cerita pada materi perbandingan dengan strategi heuristik antara lain : 1 siswa mampu memahami masalah dengan benar siswa tahu
apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan, 2 siswa mampu membuat perencanaan penyelesaian siswa tahu apa yang harus dilakukan sesuai dengan
kaidah-kaidah dalam penyelesaian, 3 siswa mampu melaksanakan perencanaan penyelesaian, 4 siswa mampu memeriksa kembali penyelesaian yang diperoleh,
apakah hasilnya sudah benar. Pada akhirnya, peningkatan prestasi belajar matematika dapat dilihat dari nilai-nilai siswa pada tiap kuis pada akhir proses pembelajaran,
seperti terlihat pada tabel 1 berikut ini. Tabel 1 : Klasifikasi Nilai Kuis Tiap Siklus Materi Perbandingan
Klasifikasi Kuis Siklus I
Kuis Siklus II Kuis Siklus III
Nilai Frekuensi
Frekuensi Frekuensi
100 1
2,94 1
2,94 90 - 99
2 5,88
80 - 89 3
8,82 2
5,88 10
29,41 70 - 79
11 32,35
8 23,53
3 8,82
60 - 69 9
26,47 19
55,88 16
47,06 60
11 32,35
4 11,76
2 5,88
Jumlah 34
100 34
100 34
100 Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai siswa berdasarkan kuis dari siklus ke
siklus menunjukkan kemajuan yang berarti. Sebagai contoh, 32,35 siswa mendapatkan nilai kurang dari 60 pada siklus I, kemudian menyusut menjadi 11,76
siswa pada siklus II dan pada siklus III menjadi 5,88 saja. Dari perolehan nilai kuis pada Siklus III, yang mendapatkan nilai 100 2,94 , nilai 90-99 5,88 , nilai
80-89 29,41 , nilai 70-79 8,82, nilai 60-69 47,06 dan nilai kurang dari 60 hanya 5,88 , tampak bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar matematika siswa
kelas VII SMP dalam menyelesaikan soal cerita pada materi perbandingan.
Dengan memperhatikan kenyataan bahwa proses pembelajaran telah berlangsung baik dan dipandang dari sisi prestasi belajar matematika pada materi
penerapan perbandingan, sebanyak 94,12 siswa mendapat nilai 60 ke atas, maka hipotesis tindakan yang mengatakan bahwa dengan melaksanakan pembelajaran
yang menggunakan strategi heuristik, maka kualitas pembelajaran materi perbandingan akan meningkat dapat diterima.
Selain daripada itu berdasarkan observasi dari tim pengamat, motivasi dan minat siswa dalam mempelajari perbandingan cukup tinggi. Hal ini nampak pada
waktu pembelajaran berlangsung, apabila disuruh mengerjakan soal oleh guru, semua siswa berusaha menyelesaikan dan salah satu siswa mengerjakannya di depan kelas.
Setiap ada tugas pada akhir modul, semua siswa mengerjakan dengan sungguh- sungguh dan masing-masing siswa mengerjakan sendiri dengan seksama, meskipun
terkadang disertai dengan diskusi kecil di antara para siswa tanpa menimbulkan suasana yang gaduh di kelas.
B. Pembahasan