56
yaitu ≥ 55 kg. Beberapa parameter yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut: 1.
Berat beban yang harus diangkat. 2.
Perbandingan antara berat beban dengan orangnya. 3.
Jarak horisontal dari beban terhadap orangnya. 4.
Ukuran beban yang akan diangkat beban yang bedimensi besar akan mempunyai jarak CG Center Of Gravity yang lebih jauh dari tubuh, dan
bisa mengganggu jarak pandang Eko Nurmiyanto, 2003:148.
5.1.3 Hubungan Antara Frekuensi Angkat dengan Keluhan Muskuloskeletal
Pada Buruh Angkut Sayur Di Jalan Pedamaran Pasar Johar Semarang
Berdasarkan hasil analisis menggunakan pearson correlation di peroleh nilai p = 0.00 a 0,05. Hal ini berarti dapat diketahui bahwa ada hubungan antara
frekuensi angkat dengan keluhan muskuloskeletal pada buruh angkut sayur di Jalan Pedamaran Pasar Johar Semarang.
Hal tersebut sesuai dengan teori Suma’mur P.K. 1996:52 yang menyatakan bahwa bekerja dengan frekuensi angkat dan beban kerjanya sering
akan menimbulkan penyakit akibat kerja. Menurut Depkes RI 2003:5, mendukung hasil penelitian ini dimana
banyak aktfitas mengangkat dalam periode jangka yang agak lama pada suatu saat akan mengakibatkan timbulnya rasa sakit dan akan menjadi sakit yang permanen
terutama pada bagian aggota badan, lengan, bagian pesesendian dan jaringan otot.
57
Didalam melaksanakan pekerjaanya para pekerja buruh angkut sayur di Jalan Pedamran Pasar Johar Semarang dituntut untuk melakukan pengangkutan
barang dengan frekunsi yang tinggi, hal tersebut dikarenakan pekerjaan yang mereka lakukan merupakan pekerjaan dengan sistim borong. semakin banyak
barang yang diangkut maka akan semakin banyak upah yang akan diperoleh dari kuli panggul. Dampak yang ditimbulkan dari frekuensi angkat yang tinggi dalam
waktu yang lama tersebut terhadap tulang dan persendian cukup besar sebab semakin sering digunakan untuk mengangkat beban yang berat maka tulang dan
persendian akan mengalami kelelahan yang berarti.
5.1.4 Hubungan Antara Jarak Angkat dengan Keluhan Muskuloskeletal
Pada Buruh Angkut Sayur Di Jalan Pedamaran Pasar Johar Semarang
Berdasarkan hasil analisis menggunakan pearson corrlation di peroleh nilai p = 0,00 a 0,05, hal ini dapat diketahui adanya hubungan yang signifikan
antara jarak angkut dengan keluhan muskuloskeletal pada buruh angkut sayur di Jalan Pedamaran Pasar Johar.
Hal tersebut sesuai dengan teori Eko Nurmiyanto 2003:164 Semakin jauh jarak yang harus ditempuh buruh angkut sayur dalam memindahkan beban,
maka akan semakin lama waktu pembebanan yang diterima oleh muskuloskeletal sehingga kondisi tersebut dapat mengakibatkan kelelahan pada muskuloskeletal
yang dapat diindikasi dari timbulnya rasa nyeri pada muskuloskeletal. Dengan demikian dapat disarankan bahwa buruh angkut hendakanya tidak mengangkat
beban dengan jarak yang jauh dengan frekuensi yang sering.
58
5.1.5 Hubungan Antara Masa Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada