Hubungan Antara Umur Dengan Keluhan Muskuloskeletal Hubungan Antara Berat Beban Dengan Keluhan Muskuloskeletal Hubungan Antara Frekuensi Angkat Dengan Keluhan Hubungan Antara Jarak Angkat Dengan Keluhan Muskuloskeletal

51 dari masa kerja buruh angkut sayur adalah 15 tahun. Modus dari masa kerja buruh angkut adalah 10 dan SD dari masa kerja buruh angkut adalah 9,2.

4.2.6 Keluhan Muskuloskeletal

Tabel 4.5 Variabel Mean Median Modus SD Min-Mak Keluhan muskuloskeletal 37 37 22,22 14,5 11,11- 81,48 Berdasarkan hasil analisa menunjukkan bahwa nilai persentase minimum- maksimem dari keluhan muskoloskeletal buruh angkut sayur adalah 11,11- 81,48, untuk nilai mean 16 , median 37, modus 22, dan SD 14,6.

4.3 Analisis Bivariat

Maka dari hasil pengolahan data tersebut dapat diketahui hubungan antara variabel bebas dan terikatnya yaitu sebagai berikut:

4.2.1 Hubungan Antara Umur Dengan Keluhan Muskuloskeletal

Variabel P value α N Umur 0,00 0,05 55 Keluhan Muskuloskeletal Berdasarkan hasil analisis menggunakan pearson correlation di peroleh nilai p = 0,00 a 0,05, sehingga Ha diterima. Hal ini berarti dapat diketahui bahwa ada hubungan antara umur dengan keluhan muskuloskeletal pada buruh angkut sayur di Jalan Pedamaran Pasar Johar Semarang. Berdasarkan Nonparametric Corelation didapatkan Correlation Coefficient R sebesar 0,628. 52 hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara umur dengan keluhan muskuloskeletal.

4.2.2 Hubungan Antara Berat Beban Dengan Keluhan Muskuloskeletal

Variabel P value α N Berat Beban 0,00 0,05 55 Keluhan Muskuloskeletal Berdasarkan hasil analisis menggunakan pearson correlation di peroleh nilai p = 0,00 a 0,05, sehingga Ha diterima. Hal ini berarti dapat diketahui bahwa ada hubungan antara berat beban dengan keluhan muskuloskeletal pada buruh angkut sayur di Jalan Pedamaran Pasar Johar Semarang. Berdasarkan Nonparametric Corelation didapatkan Correlation Coefficient R sebesar 0.594. hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang sedang antara berat beban dengan keluhan muskuloskeletal.

4.2.3 Hubungan Antara Frekuensi Angkat Dengan Keluhan

Muskuloskeletal Variabel P value α N Frekuensi Angkat 0,00 0,05 55 Keluhan Muskuloskeletal Berdasarkan hasil analisis menggunakan pearson correlation di peroleh nilai p = 0.00 a 0,05, sehingga Ha ditolak . Hal ini berarti dapat diketahui bahwa ada hubungan antara frekuensi angkat dengan keluhan muskuloskeletal pada buruh angkut sayur di Jalan Pedamaran Pasar Johar Semarang. Berdasarkan Nonparametric Corelation didapatkan Correlation Coefficient R sebesar 0.602. 53 hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara frekuensi angkat dengan keluhan muskuloskeletal.

4.2.4 Hubungan Antara Jarak Angkat Dengan Keluhan Muskuloskeletal

Variabel P value α N Jarak Angkat 0,00 0,05 55 Keluhan Muskuloskeletal Berdasarkan hasil analisis menggunakan pearson correlation di peroleh nilai p = 0.00 a 0,05, sehingga Ha ditolak . Hal ini berarti dapat diketahui bahwa ada hubungan antara jarak angkat dengan keluhan muskuloskeletal pada buruh angkut sayur Jalan Pedamaran Pasar Johar Semarang. Berdasarkan Nonparametric Corelation didapatkan Correlation Coefficient R sebesar 0.563. hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang sedang antara jarak angkat dengan keluhan muskuloskeletal.

4.2.5 Hubungan Antara Masa Kerja Dengan Keluhan Muskuloskeletal