PENGARUH KEPEMIMPINAN, STRUKTUR DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP BUDAYA ORGANISASI

(1)

PENGARUH KEPEMIMPINAN, STRUKTUR DAN

SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP

BUDAYA ORGANISASI

(Studi Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Bandar Lampung dan Badan Penanaman Modal Dan Perizinan Kota Bandar Lampung)

Oleh :

M. Jusaz Merlando

(0926021043)

(Tesis)

PROGRAM PASCA SARJANA

MAGISTER ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2011


(2)

(3)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LEADERSHIP, STRUCTURE, REWARD SYSTEM TO ORGANIZATIONAL CULTURE

By

M. JUSAZ MERLANDO

This research examines the organizational culture which was valued not good enough on work unit of Local Government of Bandar Lampung in serving community. Based on survey result of Corruption Eradication Commission (KPK) in April-August 2010 it was known that Bandar Lampung has not met the Minimum Standards of Integrity (SMI) and occupied two lowest ranked after Medan. Unit work that surveyed in determining Local Government Integrity Index (IIPD) in Bandar Lampung is Department of Population and Civil (Disdukcapil) and Board of Investment and Licensing (BPMP). This research was conducted to determine what factors cause it. Factors that researcher use are: leadership, structure and reward system with aspect of organizational culture. The objective of this research is to reveal which factors that greatly affect the organizational culture. In addition, this research will also look at influence of respondent characteristics on organizational culture.

This research use quantitative research design. Population in this research amounted to 154 people. From the population using Slovin formula then obtained


(4)

sample of 61 people. Technique of data collection using a questionnaire and Likert scale, then to complete the data by using documentation. Phase of management data by editing method, tabulation and data interpretation. Then, to analyze data using measures of correlation and regression testing.

The results show that leadership has positive and significant impact on organizational culture. Then, the structure has positive influence on organizational culture but not significant. Furthermore, the reward system has positive and significant impact on organizational culture. Although individually leadership contribution and reward system have significant effect on organizational culture, while structure contribution does not significantly affect on organizational culture. Nevertheless, taken together leadership, structures and reward system has positive and significant impact on organizational culture. Finally, in education, year of service employee, year of work unit who influence on organizational culture, while grade, gender, and race have no significant effect on the formation of organizational culture in Department of Population and Civil and Board of Investment and Licensing of Bandar Lampung.


(5)

ABSTRAK

PENGARUH KEPEMIMPINAN, STRUKTUR DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP BUDAYA ORGANISASI

Oleh

M. JUSAZ MERLANDO

Penelitian ini mengkaji budaya organisasi yang dinilai kurang baik pada satuan kerja Pemerintah Kota Bandar Lampung dalam melayani masyarakat. Berdasarkan hasil survey Komisi Pemberantasan Korupsi pada bulan April-Agustus 2010 maka diketahui bahwa Kota Bandar Lampung belum memenuhi Standar Minimal Integritas (SMI) dan menduduki peringkat dua terendah setelah Medan. Satuan kerja yang disurvei dalam menentukan Indeks Integritas Pemerintah Daerah (IIPD) di Bandar Lampung adalah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) serta Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor apa yang menjadi penyebab hal tersebut. Faktor yang digunakan peneliti yaitu : kepemimpinan, struktur dan sistem penghargaan dengan memperhatikan aspek budaya organisasi. Tujuan penelitian ini untuk mengungkap faktor mana yang berpengaruh besar terhadap budaya organisasi. Selain itu, penelitian ini juga akan melihat pengaruh karakteristik responden terhadap budaya organisasi.


(6)

Penelitian ini menggunakan disain penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 154 orang. Kemudian, dari populasi tersebut dengan menggunakan rumus Slovin didapat sampel sebanyak 61 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala likert dan untuk melengkapi data digunakan dokumentasi. Tahap pengelolaan data dengan cara editing, tabulasi dan interprestasi data. Kemudian, untuk menganalisis data menggunakan langkah-langkah pengujian korelasi dan regresi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap budaya organisasi. Kemudian, struktur berpengaruh positif terhadap budaya organisasi namun tidak signifikan pengaruhnya. Selanjutnya, sistem penghargaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap budaya organisasi. Meskipun secara sendiri-sendiri kontribusi kepemimpinan dan sistem penghargaan berpengaruh signifikan terhadap budaya organisasi, sedangkan kontribusi struktur tidak signifikan berpengaruh terhadap budaya organisasi. Namun demikian, secara bersama-sama kepemimpinan, struktur dan sistem penghargaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap budaya organisasi. Terakhir, pendidikan, masa kerja pegawai, masa kerja satuan kerja berpengaruh terhadap budaya organisasi sedangkan golongan, jenis kelamin dan suku tidak berpengaruh signifikan terhadap pembentukan budaya organisasi pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kota Bandar Lampung.


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Kerangka Pikir ... 46

2. Hubungan Antar Variabel ... 51

3. Bagan Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bandar Lampung ... 106

4. Bagan Struktur Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kota Bandar Lampung ... 127

5. Grafik Pernyataan Visi Ke Depan Pemimpin ... 140

6. Grafik Pernyataan Pembuat Perencanaan ... 142

7. Grafik Pernyataan Pengorganisasian Pemimpin ... 144

8. Grafik Pernyataan Atasan Sebagai Juru Bicara ... 145

9. Grafik Pernyataan Keterampilan Teknis... 147

10. Grafik Pernyataan Keterampilan Administratif ... 149

11. Grafik Pernyataan Keterampilan Antar Pribadi ... 151

12. Grafik Pernyataan Keterampilan Membuat Keputusan ... 153

13. Grafik Pernyataan Kejelasan Pembagian Pekerjaan ... 158

14. Grafik Pernyataan Kesesuaian Pembagian Pekerjaan Dengan Keahlian dan Keterampilan ... 160

15. Grafik Pernyataan Tidak Terjadi Tumpang Tindih Pekerjaan... 162

16. Grafik Pernyataan Kesesuaian Bidang dan Sub Bidang Dengan Visi dan Misi Organisasi... 164

17. Grafik Pernyataan Kesesuaian Bidang dan Sub Bidang Dengan Kebutuhan Organisasi ... 166

18. Grafik Pernyataan Jumlah Bawahan Yang Dapat Diawasi Dan Dikendalikan Atasan Secara Efektif ... 168

19. Grafik Pernyataan Jumlah Bawahan Yang Dapat Diawasi Dan Dikendalikan Atasan Secara Efisien ... 170

20. Grafik Pernyataan Standarisasi Pekerjaan ... 172

21. Grafik Pernyataan Standar Operasional Prosedur... 174

22. Grafik Pernyataan Rasa Bangga ... 179

23. Grafik Pernyataan Tantangan Terhadap Pekerjaan... 181

24. Grafik Pernyataan Kesempatan Mengembangkan Diri ... 183

25. Grafik Pernyataan Kesesuaian Gaji Dengan Kebutuhan ... 185

26. Grafik Pernyataan Kesesuaian Honor Dengan Beban Kerja ... 187

27. Grafik Pernyataan Ucapan Terima Kasih Atau Pujian Dalam Bekerja .... 189

28. Grafik Pernyataan Dorongan Dalam Bekerja ... 191

29. Grafik Pernyataan Alat-Alat kantor ... 193

30. Grafik Pernyataan Kenyamanan Ruangan ... 194

31. Grafik Pernyataan Kewenangan Pegawai ... 199

32. Grafik Pernyataan Kebebasan Pegawai Dalam Pelaksanaan Pekerjaan ... 201


(8)

34. Grafik Pernyataan Inovasi Dalam Bekerja ... 205

35. Grafik Pernyataan Komunikasi Atasan dan Bawahan ... 207

36. Grafik Pernyataan Konteks dan Penggunaan Bahasa ... 209

37. Grafik Pernyataan Pengawasan Melekat ... 211

38. Grafik Pernyataan Pengawasan Berdasarkan Peraturan ... 213

39. Normal P-P Plot Of Regression Standard ... 217


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL... i

DAFTAR GAMBAR ... ii

I. PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 11

C. Tujuan Penelitian ... 12

D. Kegunaan Penelitian ... 12

II. TINJAUAN PUSTAKA... A. Penelitian Terdahulu ... 14

B. Kepemimpinan ... 17

C. Struktur ... 22

D. Sistem Penghargaan ... 28

E. Budaya Organisasi ... 33

F. Kepemimpinan, Struktur dan Sistem Penghargaan Sebagai Unsur Pembentuk Budaya Organisasi ... 39

G. Kerangka Pikir ... 43

H. Hipotesis ... 47

III. METODE PENELITIAN... 49

A. Disain Penelitian ... 49

B. Variabel-Variabel Penelitian ... 50

C. Definisi Konseptual... 52

D. Definisi Operasional... 53

E. Sumber Data... 58

F. Populasi dan Sampel ... 59

1. Populasi... 59

2. Sampel... 59

G. Teknik Pengumpulan Data ... 61

H. Teknik Pengolahan Data ... 63

I. Teknik Analisis Data ... 63

J. Uji Validitas dan Uji Reabilitas ... 75

1. Uji Validitas ... 75

a. Hasil Uji Variabel Kepemimpinan ... 77


(10)

c. Hasil Uji Variabel Sistem Penghargaan ... 79

d. Hasil Uji Variabel Budaya Organisasi ... 80

2. Uji Reliabilitas... 81

IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN ... 84

A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung ... 84

1. Sejarah Kota Bandar Lampung ... 87

2. Organisasi Perangkat Daerah ... 88

3. Kondisi Kepengawaian ... 80

B. Gambaran Umum Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bandar Lampung ... 91

1. Gambaran Singkat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bandar Lampung ... 91

2. Tugas Pokok dan Fungsi ... 92

3. Penjabaran Struktur Organisasi ... 92

4. Kondisi Sumber Daya Manusia... 107

C. Gambaran Umum Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kota Bandar Lampung ... 109

1. Gambaran Singkat Badan Perizinan dan Penanaman Modal Kota Bandar Lampung ... 109

2. Tugas Pokok dan Fungsi ... 111

3. Penjabaran Struktur Organisasi ... 112

4. Kondisi Sumber Daya Manusia... 128

V. HASIL DAN PEMBAHASAN... A. Karakteristik Responden ... 131

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Golongan ... 131

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 132

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 133

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Keseluruhan . 134 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Satuan Kerja . 135 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Suku ... 136

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 137

1. Deskripsi Variabel Kepemimpinan ... 138

2. Deskripsi Variabel Struktur... 156

3. Deskripsi Variabel Sistem Penghargaan ... 177

4. Deskripsi Variabel Budaya Organisasi ... 197

C. Prasyarat Analisis Regresi... 216

1. Uji Normalitas ... 217

2. Uji Linieritas Garis... 218

3. Uji Multikolinearitas ... 219

4. Uji Autokorelasi ... 219

5. Uji Hesteroskedasitas ... 220

6. Uji Keterikatan Variabel ... 221

D. Pengujian Hipotesis... 222

1. Hipotesis Pertama... 222

2. Hipotesis Kedua ... 224


(11)

4. Hipotesis Keempat ... 228

5. Hipotesis Kelima ... 230

E. Pembahasan ... 232

1. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Budaya Organisasi... 232

2. Pengaruh Struktur Terhadap Budaya Organisasi ... 236

3. Pengaruh Sistem Penghargaan Terhadap Budaya Organisasi... 239

4. Pengaruh Kepemimpinan, Struktur dan Sistem Penghargaan Terhadap Budaya Organisasi ... 242

5. Pengaruh Karakteristik Responden Terhadap Budaya Organisasi 244 VI. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 246

B. Saran... 248 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Surat Pengantar Penelitian UNILA

2. Surat Izin Penelitian Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandar Lampung 3. Surat Keterangan Penelitian Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota

Bandar Lampung

4. Surat Keterangan Penelitian Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kota Bandar Lampung

5. Kuesioner Penelitian

6. Data Validitas dan Reabilitas 7. Uji Validitas dan Reabilitas 8. Data Karakteristik Responden 9. Data Ordinal Hasil Penelitian

10. Proses Transformasi Data Method Of Successive Interval 11. Data Interval Hasil Proses Transformasi Data

12. Uji Prasyarat Regresi 13. Uji Regresi


(12)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

1. Tesis dengan judul “PENGARUH KEPEMIMPINAN, STRUKTUR

DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP BUDAYA

ORGANISASI (Studi pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bandar Lampung dan Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kota Bandar Lampung) adalah karya saya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan atas karya penulis lain dengan cara yang tidak sesuai dengan etika ilmiah yang berlaku dalam masyarakat akademik atau disebut plagiatisme. 2. Hak intelektual atas karya ilmiah ini diserahkan sepenuhnya

kepada Universitas Lampung

Atas pernyataan ini apabila dikemudian hari ternyata ditemukan adanya ketidakbenaran, saya bersedia menanggung akibat dan sanksi yang diberikan kepada saya, serta saya bersedia dituntut sesuai dengan hukum yang berlaku.

Bandar Lampung, 19 Agustus 2011 Yang membuat pernyataan,

6000

M. Jusaz Merlando


(13)

Judul Tesis : PENGARUH KEPEMIMPINAN, STRUKTUR DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP BUDAYA ORGANISASI (Studi Pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bandar Lampung dan Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kota Bandar Lampung) Nama Mahasiswa : MUHAMMAD JUSAZ MERLANDO

No. Pokok Mahasiswa : 0926021043

Jurusan : Magister Ilmu Pemerintahan Konsentrasi : Manajemen Pemerintahan Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

MENYETUJUI, 1. Komisi Pembimbing

Dr. Pitojo Budiono, M.Si NIP. 19640508 199303 1 004

Drs. Dian Komarsyah D, M.S NIP. 19571128 198603 1 003

2. Ketua Program Studi Magister Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung

Dr. Pitojo Budiono, M.Si NIP. 19640508 199303 1 004


(14)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

1. Tesis dengan judul “PENGARUH KEPEMIMPINAN, STRUKTUR

DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP BUDAYA

ORGANISASI (Studi pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bandar Lampung dan Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kota Bandar Lampung) adalah karya saya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan atas karya penulis lain dengan cara yang tidak sesuai dengan etika ilmiah yang berlaku dalam masyarakat akademik atau disebut plagiatisme. 2. Hak intelektual atas karya ilmiah ini diserahkan sepenuhnya

kepada Universitas Lampung

Atas pernyataan ini apabila dikemudian hari ternyata ditemukan adanya ketidakbenaran, saya bersedia menanggung akibat dan sanksi yang diberikan kepada saya, serta saya bersedia dituntut sesuai dengan hukum yang berlaku.

Bandar Lampung, 19 Agustus 2011 Yang membuat pernyataan,

6000

M. Jusaz Merlando


(15)

Judul Tesis : PENGARUH KEPEMIMPINAN, STRUKTUR DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP BUDAYA ORGANISASI (Studi Pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bandar Lampung dan Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kota Bandar Lampung) Nama Mahasiswa : MUHAMMAD JUSAZ MERLANDO

No. Pokok Mahasiswa : 0926021043

Jurusan : Magister Ilmu Pemerintahan Konsentrasi : Manajemen Pemerintahan Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

MENYETUJUI, 1. Komisi Pembimbing

Dr. Pitojo Budiono, M.Si NIP. 19640508 199303 1 004

Drs. Dian Komarsyah D, M.S NIP. 19571128 198603 1 003

2. Ketua Program Studi Magister Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung

Dr. Pitojo Budiono, M.Si NIP. 19640508 199303 1 004


(16)

Persembahan

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT penguasa alam semesta yang

telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani, memberikan akal

serta semangat untuk senantiasa bertawakal.

Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan bagi junjungan Nabi

akhirul zaman Muhammad SAW.

Kupersembahakan karya sederhana ini teruntuk:

Kedua orang tuaku yang selalu menuntunku dalam akhlaq islam, yang

selalu mendokan setulus hati pada setiap langkah dan tujuanku, yang

mencintai dan menyayangiku tanpa kenal letih untuk memberikan

kebahagian, dahulu, sekarang dan sampai kapanpun.

Adik- adik tercintaku, yang selalu memberikan semangat untuk tidak

pernah menyerah dan tetap berusaha.


(17)

Judul Tesis : PENGARUH KEPEMIMPINAN, STRUKTUR DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP BUDAYA ORGANISASI (Studi Pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bandar Lampung dan Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kota Bandar Lampung) Nama Mahasiswa : MUHAMMAD JUSAZ MERLANDO

No. Pokok Mahasiswa : 0926021043

Jurusan : Magister Ilmu Pemerintahan Konsentrasi : Manajemen Pemerintahan Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

MENYETUJUI, 1. Komisi Pembimbing

Dr. Pitojo Budiono, M.Si NIP. 19640508 199303 1 004

Drs. Dian Komarsyah D, M.S NIP. 19571128 198603 1 003

2. Ketua Program Studi Magister Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung

Dr. Pitojo Budiono, M.Si NIP. 19640508 199303 1 004


(18)

Uraian penjelasan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir

Keterangan :

: Faktor-faktor yang mempengaruhi budaya organisasi : Pengaruh masing-masing variabel x terhadap variabel y : Pengaruh secara bersama-sama variabel x terhadap y

Disdukcapil

dan BPMP

Kota Bandar

Lampung

Kepemimpinan (X1) :

1. Peran

2. Keterampilan

Struktur (X2) :

1. Pembagian Pekerjaan 2. Departementalisasi 3. Rentang Kendali 4. Formalisasi

Sistem Penghargaan (X3) :

1. Penghargaan Intrinsik 2. Kompensasi langsung 3. Penghargaan Interpersonal 4. Penghargaan Nonfinansial

Budaya Organisasi (Y) :

1. Inisiatif Individual 2. Toleransi Terhadap

Resiko

3. Pola Komunikasi 4. Kontrol


(19)

49

III. METODE PENELITIAN

A. Disain Penelitian

Disain penelitian menggunakan kuantitatif. Menurut Cresswell (1994:1) penelitian kuantitatif merupakan penyelidikan tentang fenomena sosial yang berdasarkan pada pengujian sebuah atau beberapa teori yang terdiri dari variabel-variabel, diukur dengan angka dan analisis dengan prosedur statistik untuk menentukan apakah prediktif teori tersebut benar. Desain kuantitatif digunakan untuk penyelidikan terhadap faktor yang mempengaruhi atau membentuk budaya organisasi (kepemimpinan, struktur dan sistem penghargaan) terhadap budaya organisasi. Fenomena yang terjadi akan diuji dengan kebenaran teori terhadap kenyataan empirik dari setiap variabel, untuk menggeneralisir dengan prosedur statistik hubungan dan pengaruh variabel kepemimpinan (X1), struktur (X2) dan sistem penghargaan (X3) terhadap variabel budaya organisasi (Y).

Metode yang digunakan adalah metode survei. Metode survei pada umumnya lazim digunakan dalam penelitian sosial. Ciri khas penelitian ini adalah data dikumpulkan dari responden yang cukup banyak jumlahnya dengan menggunakan kuesioner. Penelitian survei digambarkan sebagai suatu proses untuk mentransformasikan komponen informasi ilmiah dengan menggunakan


(20)

50

kontrol metodologis. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995:4), penelitian survei dapat digunakan untuk : penjajakan (eksploratif); deskriptif (eksplanatory atau confirmation), yaitu menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis; evaluasi; prediksi atau meramalkan kejadian tertentu dimasa yang akan datang; penelitian operasional; pengembangan indikator-indikator sosial.

Desain kuantatif ini juga ditujukan untuk menguji hipotesis, melakukan penjelasan hubungan kausal antara variabel kepemimpinan, struktur dan sistem penghargaan terhadap budaya organisasi, memperoleh fakta dari gejala-gejala yang ada, melakukan penyelidikan dan mencari keterangan faktual, kemudian menarik kesimpulan dari responden penelitian. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data dan informasi dari responden adalah kuesioner sehingga yang cocok dengan penelitian ini adalah metode survei.

Hasil skoring terhadap kuesioner yang dikumpulkan dari responden akan ditabulasi dan dianalisis dengan uji statistik regresi untuk menguji hipotesis penelitian. Kemudian dilakukan interpretasi dan pembahasan, membuat kesimpulan dan memberikan saran.

B. Variabel-Variabel Penelitian

Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi obyek penelitian. Kerlinger dalam Sugiono (2008:61) mengemukakan variabel adalah konstrak atau sifat yang akan dipelajari; suatu sifat yang diambil dari suatu nilai;


(21)

51

merupakan suatu yang bervariasi. Dapat disimpulkan bahwa variabel merupakan variasi nilai yang menjadi objek penelitian.

Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Variabel independen (variabel bebas), yaitu : variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas adalah kepemimpinan, struktur dan sistem penghargaan.

2. Variabel dependen (variabel terikat), yaitu : variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat adalah budaya organisasi.

Jika terdapat tiga variabel independen dan satu dependen maka menurut Sugiono (2008:69) paradigma yang digunakan adalah paradigma ganda dengan tiga variabel independen. Didapat gambar sebagai berikut :

Gambar 2. Hubungan Antar Variabel (Sumber : hasil analisis)

Kepemimpinan (X1)

Struktur (X2)

Sistem Penghargaan (X3)


(22)

52

C. Definisi Konseptual

Menurut Azwar (1999:76) konseptualisasi merupakan proses pemberian definisi teoritis atau definisi konseptual pada sebuah konsep. Pada penelitian kuantitatif sebenarnya kita sudah melakukan konseptualisasi pada bagian kerangka teori. Namun, disini akan dijelaskan mengenai beberapa definisi konseptual yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Kepemimpinan adalah kemampuan pribadi seseorang untuk mempengaruhi orang lain (baik dalam kelompok atau organisasi); kepemimpinan juga merupakan keseluruhan kegiatan/aktivitas untuk mempengaruhi kemauan orang lain; hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin; dapat pula diartikan proses memberi inspirasi dan motivasi semua pegawai, yang kesemua hal tersebut ditujukan agar para pegawai bekerja sebaik-baiknya untuk mencapai hasil yang diharapkan atau tujuan yang ingin dicapai.

2. Struktur diartikan suatu kerangka organisasi yang merupakan visualisasi dari tugas, fungsi dan garis wewenang dan tanggung jawab, jabatan dan jumlah pejabat, batas-batas formal organisasi serta pola hubungan dan kerjasama di antara bidang-bidang atau bagian-bagian kerja.

3. Sistem penghargaan adalah suatu sistem imbalan baik berupa gaji, insentif, fasilitas, karier dan sebagainya yang ditujukan untuk menghargai pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya

4. Budaya organisasi diartikan sebagai sistem makna bersama yang dipegang oleh anggota organisasi. Sistem tersebut merupakan seperangkat karakteristik utama yang diterapkan, dikembangkan dan dihargai di dalam


(23)

53

organisasi. Karakeristik tersebut akan membentuk sikap, nilai, norma anggota organisasi dalam bertindak dan berprilaku. Oleh sebab itu, budaya organisasi terdiri seperangkat karakteristik utama yang mempengaruhi anggotanya sehingga memiliki pemahaman dan pemaknaan bersama mengenai organisasi tersebut, mampu menghadapi masalah dan berperilaku yang baik dan benar di dalam organisasi

D. Definisi Operasional

Masri Singarimbun dan Sofian Efendi (1995:46) mengartikan definisi operasional merupakan operasionalisasi dari konsep-konsep yang digunakan, sehinggga memudahkan untuk mengaplikasikannya di lapangan. Berdasarkan definisi operasional suatu penelitian, maka seorang peneliti dapat mengetahui suatu variabel yang diteliti. Dapat diketahui juga indikator-indikator dalam variabel penelitian.

Pada pembahasan variabel penelitian diketahui bahwa ada tiga tiga variabel independen dan satu dependen. Operasional dari variabel-variabel tersebut akan peneliti uraikan dengan mengidentifikasi indikator-indikatornya, sebagai berikut :

1. Kepemimpinan (X1)

Kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi pegawai untuk mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan pendapat dan teori yang dikemukakan pada Bab II, maka disusun indikator-indikator kepemimpinan dalam penelitian


(24)

54

ini, yaitu : peran dan keahlian. Indikator-indikator ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Peran merupakan tugas utama yang harus dilakukan oleh pemimpin. Peran pemimpin tersebut terdiri dari visi, memiliki perencanaan, pengorganisasian dan juru bucara.

b) Keterampilan merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu dalam cara yang efektif. Keterampilan terdiri dari keterampilan teknis, keterampilan administratif, keterampilan antarpribadi dan keterampilan mengambil keputusan.

2. Struktur

Struktur adalah bagaimana tugas kerja akan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan. Berdasarkan pendapat dan teori yang dikemukakan pada Bab II, maka disusun indikator-indikator struktur dalam penelitian ini, yakni : pembagian kerja, departementalisasi, rentang kendali dan formalisasi. Beberapa indikator tersebut diuraikan sebagai berikut :

a) Pembagian kerja merupakan gambaran sejauhmana tugas-tugas dalam organisasi dibagi menjadi pekerjaan-pekerjaan yang terpisah. Organisasi telah membuat pembagian tugas-tugas yang jelas dalam pembagian kerja dan sesuai keahlian pegawai.

b) Departementalisasi dapat dilihat dari bagaimana organisasi membentuk pendepartemenan (bagian) berdasarkan visi dan kebutuhan organisasi. c) Rentang kendali dapat dilihat dari jumlah bawahan yang dapat


(25)

55

d) Formalisasi dapat dilihat dari tingkat dimana pekerjaan dalam organisasi terstandarisasi dan berdasarkan prosedur.

3. Sistem Penghargaan

Sistem penghargaan merupakan sistem untuk menghargai jerih payah yang telah dilakukan pegawai. Berdasarkan pendapat dan teori yang dikemukakan pada Bab II, maka disusun indikator-indikator sistem penghargaan dalam penelitian ini, yakni : penghargaan intrinsik, kompensasi langsung kompensasi tidak langsung dan penghargaan nonfinansial. Penjelasan indikator-indikator tersebut di atas sebagai berikut :

a) Penghargaan intrinsik dapat dilihat dari rasa bangga, tugas yang menantang dan kesempatan untuk mengembangkan diri.

b) Kompensasi langsung dilihat dari kesesuaian antara gaji, honor dengan kebutuhan pribadi dan volume pekerjaan.

c) Penghargaan interpersonal dilihat dari pengakuan, pujian dan motivasi. d) Penghargaan nonfinancial dilihat dari perlengkapan alat-alat kantor

yang dibutuhkan dan fasilitas lainnya.

4. Budaya organisasi

Budaya organisasi adalah sistem makna bersama yang dipegang oleh anggota organisasi. Sistem tersebut merupakan seperangkat karakteristik utama yang diterapkan, dikembangkan dan dihargai di dalam organisasi. Berdasarkan pendapat dan teori yang dikemukakan pada Bab Tinjauan Pustaka, maka disusun indikator-indikator budaya organisasi didasari


(26)

56

karakteristik budaya organisasi, yaitu : insiatif individu dan toleransi terhadap resiko, kebersamaan, pola komunikasi dan kontrol. Indikator-indikator tersebut diuraikan sebagai berikut :

a) Inisiatif individu dapat dilihat dari seberapa jauh inisiatif seseorang dikehendaki. Seberapa besar seseorang diberi wewenang dalam menjalankan tugasnya serta seberapa luas kebebasannya dalam mengambil keputusan dan bertindak.

b) Toleransi terhadap resiko dapat dilihat dari seberapa jauh sumber daya manusia didorong untuk lebih agresif dan inovatif.

c) Pola komunikasi dapat dilihat apakah ada terjadi komunikasi secara akrab antara atasan dan bawahan serta bagaimana hubungan komunikasi antara bawahan dan atasan. Komunikasi yang efektif dilihat dari komunikasi yang dua arah, kejelasan bahasa ataupun informasi, ketepatan bahasa dan informasi, konteks (bahasa yang disampaikan harus disesuaikan dengan keadaan dan lingkungan). d) Kontrol dapat dilihat dari adanya peraturan-peraturan dan pengawasan

langsung atasan yang digunakan untuk melihat secara keseluruhan dari perilaku pegawai.


(27)

57

Penjelasan tersebut dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

Tabel 4. Operasionalisasi dan Indikator Variabel Penelitian

Variabel Indikator Sub Indikator

Nomor Pernya taan

1 2 3 4

Kepemim pinan (X1)

a. Peran - Visi

- Perencanaan - Pengorganisasian - Juru Bicara

1 2 3 4 b. Keterampilan - Keahlian teknis

- Keterampilan administratif - Keterampilan antar

pribadi - Keterampilan mengambil keputusan 5 6 7 8 Struktur (X2)

a. Pembagian kerja - Kejelasan

- Keahlian, keterampilan - Tumpang tindih

pekerjaan

9 10 11 b. Departementalisasi - Kesesuaian bidang dan

sub bidang dengan visi dan misi

- Kesesuaian bidang dan sub bidang dengan kebutuhan organisasi

12

13

c. Rentang Kendali - Efektif - Efisien

14 15 d. Formalisasi - Standarisasi pekerjaan

- Standar operasional prosedur 16 17 Sistem Pengharga an (X3)

a. Penghargaan intrinsik

- Rasa bangga

- Tantangan pekerjaan - Kesempatan mengembangkan diri 18 19 20 b. Kompensasi langsung - Gaji - Honor 21 22 c. Penghargaan Interpersonal

- Ucapan dan Pujian - Dorongan untuk


(28)

58

Tabel 4. (Lanjutan)

Variabel Indikator Sub Indikator

Nomor Pernya taan

1 2 3 4

d. Penghargaan Nonfinansial

- Perlengkapan kantor - Kenyamanan Ruang

kerja 25 26 -Budaya Organisasi (Y)

a. Inisiatif Individu - Kewenangan - Kebebasan

27 28 b. Toleransi Terhadap

Resiko

- Agresivitas - Inovasi

29 30 c. Pola Komunikasi - Komunikasi atasan

bawahan

- Konteks dan bahasa

31 32 d. Kontrol - Pengawasan langsung

- Penegakan aturan

33 34

Sumber : Hasil analisis

E. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Data primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari lokasi penelitian atau objek penelitian. Data primer didapat dari hasil kuesioner yang telah diisi oleh pegawai Disdukcapil dan BPMP Kota Bandar Lampung yang menjadi responden terkait tanggapan terhadap kepemimpinan, struktur, sistem penghargaan serta budaya organisasi.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan peneliti. Data sekunder juga diperlukan untuk melengkapi informasi. Data juga diperoleh dari dokumen-dokumen (ex : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah-LAKIP Tahun 2010 dan Laporan Penyelenggaraan


(29)

59

Pemerintahan Daerah-LPPD Tahun 2010), artikel-artikel maupun jurnal-jurnal dan sumber-sumber lain yang relevan dan dapat diterima.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Soleh (2005 :4) populasi adalah himpunan atau kumpulan dari semua objek yang akan diteliti. Populasi penelitian adalah seluruh pegawai Disdukcapil Kota Bandar Lampung dan BPMP Kota Bandar Lampung. Disdukcapil Kota Bandar Lampung memiliki jumlah pegawai sebanyak 65 orang sedangkan BPMP Kota Bandar Lampung memiliki jumlah pegawai 89 orang. Jadi, populasi penelitian berjumlah 154 orang.

2. Sampel

Selanjutnya, dari jumlah populasi tersebut maka akan diambil sampel penelitian. Sampel diartikan Burhan Bungin (2005:106) adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Penarikan sampel menggunakan metode acak proporsional (proporsional random sampling). Dengan menggunakan metode acak, diharapkan semua populasi penelitian akan memperoleh kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian. Sedangkan secara proporsional, karena terdapat perbedaan jumlah aparat Disdukcapil Kota Bandar Lampung dan BPMP Kota Bandar Lampung.


(30)

60

Pengambilan sampel untuk populasi digunakan rumus yang diungkap Slovin dalam Burhan Bungin (2005:108) adalah sebagai berikut :

N n =

1+ N(d)2

Keterangan :

n : Banyaknya sampel N : Jumlah populasi

d : Nilai presisi, dalam penelitian ini presisi ditetapkan

sebesar 10% sehingga tingkat kepercayaannya adalah 90%

Berdasarkan rumus pengambilan sampel di atas maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah :

154

n = = 60,62 dibulatkan menjadi 61 1+154.(0,1)2

Jadi, yang menjadi sampel penelitian berjumlah 61 responden

Setelah diketahui jumlah responden maka selanjutnya dialokasikan secara proporsional dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

ni = Ni x n N Keterangan :

ni = Ukuran sampel untuk masing-masing satuan kerja Ni = Ukuran populasi pada masing-masing satuan kerja N = Jumlah populasi

n = Ukuran sampel (Nazir, 1998:365)


(31)

61

Dengan menggunakan rumus di atas, maka akan didapat sampel penelitian secara proporsional yang dilihat pada tabel 5 di bawah ini.

Tabel 5. Sebaran Sampel Penelitian

No. Satuan Kerja Jumlah Populasi Jumlah Sampel

1. Disdukcapil 65 65/154 x 61 = 25,74

(26 responden)

2. BPMP 89 89/154 x 61 = 35,25

(35 responden)

Jumlah………. 154 pegawai 61 responden

Sumber : Hasil analisis dengan menggunakan rumus proporsional

Berdasarkan tabel di atas maka sampel yang akan diambil secara acak pada Disdukcapil Kota Bandar Lampung berjumlah 26 responden, sedangkan sampel yang akan diambil secara acak pada BPMP Kota Bandar Lampung berjumlah 35 pegawai.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Teknik Kuisioner

Kuisioner atau angket paling umum dipakai dalam metode-metode penelitiaan survei, dimana peneliti mengajukan pernyataan-pernyataan tertulis kepada responden. Kuisioner ditujukan kepada 61 orang responden.

Kuesioner menggunakan skala likert sebagai skala pengukuran. Sugiono (2008:134) menyebutkan bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang


(32)

62

fenomena sosial. Kemudian, untuk jawaban setiap pernyataan yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, dengan menggunakan kata-kata sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Guna pemberian skor maka peneliti mengacu pada pendapat Sugiono (2008:134), yakni :

1. Responden yang memilih jawaban sangat setuju, diberi skor 5 2. Responden yang memilih jawaban setuju, diberi skor 4 3. Responden yang memilih jawaban ragu-ragu, diberi skor 3 4. Responden yang memilih jawaban tidak setuju, diberi skor 2

5. Responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju, diberi skor 1

Selanjutnya, Sugiono (2008:134) mengemukakan bahwa jika menggunakan skala likert dapat dibuat dalam bentuk checklistatau pilihan ganda. Penelitian ini menggunakan sistemchecklist.

2. Dokumentasi

Teknik ini dijadikan sebagai metode untuk mencari data sekunder berupa dokumen-dokumen, arsip-arsip yang berkaitan dengan subjek dan objek yang diteliti. Dokumen terdiri dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2010, Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2010 Disdukcapil Kota Bandar Lampung dan BPMP Kota Bandar Lampung.


(33)

63

H. Teknik Pengolahan Data

Data penelitian yang telah didapat akan diolah menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Tahap Editing

Yaitu tahap memeriksa kembali data yang berhasil diperoleh dalam rangka menjamin keabsahannya yang kemudian dipersiapkan ketahap selanjutnya memeriksa hasil kuesioner yang telah diisi oleh responden.

2. Tahap Tabulasi

Yaitu tahap mengelompokkan jawaban-jawaban yang serupa secara teratur dan sistematis. Tahap ini dilakukan dengan cara mengelompokkan jawaban-jawaban responden yang serupa. Melalui tabulasi data akan tampak ringkas dan bersifat merangkum. Data-data yang telah diperoleh dari lapangan kemudian disusun kedalam bentuk tabel, sehingga pembaca dapat melihat dan memahaminya dengan mudah.

3. Tahap Interpretasi Data

Yaitu memberikan penafsiran atau penjabaran dari data yang ada pada tabel untuk dicari makna yang lebih luas dengan menghubungkan jawaban dari responden dengan hasil yang lain, serta dari dokumentasi yang ada.

I. Teknik Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel kepemimpinan (X1), struktur (X2), sistem penghargaan (X3) terhadap budaya organisasi (Y). Analisis data menggunakan langkah-langkah analisis regresi dan korelasi.


(34)

64

Sudarmanto (2005:101) mengemukakan bahwa syarat awal, untuk menggunakan regresi yaitu variabel penelitian harus diukur paling rendah dalam bentuk data interval lebih baik lagi data rasio. Dikarenakan skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert yang mengisyaratkan data ordinal maka data yang ada akan diproses/menaikkan data menjadi interval.

Menaikkan data ordinal ke interval ini dilakukan untuk setiap item per subvariabel/variabel berdasarkan kepada skor ordinal yang diperoleh dari responden. Metode yang digunakan guna transformasi data ordinal menjadi data interval adalah Method Of Succesive Interval (MSI). Tahapan-tahapan MSI adalah sebagai berikut :

1. Memperhatikan setiap butir pertanyaan

2. Untuk butir tersebut, tentukan berapa orang yang mendapatkan skor 1, 2, 3, 4, 5 yang disebut frekuensi

3. Setiap frekuensi dibagi banyak responden dan hasilnya disebut proporsi 4. Menjumlahkan proporsi secara berurutan untuk setiap responden sehingga

diperoleh proporsi komulatif

5. Tentukan nilai batas untuk Z pada setiap pilihan jawaban 6. Untuk setiap tentukan nilaiDensitydengan rumus

fd= 1 e–½ Z

√2 µ

7. Menghitung scale value (SV) untuk masing-masing responden dengan rumus

Svi = Density At Lower Limit–Density At Upper Limit Area Under Upper Limit–Area Under Lower Limit


(35)

65

8. Merubah scale value (SV) terkecil menjadi sama dengan satu (1) dan mentranformasikan masing-masing skala menurut perubahan skala terkecil sehinggatranformed scale value(TSV).

Selanjutnya, Sudarmanto (2005:102) mengatakan bahwa selain data harus berskala interval maka prasyarat berikutnya untuk regresi adalah persyaratan dalam menggunakan statistik parametrik dan persyaratan untuk penggunaan analisis regresi. Penjabarannya sebagai berikut :

1. Persyaratan statistik parametrik a) Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Artinya kriteria berdistribusi normal apabila tampilan grafiknya menunjukkan pola penyebaran disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal (Ghozali, 2001:74).

Pengujian asumsi ini dilakukan dengan melihat Normal P-P Plot of Regression Standar Residual yang berguna untuk menguji apakah residual model regresi memiliki distribusi normal atau mendekati normal.

Santoso (2000:214) mengemukakan bahwa dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas adalah :

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.


(36)

66

b. Jika data menyabar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Persyaratan untuk penggunaan analisis regresi linier ganda a) Uji Linearitas Garis Regresi

Uji linieritas garis regresi digunakan untuk mengambil keputusan dalam memilih model regresi yang akan digunakan. Uji linieritas garis merupakan kunci yang digunakan untuk masuk ke model regresi linier. Apabila uji linier menyatakan bahwa garis tidak linier, maka kita tidak dapat masuk pada model regresi linier, artinya model regresi tidak dapat digunakan untuk menganalisis data. Uji ini menggunakan analisis tabel annova.

Untuk menyimpulkan linier atau tidak dalam uji ini maka dikemukakan hipotesis dengan bentuk sebagai berikut :

1. H0 : Model regresi berbentuk linier. 2. H1 : Model regresi berbentuk non-linier.

Sudarmanto (2005:135) mengungkapkan bahwa apabila nilai signifikan yang digunakan untuk menolak atau menerima Ho, maka koefisien signifikan tersebut harus dibandingkan dengan tingkat alpha 5%. Simpulan yang harus diambil yaitu Ho akan dapat diterima jika nilai signifikansi dari Devition From Linearity > dari alpha yang ditetapkan dan sebaliknya Ho ditolak jika mempunyai nilai lainnya.


(37)

67

b) Multikolinearitas

Priyatno (2008:39) mengemukakan bahwa uji multikoliniearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan linear antar variabel dalam model regresi. Prasyarat yang harus dipenuhi adalah tidak adanya multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya dengan melihatnilai tolerancedan lawannya atauvariance inflation factor.

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF (karena VIF = 1/tolerance) dan menunjukkan adanya koleniaritas yang tinggi. Menurut Priyatno (2008:39), pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan varibel bebas lainnya. Uji multikolineritas dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada model regresi. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan mempunyai angka

tolerancemendekati 1.

c) Uji Autokorelasi

Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain dengan model regresi (Priyatno,


(38)

68

2008:47). Uji ini menggunakan uji Durbin-Watson. Menurut Sunaryanto dalam Sudarmanto (2005:143) mengemukakan bahwa apabila statistik Durbin-Watson mendekati angka 2, maka dapat dikatakan bahwa dapat dikatakan bahwa data pengamatan tersebut tidak memiliki autokorelasi dalam hasil sebaliknya maka dinyatakan terdapat autokorelasi.

d) Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain yang tetap. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskesdasitas. Cara yang digunakan dalam pengujian ini adalah dengan analisa grafik plot regresi antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRDCH) dengan resifualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heterosksesdasitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi–Y sesungguhnya) yang telah di Studentized. Dasar pengambilan keputusannya adalah (Santoso, 2000:210) :

a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang) maka telah terjadi heteroskedasitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedasitas.


(39)

69

Langkah selanjutnya ada menguji ketidakterikatan antara variabel-variabel bebas (X1, X2 dan X3) yaitu untuk melihat besarnya hubungan antara kedua variabel dengan melakukan korelasi antar variabel. Jika terdapat hubungan yang tinggi ada kemungkinan dilakukan penggabungan, bahkan membuang salah satu variabel bebas tersebut. Namun, jika hubungan rendah atau tidak ada hubungan sama sekali maka variabel tidak akan dilakukan penggabungan atau membuang variabel.

Setelah prasyarat tersebut sudah dilalui, maka langkah selanjutnya adalah uji korelasi parsial dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel x terhadap y. Selanjutnya, dilakukan uji t untuk mengetahui signifikan atau tidak signifikan pengaruh masing-masing variabel X terhadap Y. Kemudian, untuk mengetahui variabel X1, X2, X3 secara bersama-sama berpengaruh terhadap Y digunakan rumus korelasi (R). Sedangkan untuk mengetahui signifikan atau tidak signifikan pengaruh X1, X2, X3 secara bersama-sama berpengaruh terhadap Y dilakukan uji F. Seterusnya, untuk mengetahui besaran pengaruh X1, X2, X3 secara bersama-sama berpengaruh terhadap Y dilihat dari Indeks Determinasi. Fungsi prediksi (ramalan) yang diakibatkan pengaruh X1, X2, X3 berpengaruh terhadap Y digunakan uji regresi. Dikarenakan variabel bebas (x) dalam penelitian ini lebih dari satu maka regresi yang digunakan adalah regresi linier ganda.


(40)

70

Berdasarkan uraian di atas maka analisis dalam penelitian ini dapat di kemukakan sebagai berikut :

1. Koefisien Korelasi

Langkah pertama dalam pengujian hipotesis adalah mencari hubungan antara variabel independen dan dependen. Analisis yang digunakan adalah analisis korelasi. Idrus (2007:205), menyatakan bahwa analisis korelasi adalah sekumpulan teknik statistika yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan (korelasi) antara dua atau lebih variabel. Fungsi utama analisis korelasi adalah untuk menentukan seberapa erat hubungan antara variabel independen dan dependen.

Koefisien korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Product Moment Pearson. Rumus koefisien korelasi tersebut menurut Supranto (2000:153) yaitu :

r =



 

 2 2 2 2 ) ( ) ( ) ( ) ( Y Y N X X N Y X XY N Keterangan :

N : Jumlah pertanyaan X : Skor pertanyaan Y : Skor total

r : Koefisien korelasi Pearson

Hasil korelasi positif mengartikan bahwa makin besar nilai variabel 1 menyebabkan makin besar pula nilai variabel 2, negatif mengartikan bahwa makin besar nilai variabel 1 makin kecil variabel 2, sedangkan


(41)

71

korelasi nol mengartikan bahwa tidak ada atau tidak menentunya hubungan dua variabel . Interpretasi dari nilai koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel 6 berikut :

Tabel 6. Pedoman Interpretasi Koefiasien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,000–0,199

0,200–0,399

0,4000,599 0,600–0,799

0,800–1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat

Sumber : Sugiano (2008: 257)

2. Uji t

Setelah melakukan pengukuran koefisien korelasi maka selanjutnya melakukan pengujian parsial. Pengujian parsial dengan menggunakan rumus uji t. Uji t digunakan untuk menguji signifikasi konstanta dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Rumus uji t adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2007 : 184) :

r √ n -2 t =

√ 1–r2 Keterangan :

r = korelasi parsial yang ditemukan n = jumlah sampel

t = t hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan t tabel

Hipotesis yang diajukan adalah : H0: Koefisien regresi tidak signifikan H1: Koefisien regresi signifikan


(42)

72

Pengujian ini dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan 5% dengan df=(n-k-1). Dasar pengambilan keputusannya sebagai berikut :

a) Jika t hitung < t tabel maka H0diterima dan H1ditolak Jika t hitung > t tabel maka H0ditolak dan H1diterima

3. Korelasi R

Menghitung koefisien korelasi ganda antara variabel kepemimpinan (X1), (X2) dan (X3) secara bersama-sama terhadap budaya organisasi (Y). Koefisien korelasi dihitung dengan rumus =

R = ry12+ ry22+ ry 32- 2ry1 ry2 ry3 r 12 r13 r23 1–r 1232

Keterangan :

R : korelasi bersama-sama (X1), (X2) dan (X3) terhadap (Y) r : korelasi parsial

4. Uji F

Selanjutnya yang dilakukan adalah pengujian secara simultan. Pengujian secara simultan menggunakan uji F. Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap dependen. Nilai F dapat dirumuskan seperti di bawah ini (Sugiyono, 2007 : 218).

R2( ∑ y2) m F =

(1–R2) (∑ y2) N-m–1


(43)

73

Keterangan :

N : Jumlah subjek

m : jumlah variabel prediktor

∑ y2: jumlah kuadrat variabel kriterium R2 : korelasi ganda

Pengujian ini dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan 5% dengan derajat bebas pembilang df1=(k-1) dan derajat bebas penyebut df2=(n - k), k merupakan banyaknya parameter (koefisien) model regresi linier dan n merupakan jumlah pengamatan. Dasar pengambilan keputusannya yaitu : Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1ditolak sedangkan Jika F hitung > F tabel maka H0ditolak dan H1diterima.

5. Uji R2

Langkah berikutnya adalah mencari indeks determinan. Koefisien determinasi (R2) yang merupakan pengkuadratan dari nilai korelasi. Uji R2 (koefisien determinasi) digunakan untuk menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen (Nurgiyantoro, 2000 : 264).

6. Uji Regresi Linier Sederhana

Untuk memprediksi kecenderungan-kecenderungan yang muncul sebagai akibat dari masing pengaruh variabel (X) terhadap variable (Y) maka di uji regresi linier sederhana. Rumus regresi linier sederhana menurut Soemantri (2004:243) yaitu :


(44)

74

Y = Efektivitas perencanaan a = konstanta sisipan

bx = koefisien regresi yang dihubungkan dengan variabel bebas

7. Uji Regresi Linier Ganda

Analisis ini digunakan untuk memprediksi kecenderungan-kecenderungan yang muncul sebagai akibat dari pengaruh variabel (X) terhadap variable (Y) bila variabel bebas kepemimpinan, struktur, dan sistem penghargaan berubah. Rumus analisisnya adalah sebagai berikut:

Y = a + b1x1+ b1x2+ b3x3+et

Keterangan :

Y = Efektivitas perencanaan a = konstanta sisipan

b1…bk = koefisien regresi yang dihubungkan dengan variabel bebas

x1 = Kepemimpinan x2 = Struktur

x3 = Sistem Penghargaan

8. Uji Regresi Ordinal Logistik

Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh karakteristik responden terhadap variabel budaya organisasi. Uji ini digunakan karena karakteristik merupakan data binominal dan multinominal sedangkan variabel budaya organisasi merupakan data ordinal.

Untuk mengetahui apakah asumsi semua kategori memiliki parameter yang sama atau tidak maka dilihat dari Uji parallel lines. Ghozali (2006:99) menyatakan bahwa nilai uji parallel lines menginginkan nilai


(45)

75

tidak signifikan yaitu p > 0,05. Kemudian, untuk mengetahui terdapat atau tidaknya pengaruh masing-masing karakteristik responden membandingkan antara signifikansi parameter estimate dengan signifikansi hitung. Jika signifikansi parameter estimate > singnifikansi yang digunakan (0,05) maka tidak memiliki pengaruh sebaliknya jika signifikansi parameter estimate < singnifikansi yang digunakan (0,05) maka terdapat pengaruh.

J. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur seberapa cermat suatu alat uji dalam melakukan fungsi pengukurannya. Untuk melakukan pengujian validitas terhadap instrumen, dalam penelitian ini hanya ditinjau pada validitas internal. Validitas internal dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi antara skor butir pernyataan (dipandang sebagai X) dengan skor total variabel (dipandang sebagai Y). Penghitungan korelasi antar masing–masing pernyataan dengan total skor dilakukan dengan

menggunakan rumus korelasi “Rank Spearman”. Korelasi Rank Spearman

digunakan karena data memiliki skala ukur ordinal. Rumus korelasi Rank Spearman yang digunakan adalah :

 

2 2

2 2

2

2 X Y

d Y

X


(46)

76

Keterangan:

di = R(Xi)-R(Yi)

R(Xi) = rank pada X umtuk data responden yang ke-i R(Yi) = rank pada Y untuk data responden yang ke-i

Setelah koefisien korelasi untuk seluruh butir pernyataan telah dihitung, perlu ditentukan angka terkecil yang dapat dianggap cukup sebagai indikator adanya konsistensi antara skor butir pernyataan dan skor keseluruhan. Dalam pengembangan dan penyusunan skala-skala psikologi pada umumnya digunakan harga koefisien korelasi yang minimal sama dengan 0,30 (Azwar, 1997: 158).

Program yang digunakan untuk perhitungan korelasi Spearman’s

menggunakan SPSS 14. Uji validitas ini jumlah responden sebanyak 30 orang. Kemudian, untuk menyatakan valid atau tidak valid suatu kuesioner adalah membandingkan nilai hasil korelasi (r-hitung) dengan ambang batas yang diungkap oleh Azwar (1997:158) yakni 0,3. Jika perhitungan r-hitung lebih besar dari pada ambang batas (0,3) berarti bahwa kuesioner pernyataan-pernyataaannya valid dan dapat digunakan dalam penelitian.

Hasil uji validitas akan terdapat tanda (*) pada r-hitungsesuai dengan hasil yang dikeluarkan program SPSS14. Hal ini menandakan bahwa item pernyataan valid. Semakin banyak tanda (*) pada r-hitung maka semakin besar validitas item pernyataan tersebut. Hasil uji validitas dijabarkan di bawah ini.


(47)

77

a. Hasil Uji Validitas Variabel Kepemimpinan

Kuesioner penelitian variabel kepemimpinan untuk indikator peran terdiri atas 4 item pernyataan dan untuk indikator keterampilan terdiri atas 4 item pernyataan. Hasil perhitungan korelasi untuk skor setiap butir pernyataan dengan total skor indikator dapat dilihat dalam tabel 7 berikut.

Tabel 7. Hasil Perhitungan Validitas Variabel Kepemimpinan No. Item r-hitung Nilai Batas Kesimpulan

1. X1.1 0,429 (*) 0,3 Valid

2. X1.2 0,682 (**) 0,3 Valid

3. X1.3 0,452 (*) 0,3 Valid

4. X1.4 0,553 (**) 0,3 Valid

5. X1.5 0,551 (**) 0,3 Valid

6. X1.6 0,371 (*) 0,3 Valid

7. X1.7 0,688 (**) 0,3 Valid

8. X1.8 0,752 (**) 0,3 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian

Hasil pengujian validitas item kuesioner menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan dalam variabel kepemimpinan memiliki nilai korelasi di atas 0,3 sebagai nilai batas suatu item penelitian sehingga dikatakan valid (Azwar, 1997:158). Berdasarkan data tersebut maka item pernyataan X1.2, X1.4, X1.5, X1.7, X1.8 memiliki validitas yang besar. Kemudian, validitas terbesar terdapat pada item pernyataan X1.8.


(48)

78

b. Hasil Uji Validitas Variabel Struktur

Kuesioner penelitian variabel struktur untuk indikator struktur terdiri atas 3 item pernyataan, untuk indikator departementalisasi terdiri atas 2 item pernyataan, untuk indikator rentang kendali terdiri atas 2 item pernyataan dan untuk indikator formalisasi terdiri atas 2 item pernyataan. Hasil perhitungan korelasi untuk skor setiap butir pernyataan dengan total skor indikator dapat dilihat dalam tabel 8 berikut.

Tabel 8. Hasil Perhitungan Validitas Variabel Struktur No. Item r-hitung Nilai Batas Kesimpulan

1. X2.9 0,809 (**) 0,3 Valid

2. X2.10 0,863 (**) 0,3 Valid

3. X2.11 0,413 (**) 0,3 Valid

4. X2.12 0,885 (**) 0,3 Valid

5. X2.13 0,876 (**) 0,3 Valid

6. X2.14 0,687 (**) 0,3 Valid

7. X2.15 0,455 (*) 0,3 Valid

8. X2.16 0,863 (**) 0,3 Valid

9. X2.17 0,693 (**) 0,3 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian

Hasil pengujian validitas item kuesioner menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan dalam variabel struktur memiliki nilai korelasi di atas 0,3 sebagai nilai batas suatu item penelitian sehingga dikatakan valid (Azwar, 1997:158). Berdasarkan data tersebut maka rata-rata item pernyataan memiliki validitas yang besar. Item pernyataan yang memiliki validitas terbesar pada pernyataan X2.12 yakni 0,885 dan


(49)

79

item pernyataan dengan validitas terkecil adalah pada pernyataan X2.11 yakni 0,413.

c. Hasil Uji Validitas Variabel Sistem Penghargaan

Kuesioner penelitian variabel sistem penghargaan untuk indikator penghargaan intrinsik terdiri atas 3 item pernyataan, untuk indikator kompensasi langsung terdiri atas 2 item pernyataan, untuk indikator penghargaan intrapersonal terdiri atas 2 item pernyataan dan untuk indikator penghargaan nonfinansial terdiri atas 2 item pernyataan. Hasil perhitungan korelasi untuk skor setiap butir pernyataan dengan total skor indikator dapat dilihat dalam tabel 9 berikut.

Tabel 9. Hasil Perhitungan Validitas Variabel Sistem Penghargaan No. Item r-hitung Nilai Batas Kesimpulan

1. X3.18 0,772 (**) 0,3 Valid

2. X3.19 0,581 (**) 0,3 Valid

3. X3.20 0,844 (**) 0,3 Valid

4. X3.21 0,820 (**) 0,3 Valid

5. X3.22 0,812 (**) 0,3 Valid

6. X3.23 0,485 (**) 0,3 Valid

7. X3.24 0,693 (**) 0,3 Valid

8. X3.25 0,857 (**) 0,3 Valid

9. X3.26 0,772 (**) 0,3 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian

Hasil pengujian validitas item kuesioner menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan dalam variabel struktur memiliki nilai korelasi di


(50)

80

atas 0,3 sebagai nilai batas suatu item penelitian sehingga dikatakan valid (Azwar, 1997:158). Berdasarkan data tersebut maka kesemua item pernyataan memiliki validitas yang besar.

d. Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi

Kuesioner penelitian variabel budaya organisasi untuk indikator inisiatif individual terdiri atas 2 item pernyataan, untuk indikator toleransi terhadap resiko terdiri atas 2 item pernyataan, untuk indikator pola komunikasi terdiri atas 2 item pernyataan dan untuk indikator kontrol terdiri atas 2 item pernyataan. Hasil perhitungan korelasi untuk skor setiap butir pernyataan dengan total skor indikator dapat dilihat dalam tabel 10 berikut.

Tabel 10. Hasil Perhitungan Validitas Variabel Budaya Organisasi No. Item r-hitung Nilai Batas Kesimpulan

1. X1 0,699 (**) 0,3 Valid

2. X2 0,824 (**) 0,3 Valid

3. X3 0,788 (**) 0,3 Valid

4. X4 0,820 (**) 0,3 Valid

5. X5 0,827 (**) 0,3 Valid

6. X6 0,648 (**) 0,3 Valid

7. X7 0,800 (**) 0,3 Valid

8. X8 0,827 (**) 0,3 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian

Hasil pengujian validitas item kuesioner menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan dalam variabel struktur memiliki nilai korelasi di atas 0,3 sebagai nilai batas suatu item penelitian sehingga dikatakan


(51)

81

valid (Azwar, 1997:158). Berdasarkan data tersebut maka kesemua item pernyataan memiliki validitas yang besar.

2. Uji Realiabilitas (Test of Reliability)

Uji realiabilitas atau keandalan ini dimaksudkan untuk mengatahui apakah dalam mengukur keandalan alat ukur dengan cara memberikan skor relatif sama pada seorang responden, walaupun responden mengerjakan dalam waktu yang berbeda. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel). Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik. Kadang-kadang reliabilitas disebut juga sebagai keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan, dan sebagainya. Namun ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, artinya sejauh mana skor hasil pengukuran terbebas dari kekeliruan pengukuran (measurement error).

Teknik perhitungan koefisien reliabilitas yang digunakan adalah koefisien realibilitasAlpha-Cronbachdengan rumus sebagai berikut:

 

 

 

  

  

 

 

k 2 i i 1

2 total

S k

1


(52)

82

Keterangan :

k = banyaknya butir pernyataan.

Si2 = varians dari skor butir pernyataan ke-i

S2total = varians dari total skor keseluruhan butir pernyataan

Setelah nilai koefisien realiabilitas diperoleh, maka perlu ditetapkan suatu nilai koefisien realiabilitas paling kecil yang dianggap reliabel. Koefisien reabilitas antara 0.70 - 0.80 cukup baik untuk tujuan penelitian dasar (Kaplan dalam Sukismanto, 2009: 126).

Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan berulang-ulang pada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama, cara mengukurnya dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach

dimana pada pengujian reliabilitas ini menggunakan bantuan program SPSS 14. Hasil perhitungan koefesien reliabilitas dapat dilihat pada tabel 11 di bawah ini.

Tabel 11. Hasil Perhitungan Reliabilitas

No. Variabel Koefisien

Reliabilitas

Nilai Batas

Kesimpulan

1. Kepemimpinan 0,914 0,7 Reliabel

2. Struktur 0,925 0,7 Reliabel

3. Sistem Penghargaan 0,915 0,7 Reliabel 4. Budaya Organisasi 0,924 0,7 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data penelitian

Secara keseluruhan item kuesioner untuk masing-masing variabel tersebut di atas memiliki koefisien reliabilitas lebih besar dari nilai batas reliabilitas 0,7 sebagai batas minimal yang diharapkan (Kaplan et,al dalam


(53)

83

Sukismanto, 2009:126). Dengan kata lain, koefisien penelitian andal berdasarkan kriteria koefisien reliabilitas yang ditetapkan. Koefisien reliabilitas terbesar adalah struktur dan koefisien reliabilitas terendah adalah kepemimpinan.


(1)

b. Hasil Uji Validitas Variabel Struktur

Kuesioner penelitian variabel struktur untuk indikator struktur terdiri atas 3 item pernyataan, untuk indikator departementalisasi terdiri atas 2 item pernyataan, untuk indikator rentang kendali terdiri atas 2 item pernyataan dan untuk indikator formalisasi terdiri atas 2 item pernyataan. Hasil perhitungan korelasi untuk skor setiap butir pernyataan dengan total skor indikator dapat dilihat dalam tabel 8 berikut.

Tabel 8. Hasil Perhitungan Validitas Variabel Struktur

No. Item r-hitung Nilai Batas Kesimpulan

1. X2.9 0,809 (**) 0,3 Valid

2. X2.10 0,863 (**) 0,3 Valid

3. X2.11 0,413 (**) 0,3 Valid

4. X2.12 0,885 (**) 0,3 Valid

5. X2.13 0,876 (**) 0,3 Valid

6. X2.14 0,687 (**) 0,3 Valid

7. X2.15 0,455 (*) 0,3 Valid

8. X2.16 0,863 (**) 0,3 Valid

9. X2.17 0,693 (**) 0,3 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian

Hasil pengujian validitas item kuesioner menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan dalam variabel struktur memiliki nilai korelasi di atas 0,3 sebagai nilai batas suatu item penelitian sehingga dikatakan valid (Azwar, 1997:158). Berdasarkan data tersebut maka rata-rata item pernyataan memiliki validitas yang besar. Item pernyataan yang memiliki validitas terbesar pada pernyataan X2.12 yakni 0,885 dan


(2)

item pernyataan dengan validitas terkecil adalah pada pernyataan X2.11 yakni 0,413.

c. Hasil Uji Validitas Variabel Sistem Penghargaan

Kuesioner penelitian variabel sistem penghargaan untuk indikator penghargaan intrinsik terdiri atas 3 item pernyataan, untuk indikator kompensasi langsung terdiri atas 2 item pernyataan, untuk indikator penghargaan intrapersonal terdiri atas 2 item pernyataan dan untuk indikator penghargaan nonfinansial terdiri atas 2 item pernyataan. Hasil perhitungan korelasi untuk skor setiap butir pernyataan dengan total skor indikator dapat dilihat dalam tabel 9 berikut.

Tabel 9. Hasil Perhitungan Validitas Variabel Sistem Penghargaan

No. Item r-hitung Nilai Batas Kesimpulan

1. X3.18 0,772 (**) 0,3 Valid

2. X3.19 0,581 (**) 0,3 Valid

3. X3.20 0,844 (**) 0,3 Valid

4. X3.21 0,820 (**) 0,3 Valid

5. X3.22 0,812 (**) 0,3 Valid

6. X3.23 0,485 (**) 0,3 Valid

7. X3.24 0,693 (**) 0,3 Valid

8. X3.25 0,857 (**) 0,3 Valid

9. X3.26 0,772 (**) 0,3 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian

Hasil pengujian validitas item kuesioner menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan dalam variabel struktur memiliki nilai korelasi di


(3)

atas 0,3 sebagai nilai batas suatu item penelitian sehingga dikatakan valid (Azwar, 1997:158). Berdasarkan data tersebut maka kesemua item pernyataan memiliki validitas yang besar.

d. Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi

Kuesioner penelitian variabel budaya organisasi untuk indikator inisiatif individual terdiri atas 2 item pernyataan, untuk indikator toleransi terhadap resiko terdiri atas 2 item pernyataan, untuk indikator pola komunikasi terdiri atas 2 item pernyataan dan untuk indikator kontrol terdiri atas 2 item pernyataan. Hasil perhitungan korelasi untuk skor setiap butir pernyataan dengan total skor indikator dapat dilihat dalam tabel 10 berikut.

Tabel 10. Hasil Perhitungan Validitas Variabel Budaya Organisasi

No. Item r-hitung Nilai Batas Kesimpulan

1. X1 0,699 (**) 0,3 Valid

2. X2 0,824 (**) 0,3 Valid

3. X3 0,788 (**) 0,3 Valid

4. X4 0,820 (**) 0,3 Valid

5. X5 0,827 (**) 0,3 Valid

6. X6 0,648 (**) 0,3 Valid

7. X7 0,800 (**) 0,3 Valid

8. X8 0,827 (**) 0,3 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian

Hasil pengujian validitas item kuesioner menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan dalam variabel struktur memiliki nilai korelasi di atas 0,3 sebagai nilai batas suatu item penelitian sehingga dikatakan


(4)

valid (Azwar, 1997:158). Berdasarkan data tersebut maka kesemua item pernyataan memiliki validitas yang besar.

2. Uji Realiabilitas (Test of Reliability)

Uji realiabilitas atau keandalan ini dimaksudkan untuk mengatahui apakah dalam mengukur keandalan alat ukur dengan cara memberikan skor relatif sama pada seorang responden, walaupun responden mengerjakan dalam waktu yang berbeda. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel). Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik. Kadang-kadang reliabilitas disebut juga sebagai keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan, dan sebagainya. Namun ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, artinya sejauh mana skor hasil pengukuran terbebas dari kekeliruan pengukuran (measurement error).

Teknik perhitungan koefisien reliabilitas yang digunakan adalah koefisien realibilitasAlpha-Cronbachdengan rumus sebagai berikut:

 

 

 

  

  

 

 

k 2

i i 1

2 total

S k

1


(5)

Keterangan :

k = banyaknya butir pernyataan.

Si2 = varians dari skor butir pernyataan ke-i

S2total = varians dari total skor keseluruhan butir pernyataan

Setelah nilai koefisien realiabilitas diperoleh, maka perlu ditetapkan suatu nilai koefisien realiabilitas paling kecil yang dianggap reliabel. Koefisien reabilitas antara 0.70 - 0.80 cukup baik untuk tujuan penelitian dasar (Kaplan dalam Sukismanto, 2009: 126).

Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan berulang-ulang pada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama, cara mengukurnya dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach

dimana pada pengujian reliabilitas ini menggunakan bantuan program SPSS 14. Hasil perhitungan koefesien reliabilitas dapat dilihat pada tabel 11 di bawah ini.

Tabel 11. Hasil Perhitungan Reliabilitas

No. Variabel Koefisien

Reliabilitas

Nilai Batas

Kesimpulan

1. Kepemimpinan 0,914 0,7 Reliabel

2. Struktur 0,925 0,7 Reliabel

3. Sistem Penghargaan 0,915 0,7 Reliabel

4. Budaya Organisasi 0,924 0,7 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data penelitian

Secara keseluruhan item kuesioner untuk masing-masing variabel tersebut di atas memiliki koefisien reliabilitas lebih besar dari nilai batas reliabilitas 0,7 sebagai batas minimal yang diharapkan (Kaplan et,al dalam


(6)

Sukismanto, 2009:126). Dengan kata lain, koefisien penelitian andal berdasarkan kriteria koefisien reliabilitas yang ditetapkan. Koefisien reliabilitas terbesar adalah struktur dan koefisien reliabilitas terendah adalah kepemimpinan.