12 yang dilakukan oleh organisasi yang menghasilkan atau mendukung satu
atau lebih produk atau jasa. b. Pengenalan
bahaya untuk
menemukan, mengenali,
dan mendeskripsikan potensi bahaya yang terdapat dalam setiap tahapan
kegiatan atau pekerjaan persiapan, pelaksanaan, penyelesaian dan akibatnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
c. Pengukuran potensi bahaya. d. Validasi daftar bahaya merupakan tahapan memasukan setiap sumber
bahaya kedalam suatu daftar bahaya. Informasi identifikasi bahaya diperlukan untuk mengenali tahapan
kegiatan dan bahaya yang ditimbulkan. Berikut adalah tabel informasi bahaya.
Tabel. 1 informasi identifikasi bahaya
Parameter yang perlu diketahui Cara mendapat informasi
- Tempat pekerjaan dilakukan
- Dena lokasi pekerjaan lay out
- Personel yang melakukan pekerjaan -
Data pekerja, observasi -
Peralatan dan bahaya digunakan -
Daftar alat
dan bahan
yang digunakan, MSDS, dan lain-lain
- Tahapan urutan pekerjaan
- Diagram alirprosedurinstruksi kerja
- Tindakan kendali yang telah ada
- Laporan kecelakaan danatau PAK
- Peraturan terkait yang mengatur
- Peraturan
dan perundang-
undangan, standar, dan pedoman. -
Wawancara, inspeksi, audit dan lain-lain
13
7. Analisis Resiko
Analisis Resiko
dilakukan dengan
mengkombinasikan antara
peluangprobabilitasi sebagai bentuk kuantitatif dari faktor ketidakpastian dan konsekuensidampak dari terjadinya suatu resiko. Analisis resiko pada
prinsipnya adalah melakukan perhitungan terhadap peluang, konsekuensi dan resiko Hudi Hastowo, 2012.
8. Peluang
Peluangprobabilitas merupakan
kemungkinan terjadinya
suatu kecelakaankerugian ketika terpapar dengan suatu bahaya. Peluang dapat
terjadi di tempat kerja, misalnya karena jatuh melewati jalan licin, terinfeksi virus, bakteri, terpapar atau terkontaminasi zat radioaktif, tersengat listrik dan
lain sebagainya Hudi Hastowo, 2012. Pengukuran peluang dilakukan dengan melihat jenis kegiatan, yaitu:
a. Kegiatan rutin yang berulang setiap waktu atau dengan hasil kegiatan yang sama atau hampir sama, atau
b. Kegiatan non-rutin yang tidak berulang yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu dengan hasil kegiatan yang tidak sama.
Menentukan skala dalam pengukuran peluang, dilakukan dengan mengacu skala yang ditetapkan seperti pada tabel 2. Suatu sumber resiko jika dinilai
mempunyai skala peluang yang berbeda, maka yang digunakan adalah skala peluang yang tertinggi.
14 Tabel 2. Skala peluang terjadinya resiko
Skala Sifat
Rutin Non-Rutin
1 Secara teori bisa terjadi, tetapi
belum pernah mengalami atau pernah mendengar terjadi
secara teori bisa terjadi, tetapi yakin tidak akan terjadi selama
Pekerjaan berlangsung.
2 Pernah terjadi 1 satu kali pada
suatu waktu yang tidak diketahui dengan pasti, di atas 5 lima
tahun. bisa terjadi tetapi sangat kecil
kemungkinan akan terjadi 1 satu kali
selama pekerjaan
berlangsung. 3
Perna terjadi
dalam waktu
5lima Tahun terakhir bisa terjadi paling banyak 1satu
kali selama
pekerjaan berlangsung
4 Perna
terjadi dalam
waktu 3tiga Tiga tahun terakhir
bisa terjadi 2dua sampai 3tiga kali
selama pekerjaan
berlangsung 5
Perna terjadi
dalam waktu
1satu Tahun terakhir bisa terjadi lebih dari 3tiga kali
selama pekerjaan berlangsung
c. Fungsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3
Fungsi keselamatan dan kesehatan kerja adalah untuk menghindari pekerja dari bahaya yang akan menimpa dirinya, Fungsi K3 sendiri terbagi 2 yaitu fungsi
dari kesehatan kerja dan fungsi dari keselamatan kerja; 1 Fungsi dari kesehatan kerja adalah untuk Identifikasi dan melakukan penilaian terhadap resiko dari
bahaya kesehatan di tempat kerja, memberikan saran terhadap perencanaan dan pengorganisasian dan praktek kerja termasuk desain tempat kerja.; 2
Fungsi dari keselamatan kerja adalah untuk antisipasi, identifikasi dan evaluasi kondisi dan praktek berbahaya, buat desain pengendalian bahaya, metode,
prosedur dan program, terapkan, dokumentasikan dan informasikan rekan lainya dalam hal pengendalian bahaya dan program pengendalian bahaya, ukur,