1. Pengujian dengan menggunakan mesin uji tarik Universal testing machine yang dilakukan adalah untuk menguji kekuatan tarik bahan. Sedangkan
pengujian dengan menggunakan mesin uji kekerasan Vickers hardness tester yang dilakukan adalah untuk menguji kekerasan dari bahan. Yang mana bahan
tersebut telah mengalami proses tempering pada suhu yang sama, tetapi dengan variasi waktu pemanasan yang berbeda.
2. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kekuatan tarik, regangan pada saat benda putus, pengurangan luas penampang, dan kekerasan dari
bahan percobaan dengan cara memberikan beban pada bahan percobaan tersebut.
3. Bahan percobaan yang diberikan beban tarik secara perlahan – lahan sampai bahan percobaan putus, bahan tersebut akan mengalami dua perubahan sifat
bahan yaitu : perubahan elastic dan perubahan plastis.
Dari hasil data pengamatan pada pengujian tarik, maka dapat kita hitung luas penampang, tegangan tarik, tegangan patah, elongasi, dan penyusutan luas penampang
dari bahan yang telah diuji.
4.2.1 Kekuatan Tarik
Dari data yang diketahui diatas, maka dapat dicari data – data lainnya yaitu sebagai berikut :
1. Menghitung luas penampang bahan sebelum percobaan Ao , m
2
Ao = x Do
2
........................................................ 4.1
2. Menghitung luas penampang bahan setelah putus A
1
, m
2
A
1
= x D
1 2
........................................................ 4.2
3. Menghitung tegangan luluh σ
s
, Nm
2
σ
S
=
........................................................................ 4.3
4. Menghitung tegangan tarik σ
maks
, Nm
2
σ
maks
=
.............................................................. 4.4
5. Menghitung tegangan patah σ
f
, Nm
2
σ
f
=
......................................................................... 4.5
6. Menghitung pertambahan panjang batang uji ε ,
ε =
x 100 ………………………………….. 4.6
7. Menghitung penyusutan luas penampang δ ,
δ =
x 100 …………………………………. 4.7
Setelah dihitung, maka didapat data – data sebagai berikut :
Tabel 4.3. Data hasil perhitungan uji tarik
No Bahan
A 10
-6
m
2
A
1
10
-6
m
2
σ
S
10
6
Nm
2
σ
maks
10
6
Nm
2
σ
f
10
6
Nm
2
ε δ
1 Original
50,28 52,83
50,53 22,07
23,60 23,77
- -
- 582,81
575,06 597,31
477,55 497,15
496,47 14,18
10,20 13,04
56,11 55,33
52,96
2 Quenching
52,83 50,03
51,55 22,07
21,25 22,57
- -
- 625,14
648,37 625,44
406,21 425,03
421,99 8,84
7,28 7,92
58,22 57,52
56,22
3 Tempering
400 C
Waktu 30 menit
52,06 52,32
51,55 16,05
15,63 15,91
453,67 445,80
456,26 592,97
543,20 587,43
367,08 350,27
416,33 13,72
14,00 14,80
69,17 70,13
69,14
4 Tempering
400 C
Waktu 60 menit
49,66 51,30
51,05 15,21
14,80 14,40
465,70 448,84
427,77 589,96
569,28 547,53
392,67 362,99
374,56 15,80
15,38 15,60
69,37 71,15
71,79
5 Tempering
400 C
Waktu 90 menit
49,04 49,78
52,83 14,26
13,34 14,00
467,66 435,12
417,38 591,53
568,99 532,34
393,67 370,15
350,55 15,72
16,16 16,28
70,92 73,20
73,50
Dari data diatas, dapat dilihat pada setiap percobaan bahan diambil 3 buah data. Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan pada percobaan. Untuk
mempermudah memperoleh nilai dari data – data yang dibutuhkan, maka data tersebut dirata – ratakan menjadi :
Tabel 4.4. Data rata – rata hasil perhitungan uji tarik
No Bahan
σ
S
rata - rata 10
6
Nm
2
σ
maks
rata - rata 10
6
Nm
2
σ
f
rata - rata 10
6
Nm
2
ε rata - rata
δ rata - rata
1 Original
- 585,06
490,39 12,47
54,80
2 Quenching
- 632,98
417,77 8,01
57,32
3 Tempering
400 C
Waktu 30 menit
451,91 574,53
377,89 14,17
69,48
4 Tempering
400 C
Waktu 60 menit
447,47 568,89
376,71 15,59
70,77
5 Tempering
400 C
Waktu 440,02
564,28 371,42
16,05 72,54
90 menit
4.2.2 Kekerasan