Pasar Uang dan Pasar Modal

4 instrument pasar uang lainnya seperti tabungan, deposito, commercial paper dan sejenisnya, tetapi mereka dapat memilih diantara sederetan instrument pasar seperti ekuitas, obligasi, instrument derivative dan sejenisnya. Demikian juga peminjam tidak lagi hanya meminjam kredit di bank tetapi dengan obligasi, menjual commercial papernya dan sejenisnya. Banyak perusahaan melakukan konglomerasi keuangan karena persaingan untuk menyatukan usaha-usaha dalam skope ekonomi yang sejenis untuk meningkatkan sinergi, terbentuknya holding company dan lain-lainnya. Persaingan lembaga keuangan terjadi di pasar uang dan di pasar modal serta perkembangan pasar uang dan pasar modal mempengaruhi pertumbuhan ekonomi atau sebaliknya.

2.2. Pasar Uang dan Pasar Modal

Pasar uang adalah terjadinya transaksi antara pihak yang menawarkan uang dalam bentuk simpanan dengan pihak yang memerlukan uang dalam bentuk kredit. Peserta dalam pasar uang adalah institusi atau lembaga keuangan, yaitu pihak yang menawarkan dana atau uang atau pihak yang menyimpan uang di institusi atau lembaga keuangan seperti dalam bentuk tabungan, deposito dan bentuk lainnya karena pihak tersebut memiliki dana atau pihak yang surplus dana. Sebaliknya, pihak yang memerlukan dana adalah peminjam uang seperti meminjam dalam bentuk pinjaman atau kredit atau pihak yang deficit dana. Pertemuan antara yang menawarkan dan yang memerlukan uang membentuk harga uang yang disebut suku bunga uang dan sering diberi notasi i. Perubahan tingkat suku bunga uang mencerminkan perubahan kekuatan penawaran dan permintaan akan uang atau mencerminkan perubahan pasar uang. Tingkat suku bunga uang meningkat karena jumlah uang yang ditawarkan menurun dibalik permintaan akan uang tetap atau meningkat, atau sebaliknya. Penawaran jumlah uang yang menurun disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pendapatan masyarakat menurun, tersedianya alternative lain dalam menyimpan atau menanam dana, atau sebaliknya. Permintaan akan uang terjadi karena motif untuk transaksi, berjaga-jaga dan spekulatif. Lembaga keuangan bank dibedakan menurut jenisnya yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat atau BPR. Berdasarkan kepemilikannya, bank dibedakan menjadi bank milik pemerintah, pemerintah daerah, swasta dan campuran. Contoh Bank Umum milik pemerintah adalah Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BTN, dan Bank Bukopin. Bank Umum milik pemda Bali adalah Bank BPD Bali, dan BPR milik pemda Bali adalah BPR 1945 milik pemda Buleleng, BPR Bangli milik pemda Bangli dan BPR Wherdi Sedana milik pemda Gianyar. Bank Umum swasta Indonesia seperti Bank BCA, Bank Danamon, Bank CIMB Niaga, Bank Andara, Bank Surya, dan bank umum swasta lainnya. Bank Umum asing seperti Commonwelth Bank, ABM Amro, City Bank dan sejenisnya. BPR di Bali jumlah sebanyak 137 bank. Dalam bentuk hukumnya, Bank Umum dan BPR berbentuk hukum PT Perseroan Terbatas, atau PD Perusahan Daerah, atau Koperasi, dan bentuk lain sesuai dengan undang-undang. Dasar hukum Bank Umum dan BPR adalah Undang-undang PT, Undang-undang PD, Undang-undang Perbankan, Undang- undang Bank Indonesia, Undang-undang OJK, Undang-undang LPS dan Undang-undang Perlindungan Konsumen serta Undang-undang lain menurut bentuk hukumnya. Dalam pasar uang, lembaga keuangan bank dan non bank berinteraksi dengan masyarakat penyimpan dana dan peminjam kredit serta intervensi dari otoritas moneter yaitu Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan OJK. Interaksi tersebut membentuk harga uang berupa tingkat suku bunga uang sebagaimana diuraikan diatas. Penawaran dana oleh masyarakat dapat juga dilakukan di lembaga keuangan non bank dalam bentuk saham atau obligasi seperti di pasar modal. Pasar modal didefinisikan sebagai pasar yang memperdagangkan instrument keuangan jangka panjang baik dalam bentuk modal sendiri atau stocks maupun utang atau bonds, yang diterbitkan oleh pemerintah maupun oleh perusahaan swasta. Pasar modal atau capital market merupakan sebuah pasar yang lebih sempit dari pasar keuangan atau financial market. Pasar modal dipahami sebagai bursa yang merupakan sarana yang mempertemukan penawar dan peminta dana jangka panjang dalam bentuk surat berharga atau efek. Efek adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, 5 obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivative dari efek. Pasar modal adalah suatu tempat dimana pembeli dan penjual dana bertemu untuk tujuan yang sama yaitu mencari keuntungan dengan aman Rosenberg, 1983. Bursa efek adalah sebuah organisasi yang memfasilitasi terjadinya perdagangan surat utang atau bonds atau modal. Jadi, pasar modal adalah perdagangan surat berharga utang dan modal. Pertemuan antara yang menawarkan dana atau penanam dana berupa surat berharga dengan yang memerlukan dana membentuk profit atau loss dan gain. Perubahan profit atau loss dan gain mencerminkan perubahan kekuatan penawaran dan permintaan akan modal atau utang yang mencerminkan perubahan pasar modal. Jika profit dan gain meningkat, jumlah uang yang ditawarkan menurun dibalik permintaan akan uang untuk investasi tetap atau meningkat, atau sebaliknya. Penawaran jumlah uang yang menurun disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pendapatan masyarakat menurun, tersedianya alternative lain dalam menyimpan atau menanam dana, atau sebaliknya. Pasar modal berfungsi menghimpun dana masyarakat sebagai alternative investasi para pemodal dengan biaya menghimpun dana yang relative rendah, dan mendorong perkembangan investasi. Pelaku utama pasar modal adalah emiten dan investor. Emiten adalah perusahan yang memperoleh dana dari pasar modal dan investor yaitu pihak yang menanam modal di pasar modal. Investor adalah orang atau badan hukum yang mempunyai uang dan melakukan investasi atau penanaman modal yang sering disebut pemodal. Investor dibedakan menjadi investor domestik dan investor asing. Para pemodal di pasar modal dikelompokan menjadi 4 yaitu kelompok yang ingin memperoleh deviden, ingin berdagang, ingin memiliki perusahaan, dan kelompok yang ingin berspekulasi. Institusi dalam pasar modal adalah Biro Administrasi Efek, Kustodian tempat penitipan harta umumnya bank-bank umum, dan Wali Amanat Trustee. Bursa Efek Indonesia memiliki 17 Kantor Perwakilan di Indonesia yaitu di Banda Aceh, Medan, Padang, Riau, Batam, Lampung, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Denpasar Jln. Sudirman 10X Kav.2 Denpasar telp. 0361256701, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Makasar, Manado, dan Jayapura. Dasar hukum bursa efek sebagai institusi pasar modal adalah Undang-undang pasar modal, Undang-undang PT, dan Undang-undang OJK. Lembaga pemerintah yang terkait dengan pasar modal adalah BKPM Badan Koordinasi Penanaman Modal, Departemen kehakiman, Departemen Teknis PMA dan PMDN, Lembaga Swasta Akuntan, Notaris, Konsultan Hukum, Penilai Publik, dan Penasehat.

2.3. Pasar Uang, Pasar Modal dan Perekonomian