4.1.2 Pembentukan Model Regresi Linier Berganda
Data yang digunakan dalam perhitungan ini adalah data produksi padi, luas lahan, irigasi dan tenaga kerja Kabupaten
Sukoharjo pada tahun 2007 hingga 2011 yang tersaji pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Data Produksi Padi, Luas Lahan, Irigai dan Tenaga kerja
Id Kecamatan
tahun panen
lahan irigasi
ch 1 Weru
2007 24790
1854 1006
1694 2 Bulu
2007 14100
1117 581
3 Tawangsari 2007
25761 1626
1454 1463
4 Sukoharjo 2007
30136 2367
2367 1927
5 Nguter 2007
39136 2680
1316 1900
6 Bendosari 2007
37049 2569
1234 1884
7 Polokarto 2007
40651 2576
1127 1634
8 Mojolaban 2007
42474 2234
2234 1569
9 Grogol 2007
14461 1007
413 2028
10 Baki 2007
18090 1285
1285 1535
11 Gatak 2007
18842 1266
1266 2550
12 Kartasura 2007
8298 515
515 1977
13 Weru 2008
27047 1866
1018 1900
14 Bulu 2008
14315 1117
581 1214
15 Tawangsari 2008
24980 1632
1460 1768
16 Sukoharjo 2008
35962 2364
2364 1888
17 Nguter 2008
35270 2680
1316 2506
18 Bendosari 2008
37114 2569
1234 2322
19 Polokarto 2008
44734 2576
1127 2293
20 Mojolaban 2008
44661 2234
2234 2216
21 Grogol 2008
14132 1007
413 1030
22 Baki 2008
18584 1285
1285 1962
23 Gatak 2008
18169 1266
1266 1921
24 Kartasura 2008
7688 515
515 2208
25 Weru 2009
26043 1866
1018 1901
26 Bulu 2009
15171 1117
581 1591
27 Tawangsari 2009
31038 1651
1479 1766
28 Sukoharjo 2009
40604 2364
2364 1864
29 Nguter 2009
38780 2680
1316 2227
30 Bendosari 2009
42015 2569
1234 1911
31 Polokarto 2009
40566 2576
1127 1605
32 Mojolaban 2009
44538 2234
2234 2126
33 Grogol 2009
14737 1007
413 1522
34 Baki 2009
17275 1276
1276 1960
35 Gatak 2009
18247 1266
1266 1735
36 Kartasura 2009
8230 515
515 2114
37 Weru 2010
27473 1989
1082 1648
38 Bulu 2010
16814 1117
581 1441
39 Tawangsari 2010
29387 1656
1484 1731
40 Sukoharjo 2010
46118 2363
2363 2043
41 Nguter 2010
41093 2689
1325 2175
42 Bendosari 2010
39416 2569
1234 2288
43 Polokarto 2010
45437 2576
1127 1697
44 Mojolaban 2010
47226 2234
2234 1294
45 Grogol 2010
16582 1007
413 1688
46 Baki 2010
18329 1276
1276 1888
47 Gatak 2010
20057 1266
1266 1608
48 Kartasura 2010
9593 515
515 2402
49 Weru 2011
27279 1989
1082 2378
50 Bulu 2011
14079 1116
580 2182
51 Tawangsari 2011
27778 1656
1484 2621
52 Sukoharjo 2011
31657 2363
2363 3074
53 Nguter 2011
34919 2689
1325 2991
54 Bendosari 2011
32398 2569
1234 3098
55 Polokarto 2011
39822 2576
1127 2457
56 Mojolaban 2011
29599 2234
2234 2226
57 Grogol 2011
11386 1007
413 3267
58 Baki 2011
16109 1276
1276 2603
59 Gatak 2011
13688 1266
1266 2375
60 Kartasura 2011
4946 546
546 1898
Tabel 4.2 adalah tabel data produksi padi, luas lahan, irigasi dan tenaga kerja Kabupaten Sukoharjo yang akan digunakan dalam
proses perhitungan regresi linier berganda untuk memperoleh persamaan regresi linier. Persamaan ini sebagai persamaan untuk
menghitung perediksi produksi padi tahun 2012 dan 2013 Kabupaten Sukoharjo.
Sebelum melakukan proses perhitungan regresi linier berganda, terlebih dahulu dilakukan uji kelinieran data dengan
membentuk plot antara variabel terikat Y dengan masing-masing varabel bebas X. Hal ini bertujuan untuk pendeteksian awal apakah
regresi linier cocok diterapkan.
Gambar 4.1 Hubungan Kelinieran Luas Lahan dan Produksi Padi
Gambar 4.1 merupakan hasil plot dari data luas lahan dan produksi padi pada tahun 2007 hingga 2011. Luas lahan berada pada
sumbu X dan produksi padi berada pada sumbu Y. Bulatan – bulatan
kecil yang terdapat dalam plot adalah titik – titik data yang tersebar
berdasarkan hubungan antara besaran luas lahan dan produksi padi pada tahun 2007 hingga 2011. Berdasarkan plot tersebut, dapat
diketahui bahwa titik – titik data membentuk pola linier antara luas
lahan dan produksi padi.
Gambar 4. 2 Hubungan Kelinieran Irigasi dan Produksi Padi
Gambar 4.2 adalah hasil plot dari data irigasi dengan data produksi padi pada tahun 2007 hingga tahun 2011. Irigasi berada
pada sumbu X dan produksi padi berada pada sumbu Y. Plot tersebut menggambarkan tentang hubungan kelinieran antara data
irigasi dan produksi padi tahun 2007 hingga 2011yang diwakili dengan titik
– titik data. Berdasarkan gambar tersebut dapat terlihat bahwa data membentuk pola linier yang dapat diwakili dengan suatu
garis lurus.
Gambar 4. 3 Hubungan Kelinieran Tenaga kerja dan Produksi Padi
Gambar 4.3 adalah hasil plot dari data tenaga kerja dengan data produksi padi pada tahun 2007 hingga tahun 2011. Tenaga kerja
berada pada sumbu X dan produksi padi berada pada sumbu Y. Sama dengan Gambar 4.1 dan Gambar 4.2, plot yang terbentuk
adalah plot yang menggambarkan hubungan kelinieran antara data tenaga kerja dan produksi padi tahun 2007. Terlihat bahwa data
membentuk pola linier yang dapat diwakili dengan suatu garis lurus. Berdasarkan pada ketiga gambar plot regresi linier tersebut
dapat terlihat bahwa regresi linier cocok untuk diterapkan karena hubungan antara variabel luas lahan, irigasi dan tenaga kerja dengan
produksi padi adalah linier. Langkah selanjutnya adalah membentuk model regresi dari
data yang telah tersedia. Pada penelitian ini pembentukkan model regresi memakai bantuan software statistik R Studio. Hasil analisis
regresi disajikan pada Gambar 4.4 dibawah ini.
Gambar 4. 4 Hasil Analisis Regresi Linier
Gambar 4.4 merupakan hasil analisis regresi linier menggunakan software statistik R Studio. Nilai intercept, lahan luas
lahan, irigasi dan ch tenaga kerja yang terdapat pada kolom estimate atau estimasi adalah nilai koefisien regresi yang merupakan
nilai duga parameter dalam model regresi untuk kondisi yang sebenarnya. Nilai intercept merupakan nilai rata
– rata variabel Y apabila nilai pada variabel X bernilai 0. Sedangkan nilai lahan,
irigasi dan tenaga kerja merupakan koefisiensi regresi untuk variabel X. Nilai p-value dari koefisien regresi untuk variabel lahan, irigasi
dan ch dapat dilihat pada kolom Pr|t|, dimana nilai p-value yang diperoleh
lebih kecil dibanding dengan nilai α = 0.05. Hal ini mempunyai arti ketiga koefisian tersebut signifikasn secara statistik.
Pada Gambar 4.4 terlihat pula nilai p-value model regresi linier berganda yang diperoleh sebesar 2.2 x 10
-16
. Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa model regresi yang
diperoleh dapat diterima. Hal ini dibuktikan dengan nilai p-value dari F
hitung
sebesar 2.2 x 10
-16
lebih k ecil dari nilai α sebesar 0.05.
Berdasarkan hasil analisis di atas, diperoleh juga persamaan yang digunakan untuk melakukan peramalan produksi padi berdasarkan
luas lahan, irigasi dan tenaga kerja yang disajikan pada persamaan lima di bawah ini.
5 Dimana :
Y : Produksi Padi
X
1
: Luas Lahan X
2
: Irigasi X
3
: Tenaga kerja
Analisis hubungan antara variabel luas lahan, irigasi dan tenaga kerja dapat dilihat pada persamaan regresi linier berganda
yang terbentuk. Jika luas lahan ditambah 1 Ha dengan asusmsi irigasi dan tenaga kerja tetap, maka produksi padi akan meningkat
14.8323. jika irigasi ditambah dengan asumsi luas lahan dan tenaga kerja tetap, maka produksi padi akan meningkat sebesar
3.5053. namun apabila jumlah tenaga kerja meningkat sedangkan lluas lahan dan irigasi tetap, maka produksi padi akan menurun
sebesar 2.4067. Sebelum benar-benar menerima hasil analisis regresi linier
ini, diperlukan uji asumsi klasik regresi linier yang bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang telah terbentuk bebas dari
pelanggaran asumsi klasik.
4.1.3 Uji Asumsi Klasik Regresi Linier