56
mengeksplorasi peluang-peluang karir, mengeksplorasi latihan pekerjaan, memahami kebutuhan untuk kebiasaan bekerja yang positif.
B. Permasalahan Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir di SMP
Bimbingan dan konseling merupakan layanan bantuan kepada peserta didik. Layanan bantuan dalam bimbingan dan konseling berupa layanan
bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir. Bimbingan karir yaitu bimbingan untuk membantu individu dalam perencanaan, pengembangan dan pemecahan
masalah-masalah karir. Keberadaan bimbingan dan konseling di sekolah yang berperan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam berbagai
hal terutama masalah kesulitan tentang karir. Permasalahan dalam pelaksanaan layanan bimbingan karir merupakan
hal yang menjadi masalah yang dapat menghambat dalam pelaksanaan layanan bimbingan karir di sekolah. Permasalahan ini dapat terjadi di
beberapa faktor layanan bimbingan karir yang ada di sekolah. Berdasarkan observasi dan wawancara serta kajian teori dapat di
identifikasi permasalahan layanan bimbingan karir di sekolah. Beberapa permasalahan yang timbul pada layanan bimbingan karir di sekolah dengan
mengacu pada faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan layanan bimbingan karir sebagai berikut:
1. Guru bimbingan dan konseling sebagai Pelaksana Utama Layanan Bimbingan Karir
57
Beberapa permasalahan pelaksanaan layanan bimbingan karir terkait dengan guru bimbingan dan konseling dan kinerjanya adalah sebagai
berikut: a. Guru bimbingan dan konseling dan pihak sekolah yang terkait
dengan usaha pemenuhan kebutuhan peserta didik belum secara optimal dalam memberikan layanan bimbingan karir yang sesuai
dengan karakteristik peserta didik. Padahal karakteristik yang dimiliki peserta didik di sekolah merupakan factor utama yang perlu
dipertimbangkan dalam penyajian informasi karir Marsudi 2003, dalam Abivian Muhibbu 2013.
b. Peranan guru bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan bimbingan karir di sekolah belum berjalan seperti yang diharapkan.
Hal ini disebabkan oleh faktor internal guru pembimbing yang belum sepenuhnya memahami layanan bimbingan karir yang akan
disampaikan Abivian Muhibbu 2013. 2. Materi Layanan Bimbingan Karir di SMP
Permasalahan dalam materi layanan bimbingan karir diantaranya kurangnya refrensi sebagai penunjang penyusunan layanan bimbingan,
materi yang disampaikan kurang sesuai dengan kebutuhan, dan materi yang kurang menarik perhatian siswa.
3. Media Layanan Bimbingan Karir Keterbatasan media untuk layanan bimbingan karir dan sulitnya
mendapatkan media yang sesuai dengan kebutuhan layanan yang
58
diberikan. Kurang memanfaatkan papan bimbingan yang ada di sekolah dan kurang adanya leaflet tentang sekolah kelanjutan, papan bimbingan
tentang bimbingan karir dan brosur-brosur sekolah kelanjutan. 4. Bentuk Layanan Bimbingan Karir
Permasalahan bentuk layanan bimbingan karir yaitu masih terdapat guru BK yang menggunakan metode ceramah yang monoton sehingga
siswa menjadi kurang tertarik untuk mengikuti layanan bimbingan karir yang diberikan oleh guru BK.
5. Proses Layanan Bimbingan Karir Guru BK Kurang memanfaatkan waktu luang untuk memberikan
layanan bimbingan karir seperti, pada jam istirahat, jam pelajaran yang kosong, dan setelah pulang sekolah. Selain itu, pemberian layanan
bimbingan karir hanya dilaksanakan pada waktu tertentu saja, misalnya layanan informasi untuk kelanjutan studi.
6. Pelaksana Layanan Bimbingan Karir Nana Syaodih Sukmadinata Ninik Widayanti, 2012 pemberian
layanan bimbingan dan konseling memerlukan kerjasama, kekompakan, saling pengertian, saling membantu, dan saling menunjang di antara para
pelaksananya. Hubungan dan kerjasama antar guru pembimbing juga dipengaruhi oleh kepedulian dan kepemimpinan kepala sekolah.
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dipengaruhi oleh peranan ketua tim bimbingan dan konseling dalam mengkoordinasi, mengadakan
59
sinkronisasi, mendorong, dan menggerakkan berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang telah dirancang.
7. Sarana dan Prasarana Layanan Bimbingan karir Adapun permasalahan layanan bimbingan karir yang berhubungan
dengan sarana dan prasarana yaitu fasilitas ruang bimbingan dan konseling kurang, hanya terdiri satu ruang yang dibagi menjadi ruang
kerja dan ruang tamu, tidak ada ruang untuk bimbingan kelompok ataupun konseling kelompok.
8. Program Layanan Bimbingan Karir Program bimbingan karir disusun secara umum sehingga tidak
spesifik terhadap layanan bimbingan karir. Selain itu, tidak dilaksanakan evaluasi program sehingga tidak ada tindak lanjut terhadap layanan
dalam bimbingan karir. 9. Peminataan dan Perencanaan Individual
Guru BK belum ada latihan cara peminatan untuk siswa. Selain itu, guru BK tidak mefasilitasi siswa untuk melaksanakan tes bakat dan minat
yang berguna untuk kelanjutan studi.
C. Pertanyaan Penelitian