62
6. Menggunakan program komputer yang relevan dan efisien. 7. Mempertimbangkan sifat-sifat penting dari responden yang menjadi
sasaran, utamanya ketika survey dilaksanakan dan analisis data dilakukan.
8. Bayangkan variasi hasil yang mungkin muncul dari penelitian survei, termasuk efek yang mungkin mengejutkan. Langkah ini dilakukan
untuk mengantisipasi gap atau hambatan dalam pendekatan atau hal yang mungkin memerlukan informasi lebih dari resonden atau
pertanyaan penelitian.
Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penelitian survei adalah penelitian terhadap sampel dari suatu populasi
atau populasi sendiri yang dilakukan dengan menggunakan angket atau wawancara sebagai pengumpulan data.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi. Kegiata observasi diisi dengan melakukan wawancara singkat
dengan guru BK di SMP se-kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran umum permasalahan
dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, khususnya layanan bimbingan karir. Selanjutnya peneliti menentukan setting penelitian yakni
di SMP se-kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta dengan pertimbangan bahwa sekolah-sekolah tersebut belum pernah ada penelitian terkait
permasalahan dalam pelaksanaan layanan bimbingan karir di sekolah. Adapun waktu pelaksana penelitian pada bulan Desember sd bulan Juni
dan pengambilan data penelitian adalah tanggal 09 April – 27 Mei 2016.
.
63
C. Variabel Penelitian
Suharsimi Arikunto 2002: 104 mengemukakan bahwa variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian. Variabel
dibedakan atas kuantitatif dan kualitatif. Menurut Sugiyono 2014: 38 variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan variabel penelitian adalah gejala yang dapat diteliti dan dapat dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini adalah permasalahan dalam
pelaksanaan layanan bimbingan karir.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian Morissan 2012: 109 populasi dapat didefinisikan sebagai suatu
kumpulan subjek, variabel, konsep, atau fenomena. Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 108 populasi adalah keseluruhan subyek
penelitian. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bawa
populasi adalah keseluruhan penelitian yang berupa subyek, variabel, konsep, atau fenomena.
Populasi dalam penelitian ini adalah guru BK dan siswa di SMP se-kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.
64
Penelitian pada guru bimbingan dan konseling berdasarkan jumlah populasi yang ada. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 112
jika subyek kurang dari 100 orang maka lebih baik diambil semuanya dan penelitiannya disebut penelitian populasi. Oleh karenanya, dalam
penelitian ini semua guru BK di SMP se-kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta merupakan subyek penelitian. Adapun jumlah guru BK
dalam penelitian ini sebanyak 18 orang. 2. Sampel Penelitian
Penelitian pada siswa menggunakan teknik sampel karena mengingat besarnya jumlah populasi subyek penelitian. Menurut
Morissan 2012: 109 sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili keseluruhan anggota populasi yang bersifat representatif.
Senada dengan itu, Suharsimi Arikunto 2010: 109 sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti. Adapun besaran
sampel yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini diambil 10-15 atau 20-25 atau lebih Suharsimi Arikunto, 2010: 112.
Berdasarkan pendapat di atas maka peneliti mengambil sampel 15 dari jumlah populasi. Hal ini dilakukan karena keterbatasannya
waktu, biaya, dan tenaga, maka sampelnya = .
149 995
100 15
x
Adapun teknik pengambilan sampel siswa yang digunakan adalah praportional sampling. Menurut Suharsimi Arikunto 2013:
182 sampel proporsi atau praportional sampling dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau atau
65
sampel wilayah. Oleh karena itu, untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subjek dari setiap strata atau setiap wilayah
ditentukan seimbangan atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah. Pada penelitian ini, sampel
ditentukan berdasarkan pengambilan di setiap sekolah yang ada di SMP se-Kecamatan Depok.
Tabel 1. Subjek Penelitian Siswa
No Nama Sekolah
Jumlah kelas VIII
Jumlah Sampel
1 SMPN 1 Depok
188 28
2 SMPN 2 Depok
128 19
3 SMPN 3 Depok
128 19
4 SMPN 4 Depok
127 19
5 SMPN 5 Depok
126 19
6 SMP Muhammadiyah 2 Depok
48 7
7 SMP Muhammadiyah 3 Depok
126 19
8 SMP Angkasa Adisucipto
124 19
Jumlah
995
149
E. Teknik Pengumpulan Data