Identifikasi Masalah Batasan Masalah

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Later Belakang Masalah

Pendidikan kejuruan memiliki peran strategis dalam mendukung secara langsung orientasi pembangunan nasional, khususnya dalam penyiapan tenaga karja terampil dan terdidik yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Pendidikan Kejuruan merupakan sistem pendidikan yang menuntut peserta didiknya untuk dapat menguasai kompetensi tertentu sesuai dengan jurusan yang diambil. Mutu lulusan suatu pendidikan sangat erat kaitannya dengan proses pelaksanaan pembelajaran yang diterapkan dalam suatu lembaga pendidikan. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tujuan, tenaga pendidik, siswa, proses pembelajaran, sarana dan prasarana atau alat bantu pembelajaran, serta lingkungan sekolah atau masyarakat . SMK Muhammadiyah Prambanan adalah sekolah kejuruan yang berada di desa Gatak, Bokoharjo, Sleman, Yogyakarta.SMK tersebut terbagi menjadi tiga jurusan yaitu teknik mesin, teknik elektronika industri, dan teknik otomotif. Sekolah ini mempunyai siswa dengan jumlah yang cukup banyak dan dengan latar belakang yang beranekaragam baik dari sisi ekonomi, maupun kemampuan siswanya. Tujuan SMK adalah : 1 Mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih dan atau meluaskan pendidikan dasar. 2 Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan sekitar. 3 2 Meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan dengan pengembangan ilmu, teknologi dan kesenian. 4 Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap professional. Namun saat ini, banyak keluhan mengenai rendahnya daya serap tamatan SMK serta lulusan yang bekerja tidak pada bagian yang sesuai dengan keahliannya. Sementara dari kalangan industri, tidak sedikit yang mengeluhkan tentang rendahnya kualitas lulusan Sekolah Menengah Kejuruan. Kondisi ini menunjukkan belum tercapainya tujuan pelaksanaan pendidikan di sekolah kejuruan. Ada tiga aspek yang membedakan anak didik yang satu dengan yang lainnya, yaitu aspek intelektual, psikologi dan biologis. Ketiga aspek tersebut diakui sebagai akar permasalahan yang melahirkan bervariasinya sikap dan tingkah laku anak didik di sekolah. Hal itu pula yang menjadi tugas cukup berat bagi guru dalam mengelola kelas dengan baik.Keluhan-keluhan guru sering terlontar hanya karena masalah sukarnya menggelola kelas. Akibat kegagalan guru mengelola kelas, tujuan pengajaran pun sukar untuk dicapai. Mengaplikasikan beberapa prinsip pengelolaan kelas adalah upaya lain yang tidak bisa diabaikan. Efektifitas pembelajaran merupakan salah satu komponen yang banyak menjadi sorotan. Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Sutikno 2005:88 mengemukakan bahwa pembelajaran efektif merupakan suatu pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan, dan dapat mencapai tujuan